Ayat bacaan: Mazmur 13:3a
======================
"Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan bersedih hati sepanjang hari?"
Dalam lagunya Titiek Puspa bilang, Jatuh Cinta itu berjuta rasanya. Berjuta rasa bahagia tentunya yang beliau maksud. Bagaimana kalau putus cinta? Sepertinya sama, berjuta juga rasanya, tetapi rasa-rasa yang berlawanan dengan mereka yang jatuh cinta. Rasa perih akibat hati yang luka dan patah, sedih yang mendalam, rasa kehilangan atau mungkin juga perasaan tersakiti yang bisa mendatangkan rasa benci maupun dendam. Apapun itu, patah hati akibat putus cinta tidak akan pernah enak rasanya. Kalau yang putus karena merasa perbedaan di antara mereka memang tak bisa dihindari lagi atau terjadinya penghianatan dalam hubungan saja sakit sekali, apalagi kalau putus itu terjadi karena faktor-faktor diluar pasangan, sementara sebenarnya mereka masih saling mencintai. Misalnya tidak mendapat persetujuan orang tua, harus melanjutkan atau fokus kepada studi terlebih dahulu dan sebagainya. Faktor penyebab putus cinta tak terhitung banyaknya, tetapi semuanya jelas menimbulkan rasa sakit.
Tadinya berdua sekarang harus sendiri. Tadinya ada sekarang tiada. Bisa jadi luka itu terasa terlalu parah sehingga orang yang mengalami menjadi sulit untuk maju. Beberapa orang yang saya kenal memilih untuk tidak menikah lagi gara-gara rencana yang mereka bangun dengan orang yang mereka cintai harus kandas di masa muda mereka. Dan mereka ini bukanlah orang yang jauh kekerabatannya sehingga saya tahu betul bagaimana sulitnya mereka lepas dari trauma percintaan mereka. Ada yang tidak sampai separah itu dampaknya tapi memerlukan waktu lama untuk menyembuhkan luka. Sebaliknya ada pula yang lebih parah, memutuskan untuk melakukan tindakan bodoh dengan mengakhiri hidup mereka karena merasa tidak kuat menanggung derita itu.