Di dlm Firman-Nya ada kepastian. Roh Kudus akan memimpin kita berjln di atas ketidakpastian. Ia hanya butuh kita percaya & taat Kisah 10:19-20

Jumat, 26 Juli 2013

MENANTI-NANTIKAN TUHAN

Ayat bacaan: Yesaya 40:31
=================
"tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah."
Menunggu adalah salah satu hal yang paling sering mengesalkan kita. Ada beberapa orang yang sifatnya agak sensitif ketika diminta menunggu. 5 menit saja menunggu maka mereka mulai uring-uringan dan kemudian memilih untuk pergi saja. Salah satu anggota keluarga yang sangat dekat dengan saya memiliki sifat seperti ini, sangat bermasalah dengan menunggu. Maka ketika saya berurusan dengannya, lebih baik saya yang menunggu lama daripada telat datang meski hanya sebentar saja. Bagi kita yang tidak terlalu sensitif dengan menunggu, tetap saja untuk jangka waktu tertentu kita lama-lama bisa merasa bosan dan kesal juga.

Menarik ketika kita melihat ayat bacaan hari ini. Ada janji untuk mendapat restorasi atau pemulihan kekuatan bagi orang-orang yang tekun menanti-nantikan Tuhan. Orang-orang seperti ini dikatakan seperti rajawali yang terkenal sebagai burung dengan daya jangkau tertinggi lewat kedua kepak sayapnya. Dalam renungan kali ini kita akan melihat apa yang dimaksud dengan menanti-nantikan Tuhan itu. Apakah itu berarti hanya menunggu datangnya pertolongan Tuhan? Menantikan Tuhan menjawab doa? Menurunkan berkat-berkatNya? Melepaskan kita dari belitan masalah? Sesungguhnya kata menanti-nantikan Tuhan memiliki makna jauh lebih luas daripada itu. Lantas apa artinya? Bagaimana/apa yang harus kita perhatikan ketika menanti Tuhan? Apa saja yang kita peroleh dari menanti Tuhan? Dalam beberapa hari ke depan kita akan melihat semua ini satu persatu.

Mari kita mulai dengan pengalaman bangsa Israel keluar dari masa pembuangan. Selama puluhan tahun bangsa ini mengalami masa sebagai budak, dan setelah dimerdekakan dibawah pimpinan Musa mereka harus pula menempuh jarak panjang selama 40 tahun lagi untuk bisa mencapai tanah yang dijanjikan. Kita tahu bagaimana keras kepalanya bangsa Israel yang terus berbuat hal-hal yang menyakiti hati Tuhan dalam perjalanan sejarah mereka dalam Alkitab, tetapi pernahkah anda bayangkan betapa lelahnya mereka ini? Bukan hanya fisik, tapi saya yakin kelelahan sedemikian rupa juga menimpa jiwa dan roh mereka. Bukannya gampang mengalami situasi seperti ini. Tapi ayat dalam kitab Yesaya yang menjadi ayat bacaan kita hari ini yang bunyinya: "tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah." (Yesaya 40:31) memberi sebuah jawaban atas segala kelelahan yang mereka alami waktu itu. Janji Tuhan ini pun berlaku bagi kita yang tengah merasakan kepenatan atau kelelahan yang luar biasa. Tuhan menjanjikan sebuah kekuatan baru, sekuat burung rajawali. Dan janji ini diberikan bagi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan.

Jika demikian, apa yang dimaksud dengan menanti-nantikan Tuhan? Orang yang menanti-nantikan mengacu kepada beberapa hal, yaitu those who expect, look for, faithfully trust and put all their hope in God. Jadi menanti-nantikan Tuhan adalah percaya, terus berharap, mencari, mempercayai dengan bersungguh hati dan meletakkan seluruh pengharapan mereka kepada Tuhan. Dengan kata lain, orang yang menanti-nantikan Tuhan adalah orang yang sepenuhnya mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Dan orang-orang seperti ini dikatakan akan mendapat kekuatan baru, being restored back to the fullest. Ini tentu merupakan hal yang sangat kita inginkan, terlebih bagi kita yang telah cukup lama berbeban berat atau sekedar kelelahan dalam aktivitas baik dalam pekerjaan, melayani maupun dalam rumah tangga. 

Mengandalkan Tuhan memiliki arti yang sangat penting bagi orang percaya, terlebih ketika keadaan sedang tidak kondusif. Dalam kisah Daniel yang kita baca dalam renungan terdahulu kita bisa belajar bagaimana Daniel tetap setia berdoa dan meletakkan segalanya ke dalam tangan Tuhan. Ia mengandalkan Tuhan dalam menghadapi fitnah yang bisa mengancam nyawanya dan itu merupakan pilihan yang tepat. Tuhan sendiri mengecam keras orang-orang yang terus mengandalkan kekuatan sendiri atau manusia lain dan melupakan Tuhan. "Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah." (Yeremia 17: 5-8). Ada perbedaan sangat besar antara orang-orang yang mengandalkan Tuhan dengan yang menjauh dari Tuhan lalu mencari pertolongan dari orang lain, kekuatan sendiri dan rupa-rupa tawaran dunia lainnya.
 
