Di dlm Firman-Nya ada kepastian. Roh Kudus akan memimpin kita berjln di atas ketidakpastian. Ia hanya butuh kita percaya & taat Kisah 10:19-20

Sabtu, 12 Desember 2015

THE SPIRIT OF CHRISTMAS

Ayat bacaan: Filipi 2:5
=================
"Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus"

Tidak terasa kita sudah melewati minggu pertama di bulan Desember. Itu artinya hari Natal sudah semakin dekat. Ini adalah bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh hampir semua orang percaya. Sebentar lagi akan ada libur, mungkin beberapa pesta antar teman, keluarga atau lingkup kerja, yang mungkin disertai tukar menukar kado dan berbagai kegiatan-kegiatan yang menggembirakan lainnya. Saya punya kebiasaan mulai mengganti playlist dengan mayoritas lagu Natal sejak awal Desember karena ingin merasakan semangat Natal sejak jauh hari. Disamping itu saya pun mulai mengeluarkan pohon terang, memastikan lampu-lampunya masih berfungsi dan melihat-lihat kalau ada dekorasi baru yang menarik di pusat-pusat perbelanjaan, yang biasanya juga sudah mulai berbenah dengan dekornya masing-masing.

Semua itu tentu tidak salah. Dan memang, kelahiran Yesus turun ke dunia sudah sepantasnya kita sikapi dengan sukacita. KedatanganNya ke dunia ini membawa misi penting untuk menebus kita semua, sebagai bukti nyata betapa Tuhan mengasihi manusia dan tidak ingin satupun dari kita untuk binasa. Dengan begitu indahnya Alkitab menuliskan firman Tuhan ini: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16). Oleh karenanya sukacita hadir di dalam diri kita, dan sebagai manusia tentu kita pun ingin merayakannya melalui berbagai kegiatan yang diisi dengan kegembiraan. Tapi jangan lupa bahwa semangat Natal seharusnya jauh lebih daripada itu. Apakah semangat Natal hanyalah berbicara atau berkaitan dengan pesta, tukar menukar kado, mendengar dan menyanyikan lagu-lagu Natal? Jika itu yang masih menjadi bentuk perayaan atau wujud sukacita kita akan Natal, maka itu tandanya kita belumlah sepenuhnya mengerti apa yang seharusnya menjadi semangat Natal yang sesungguhnya.

Jumat, 04 Desember 2015

IDENTITAS MURID KRISTUS

Ayat bacaan: Yohanes 13:35
=======================
"Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

Hampir setiap orang punya idolanya masing-masing. Dan biasanya, kita bisa mengetahui idola seseorang dari penampilan mereka. Misalnya dari cara berpakaian, model rambut, aksesoris sampai gaya hingga gerak. Dalam hal keimanan pun sama. Berbagai aksesoris, cara berpakaian, atribut dan lain-lain bisa membuat kita tahu kemana iman seseorang berlabuh. Tidak dilarang dan tidak salah, tetapi ada banyak orang percaya yang keliru mengartikan penanda identitasnya. Mereka mengira bahwa iman kekristenan mereka akan ter-claim dengan penggunaan atribut-atribut yang mengacu kesana. Misalnya baju kaos dengan tema Kristen, kalung salib dan sebagainya. Itu penanda bahwa mereka adalah pengikut atau murid Yesus. Sekali lagi, memakai kalung atau kaos bertema religius tidak salah. Tetapi ada hal yang jauh lebih penting yang sebenarnya bisa menunjukkan apakah kita memang murid Kristus atau tidak. Itu disebutkan di dalam Alkitab, dan itu bukan melalui pakaian, fashion dan aksesoris. What's the thing that can actually describe us as His disciple? 

Menjelang penyalibanNya, Yesus menunjukkan identitas kita yang seharusnya lewat sebuah perintah baru yang Dia berikan. Jika selama ini yang kita tahu hukum kedua yang paling utama adalah "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini" (Markus 12:31), maka kali ini ada level baru mengenai mengasihi sesama manusia. "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi." (Yohanes 13:34). Ini sebuah level yang lebih tinggi dari perintah mengasihi sesama. Bukan saja harus mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri, tapi kita harus pula mengasihi sesama seperti halnya Yesus telah mengasihi kita. Dan kita tentu tahu bagaimana besarnya kasih Kristus kepada kita. Lewat pengorbananNya kita yang sebenarnya tidak layak ini diberi sebuah kepastian untuk beroleh keselamatan yang kekal. Bentuk kasih Yesus terhadap kita manusia bukan hanya bentuk kasih lewat ucapan atau sekedar memperhatikan atau menolong, tetapi disertai pula dengan kerelaan untuk berkorban nyawa.

Selasa, 01 Desember 2015

UJIAN

Ayat bacaan: Amsal 24:10
====================
"Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu."

Apa yang harus anda lakukan jika ingin naik kelas? Dalam setiap jenjang pendidikan, orang hanya bisa naik kelas apabila sudah melewati ujian. Belajar, lalu ujian. Yang lulus naik kelas, yang tidak lulus apa boleh buat, mengulang kembali. Semakin tinggi jenjangnya, semakin sulit pula ujiannya. Ujian di SD akan berbeda dengan SMP, dan meningkat di SMA. Pada masa perkuliahan anda harus melewati setiap mata kuliah yang tetap melalui ujian, dan untuk meraih gelar sarjana anda harus mempertahankan skripsi anda di depan dosen penguji. S2, S3, Profesor, ujiannya akan jauh lebih berat lagi. Selama kita masih hidup, kita harus terus belajar. Belajar untuk memperoleh ilmu pengetahuan, juga belajar mengenai kehidupan. Kita tidak bisa berharap naik kelas tanpa melalui ujian. Dengan kata lain, ujian adalah sarana untuk naik ke tingkatan lebih tinggi. Meski dalam menghadapi ujian kita harus belajar keras dan seringkali ujian itu tidak enak, tapi kita akan bergembira apabila mampu melewatinya dan kemudian menapak lebih tinggi, selangkah demi selangkah.

Bagaimana dengan proses keimanan kita? Sama, kita juga harus naik kelas. Semakin dewasa, semakin bijaksana, semakin dekat dengan Tuhan, semakin mengerti dan melakukan FirmanNya. Seperti proses pendidikan, untuk bisa naik kelas dalam hal iman pun akan ada ujian-ujian yang harus kita lewati agar bisa naik kelas. Selalu memusingkan dan cukup menyita pikiran jika menghadapi ujian, tetapi ujian tetap diperlukan karena itu bisa membawa kita untuk naik.




« »
« »
« »
Get this widget