Di dlm Firman-Nya ada kepastian. Roh Kudus akan memimpin kita berjln di atas ketidakpastian. Ia hanya butuh kita percaya & taat Kisah 10:19-20

Selasa, 09 Juli 2013

SYALOM

Ayat bacaan: Mazmur 122:8-9
==================
"Oleh karena saudara-saudaraku dan teman-temanku aku hendak mengucapkan: "Semoga kesejahteraan ada di dalammu!" Oleh karena rumah TUHAN, Allah kita, aku hendak mencari kebaikan bagimu."
Kemarin saya iseng-iseng browsing gambar di google image dan secara kebetulan menemukan sebuah gambar menarik seperti yang anda lihat disamping ini. Jika biasanya kata shalom atau syalom ini kita ucapkan, foto ini menunjukkan tulisan yang dibuat oleh seseorang di sebuah dinding pada puing-puing bangunan. Menarik jika melihat tulisan "Shalom Everybody!" ini karena pasti akan terbaca oleh orang yang lewat disana atau bagi kita yang melihatnya lewat foto. Artinya, kata shalom di dinding ini seperti mengucapkan salam kepada siapapun yang membacanya, meski tidak dikenal oleh penulisnya.

Syalom. Kata itu tentu tidak lagi asing bagi kita, dan sering kita ucapkan ketika bertemu dengan teman-teman atau kepada jemaat lainnya ketika beribadah sambil berjabat tangan. Apa sebenarnya arti dari syalom itu? Banyak orang mengira bahwa syalom hanyalah sekedar ucap sapaan seperti 'apa kabar'. Sesungguhnya kata syalom dari Tuhan memiliki arti yang sangat luas, yang apabila diucapkan kepada orang lain bisa membawa berkat berimplikasi luas dalam kehidupan mereka.

Syalom berisikan serangkaian doa dari yang mengucapkan kepada yang diucapkan, menyangkut berbagai hal seperti:
- Proteksi, meminta supaya perlindungan Tuhan turun pada hidup mereka
- Keamanan
- Kesehatan
- Kemakmuran, Sentosa
- Keadaan baik, tidak celaka
- Ketentraman

Jadi ketika kita bertemu dengan saudara-saudari kita, dengan mengucapkan syalom yang disertai niat maka itu artinya kita mendoakan mereka, kiranya mereka mendapatkan segala kebaikan dari Tuhan seperti rincian poin-poin diatas. Ingatlah bahwa dalam ucapan salam sesungguhnya ada doa yang bisa kita sampaikan didalamnya, di balik perkataan ada kuasa, karena Firman Tuhan berkata: "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya." (Amsal 18:21)

Sebuah gambaran syalom yang indah bisa kita lihat dalam ucapan doa sejahtera untuk Yerusalem yang tertulis dalam Mazmur 122:1-9. "Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem: "Biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat sentosa. Biarlah kesejahteraan ada di lingkungan tembokmu, dan sentosa di dalam purimu!" Oleh karena saudara-saudaraku dan teman-temanku aku hendak mengucapkan: "Semoga kesejahteraan ada di dalammu!" Oleh karena rumah TUHAN, Allah kita, aku hendak mencari kebaikan bagimu." (Mazmur 122:6-9). Perhatikanlah rangkaian doa sejahtera yang diucapkan Daud ini, seperti itulah bentuk syalom yang sering kita ucapkan. Biarlah kesejahteraan dan sentosa ada di dalam rumah dan melingkupi segala aspek kehidupanmu. Bukankah ini sangat indah ketika kita ucapkan kepada orang lain?

Agar sebuah syalom dapat berfungsi baik, syalom harus dimulai dari orang percaya. Yesus mengatakan "Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:9-10). Lihatlah bahwa Tuhan mau datang ke dunia bukan cuma sekedar supaya kita selamat tapi agar kita memiliki hidup yang penuh dengan segala kelimpahan, being able to have and enjoy life, and have it in abundance. Kata kelimpahan atau abundance ini berarti to the full, until it overflows, alias hingga mencapai kepenuhan hingga melimpah keluar.

Dari orang percaya, syalom kemudian harus menyebar ke komunitas orang percaya lainnya. Dari Mazmur 122:1-9 yang kita baca kemarin jelas terlihat bahwa doa sejahtera harus saling disampaikan/dibagikan satu sama lain. "Berdoalah bagi kesejahteraan Yerusalem," kata Daud dalam ayat 6, "Biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat sentosa."  Yerusalem hari ini mengacu kepada komunitas orang percaya, Israel-israel secara rohani. Jadi biasakanlah mengucap syalom secara tulus dan serius kepada sesama orang percaya. Saling memberkati, saling mendoakan, saling meminta kiranya Tuhan memberkati secara berkepenuhan dan melimpah atas kehidupan satu sama lain.

Dari sebaran di komunitas orang percaya, selanjutnya syalom harus menyebar ke luar orang percaya hingga ke seluruh ujung bumi. Agar ini bisa kita lakukan dan punya makna, kita harus tahu betul tentang maksud dan tujuan ketika syalom kita ucapkan. Ingatlah bahwa dengan mengucapkan syalom, itu pun menggambarkan kesepakatan atau setuju dengan Tuhan. Ketika kita sepakat dengan Tuhan, maka yang keluar adalah ucapan syukur, sukacita dan memberi rasa damai, tentram dalam hati kita. Disamping itu kita perlu pula membangun pola pikir dan tindakan dalam Firman Tuhan karena mustahil bagi kita untuk bisa menjadi berkat dan memberkati apabila kita sendiri masih belum beres dalam memahami kebenaran dan ketetapanNya.

