Di dlm Firman-Nya ada kepastian. Roh Kudus akan memimpin kita berjln di atas ketidakpastian. Ia hanya butuh kita percaya & taat Kisah 10:19-20

Minggu, 29 September 2013

PANJANGNYA KESABARAN TUHAN

Ayat bacaan: Nahum 1:3,7
=====================
"TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu kaki-Nya... TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya"

Kesalkah anda ketika orang yang anda sayangi terus berbuat kesalahan yang sama? Datang kepada anda meminta maaf, tapi kemudian mengulangi lagi. Satu dua kali anda mungkin masih bisa bersabar, tetapi lama-lama kesabaran pun habis. "Kesabaran orang ada batasnya bro.." demikian kata teman saya pada suatu kali yang menghadapi masalah seperti itu dari kekasihnya yang sepertinya tidak bisa lepas dari kehidupan hura-hura di malam hari bersama teman-teman lamanya. Kesabaran manusia memang berbeda-beda panjangnya. Ada yang bisa sangat sabar, ada pula yang 'sumbu' kesabarannya pendek. Tapi pernahkah anda berpikir bahwa kita pun rata-rata masih sering jatuh ke dalam lubang yang sama, meminta ampun kepada Tuhan berkali-kali tapi masih juga melakukan kesalahan berulang-ulang?

Jumat, 27 September 2013

JATUH KEDALAM LUBANG YANG SAMA

Ayat bacaan: 1 Korintus 15:34
=======================
"Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi!"
"Hanya keledai yang jatuh ke dalam lubang yang sama." Ini adalah ungkapan yang tidak asing bagi kita, yang sering dipakai untuk mengingatkan agar kita tidak jatuh ke dalam kesalahan yang sama berulang-ulang. Tapi kenyataannya, berapa sering kita jatuh ke dalam lubang yang sama? Kerap kali manusia mudah jatuh mengulangi kesalahan yang pernah mereka perbuat sebelumnya, dan biasanya dilakukan tanpa sadar. Menyesal, tapi jatuh lagi, begitu berulang-ulang. Biasanya kita mengarah kepada sifat atau kebiasaan yang sepertinya sulit untuk dirubah. Jika demikian, tentu kesadaran memegang peranan penting agar kita tidak terus-terusan jatuh ke dalam jebakan yang sama. Tidak sadar atau sedikit saja lengah bisa membawa banyak kerugian baik bagi hidup kita maupun bagi perkembangan iman kita menuju keselamatan yang kekal.

Selasa, 24 September 2013

AKU ADALAH AKU

Ayat bacaan: Keluaran 3:14 (English Amp)
===============
"And God said to Moses, I AM WHO I AM and WHAT I AM, and I WILL BE WHAT I WILL BE"

Bagaimana reaksi kita ketika menghadapi masalah atau beban hidup, kesulitan yang tampaknya bagai lorong berliku (maze) dimana pintu keluarnya tidak kunjung ketemu? Setiap orang tentu pernah mengalami hal ini pada suatu ketika. Akhir-akhir ini teman saya tengah menghadapi persoalan seperti itu. Dari satu kesulitan kepada satu kesulitan lain yang tampaknya berbelit-belit. Ia pun mulai 'down' dan mengeluhkan keterbatasannya dalam berbagai hal. Mungkin karena saya kurang ini, kurang itu, bahkan ia mulai meragukan kepedulian Tuhan dan mengira bahwa Tuhan menutup mata terhadap pergumulannya. Perasaan memang bisa mempengaruhi kita. Jika perasaan negatif itu dibiarkan berlarut-larut maka performance kita dalam hidup bisa menurun. Kita menjadi kehilangan percaya diri, mulai takut dan pada akhirnya kehilangan harapan. Jika diibaratkan petinju, kita sudah melempar handuk tanda menyerah. Kalau dimisalkan dengan lampu maka sudah redup bahkan mati. Mengapa hal ini terjadi? Yang sering menjadi penyebabnya adalah kebiasaan kita untuk melihat kelemahan-kelemahan yang ada ketimbang melihat Sosok yang sesungguhnya senantiasa berjalan bersama kita.