Apa saja yang bisa kita peroleh dari menanti-nantikan Tuhan? Alkitab menyebutkan begitu banyak janji Tuhan yang luar biasa bagi orang-orang yang dengan tekun menantikanNya. Mari kita lihat satu persatu dalam kaitannya dengan rincian arti menantikan Tuhan seperti yang telah saya sampaikan kemarin.

- Tuhan memberi kekuatan baru"tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah." (Yesaya 40:31). Dalam kesempatan lain dalam kitab 2 Tawarikh kita bisa menemukan ayat yang berbunyi kurang lebih sama, yaitu "Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia." (2 Taw.16: 9a).  Bersungguh hati adalah salah satu inti dari menantikan Tuhan, maka kepada mereka yang seperti ini Tuhan siap memberikan kekuatan baru yang berasal dari kekuatanNya sendiri.

- Tidak mendapat malu
Lewat Daud kita bisa membaca janji Tuhan ini. "Ya, semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu.” (Mazmur 25: 3a) juga lewat Yesaya "Maka raja-raja akan menjadi pengasuhmu dan permaisuri-permaisuri mereka menjadi inangmu. Mereka akan sujud kepadamu dengan mukanya sampai ke tanah dan akan menjilat debu kakimu. Maka engkau akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, dan bahwa orang-orang yang menanti-nantikan Aku tidak akan mendapat malu." (Yesaya 49:23). Tuhan sendiri yang menjamin bahwa orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan tidak akan mendapat malu.

- Keselamatan
Dalam kitab Ibrani dikatakan: "demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia." (Ibrani 9:28). Menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi merupakan syarat untuk menerima keselamatan. Tapi dalam perjalanan apabila kita tidak bersungguh hati maka kita bisa kehilangan janji itu. Maka penting bagi kita untuk terus menantikan dengan hati teguh. Yesus siap menganugerahkan keselamatan, full salvation, buat orang-orang yang terus menantikanNya, to those who are eagerly, constantly and patiently waiting for and expecting Him.

- Dikawal oleh ketulusan dan kejujuran
Mazmur Daud berkata: "Ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal aku, sebab aku menanti-nantikan Engkau." (Mazmur 25:21). Menantikan Tuhan bisa membuat hidup kita terus dikawal oleh integritas dan kejujuran dalam menjalani hidup. Dalam dunia yang semakin saling menyesatkan dan disesatkan, orang-orang berintegritas dan jujur semakin jarang ditemukan. Kita tetap bisa berada dalam kedua hal ini jika kita tetap tekun menanti-nantikan Tuhan.

- Mewarisi 'negeri'
Sangatlah menarik apabila kita menemukan pula janji Tuhan bahwa orang yang menanti-nantikanNya akan mewarisi negeri. "Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri." (Mazmur 37:9). Mewarisi artinya, menduduki, menanggungjawabi dan memperbaiki. Sedang kata negeri berbicara tentang aspek-aspek kehidupan termasuk usaha, karakter dan berbagai pergumulan hidup. Jadi Tuhan menjanjikan orang seperti ini untuk bisa diberikan tanggung jawab untuk mengelola, membangun dan memperbaiki kehidupan menuju dunia yang lebih baik. Dalam Galatia dikatakan "Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah."  (Galatia 4:7). Sebagai ahli waris Kerajaan, tentu kita berhak mendapatkan segala yang terbaik dari Tuhan. Itu bukan saja berbicara mengenai keselamatan kekal tetapi juga segala kelimpahan dari kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Kita siap mewarisi itu semua jika kita menanti-nantikan Tuhan dengan sungguh-sungguh.

- Tuhan memberi pertolonganMazmur Daud berkata "Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong. Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku." (Mazmur 40:2-3). Bukankah sangat indah ketika Tuhan mau melihat dan mendengar teriakan meminta pertolongan kita? Bukan hanya mendengar, Tuhan pun berjanji untuk mengangkat kita keluar dari kehancuran dan meletakkan kita kembali ke posisi yang kokoh dimana kita bisa kembali melangkah dengan mantap.

- Tuhan menyatakan kasihNya dan memberi kebahagiaan
"Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!" (Yesaya 30:18). Tuhan tidak sabar untuk menyatakan kasihNya secara nyata kepada kita yang selalu menatikanNya. For the Lord is a God of justice, blessed (happy, fortunate) are all those who earnestly wait for Him, who expect and look and long for him (His victory, His favor, His love, His peace, His joy and His matchless, unbroken companionship).

