Di dlm Firman-Nya ada kepastian. Roh Kudus akan memimpin kita berjln di atas ketidakpastian. Ia hanya butuh kita percaya & taat Kisah 10:19-20

Senin, 27 Mei 2013

DASAR HIDUP SUAMI ISTRI

Perikop bacaan: Efesus 5:22-33
========================
"Kasih Kristus adalah dasar hidup suami istri."

Salah seorang teman saya menghabiskan masa pacaran selama 10 tahunan dan akhirnya lewat perjuangan berat mereka berhasil masuk ke jenjang pernikahan. Ketika sepertinya kisah mereka berakhir happy ending atau bahagia, perselisihan demi perselisihan ternyata muncul sejak awal pernikahan mereka. Tidak sampai setahun mereka pun mengambil keputusan bercerai, dan sampai hari ini setelah hampir setahun proses itu tidak juga kunjung selesai.

Tidakkah ironis rasanya jika melihat banyak pasangan yang menghabiskan masa pacarannya jauh lebih lama dibandingkan masa pernikahannya? Ini bukan lagi hal baru untuk kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, dan tidak lagi terasa aneh. Ada begitu banyak pasangan yang tidak memiliki dasar kokoh dalam membina bahtera rumah tangganya. Mereka tidak tahu harus berbuat apa dan cenderung untuk meneruskan kebiasaan hidup sehari-hari ketika masih single ketika sudah memasuki hubungan yang tidak lagi sendirian. Bisa dibayangkan, akibatnya bisa runyam bahkan fatal. Tidak heran kalau hari-hari ini kita begitu sering mendengar pernikahan yang berakhir dengan perceraian.

Sabtu, 25 Mei 2013

PRINSIP SALING

Ayat bacaan: Kolose 3:14
================
"Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan."

Kemarin kita sudah melihat bagaimana pentingnya kebersatuan dan keharmonisan dalam keluarga di mata Tuhan. Kisah tentang pernikahan di Kana yang dihadiri Kristus, dimana Dia melakukan mukjizat dan menyelamatkan pernikahan tersebut dari tragedi kehabisan anggur menggambarkan hal tersebut secara jelas dan menunjukkan pula bahwa Tuhan sanggup menyelamatkan pernikahan yang sudah terlanjur hancur untuk kembali manis. Benar, Tuhan sanggup melakukan itu. Tapi adakah yang bisa kita lakukan selain hanya mengharap campur tangan Tuhan saja? Apakah kita cukup hanya berdoa dan berpangku tangan?

Kamis, 23 Mei 2013

PERNIKAHAN YANG KEKURANGAN ANGGUR

Ayat bacaan: Yohanes 2:3
=================
Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."

Sebuah pernikahan seyogyanya merupakan sebuah jenjang kehidupan yang membawa kebahagiaan dan damai sejahtera. Bagi saya, keluarga seharusnya membuka kesempatan bagi kita untuk memahami nilai-nilai kebersatuan, apalagi Tuhan sendiri sudah menyatakan bahwa "...di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." (Matius 18:20). Bayangkan betapa indahnya ketika kedamaian hadir di dalam keluarga dengan merasakan kehadiran Tuhan tepat ditengah kita. Sayangnya yang sering terjadi justru sebaliknya. Keluarga bukan lagi dianggap sebagai surga tetapi malah neraka dunia. Perselisihan, ketidakcocokan, perang ego dan sejenisnya kerap membuat keluarga tidak lagi sejuk tetapi sangat panas. Di televisi kita melihat pasangan-pasangan selebritis yang selama ini dikagumi banyak orang akhirnya berakhir di tahun yang sedang kita jalani sekarang, melanjutkan 'trend' dari lusinan pasangan lain pada tahun-tahun sebelumnya. Komunikasi antar anggota keluarga menjadi semakin jarang, masing-masing sibuk dengan dunianya. Meski hadir dekat secara fisik, belum tentu jiwanya pun dekat. Pertanyaannya, pentingkah keluarga di mata Tuhan? Dan jika penting, bagaimana caranya kita bisa membentuk sebuah keluarga yang penuh kasih, atau memeliharanya agar tetap kokoh?