Senin, 23 September 2013

JANJI TUHAN ITU MURNI

Ayat bacaan: Mazmur 12:7
===================
"Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah."
Urusan membeli keperluan dapur dan rumah tangga sejak semula dipercayakan istri kepada saya. Sayalah yang 'in charge' jika sabun, shampo, deterjen, pelembut/pewangi, pasta gigi, sabun cuci piring, karbol/pembersih lantai dan lain-lain sudah hampir habis di rumah. Minyak goreng, itu termasuk bagian saya. Maka saya jadi kenal betul merek-merek produk minyak goreng dan bentuk-bentuk andalan mereka agar lebih diterima pasar. Selain Omega 3 dan Omega 9, salah satu strategi jualan yang paling populer adalah dengan mencantumkan dua kali penyaringan di plastik kemasannya. Mengapa dua kali penyaringan? Apa yang istimewa dengan itu? Sistim dua kali penyaringan sebenarnya punya beberapa kelebihan dibanding satu kali. Apabila minyak hanya melewati satu kali proses maka jika disimpan dalam waktu lama minyak akan berkabut sehingga terlihat tidak jernih dan menarik. Selain itu proses dua kali penyaringan lebih menyehatkan karena jumlah asam jenuh akan tersaring lebih banyak sehingga menghasilkan jumlah kolestrol yang lebih baik, meski tingkat gurihnya bisa sedikit berkurang. Disamping melihat merek yang sedang diskon harga, produk yang lebih sehat pun menjadi pertimbangan saya dalam memilih.

Sabtu, 21 September 2013

BAGAI BIJI MATA TUHAN

Ayat bacaan: Ulangan 32:10
=====================
"Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya."
"Kamu harus bersyukur selagi mata masih berfungsi bagus, jaga sebaik-baiknya karena kalau sudah seperti saya kamu bakal kehilangan banyak hal." Demikian kata seorang bapak yang menderita katarak pada suatu kali. Mata adalah indera penglihatan yang memungkinkan kita melihat segala keindahan penuh warna hasil pekerjaan tangan Tuhan. Dengan mata kita bisa melihat indahnya fajar menyingsing atau ketika matahari terbenam, kerlap kerlip bintang di langit, awan biru tebal dan lain-lain yang bisa membuat kita menyaksikan dengan nyata kasih Tuhan secara visual. Mata jelas merupakan satu dari sekian banyak karunia Tuhan yang luar biasa. Sayangnya kebanyakan dari kita mempergunakan mata bukan untuk hal-hal yang menyukakan hati Tuhan. Ada yang mata keranjang, cepat tergoda untuk melakukan perbuatan buruk lewat mata, atau bahkan sekedar dipakai menyontek saat ulangan di sekolah. Maka mempergunakan mata untuk menyenangkan hati Tuhan menjadi sangat penting. Dalam beberapa renungan terdahulu kita sudah melihat bahwa Daud mempergunakan matanya untuk melihat kemuliaan dan kasih Tuhan yang secara jelas terpancar lewat keindahan alam yang telah Dia ciptakan. Tuhan memberi bukan satu tetapi dua mata, sehingga seharusnya kita sadar bahwa mata merupakan hal yang istimewa tidak saja bagi kita tapi juga bagi Tuhan. 