-  Perlindungan dari KrisisDalam kitab Wahyu ada ayat yang berkata "Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi." (Wahyu 3:10). Tuhan siap menghadiahkan orang-orang yang bertekun dengan perlindungan dari masa kesusahan yang akan menimpa seluruh dunia. Akan datang masa sulit yang jauh lebih sulit dari saat ini. Berbagai krisis akan membuat dunia goncang, seperti yang sudah mulai terjadi hari ini, tetapi orang yang taat Firman dengan tekun menantikan Kristus, Dia sendiri yang akan melindungi dari masa kesusahan itu.  

Dari poin-poin yang saya sampaikan kemarin, kita bisa melihat begitu banyak janji Tuhan yang luar biasa akan dialami oleh orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan. Artinya, kita bisa mendapat kemuliaan, berkat, mukjizat, kehormatan, pelipatgandaan (multiplikasi), pemenuhan hingga kelimpahan dan sebagainya. Kemurahan Tuhan turun atas kita, menjadikan kita orang-orang yang tetap berada dalam tanganNya.

Sekarang mari kita lihat bagaimana/apa yang harus kita lakukan dalam menanti-nantikan Tuhan. Ada dua poin penting yang sangat baik untuk kita perhatikan. Untuk itu mari kita kembali mengacu kepada Yesaya terutama pasal 40.

1. Menanti Tuhan dengan membereskan dosa
Seperti yang telah kita baca dalam bagian terdahulu, janji Tuhan untuk merestorasi kekuatan kita untuk kembali menjadi baru dan berbagai janji lainnya itu tentu sudah pasti. Tapi penting bagi kita untuk melakukan langkah membereskan dosa-dosa yang masih bercokol dalam diri kita. Dalam kitab Yesaya pasal 40 yang menyampaikan berita kelepasan, dikatakan "tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena segala dosanya." (Yesaya 40:2). Bangsa Israel selama perjalanannya telah berbuat banyak dosa, termasuk meninggalkan Tuhan dan menyembah dewa-dewa atau ilah lain. Ini jelas merupakan pelanggaran besar yang harus dibereskan.

Pertanyaannya, mengapa dosa penting untuk dibereskan? Jawabannya bisa dilihat dalam Yesaya pasal sebelumnya: "tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu adalah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." (Yesaya 59:2). Jadi jelaslah bahwa dosa dalam bentuk dan ukuran apapun harus dibereskan. Jadi kita harus menanti Tuhan dengan membereskan dosa-dosa yang masih menghalangi segala janji Tuhan turun atas kita.

2. Menantikan Tuhan dengan awas saat pertolonganNya turun
Tuhan selalu menyertai kita. Ketika kita datang kepadanya dengan hati yang hancur, melakukan pertobatan dengan sungguh-sungguh dan sepenuhnya, Tuhan akan datang dan dengan senang hati memulihkan kita. "Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati." (Yesaya 40:10-11). Bukankah ini terdengar sangat indah? Untuk bisa merasakan indahnya janji Tuhan ini ketika turun atas kita, kita harus awas dan jangan lengah. Ada banyak orang yang terus berdoa menantikan Tuhan, tetapi ketika jawaban Tuhan datang mereka tidak siap. Mereka tidak menyangka bahwa itu adalah jawaban Tuhan dan dengan sendirinya melewatkan pertolongan Tuhan tersebut. Karenanya kita perlu memperhatikan dengan seksama apapun yang terjadi, sekecil apapun itu. Ingat bahwa Tuhan bisa menjawab doa lewat banyak hal, termasuk lewat hal-hal kecil yang mungkin saja luput dari perhatian kita.

Apakah anda saat ini tengah mengalami kelelahan sedemikian rupa, sehingga kehilangan passion atau semangat untuk memberi yang terbaik dalam pekerjaan yang anda tekuni? Anda merasa burn-out dan kehabisan bensin untuk terus berjalan? Anda mulai tidak lagi bergairah untuk melayani, atau bahkan mulai lelah dengan kehidupan rumah tangga anda? Tuhan siap merestorasi itu semua dan memberikan anda segala kebaikan yang berkelimpahan. Apa yang anda harus lakukan adalah bertekun menanti-nantikan Tuhan. Hari ini saya secara khusus berdoa bagi anda yang sedang dalam keadaan lemah, letih dan lesu dan membutuhkan kekuatan baru dari Tuhan. Hampiri Tuhan, terus nantikan Dia, kiranya Tuhan memulihkan anda untuk kembali penuh dengan kebahagiaan dan sukacita, jauh dari kekurangan atau masalah lainnya.

Berbahagialah orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan




Sumber : http://renungan-harian-online.blogspot.com





« »
« »
« »
Get this widget