Di dlm Firman-Nya ada kepastian. Roh Kudus akan memimpin kita berjln di atas ketidakpastian. Ia hanya butuh kita percaya & taat Kisah 10:19-20

Sabtu, 24 Mei 2014

SLIPPERY WHEN WET

Ayat bacaan: Bilangan 26:10
=================
"tetapi bumi membuka mulutnya dan menelan mereka bersama-sama dengan Korah, ketika kumpulan itu mati, ketika kedua ratus lima puluh orang itu dimakan api, sehingga mereka menjadi peringatan."

Salah satu album yang buat saya sangat berkesan saat masih duduk dibangku SMP adalah album Bon Jovi ketiga yang berjudul "Slippery When Wet". Ada banyak lagu dari album ini yang tidak saja menjadi 'signature songs' grup rock tenar ini tapi juga menjadi klasik karena masih terus diingat orang sampai hari ini. Istilah Slippery When Wet alias 'licin saat basah' juga banyak dipakai tanda peringatan di jalan agar berhati-hati saat hujan atau pada musim salju karena jalanan biasanya menjadi licin. Tanda peringatan ini juga kerap kita temui di pusat-pusat perbelanjaan, mal, hotel dan sebagainya ketika ada yang tengah mengepel lantai. Kalau tidak hati-hati maka kita bisa celaka. Dalam kehidupan kita, seringkali kita bisa terpeleset, lupa terhadap peringatan Tuhan lewat sikap-sikap kita dan jatuh dalam dosa. Dan ini biasanya terjadi bukan di saat kita sedang dalam keadaan sulit atau biasa-biasa saja, tapi justru ketika kita sedang 'basah' oleh kesuksesan. Tidak jarang kita melihat banyak tokoh yang mati-matian berjuang untuk sukses, tetapi kemudian hancur dalam sekejap mata akibat terpeleset ke dalam dosa. Tidak jarang pula, konsekuensi yang harus ditanggung bisa berdampak lama, sulit untuk dibangun kembali atau bahkan secara fatal menjadi akhir perjalanan hidup tanpa bisa diperbaiki lagi.

Kamis, 22 Mei 2014

DEAD PIXEL

Ayat bacaan: Mazmur 141:8
=====================
"Tetapi kepada-Mulah, ya ALLAH, Tuhanku, mataku tertuju; pada-Mulah aku berlindung, jangan campakkan aku!"

Bagi anda yang memakai smart phone, anda mungkin pernah mendengar istilah dead pixel. Dead pixel atau defective pixel adalah ketika salah satu dari ribuan pixel yang terdapat pada smartphone rusak dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Di layar akan terlihat satu titik yang tidak 'nyambung' dengan titik-titik lainnya. Meski hanya satu titik, pixel mati ini bisa sangat mengganggu mata dan yang pasti menurunkan nilai jualnya. Semakin banyak pixel yang mati, semakin jatuh harganya dan akan semakin mengganggu pandangan mata.

Selasa, 20 Mei 2014

ANAK VS ORANG TUA

Ayat bacaan: Efesus 6:1-3
====================
"Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi."

Melawan orang tua sepertinya menjadi kebiasaan bagi banyak anak muda di jaman ini. Seorang teman yang anaknya sebentar lagi memasuki usia puber mulai mempersiapkan mentalnya untuk menghadapi masa-masa dimana anak biasanya mulai sulit diatur atau diingatkan. Perasaan seperti ini mungkin dialami pula oleh banyak orang tua yang usia anaknya di kisaran yang sama, atau sudah duluan mengalami. Ada anak-anak yang sudah sulit dinasihati sejak kecil, ada yang mengalami perubahan sikap ketika menjelang dewasa. Anak sering menganggap orang tuanya diktator, sedang orang tua menganggap anaknya pembangkang. Berbeda pendapat dengan orang tua itu tidak salah, sepanjang sikap yang kita tunjukkan tidak dengan melawan apalagi dengan kekerasan. Koridor peraturan dengan jelas sudah disampaikan dalam firman Tuhan, agar perbedaan ini tidak sampai berlarut-larut sehingga melukai hubungan antara anak dan orang tua.

Selasa, 13 Mei 2014

SEPERTI BAPA SAYANG ANAKNYA

Ayat bacaan: Mazmur 103:13
====================
"Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia."
Teman saya suatu kali bercerita tentang sosok ayahnya. Waktu ia kecil, ayahnya memiliki pekerjaan yang sangat cukup untuk sebuah kehidupan layak demi istri dan tiga orang anaknya. Pada suatu ketika perusahaannya bangkrut, sang ayah harus kehilangan pekerjaan dan bersama seluruh keluarga memutuskan untuk pindah ke kota lain. Di kota ini ia kesulitan mendapat pekerjaan, sementara biaya untuk memenuhi kebutuhan keluarga menjadi prioritas penting, termasuk untuk tempat tinggal. Maka saat ada tawaran untuk menjadi supir angkot, ia pun segera mengambil dan bekerja dengan sungguh-sungguh. Teman saya ini masih ingat bahwa ia terus mengingatkan anak-anaknya agar tidak malu ayahnya menjadi supir angkot. "Tidak ada pekerjaan yang rendah selama itu tidak bertentangan dengan firman Tuhan, dilakukan dengan jujur dan sungguh-sungguh." kata sang ayah. Kalimat ini masih menginspirasinya hingga hari ini, setelah lebih 10 tahun ayahnya dipanggil Tuhan. "Bagi saya, papa saya adalah ayah terbaik yang diberikan Tuhan kepada saya." katanya dengan bangga. Ayah terbaik dengan teladan yang baik, itu akan dikenang oleh keluarga dan keturunannya sampai kapanpun, jauh melebihi usia manusianya itu sendiri.

Kamis, 01 Mei 2014

PLAYING WITH FIRE

Ayat bacaan: Wahyu 9:21
====================
"Dan mereka tidak bertobat dari pada pembunuhan, sihir, percabulan dan pencurian"

Ada sebuah idiom berbahasa Inggris, "play with fire." Seperti terjemahan aslinya, kalimat ini berbicara tentang kegemaran banyak orang untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang riskan dan bisa mendatangkan bahaya. Bagi mereka itu mungkin menantang adrenalin, tapi bahaya yang mengintai pun juga besar. Jika aktivitas atau kegiatan tertentu bisa mendatangkan malapetaka, bermain-main dengan dosa pun demikian. Ada saja orang yang mengira bahwa mereka masih punya kesempatan untuk merasakan berbagai kenikmatan yang berasal dari dosa. Mereka terus melakukan berbagai bentuk penyimpangan dengan pertimbangan bahwa nanti mereka bisa bertobat setelah puas melakukan dosa-dosa tersebut. Tapi yang sering terjadi adalah, satu dosa akan mengarah kepada dosa lainnya. Hati menjadi keras sehingga tidak lagi ada perasaan bersalah setelah melakukannya. Berbuat dosa menjadi terasa semakin ringan, dan itu sangatlah berbahaya. Bukan saja karena kita tidak tahu kapan waktunya kita dipanggil, tetapi kita pun harus sadar Tuhan sudah mengingatkan bahwa meski Dia panjang sabar, setiap kesalahan itu tetap ada hukumannya biar bagaimanapun. (Nahum 1:3).




« »
« »
« »
Get this widget