Senin, 20 Mei 2013

TETAP BERSYUKUR DAN BERSUKACITA DALAM SITUASI SULIT

Ayat bacaan: Mazmur 52:11
======================
"Aku hendak bersyukur kepada-Mu selama-lamanya, sebab Engkaulah yang bertindak; karena nama-Mu baik, aku hendak memasyhurkannya di depan orang-orang yang Kaukasihi!"

Ada sebuah kalimat yang pernah saya baca bunyinya begini. "Rasa sakit itu sifatnya pasti, namun menderita itu adalah pilihan". Coba renungkan baik-baik perkataan ini. Kita memang tidak bisa menghindari berbagai rasa sakit untuk mendera kita pada saat-saat tertentu, apakah itu rasa sakit secara fisik atau psikis seperti sakit hati, kecewa, patah hati, sedih dan sebagainya. Tapi apakah kita menderita karenanya, itu dikatakan sebagai sebuah pilihan alias optional. Kedagingan kita memang membuat kita harus merasakan rasa sakit dan itu tidak bisa kita anggap tidak ada, tetapi kita bisa memilih apakah kita harus dikuasai rasa menderita atau tetap bersukacita, karena itu semua tergantung keputusan kita dalam menyikapinya.

Sabtu, 18 Mei 2013

BELAJAR DARI JEMAAT EFESUS

Ayat bacaan: Wahyu 2:2-4
========================
"Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula."

Melayani Tuhan dan melakukan pekerjaanNya merupakan pekerjaan mulia yang sebenarnya menjadi kewajiban kita sebagai orang percaya. Karena itu, adalah sangat baik apabila anda saat ini sudah masuk ke dalam pelayanan dalam bentuk apapun dan memuliakan Tuhan di dalamnya. Sayangnya, ada banyak yang kemudian malah menjadi terfokus pada kesibukan pelayanan dan tidak lagi punya waktu untuk mengenal pribadiNya secara lebih jauh. Atau ada pula yang melayani karena takut tidak selamat dan bukan karena mengasihi Tuhan. Maria dan Marta mungkin menjadi contoh yang paling baik dalam hal ini. Keduanya melakukan hal yang baik, tapi lihatlah bagaimana tanggapan Yesus terhadap keduanya. Ketika Marta dikatakan sibuk sekali melayani (Lukas 10:40), Maria justru memilih untuk diam di kaki Tuhan dan terus mendengar perkataanNya. (ay 39). Dan Yesus pun berkata demikian: "Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." (ay 41-42). Adalah baik ketika kita melakukan pekerjaan Tuhan, tapi kita harus melakukannya atas dasar atau tujuan yang benar, dan diatas segalanya jangan lupakan pula pentingnya untuk berdiam di kaki Tuhan dan mendengarkan perkataanNya.

Jumat, 17 Mei 2013

PENUNDUKAN DIRI

Ayat bacaan: Lukas 2:51
=======================
"Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya."

Ada banyak orang yang bermasalah dengan penguasaan diri. Belum apa-apa mereka sudah menunjukkan keengganan untuk setia dan taat kepada instansi dimana mereka bekerja atau kepada pimpinan. Mereka melanggar peraturan seenaknya, dan malah tersinggung atau marah ketika mendapat teguran. Harga diri disetel terlalu tinggi tapi disisi lain mereka berbuat sesuka hati. Kita sering bertemu dengan orang-orang yang bersikap seperti ini, mudah-mudahan kita tidak termasuk di dalamnya. Masalah penundukan diri, sikap kerendahan hati itu menjadi isu yang penting untuk kita perhatikan. Dan hari ini kita bisa belajar langsung dari keteladanan Yesus sendiri ketika masih kecil.

Rabu, 15 Mei 2013

HIKMAT MELEBIHI EMAS DAN PERAK


Ayat bacaan: Amsal 3:13-14
=====================
"Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas."