Kamis, 19 September 2013

PELANGI YANG INDAH BAGAI SENYUM SAPA TUHAN

Ayat bacaan: Mazmur 104:24
=======================
"Betapa banyak perbuatan-Mu, ya TUHAN, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu."
Sukakah anda melihat pelangi? Buat saya, pelangi adalah sebuah fenomena alam yang sangat indah. Untaian warna yang membentang di langit, bagaikan kalung warna-warni yang menghias 'atap' alam dimana kita hidup. Seperti itu pendapat saya tentang pelangi sewaktu masih kecil. Secara ilmiah jika ditilik dari ilmu fisika, pelangi terbentuk lewat peristiwa dispersi (hamburan) cahaya matahari ketika menembus butiran air hujan di udara, sehingga membuat cahaya tersebut terurai menjadi warna-warna spektrum. Karena ada faktor butiran air yang menimbulkan spektrum ketika dilewati oleh sinar, maka pelangi hanyalah dapat kita lihat apabila hari hujan, kecuali jika anda tinggal atau berada di dekat air terjun, disana pun pelangi bisa muncul.
Hujan adalah salah satu keadaan cuaca. Bicara soal cuaca, kita seringkali mudah mengeluh dan sulit merasa puas ketika berada dalam sebuah keadaan cuaca. Ketika hari panas kita protes karena merasa terpanggang dibawah terik matahari, ketika hari hujan kita protes karena jalan licin, jalan raya menjadi macet dan genangan air di jalan bisa membuat sepatu atau sendal bahkan celana bagian bawah kita basah. Tapi ketika udara mendung kita pun mengeluh karena jemuran menjadi lama kering. Jika kita di belahan dunia yang bisa turun salju, kita pun akan mengeluh karena terlalu dingin. Pendeknya, cuaca seperti apapun bagi sebagian orang hanyalah merupakan kambing hitam untuk membenarkan kebiasaan mengeluh dan gampang emosi yang ada pada dirinya. Mengapa kita tidak melakukan sebaliknya, belajar bersyukur dalam kondisi cuaca seperti apapun? Daud memilih untuk melakukan itu, dan kita bisa meneladani caranya memandang alam, cuaca dan lain-lain lewat sudut pandang yang mengarah kepada pengenalan akan Tuhan beserta kemuliaanNya yang luar biasa besar.

Minggu, 15 September 2013

JOYFUL NOISE

Ayat bacaan: Mazmur 98:4
================
"Make a joyful noise to the Lord, all the earth; break forth and sing for joy, yes, sing praises!"
Trend burung sepertinya sedang mewabah di Indonesia, setidaknya di kota tempat saya tinggal. Saya sering berpapasan dengan pengendara motor yang membawa burung dalam sangkar dengan ditutupi kain di jalan raya, di sekitar rumah saya pun ada banyak yang memelihara burung dalam berbagai jenis. Ada yang harganya mencapai jutaan, ada juga yang murah. Berada di sekitar para penggemar burung ini membuat saya terbiasa mendengar kicau merdu burung-burung ini, belum termasuk burung yang beterbangan bebas sejak pagi hingga sore di luar rumah maupun di taman. Seringkali burung-burung ini bersuara riuh. Tetapi biar seribut apapun kita rasanya tidak akan terganggu oleh kicauan mereka, tapi merasa tentram dan damai. Saya suka menyebutnya dengan joyful noise, alias keriuhan yang menggembirakan.

Senin, 09 September 2013

BLESSED TO BLESS OTHERS

Ayat bacaan: 2 Korintus 9:8 (BIS)
=======================
"Berilah kepada orang lain, supaya Allah juga memberikan kepadamu; kalian akan menerima pemberian berlimpah-limpah yang sudah ditakar padat-padat untukmu. Sebab takaran yang kalian pakai untuk orang lain akan dipakai Allah untukmu."
Tidak satupun orang yang ingin hidup berkekurangan. Kita ingin kebutuhan bisa tercukupi dengan sisa yang masih bisa ditabung. Terutama menghadapi masa-masa sulit di bidang ekonomi dimana harga terus melambung tinggi sementara pendapatan begitu-begitu saja, ditambah suasana politik yang semakin memanas menuju pemilihan umum tahun depan, kita akan membutuhkan berkat dari Tuhan lebih dari sebelumnya. Pertanyaannya, apakah berkat Tuhan itu semata-mata hanya untuk mencukupi kebutuhan kita? Apa tujuan Tuhan dalam menurunkan berkat bagi kita, memulihkan perekonomian kita bukan hanya sekedar pas-pasan tetapi dikatakan dalam kelimpahan? Apakah itu diberikan agar kita bisa memiliki banyak rumah mewah, tanah yang luas, mobil-mobil terbaru, selusin smart phones, berlibur ke luar negeri sesuka kita dan lain-lain? Bukan, bukan itu tujuannya. Benar, Tuhan memang ingin agar kita senantiasa berkecukupan atas segala kebutuhan hidup, tetapi ada satu tujuan lain yang sangat penting tapi sering kita abaikan, yaitu agar kita bisa memberkati.

Sabtu, 07 September 2013

FIND OUT AND COUNT YOUR BLESSINGS

Ayat bacaan: Keluaran 31:3-5
==================
"dan telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan, untuk membuat berbagai rancangan supaya dikerjakan dari emas, perak dan tembaga; untuk mengasah batu permata supaya ditatah; untuk mengukir kayu dan untuk bekerja dalam segala macam pekerjaan."

