Ayat bacaan: Markus 9:24
=====================
"Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"
=====================
"Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"
Antara percaya atau tidak itu tipis sekali bedanya. Kita bisa percaya
sekarang tapi sedetik kemudian menjadi ragu atau mendadak tidak lagi
percaya. Kalau terhadap sesuatu yang nyata saja kita begitu, apalagi
terhadap sesuatu yang tidak kelihatan. Iman, itu diperlukan karena
Ibrani 11:1 mengatakan bahwa iman merupakan dasar dari segala sesuatu
yang kita harapkan dan bukti dari sesuatu yang tidak kita lihat. Mengaku
beriman belum tentu benar beriman, karena itu akan terlihat dari
bagaimana reaksi kita ketika menghadapi persoalan. Ada yang imannya naik
turun, dan yang seperti ini biasanya terombang-ambing antara percaya
dan tidak. Begitu mudah mereka kehilangan kepercayaannya terhadap Tuhan,
sedikit goyang dan iman pun nge-drop seketika. Doa biasanya menjadi
sarana meminta pertolongan kepada Tuhan, tapi sayangnya saat terhimpit
berat beban masalah, doa-doa kita pun tidak kita panjatkan dalam rasa
percaya yang cukup. Antara percaya dan ragu, terombang ambing bagaikan
berdiri di atas seutas tali tipis, antara putus asa dan harapan.
Ada sebuah kisah menarik akan hal ini yang ingin saya bagikan hari ini. Alkisah ada seorang ayah membawa anaknya yang kerasukan roh jahat ke hadapan Yesus. (Markus 9:14-29). Si ayah panik bukan kepalang, karena bukan saja roh itu membisukan anaknya sejak kecil, tapi juga menyerang anaknya dengan cukup parah seperti apa yang kita lihat di film-film horror. Seperti ini parahnya: "Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang." (Markus 9:18). Tidak satupun murid Yesus yang sanggup berbuat sesuatu. Si ayah pun berkata: "Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami." (ay 22).
Ada sebuah kisah menarik akan hal ini yang ingin saya bagikan hari ini. Alkisah ada seorang ayah membawa anaknya yang kerasukan roh jahat ke hadapan Yesus. (Markus 9:14-29). Si ayah panik bukan kepalang, karena bukan saja roh itu membisukan anaknya sejak kecil, tapi juga menyerang anaknya dengan cukup parah seperti apa yang kita lihat di film-film horror. Seperti ini parahnya: "Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang." (Markus 9:18). Tidak satupun murid Yesus yang sanggup berbuat sesuatu. Si ayah pun berkata: "Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami." (ay 22).