Dalam persepsi dunia, kekayaan harta dipercaya mampu menjamin kebahagiaan dan kemakmuran. Gaya hidup hedonisme yang banyak dianut oleh orang-orang berada di kota besar berpusat pada pandangan untuk mengejar kesenangan atau kenikmatan sebanyak mungkin lewat segala hal yang ditawarkan dunia. Untuk itu jelas uang merupakan sumber yang sangat krusial, karena kesenangan atau kebahagiaan dunia itu tidak akan pernah bisa diakses tanpa modal harta. Jadi kalau tidak ada uang, kesenangan atau kebahagiaan pun mereka percaya tidak akan bisa mereka peroleh. Tidak heran jika ada banyak orang yang tidak ada habisnya mati-matian menumpuk harta dengan berbagai cara, baik lewat bekerja nonstop dan menomorduakan keluarga dan melakukan berbagai bentuk kecurangan seperti korupsi, penipuan dan lain sebagainya.

Selasa, 14 Mei 2013

CARA HIDUP VERSI KRISTUS

Ayat bacaan: Matius 20:25-26a
=========================
"Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu.."

"Kalau orang bersikap keras, kita harus lebih keras lagi." Itu kata seorang teman yang merasa bahwa itu adalah sifat bawaan lahir yang tidak bisa diubah lagi. Ia mengakui bahwa hidupnya tergantung mood, dan ia akan mudah terpancing apabila ada orang yang memprovokasi dirinya. Meski mungkin hanya sedikit saja, ia bisa meledak tak terkendali. Disisi lain ada pula orang-orang yang memerintah bawahannya dengan dingin dan kasar. Itu bagi mereka dianggap sebagai etalase wibawa yang memamerkan posisi mereka kepada bawahan. Bahkan ada banyak orang tua yang menganggap bahwa sikap kasar dan otoriter itu baik untuk diberikan kepada anak-anak mereka. Bahkan sekedar meminta maaf kepada anak pun apabila bersalah dianggap sebagai aib yang memalukan.

Minggu, 12 Mei 2013

AIR MATA PERTOBATAN

Ayat bacaan: Lukas 22:62
=================
"Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya."

Ctrl-Z adalah tombol yang sangat sering saya gunakan ketika bekerja dengan Photoshop. Ini adalah shortcut untuk undo, mengulang perintah terakhir satu langkah apabila ada kesalahan dalam bekerja. Yang lebih sering lagi adalah shortcut Ctrl-alt-Z yang bisa mengulang langkah lebih dari satu. Dengan adanya tombol ini kita tidak perlu khawatir salah mengerjakan desain karena kita bisa kembali mundur kapan saja. Selagi saya membuat desain flyer hari ini, saya pun terpikir alangkah mudahnya jika kita memiliki tombol "undo" atau Ctrl-Z ini dalam menjalani hidup. Pernahkah anda berharap seperti itu? Apakah anda pernah berharap bisa kembali mengulang, memperbaiki atau memulihkan sesuatu yang terlanjur hancur akibat dosa?

Sabtu, 11 Mei 2013

TERUS BELAJAR

Ayat bacaan: Titus 3:14
================
"Dan biarlah orang-orang kita juga belajar melakukan pekerjaan yang baik untuk dapat memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak berbuah."

Seorang pianis senior yang saya kenal dekat menceritakan bagaimana prosesnya berlatih menjadi hebat. Ia mulai menyentuh piano di usia 6 tahun. 7 tahun setelahnya ia berguru kepada seorang maestro besar di Surabaya, dan kemudian melanjutkan pendidikannya ke luar negeri. Di salah satu sekolah musik paling ternama di dunia itu ia hanya membutuhkan waktu 2 tahun untuk meraih gelar sarjana musiknya. Kemudian ia kembali ke tanah air dan aktif sebagai pengajar. Disela-sela kegiatan mengajarnya ia pun masih menyempatkan diri untuk tampil di berbagai pentas. Sudah sehebat itu, kita tentu berpikir bahwa ia rasanya tidak lagi perlu untuk belajar. Tapi ternyata hingga hari ini pun ia masih rajin berlatih. Bukan saja agar jari-jarinya tidak menjadi kaku di atas tuts piano, tetapi juga terus belajar hal-hal baru. Ia bahkan belajar menggunakan alat-alat musik lainnya. "Ilmu itu kalau tidak diupdate akan membuat semua talenta dan usaha selama ini menjadi sia-sia." katanya ringan. Apa yang ia katakan itu benar. Sehebat apapun kita saat ini, kita harus terus mengupdate ilmu dan kemampuan kita di bidang apapun kita berada saat ini. Life is a learning process, dan kalau kita berhenti belajar, itu artinya hidup pun berhenti sampai disitu.