Di jaman yang serba instan, manusia semakin menuntut segala sesuatu juga secara instan. Orang semakin tidak menghargai proses, semakin sulit bersabar untuk mencapai segala sesuatu. Saya teringat akan cerita seorang musisi yang sudah dipanggil pulang ke rumah Bapa beberapa tahun lalu. Ia suatu kali bercerita kepada saya bagaimana susahnya untuk mempelajari lagu baru jaman dulu karena hanya bergantung kepada radio. Belum ada request lagu pada waktu itu, sehingga apabila ia ingin mempelajari sebuah lagu, ia harus terus memantengi radio berhari-hari sampai lagu yang sama diputar lagi. Bayangkan betapa beruntungnya kita hari ini yang bisa dengan cepat belajar dengan mempergunakan banyak media secara mudah dan murah. Satu yang saya ingat dari musisi ini adalah perkataannya bahwa meski ia sudah diberi talenta atau bakat dalam bermain musik, tetaplah diperlukan kerja keras, kegigihan dan kesabaran untuk berhasil.
Bandingkan dengan manusia saat ini yang ingin serba cepat. Semua harus terburu-buru, jika tidak cepat kita pun akan bersungut-sungut dan kesal. Dalam menantikan janji Tuhan pun hal seperti ini dilakukan. Jika meminta pertolongan Tuhan, maka Tuhan harus segera memberikannya atau kita akan kecewa, menuduh Tuhan pembohong atau mencari alternatif-alternatif di luar sana yang menyakiti hati Tuhan. Posisi kita sebagai hamba seringkali berubah seolah kitalah boss nya Tuhan. Kita menganggap bahwa Tuhan lupa atau tidak mempedulikan kita, padahal kita lupa memeriksa terlebih dahulu apa sebenarnya yang sudah disediakan Tuhan bagi kita, yang sudah ada bahkan pada saat ini juga.

Selasa, 03 September 2013

IMAN DAN PERBUATAN

Ayat bacaan: Yakobus 2:22
====================
"Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna."
Seorang polisi yang tengah bertugas di hari Minggu pagi menghentikan sebuah mobil yang menerobos lampu merah. Mobil ini mengebut dengan kecepatan tinggi dan hampir saja menabrak beberapa kendaraan dari arah berbeda yang sedang mempergunakan haknya melintas di saat lampu sedang hijau. Sambil meminta surat-surat kendaraan dan surat ijin mengemudi, pak polisi bertanya kepada pengendara mengapa ia begitu sembrono mengendarai mobilnya dan melanggar peraturan. Dengan santai pengemudi berkata, "maaf pak, tapi saya sudah telat ke gereja." Mari renungkan ilustrasi sederhana ini dan pikirkan baik-baik. Telat ke gereja itu tidak baik. Tapi apakah itu berarti kita boleh seenaknya melanggar peraturan, bahkan bisa mengancam nyawa orang lain dan diri sendiri atas alasan itu? Apakah iman hanya sebatas tidak terlambat ke gereja, hanya diucapkan dengan kata-kata "ya, saya orang beriman", tapi sama sekali tidak tercermin lewat perilaku, cara dan gaya hidup kita? Seperti apa iman seharusnya? Adakah bentuk-bentuk yang bisa merepresentasikan tingkat keimanan seseorang tanpa harus disebutkan kepada orang lain?

Senin, 02 September 2013

IMAN TEGUH ABRAHAM

Ayat bacaan: Roma 4:19-20
======================
"Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah"
Mungkin mudah bagi kita untuk menyebut kata iman, tetapi kenyataannya sulit bagi kita untuk bisa tetap teguh terutama ketika terus menerus berada dalam kondisi sulit. Berbagai tekanan, pergumulan dan kesulitan yang kerap kita alami membuat iman kita rentan. Belum lagi ketika kita merasa sudah berjalan sesuai rencana Tuhan tetapi belum juga memperoleh keberhasilan sesuai janji Tuhan. Itu bisa membuat iman kita seperti berada pada persimpangan jalan, dan kalau tidak hati-hati kita bisa menjadi kecewa dan mengira bahwa iman adalah sesuatu yang tidak nyata.




« »
« »
« »
Get this widget