Ayat bacaan: Mazmur 104:12
=================
"Di dekatnya burung-burung membuat sarang; mereka berkicau di antara daun-daunan." (BIS)
Apakah anda mengenal lagu
Close to You yang merupakan satu dari sekian karya emas milik the Carpenters? Lagu ini dimulai dengan kalimat:
"Why do birds suddenly appear, everytime you are near?"
Lagu romantis mengenai cinta sepasang kekasih ini menggambarkan sesuatu
yang indah dengan kehadiran burung. Itu tidaklah mengherankan, karena
selain menghias langit biru atau pepohonan, burung juga bisa membuat
suasana menjadi ceria terutama dengan suara kicauannya. Bak penyanyi
berpengalaman, burung terus bernyanyi menyambut datangnya pagi. Pagi ini
kembali saya bangun pagi sekali dan langsung melihat terbitnya matahari
yang diiringi oleh nyanyian merdu dari burung-burung tepat di depan
kamar tidur saya. Saya sempat berpikir sejenak, kira-kira apa yang
dinyanyikan oleh burung-burung ini? Apakah tentang cinta, tentang
kegembiraan, tentang ucapan syukur atau bahkan memuliakan Tuhan yang
sudah menyatakan bahwa mereka ada di dalam lindunganNya, seperti yang
tertulis dalam Matius 10:29? Apapun itu, satu hal yang pasti pagi terasa
jauh lebih indah dengan hadirnya kicauan burung. Ada banyak artis yang
saya kenal pernah bercerita bahwa mereka sering terinspirasi oleh suara
burung di pagi hari. Sebegitu indahnya suara nyanyian burung sehingga
bisa menginspirasi orang dalam berkarya. Saya yang tadinya masih
mengantuk bisa tersenyum dan merasakan kebahagiaan pagi ini. Lewat
kicauan merdu burung-burung ini saya merasakan betul senyuman Tuhan
menyapa anak-anakNya yang baru bangun.
Tidak hanya artis masa kini, tapi Pemazmur pun banyak terinspirasi oleh
kicauan merdu burung. Lihatlah bagaimana Pemazmur memuji Tuhan atas
segala keindahan bumi dan langit hasil ciptaanNya dalam Mazmur 104. Dan
burung pun merupakan salah satu penginspirasi Pemazmur dalam menuliskan
bagian ini.
"di dekatnya diam burung-burung di udara, bersiul dari antara daun-daunan." (ay 12). Dalam versi Bahasa Indonesia Sehari-hari dikatakan demikian:
"Di dekatnya burung-burung membuat sarang; mereka berkicau di antara daun-daunan." Puitis, indah, inspiratif dan menggugah.
The birds fly in the sky above, perch in branches and sing songs of heartfelt joy.
Kita tidak akan pernah tahu apa persisnya yang dinyanyikan burung, tapi
jika itu membawa rasa damai dan bahagia di hati kita dan juga bisa
memberi inspirasi, jelas Tuhan berkarya di dalamnya.
Keindahan alam yang dilihat, dirasakan dan didengar oleh si Pemazmur
meresap jauh dalam hatinya, dan itu membuatnya tidak tahan lagi untuk
tidak memuji Tuhan, termasuk di dalamnya suara kicauan burung-burung
ini. Seringkali kita begitu terburu-buru ketika bangun pagi sehingga
kita melewatkan momen-momen indah seperti ini. Kita lupa berdoa sejenak
menyapa Tuhan, dan kita pun melupakan janji Tuhan untuk memberi
berkat-berkat yang baru setiap pagi. Setiap pagi? Ya, setiap pagi. Janji
Tuhan itu tertulis dalam kitab Ratapan.
"Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!"
(Ratapan 3:22-23). Tidak saja rahmatNya terus diberikan baru dan segar
setiap pagi, tapi Tuhan pun akan terus mempertajam kepekaan kita akan
suaraNya.
"Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid."
(Yesaya 50:4b). Benar, kita bisa memuji Tuhan setiap waktu, kapanpun
dan dimanapun, tapi pagi hari merupakan salah satu waktu yang paling
ideal untuk melakukan itu. Pada pagi hari kita masih segar, dan
kesejukan atau kesegaran udara pagi pun bisa membawa kita untuk
merasakan hadirat Tuhan secara lebih dalam. Apalagi suara kicauan burung
yang indah. Bayangkan jika anda menyanyikan satu atau dua lagu pujian
untuk Tuhan, dan burung-burung itu menjadi penyanyi latar anda, bukankah
itu terdengar sangat indah?
Keindahan alam sungguh menyuarakan kebesaran Tuhan secara nyata. Pemazmur berkata:
"Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya." (Mazmur 19:1).
The heavens declare the glory of God, and the firmament shows his handiwork.
Keindahan alam yang mampu menjadi stimulus kita untuk memuji Tuhan
tidaklah terbatas hanya pada pandangan secara visual semata, tetapi juga
bisa kita rasakan lewat suara-suara alam. Desir angin, gemercik air,
daun-daun yang bergoyang, juga suara kicauan burung yang melukis langit
dengan indah serta memenuhi dahan-dahan pohon. Sebelum kita mulai
melakukan rutinitas kegiatan kita sehari-hari, ada baiknya kita
mengambil waktu sejenak, menyelaraskan hati kita dengan melodi-melodi
indah yang sudah Tuhan tempatkan dalam alam ciptaanNya. Kepada kita pun
Tuhan sudah menyatakan akan selalu memberi nyanyian baru untuk dipakai
kembali memuji Dia. (Mazmur 40:3). Jika demikian, tidakkah keterlaluan
apabila kita hanya mempergunakan mulut kita dengan sungut-sungut, keluh
kesah dan hal negatif lainnya lalu malah lupa mempergunakannya untuk
memuji Tuhan? Pemazmur berkata:
"Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!"
(Mazmur 150:6). Segala yang bernafas, itu termasuk burung. Dan jika
burung memuji Tuhan lewat nyanyian merdunya, mengapa kita tidak?
Ambillah waktu khusus besok pagi sebelum anda mulai beraktivitas.
Nikmati kedamaian dan ketenangan bersama Tuhan agar anda bisa melewati
sehari penuh dengan penyertaanNya. Besok pagi burung-burung akan kembali
bernyanyi, maukah anda turut serta didalamnya dan memuliakan Tuhan
lewat itu?
Suara kicauan burung bagai simfoni indah berpadu dengan suara alam, semua itu menyatakan kebesaran Tuhan