Jumat, 10 Mei 2013

ANIMAL RESCUE

Ayat bacaan: Kejadian 1:28
======================
"Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

Apakah pelayanan terbatas hanya untuk manusia saja? Saya pernah mendengar sebuah komentar dari seseorang yang mengatakan bahwa seharusnya orang yang mengaku cinta Tuhan mementingkan dulu untuk melayani manusia daripada sibuk mengurusi hewan-hewan yang terlantar. Ia mengacu kepada Amanat Agung yang menugaskan kita untuk menjadikan semua bangsa menjadi muridNya seperti yang tertulis pada Matius 28:19-20. Apakah benar harus demikian? Apakah kita tidak bisa menjadi terang dan menyenangkan hati Tuhan lewat pelayanan kita menyelamatkan hewan-hewan terlantar, doing an animal rescue or animal conservation? Apakah tidak mungkin jika Tuhan memberi panggilan kepada sebagian orang untuk bekerja di ladang yang satu ini, atau yang lebih sederhana, tidakkah mungkin jika kita bisa melakukan Amanat Agung lewat tindakan mulia menyelamatkan hewan-hewan terluka, terbuang dan menderita ini?

Kamis, 09 Mei 2013

HUBUNGAN ANTARA DIBERI DAN MEMBERI

Ayat bacaan: 1 Petrus 3:9
====================
"...hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat..."

Berapa uang yang kita keluarkan ketika kita hang out atau have fun bersama kekasih, pasangan atau teman-teman? Untuk ukuran hari ini, mungkin angka seratus ribu rupiah terbilang kecil untuk itu. Nonton, lalu duduk di cafe atau restoran, kemudian belanja sedikit, lihat-lihat butik dimana terkadang ada yang membeli sesuatu karena takut malu jika tidak membeli apa-apa, itu bisa menghabiskan total uang yang jumlahnya bisa cukup besar. Kita berpikir bahwa itu toh hasil jerih payah kita, terserah kita dong bagaimana kita mau memakainya. Benar, itu adalah hasil keringat kita. Tapi terpikirkah oleh kita bahwa ada campur tangan Tuhan dalam keberhasilan itu? Jika ya, pernahkah kita berpikir apa sebenarnya suara hati Tuhan atau keinginanNya terhadap kita untuk mempergunakan berkatNya?

Rabu, 08 Mei 2013

IKAT PINGGANG DAN PELITA

Ayat bacaan: Lukas 12:35
=====================
"Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala."

Bumi gonjang-ganjing.. itu semakin lama semakin kerap kita jumpai bahkan alami. Dunia makin tua dan semakin rentan terhadap goncangan. Musibah, krisis dan berbagai kesulitan lainnya ternyata tidak membuat orang berbalik dari jalan-jalan yang salah tetapi malah semakin jauh tersesat dalam berbagai kegelapan. Banyak orang yang percaya bahwa akhir zaman sudah sedemikian dekat, sehingga seharusnya kita sadar untuk tidak lagi buang-buang waktu untuk mempersiapkan kelayakan diri kita dalam menerima kekekalan yang indah daripadaNya. Seberapa jauh kita sadar akan hal itu? Sesiap apa kita saat ini?

Senin, 06 Mei 2013

KEMURAHAN HATI

Ayat bacaan: 2 Korintus 8:2
===========================
"Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan."