Jadi secara ringkas kita bisa melihat bahwa syalom dari Tuhan merupakan sebuah ucapan doa agar kiranya Tuhan memberkati orang yang kita ucapkan dengan segala kebaikan dalam aspek kehidupannya, baik kesejahteraan, sentosa, keamanan, proteksi atau perlindungan, kesehatan, kemakmuran, ketentraman dan lain-lain yang harus dimulai dari kehidupan orang percaya, kemudian menyebar kepada komunitas orang percaya dan akhirnya harus bisa menjangkau orang-orang diluar hingga mencapai ujung bumi. Seperti itulah syalom seharusnya yang diinginkan Tuhan.  

Akan halnya menyebar ke luar kalangan orang percaya hingga ke seluruh penjuru bumi, adakah Tuhan ingin kita memberkati dan mendoakan orang lain di luar komunitas orang percaya? Pedulikah Tuhan terhadap mereka? Jawabannya, ya, Tuhan peduli, sangat-sangat peduli. Tuhan mengasihi semua orang tanpa terkecuali, dan Yesus datang untuk menyelamatkan siapapun tanpa memandang asal-usul, latar belakang, suku, ras dan sebagainya.

Dalam banyak bagian yang tertulis di dalam Alkitab kita bisa menemukan kasih Tuhan terhadap ciptaanNya, meski mereka belumlah bisa dijangkau untuk selamat. Salah satu contoh bisa kita lihat dalam Kejadian 41. Pada bagian ini kita bisa membaca kisah ketika Firaun mendapat mimpi dan menjadi gelisah karena tidak mengerti makna dari mimpi itu. Ia pun kemudian memanggil Yusuf untuk menjelaskan arti dari mimpinya. "Berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Aku telah bermimpi, dan seorangpun tidak ada yang dapat mengartikannya, tetapi telah kudengar tentang engkau: hanya dengan mendengar mimpi saja engkau dapat mengartikannya." (Kejadian 41:15). Lalu apa jawaban Yusuf? "Yusuf menyahut Firaun: "Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun." (ay 16). Tuhan juga mau syalom kepada Firaun, dan itu disampaikan lewat Yusuf. Seperti inilah gambaran syalom yang mengalir dari diri kita menuju keluar.

Dalam Yesaya 11:9 dikatakan "Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan TUHAN, seperti air laut yang menutupi dasarnya." Tuhan rindu seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan Tuhan, for the earth to be filled fully with God's knowledge, seperti air memenuhi laut, as the waters cover the sea. Dengan kata lain, Tuhan rindu bumi penuh dengan syalom, penuh kedamaian, keamanan, perlindungan, kesejahteraan, kemakmuran, sentosa dan bukan berbagai perang, kebencian, dendam, iri hati, kekejaman, kemunafikan dan sebagainya yang mengatasnamakan perbedaan.

Tuhan kita bukanlah Allah yang pilih kasih. Dia bukan Tuhan yang hanya memberkati sebagian dan mengutuk yang lain. Tidak, sama sekali tidak. Tuhan kita adalah Allah yang mengasihi semua orang tanpa terkecuali dan rindu untuk memberi berkat hingga kepenuhan dan kelimpahan bagi semuanya. Jika sebagian dari orang dunia masih bersikap diskriminatif dalam mengucap berkat bagi sesamanya, bahkan dianggap dosa apabila mengucapkan itu kepada orang diluar komunitas mereka, tidaklah demikian bagi kita. Kita harus menjadi saluran berkat baik di kalangan sendiri maupun keluar tanpa terkecuali, tanpa pandang bulu. Ucapan doa sejahtera, sebuah syalom hendaklah mengalir mulai dari kita, lalu menyebar diantara orang percaya dan kemudian bermultiplikasi secara luas hingga mampu menjangkau orang-orang diluar. Menjadi saluran berkat lewat ucapan, tindakan, perbuatan, dan berdampak bagi lingkungan tempat tinggal, pekerjaan/pendidikan, kota, bangsa dan negara hingga dunia. Seperti itulah besarnya peran orang-orang percaya dalam perluasan Kerajaan Allah di muka bumi.

Ucapan syalom bukanlah sekedar sapaan seperti 'apa kabar', tetapi memiliki makna dan implikasi yang luas dari bentuk doa yang kita sampaikan kepada orang lain. The world today needs it more than ever. Alangkah sayangnya apabila kita tidak bisa berfungsi atau berdampak sama sekali. Kita dipanggil untuk mengikuti keteladanan Kristus, no matter what it cost (1 Petrus 2:21), kita juga dipanggil untuk menerima berkat daripadaNya dan kemudian bergerak memberkati orang lain.

Dalam bentuk yang paling sederhana dan relatif tanpa harus mengeluarkan tenaga maupun biaya, sebuah ucapan syalom bisa membawa berkat besar bagi orang yang kita ucapkan. Jadi kalau anda mengucapkan syalom lagi kepada orang lain, pahamilah maknanya dan besarnya kandungan doa yang ada didalamnya. Dalam ucapan salam ada doa, dibalik perkataan ada kuasa. Mari kita sama-sama belajar untuk saling memberkati dan mendoakan. Syalom bagi anda semua, kiranya segala kebaikan Tuhan tercurah bagi anda. Tuhan memberkati.

Syalom berisi doa sejahtera yang punya arti luas dan besar agar yang diucapkan dipenuhi kebaikan Tuhan dalam segala hal




Sumber:  http://renungan-harian-online.blogspot.com




« »
« »
« »
Get this widget