Ayat bacaan: Matius 11:28
====================
"Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu."
====================
"Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu."
Lega. Betapa menyenangkannya mendengar kata ini, terlebih saat kita
sedang berada pada keadaan kurang baik. Orang merasa lega bisa karena
berbagai hal. Ruangan yang sumpek dan terlalu penuh akan terasa lega
saat sebagian dikeluarkan dari sana. Kalau hidung sedang tersumbat,
bernafas bisa kembali lega saat bagian yang mampet teratasi lewat obat
atau balsem. Penderita asma akan kembali bernafas lega setelah mendapat
semprotan obat asma lewat mulut. Lega saat ujian sudah selesai, semakin
lega kalau hasilnya memuaskan. Lega saat semua tugas-tugas bisa
diselesaikan sesuai tenggat waktu. Kita juga merasa lega atau plong
waktu masalah dengan orang lain sudah diselesaikan dengan baik. Dan ada
banyak lagi bentuk lega yang semuanya terasa menyenangkan.
Lantas bagaimana saat hidup sedang banyak masalah? Saat kita tertimpa beban-beban yang berat, saat kita kehilangan tenaga maupun semangat karena terus menerus berada dalam himpitan problema? Satu persatu masalah datang ke dalam hidup kita, mempengaruhi perasaan kita. Semakin berat masalahnya, semakin banyak yang harus dihadapi, perasaan-perasaan itu pun akan semakin membebani hati kita. Itu bisa membuat kita tidak bersemangat, mematikan kreativitas dan membuat mood kita jelek. Akibatnya kita tidak lagi produktif dan jadi malas berbuat apa-apa. Bagai batu-batu yang terus ditambah, digantungkan atau dikalungkan ke dalam hati kita sehingga berat benar rasanya.
Lantas bagaimana saat hidup sedang banyak masalah? Saat kita tertimpa beban-beban yang berat, saat kita kehilangan tenaga maupun semangat karena terus menerus berada dalam himpitan problema? Satu persatu masalah datang ke dalam hidup kita, mempengaruhi perasaan kita. Semakin berat masalahnya, semakin banyak yang harus dihadapi, perasaan-perasaan itu pun akan semakin membebani hati kita. Itu bisa membuat kita tidak bersemangat, mematikan kreativitas dan membuat mood kita jelek. Akibatnya kita tidak lagi produktif dan jadi malas berbuat apa-apa. Bagai batu-batu yang terus ditambah, digantungkan atau dikalungkan ke dalam hati kita sehingga berat benar rasanya.