Dalam renungan kemarin kita sudah melihat bagaimana bentuk kemurahan hati dalam memberi seperti yang ditunjukkan oleh dua orang janda dalam masa yang berbeda, yaitu janda di Sarfat di masa Elia (1 Raja Raja 17:7-24) dan janda yang memberikan persembahan di bait Allah yang diperhatikan Yesus (Lukas 21:1-4/Markus 12:41-44). Hari ini saya masih ingin melanjutkan lagi mengenai hal kemurahan hati lewat beberapa contoh lainnya. Sebuah kesaksian yang belum lama dialami oleh saudara dari tetangga saya mungkin baik untuk dijadikan sebuah contoh. Ia bercerita mengenai pengalamannya ketika ia terpanggil untuk menolong seorang teman sekantornya. Pada saat itu ia sedang mengalami masa sulit. Bahkan uang yang ada pun tidak cukup untuk membayar cicilan kredit motor dan memperpanjang sewa rumah. Tapi pada saat yang sama teman sekantornya mengalami masalah dan butuh bantuan. Ia dengan segera memberikan sisa uang yang ada. "Satu hal yang saya percaya, Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita susah karena menolong orang lain." katanya mantap. Hanya berselang satu hari, istrinya mendadak memperoleh bonus di kantor yang lebih dari cukup untuk dipakai melunasi cicilan dan membayar sewa rumah. "Tuhan selalu menepati janji, saya tidak perlu ragu dalam hidup maupun menolong orang lain karena Dia pasti jaga saya dan keluarga." katanya lagi. Ini sebuah kesaksian bahwa janji Tuhan bukanlah hanya pepesan kosong, sekaligus bisa menjadi bukti bahwa bukan soal jumlah harta yang menentukan kerelaan kita untuk memberi, tetapi itu semua tergantung dari kondisi dan sikap hati, apakah memiliki kasih di dalamnya atau tidak.

Minggu, 05 Mei 2013

DUA JANDA DENGAN KEMURAHAN HATI

Ayat bacaan: Lukas 6:36
==================
"Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."

Kapan kita bisa menunjukkan kemurahan hati kita untuk membantu sesama? Ada banyak yang menganggap dirinya belum sanggup untuk memberi karena untuk diri sendiri saja belum cukup. Nanti kalau saya sudah kaya, kalau uang sudah berlebih-lebih, kalau sudah tidak tahu mau dibelanjakan kemana lagi, itu menjadi bentuk pemikiran mereka mengenai kapan waktu yang tepat untuk bermurah hati memberi. Kenyataannya manusia cenderung merasa tidak pernah cukup dan tidak pernah puas. Kalau begitu mereka pun tidak akan kunjung tergerak untuk menolong orang lain dengan memberi sebagian yang ada pada mereka. Ada pula orang yang rajin memberi tetapi atas alasan yang salah. Mereka memberi karena mengharapkan sebuah balasan, dengan maksud-maksud atau agenda tertentu alias pamrih. Menjelang pemilihan umum, pilkada dan sebagainya, semua ini bisa dengan mudah kita lihat. Itu bukanlah hal memberi yang didasari oleh kemurahan hati.

Sabtu, 04 Mei 2013

HINDARI KETAMAKAN

Ayat bacaan: Yakobus 2:15-16
======================
"Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?"

Tidak seorang pun ingin hidup susah. Kita ingin diberkati Tuhan secara melimpah. Kita bekerja dan berdoa agar Tuhan memberkati pekerjaan kita agar berhasil. Pertanyaannya, ketika kita diberkati melimpah, apa yang kita lakukan? Banyak orang yang berpikir untuk membeli barang-barang yang kita sudah lama kita idam-idamkan. Ada yang langsung merencanakan untuk pergi berlibur ke sebuah tempat yang mungkin sudah lama dibayangkan. Ada yang berpikir untuk mendepositokan, menanam investasi lagi dan sebagainya. Semua itu tentu tidak salah.  Tapi apakah kita hanya berpikir akan hak atas apa yang kita peroleh tanpa memikirkan kewajiban kita? seberapa jauh kita terpanggil untuk membantu sesama kita lewat berkat yang sudah kita terima dari Tuhan? Pada kenyataannya orang yang tidak pernah merasa cukup akan terus tidak puas terhadap apa yang mereka miliki. Mereka akan terus merasa kurang dan akan berusaha mencari lebih banyak lagi melebihi hak mereka. Akhirnya mereka akan terjatuh pada berbagai penyimpangan, penipuan dan kecurangan-kecurangan lainnya. Akankah itu cukup? Tidak, itu tidak akan pernah cukup, apabila rasa tamak sudah menjadi bagian dari hidupnya.

