Di dlm Firman-Nya ada kepastian. Roh Kudus akan memimpin kita berjln di atas ketidakpastian. Ia hanya butuh kita percaya & taat Kisah 10:19-20

Selasa, 23 Juli 2013

MEMILIKI ROH YANG KUAT LEWAT MEMBANGUN KEHIDUPAN DOA

Ayat bacaan: Daniel 6:11
====================
"Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya."
Tahukah anda apa gunanya berdoa dan apa pengaruhnya bagi hidup? Banyak orang yang berdoa karena kebiasaan atau rutinitas saja, alias hanya bersifat seremonial. Banyak yang lebih mementingkan tata cara, gerakan dan doanya hanya berupa hafalan. Ada juga yang berdoa karena takut berdosa atau karena takut setan. Hakekat berdoa sebenarnya jauh lebih daripada itu. Doa punya kekuatan yang sangat luar biasa dalam banyak hal. Ambil satu contoh kekuatan doa seperti yang tertulis dalam ayat berikut: "dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka." (2 Tawarikh 7:14). Doa bisa membuat dosa kita diampuni, kondisi keluarga kita dipulihkan, lingkungan dimana kita berada, bahkan negeri pun bisa dipulihkan. Itulah sebabnya baik tidaknya negara akan sangat tergantung dari seberapa banyak orang percaya yang berdoa untuk bangsa dan negaranya. Banyak orang yang lebih mementingkan jumlah dan lamanya doa ketimbang isinya. Atau kemasan kata-kata dipercaya menentukan didengar tidaknya sebuah doa. Intinya, banyak orang berdoa, tapi sedikit yang tahu makna, tujuan, kegunaan dan kekuatan di balik sebuah doa.

Tahukah anda bahwa doa bisa membuat anda memiliki roh yang kuat? Dalam renungan kali ini mari kita belajar mengenai pengaruh doa dalam memiliki roh yang kuat lewat kisah Daniel. Daniel dikenal sebagai pejabat raja yang luar biasa, melebihi 120 wakil raja dan dua pejabat lainnya seperti yang bisa dibaca dalam Daniel 6:2-4. "Lalu berkenanlah Darius mengangkat seratus dua puluh wakil-wakil raja atas kerajaannya; mereka akan ditempatkan di seluruh kerajaan; membawahi mereka diangkat pula tiga pejabat tinggi, dan Daniel adalah salah satu dari ketiga orang itu; kepada merekalah para wakil-wakil raja harus memberi pertanggungan jawab, supaya raja jangan dirugikan. Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya." Yang juga unik adalah bahwa Daniel tetap menjabat dalam 4 kali pergantian raja. Dari mana Daniel meperoleh itu semua? Dari rangkaian ayat diatas kita bisa menemukan alasannya. Daniel bisa memiliki itu semua "karena ia mempunyai roh yang luar biasa." Dan itu merupakan hasil dari doa.

Dari mana kita tahu bahwa itu merupakan hasil dari kekuatan doa? Kita bisa melihatnya dari gaya hidup Daniel yang dipenuhi doa. "Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya." (Daniel 6:11). Ayat bacaan kita hari ini menyatakan bahwa Daniel secara rutin berdoa tiga kali sehari.

Mari kita lihat apa yang terjadi. Karena Daniel memiliki posisi penting diatas para wakil dan pejabat lain, merekapun mulai merancang dakwaan untuk menghabisi Daniel. Mereka dikatakan tidak menemukan satupun kesalahan kecuali dalam hal ibadahnya (ay 6). Reaksi Daniel ternyata berbeda dengan kebanyakan orang. Jika orang akan ketakutan bahkan bukan tidak mungkin segera mengorbankan imannya agar selamat dari ancaman, Daniel tidaklah demikian. Ia memutuskan untuk tetap melakukan apa yang biasa ia lakukan, yaitu menjaga hubungan dengan Tuhan lewat doa teratur dan rutin. Daniel memilih untuk menghadapi bersama dengan Tuhan, karena rohnya yang kuat tahu bahwa bersama Tuhan ia pasti bisa mengatasi permasalahan tidak peduli berapa besarnya. Roh yang kuat milik Daniel tidak bisa digoyahkan oleh apapun. Kita tahu apa hasilnya, Daniel selamat dari terkaman singa di dalam gua dan kemudian para penuduhnyalah yang akhirnya binasa dimangsa singa-singa tersebut.

 Kita bisa belajar dari Daniel mengenai pembentukan roh yang kuat lewat doa. Apa saja pengaruh luar biasa dari doa akan hal ini? Mari kita lihat satu persatu lewat kisah Daniel.

