Di dlm Firman-Nya ada kepastian. Roh Kudus akan memimpin kita berjln di atas ketidakpastian. Ia hanya butuh kita percaya & taat Kisah 10:19-20

Kamis, 03 Juli 2014

MENYEMPURNAKAN IMAN DENGAN PERBUATAN

Ayat bacaan: Yakobus 2:22
====================
"Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna."

Tidak satupun dari kita yang menyangkal bahwa iman akan sangat menentukan seperti apa bentuk, wujud dan arah dari sebuah perjalanan hidup. Meski Yesus sudah berkata bahwa iman sebesar biji sesawi saja sudah mampu mendatangkan hal-hal besar yang ajaib, ukuran seperti itu masih terbilang sulit untuk dikejar oleh sebagian besar manusia. Kita sudah tahu bagaimana cara untuk memperoleh iman seperti yang bisa dibaca dalam Roma 10:17 "Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus", tapi banyak orang yang tidak memikirkan pentingnya untuk mempergunakan iman secara nyata dalam kehidupannya. Mengaku beriman pada Yesus, tapi masih saja hidupnya dipenuhi ketakutan, kecemasan atau kekuatiran. Sedikit-sedikit takut, berada di tempat gelap takut, mendengar cerita seram takut, hidup goncang sedikit langsung galau seperti layangan putus melayang tak tentu arah. Hidup bagai tak punya pegangan dan harapan, putus asa mewarnai perasaan sehari-hari. Belajar agar bisa memiliki iman itu satu hal, tapi mau mempergunakannya itu hal lain. Seandainya anda punya sebuah baju yang bisa membuat anda tampil elegan dan indah, tapi itu hanya anda letakkan pada lemari terkunci tanpa anda pakai, apakah baju itu mampu mendatangkan kebaikan bagi anda? Seperti itu pula iman yang hanya diparkir, sekedar diketahui bahwa iman itu ada tapi tidak pernah diaplikasikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, maka iman itu tidak akan membawa manfaat apa-apa meski kita tahu bahwa hidup yang memiliki iman akan jauh lebih kuat alias tidak gampang goyah dan akan menghindari kita dari kehilangan sukacita, terutama akan membuat kita bisa berjalan ke arah yang benar sampai garis akhir. Sekedar mengaku beriman itu tidaklah cukup. Jadi setelah kita tahu dari mana iman itu timbul, langkah seharusnya yang tidak boleh terabaikan adalah mempergunakannya secara nyata dalam setiap langkah kehidupan kita.

Selasa, 01 Juli 2014

REAL LOVE NEEDS REAL ACTION

Ayat bacaan: 1 Yohanes 3:18
=======================
"Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran."


Ada banyak masalah yang bisa menimbulkan masalah dalam hubungan antar pasangan. Salah satu yang tersering adalah kurangnya perhatian dari salah satunya. Banyak yang bercerita bahwa pasangan mereka pintar dalam berkata 'i love you', tetapi pada prakteknya mereka sangat cuek terhadap kebutuhan pasangannya. Saat para pria berpikir bahwa kata-kata cinta atau bahkan membelikan barang-barang berharga untuk wanita sudah cukup untuk menunjukkan kepedulian, seringkali wanita butuh sesuatu yang diluar itu, misalnya mendengar dan menyimak saat mereka menceritakan sesuatu, ada pada saat mereka butuh, mau turun tangan membantu untuk urusan-urusan rumah tangga, ikut mengurus anak yang masih kecil bersama-sama dan sebagainya. "Bilang cinta tapi tidak peduli keluhan atau kebutuhan istri, itu sama saja dengan gombal kan?" kata salah satu wanita muda yang hubungannya tampaknya punya masalah ini. Tentu tidak salah kalau kita mengungkapkan cinta lewat perkataan kepada pasangan kita, itu malah bagus dan indah. Tetapi satu hal yang pasti, real love needs real action. Kasih butuh sebuah tindakan nyata, sebuah perbuatan yang sifatnya aktif, bukan pasif. Masalah kasih yang butuh tindakan nyata bukan hanya melulu soal pasangan, tetapi juga dalam kaitannya dengan orang lain. Kita jelas perlu menjadi saluran kasih Bapa untuk menjangkau orang-orang disekitar kita, dan itu tidak akan pernah bisa terjadi kalau kita berhenti hanya sebatas omongan saja. Kita mengungkapkan rasa iba, rasa simpati, rasa iba, tapi tidak ada hal yang bisa kita lakukan bagi mereka. Ada tetangga kesusahan, kita hanya berkata kasihan tetapi tidak mengulurkan tangan untuk meringankan beban mereka. Hati yang tergerak merasa kasihan merupakan satu langkah awal yang baik, tapi itu akan sia-sia kalau tidak ditindaklanjuti dengan bergerak melakukan sesuatu.




« »
« »
« »
Get this widget