RASA CUKUP

Ayat bacaan: Ulangan 16:16
====================
"Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa."

Seorang teman saya menceritakan pengalamannya ketika harus dinas di Jakarta untuk beberapa hari. "Saya tidak tahan melihat kehidupan hedonisme mereka. Mereka mengeluarkan beberapa juta rupiah hanya untuk bersenang-senang di klab malam dalam hitungan jam." katanya. Itu bukan hanya dianut oleh banyak orang berada di ibukota saja, tapi sudah menjadi gaya hidup bagi penduduk kota besar lainnya. Kata hedonisme yang ia katakan berasal dari bahasa Yunani yang merupakan pandangan atau ajaran  untuk mengejar kesenangan atau kenikmatan sebanyak mungkin, dan itu merupakan tujuan hidup manusia. Jika demikian, semakin lama semakin sulitlah manusia untuk bisa merasa cukup dengan apa yang mereka miliki saat ini. Dalam segala hal kita sepertinya terus diarahkan untuk menjadi masyarakat yang konsumtif. Kebutuhan tidak akan ada habisnya, terutama untuk hal-hal yang sebenarnya tidaklah esensial atau penting-penting benar, melainkan hanya untuk gengsi atau agar terlihat hebat di mata orang lain saja. Ada begitu banyak kebutuhan yang tiba-tiba dianggap sangat penting untuk dimiliki, tidak bisa tidak karena alasan tersebut. Selalu saja ada barang-barang atau gadget yang rasanya harus kita miliki atau kalau tidak maka kita pun malu dianggap ketinggalan jaman atau takut dianggap orang miskin. Orang cenderung merasa tidak puas dengan apa yang mereka miliki, selalu ingin lebih dan lebih lagi, sering iri melihat apa yang dimiliki oleh orang lain, bahkan tidak sedikit yang malah mencari kambing hitam dengan menuduh Tuhan pilih kasih atau tidak adil. Mudah bagi kita untuk menginginkan lebih banyak tetapi sulit bagi kita untuk merasa cukup dan bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini.

Jumat, 03 Mei 2013

BEKERJA DENGAN HATI GEMBIRA

Ayat bacaan: Pengkhotbah 3:22
=======================
"Aku melihat bahwa tidak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada bergembira dalam pekerjaannya, sebab itu adalah bahagiannya. Karena siapa akan memperlihatkan kepadanya apa yang akan terjadi sesudah dia?"

Apa yang membuat kita bisa bekerja dengan hasil maksimal, bisa memuliakan Tuhan di dalamnya? Saya bertemu dengan begitu banyak orang yang melakukan pekerjaan hanya karena mereka butuh mencukupi kebutuhan diri dan keluarganya. Malah beberapa orang mengaku terpaksa demi menyambung hidup. "Bagaimana lagi? Cari kerja itu susah.. kami sekeluarga perlu makan, kebutuhan rumah tangga harus dipenuhi, anak-anak harus dibiayai bersekolah. Suka atau tidak, saya terpaksa harus bekerja disana." kata seorang teman suatu hari. Jika keterpaksaan yang menjadi landasan dalam bekerja, tentu sulit bagi kita untuk mengharapkan top performance didalamnya. Bagaimana mau berbuat yang terbaik jika terpaksa? Bergaul di dunia art dan design, saya pun bisa melihat langsung bagaimana hasil yang dilakukan ketika dikerjakan sepenuh hati dan dinikmati dengan yang dipaksakan atau dikejar waktu akan sangat berbeda. Begitu juga dengan di dunia musik yang tidak asing pula bagi saya. Para artis yang melakukan dengan kecintaan penuh dan karena hanya ingin memperoleh uang semata akan membawa hasil yang terasa sangat berbeda. Hari-hari ini saya bahkan semakin sering menjumpai orang yang sulit mensyukuri pekerjaannya. Lantas apa yang harus dilakukan agar bisa membawa hasil yang terbaik? Alkitab mengingatkan kita untuk mencintai pekerjaan, yang artinya bergembira dalam pekerjaannya, melakukan bagian masing-masing dengan hati yang gembira.