1. Doa mendatangkan hikmat dan pengurapan Allah
Kebiasaan Daniel berlutut dan mencari Tuhan ternyata membawa hikmat dan pengurapan Allah turun atasnya. Hikmat disini bukanlah hikmat yang ada di dunia tetapi merupakan hikmat yang lebih tinggi yaitu hikmat Allah, sebuah hikmat yang berada diatas batas kemampuan pengetahuan kita. Mengandalkan kepintaran, tenaga, kemampuan finansial mungkin bisa mengatasi sebagian masalah. Tapi hikmat Tuhan bisa memberitahu apa yang kita tidak tahu atau mengerti. Hikmat Allah adalah sebuah hikmat yang tidak terbatas melebihi kepintaran manusia.

Sebuah contoh menarik diluar Daniel mengenai bagaimana jika hikmat Allah yang turun atas manusia bisa kita lihat dari Nuh. Pada masa Nuh sepertinya orang belum mengenal kapal, sehingga jika kita berada di posisi Nuh, kita tentu bingung seandainya Tuhan menyuruh kita membangun kapal. Tapi Nuh ternyata sanggup melakukan tepat seperti apa yang ditugaskan Tuhan. Bukan saja untuk keluarganya tetapi untuk segala spesis hewan sepasang-sepasang. Bagaimana Nuh bisa membangun kapal? Alasannya bisa kita baca dalam awal kisah Nuh: "Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah." (Kejadian 6:9).

Dalam hidup kita akan berhadapan dengan begitu banyak hal yang memerlukan pengambilan keputusan. Sekali lagi, kita bisa mengandalkan apa yang kita miliki hari ini, tetapi diatas segalanya akan jauh lebih baik apabila kita bisa mendapatkan hikmat Allah agar apapun yang kita putuskan tidak salah atau melenceng dari rencana Tuhan. Sepakat dengan rencanaNya, itulah intinya, dan itu bisa kita ketahui jika hikmat dan pengurapan Allah turun atas kita.

2. Doa mendatangkan nasihat dan teguran
Ketahuilah bahwa Tuhan bisa mengingatkan kita akan pikiran-pikiran negatif, rasa takut, ragu-ragu, khawatir dan menjauhkan kita dari bermacam-macam godaan jika kita membangun hubungan yang karib dengan Tuhan lewat doa. Daniel dijebak lewat cara berdoanya. Pada waktu surat larangan untuk berdoa selain kepada raja dibuat, Daniel sama sekali tidak goyah dan terus berpegang kepada keputusan yang benar. Dia terus tetap tenang dan berdoa, bahkan ketika para musuh sudah tiba tepat di hadapannya. "Lalu orang-orang itu bergegas-gegas masuk dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya." (Daniel 6:12). Bagaimana mungkin ia bisa tetap tenang dan membiarkan dirinya tertangkap basah setelah tahu betapa berat ancaman hukuman yang harus ia terima? Rohnya yang kuat lewat doa teratur membuatnya bisa mendengar berbagai nasihat dari Tuhan. Hikmat Allah turun atasnya sehingga ia tidak perlu takut menghadapi masalah berat yang mengancam jiwanya.

Bentuk hubungan yang karib atau akrab seperti itu tentu membuatnya peka terhadap nasihat-nasihat dari Tuhan, termasuk teguran apabila ia berbuat sesuatu yang keliru. Jika hikmat Allah memungkinkan kita untuk bisa tahu sesuatu yang melebihi kemampuan daya pikir kita, tentu berbagai nasihat dan teguran dengan sendirinya akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari pula.

3. Doa mendatangkan iman dan ketenangan
Kemana kita lari ketika masalah menghantam kita? Daniel memutuskan untuk datang kepada Tuhan. Ia tetap tenang meski ketika musuh sudah tiba dan siap menangkapnya. Iman dari rohnya yang kuat membuat Daniel bisa tetap tenang dan khusyuk berdoa tanpa terganggu situasi sekitarnya, bahkan dalam keadaan sangat genting sekalipun. 
 Perhatikan bahwa doa bisa berfungsi seperti radiator, sebagai pendingin ketika 'mesin' atau pikiran, perasaan kita sedang panas. Doa bisa membuat kita tetap tenang dan tidak kehilangan kontrol dalam menghadapi berbagai masalah pelik.