Kamis, 02 Mei 2013

KESEIMBANGAN ANTARA BEKERJA DAN BERDOA

Ayat bacaan: Yoel 2:17
===================
"baiklah para imam, pelayan-pelayan TUHAN, menangis di antara balai depan dan mezbah, dan berkata: "Sayangilah, ya TUHAN, umat-Mu, dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka. Mengapa orang berkata di antara bangsa: Di mana Allah mereka?"

Bisakah anda mengendarai sepeda atau sepeda motor sebelum melatih keseimbangan? Bisa dijamin anda akan terjatuh jika tidak tahu bagaimana agar bisa berada seimbang diatasnya. Bagi pemain sirkus terutama para pemain trapeze atau orang yang memegang galah panjang dalam meniti seutas tali jelas keseimbangan merupakan hal yang mutlak pula untuk mereka miliki. Dalam bingkai yang lebih besar, sebuah keseimbangan dalam banyak hal sangat menentukan keberhasilan seseorang dalam hidupnya. Itu tentu termasuk keseimbangan antara bekerja dan berdoa. Dalam bahasa Latin ada semboyan yang bunyinya Ora et Labora, yaitu "berdoa dan bekerja". Bayangkan jika anda hanya berdoa saja tanpa melakukan apa-apa. Ada banyak orang Kristen yang menerjemahkan berkat-berkat yang turun dari Tuhan itu secara sepihak. Mereka kerap mengharapkan berkat turun dicurahkan dari langit lewat serangkaian mukjizat spektakuler setiap saat, dan tidak melakukan apapun untuk mendapatkan berkat itu, selain berdoa siang dan malam. Atau sebaliknya hanya bekerja terus dari pagi sampai larut malam tanpa memperhatikan keadaan rohani anda. Itu tentu tidak baik. Hanya fokus dalam bekerja atau meniti karir tanpa menjaga sisi rohani akan mengarahkan orang ke dalam keangkuhan, cinta harta, popularitas dan berbagai hal buruk lainnya. Sebuah keseimbangan antara bekerja dan berdoa jelas merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan.

Rabu, 01 Mei 2013

PERAN AKTIF BAGI BANGSA (2)

Ayat bacaan: Kisah Para Rasul 17:16-17
=============================
"Sementara Paulus menantikan mereka di Atena, sangat sedih hatinya karena ia melihat, bahwa kota itu penuh dengan patung-patung berhala. "Karena itu di rumah ibadat ia bertukar pikiran dengan orang-orang Yahudi dan orang-orang yang takut akan Allah, dan di pasar setiap hari dengan orang-orang yang dijumpainya di situ."

Ada sebuah penggalan dari pidato John F Kennedy disaat ia diangkat menjadi Presiden Amerika Serikat ke 35 pada tahun 1961 yang sangat historis, yaitu: "Ask not what your country can do for you - ask what you can do for your country." Tidak banyak yang mengetahui bahwa quote yang sangat terkenal ini sesungguhnya dikutip dari tulisan Khalil Gibran. Kalimat ini penting untuk diperhatikan karena faktanya sebagian besar penduduk suatu negara hanya menuntut haknya tanpa memperhatikan kewajiban mereka sebagai warga negara. Kita mengeluh melihat banyaknya pengemis, gelandangan, pengamen, kita memprotes tingginya tingkat kejahatan, kesemrawutan jalan raya, kondisi jalan yang buruk dan lain-lain tetapi tidak mau berbuat sesuatu untuk itu. Apa yang bisa kita buat? Apa kita semua harus menjadi polisi atau harus terlebih dahulu diberi kekuasaan mutlak atas negara ini baru kita mau berbuat sesuatu? Tidak, bukan begitu seharusnya. Hal sekecil apapun yang kita lakukan sesuai panggilan kita dengan sungguh-sungguh atas dasar kasih bisa dipakai Tuhan untuk berbuah secara luar biasa.




« »
« »
« »
Get this widget