Mazmur Daud mengatakan "Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku."  (Mazmur 62:2). Lihat bahwa bukan hanya Daniel, tapi Daud pun memperoleh ketenangan dari berbagai masalah dengan mendekatkan diri kepada Tuhan. Ia tahu betul bahwa keselamatannya hanya berasal dari Tuhan dan bukan dari yang lain, sehingga ia tidak perlu takut ketika harus menghadapi banyak masalah. Kita tahu bagaimana Daud dikejar-kejar oleh Saul dan itu bukanlah situasi yang ringan. Tapi ia tidak takut sedikitpun. Ia tetap tenang, karena ia tahu betul darimana keselamatan itu sesungguhnya berasal. Jika keselamatan kekal saja Tuhan mau berikan kepada kita, dan untuk itu Tuhan rela mengorbankan Yesus, masa untuk urusan di dunia Tuhan tidak mau atau bisa? Hubungan yang karib dengan Tuhan lewat doa akan membuat kita semua bisa menerima sebentuk hidup yang tenang, damai, tentram, sejahtera, sentosa, sebuah hidup yang dipenuhi 'syalom', bukan syalom biasa tetapi bentuk syalomnya Tuhan.

4. Doa mendatangkan kasih
Bagaimana reaksi anda terhadap orang yang siap mengeksekusi anda atas tuduhan yang tidak pada tempatnya? Kita bisa merasa sangat marah bahkan dendam. Tapi tidak demikian halnya dengan Daniel. Ia ternyata bisa tetap bisa mengasihi. Ketika Daniel sudah tiba di depan mulut gua, meski sedih hati tapi raja sudah bersiap melaksanakan eksekusi sesuai surat perintah yang ia keluarkan atas hasutan orang-orang yang iri terhadap Daniel. Raja bertanya kepada Daniel: "Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?" (ay 21). Apa jawab Daniel? "Lalu kata Daniel kepada raja: "Ya raja, kekallah hidupmu! Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan." (ay 22-23) Daniel tetap memberkati raja meski sedang dalam situasi yang sebenarnya tidak memungkinkan.

Jika kita melihat keteladanan dari Yesus, kitapun akan menemukan hal yang sama. Yesus sama sekali tidak berubah sikapnya setelah menerima siksaan sangat kejam dan tengah berada di atas kayu salib. "Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Lukas 23:34). Kita bisa melihat bagaimana cara hidup kita seharusnya yang dipenuhi doa lewat keteladanan dari sikap Yesus sendiri. Berulang kali kita bisa membaca bahwa Yesus berdoa secara teratur. Beberapa ayat yang menyebutkan hal ini, diantaranya: "Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana." (Markus 1:35), "Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ." (Matius 14:23), di taman Getsemani sesaat menjelang penangkapan dirinya (Matius 26:36-46) dan lain-lain. Yesus juga mengajarkan bagaimana berdoa yang baik dan benar lewat doa yang dikenal sebagai doa Bapa Kami, yang intinya mengucap syukur dan menyelaraskan diri kita untuk sepakat dengan kehendak Tuhan, di bumi seperti halnya di surga.

Bersama Tuhan, tidak ada masalah yang bisa menghancurkan kita. Lewat Daniel kita bisa belajar bahwa membangun hubungan dengan doa bisa mendatangkan hikmat dan pengurapan Tuhan, nasihat dan/atau teguran, iman dan ketenangan, serta kasih. Melihat banyaknya pergumulan yang harus kita hadapi sehari-hari, jelas kita memerlukan roh yang kuat seperti Daniel. Roh seperti ini hanya bisa hadir lewat keseriusan kita untuk membangun hubungan yang kuat dengan Tuhan, dan itu adalah lewat kebiasaan dan kedisiplinan kita dalam berdoa. Daniel dikatakan biasa berdoa secara rutin tiga kali sehari. Artinya ada atau tidak masalah dalam hidupnya, sibuk atau tidak sibuk, ia tetap berdoa sama seriusnya. Itulah yang dikatakan dengan sebuah kegiatan rutin.

Doa bukanlah berbicara mengenai tata cara, hafalan, prosesi atau seremonial, tetapi berbicara mengenai pembangunan hubungan dengan Tuhan secara pribadi. Sebuah doa yang disertai pertobatan sungguh-sungguh akan membawa pengampunan dosa dan pemulihan atas kita dan keluarga, bahkan bisa membawa dampak luar biasa bagi lingkungan dimana kita ditempatkan bahkan atas bangsa, negara dan selanjutnya hingga ke ujung bumi. Bangunlah sebuah kehidupan doa dalam keluarga anda, jadikan itu sebagai media membangun hubungan yang kuat dengan Tuhan. Dari sana anda akan memiliki roh yang kuat, yang tidak akan bisa digoncangkan oleh apapun, dan disanalah anda akan menjalani sebentuk kehidupan yang berbeda dari pola kehidupan dunia. Let's pray!

Doa membawa dampak luar biasa yang tidak saja bermanfaat besar bagi kita tetapi juga bagi orang lain




Sumber : http://renungan-harian-online.blogspot.com




« »
« »
« »
Get this widget