Ayat bacaan: Amsal 8:13
=======================
"Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat."
=======================
"Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat."
"Sombong? Ke laut aja." Demikian bunyi status seorang teman di jejaring
sosial. Ia mungkin tengah merasa kesal berhadapan dengan orang yang
menunjukkan perilaku sombong terhadapnya sehingga bentuk kekesalannya ia
ekspresikan dengan menuliskan kalimat itu disana. Tidak ada satupun
dari kita rasanya suka dengan orang-orang sombong, tapi mereka akan
selalu ada di sekitar kita. Setiap saat kita mungkin saja bertemu dengan
orang bertipe seperti ini, atau jangan-jangan sadar atau tidak kita pun
berpotensi menunjukkan sikap yang sama. Sikap sombong muncul saat orang
menghargai diri secara berlebihan alias memandang diri lebih dari orang
lain. Orang biasanya menjadi sombong kalau memiliki sesuatu yang
rasanya lebih dari kebanyakan orang. Bisa harta kepemilikan, bisa
keahlian, relasi dan sebagainya, bahkan ironisnya bisa pula karena
merasa sudah rajin beribadah, melayani atau beramal. Yang juga sering
terjadi, kesombongan bisa sangat cepat muncul ketika terjadi perubahan
status menjadi lebih makmur, lebih sukses dan sebagainya dalam waktu
yang terlalu singkat, waktu keberhasilan tidak diimbangi dengan kesiapan
mental dan spiritual dalam menerimanya. Sombong, angkuh, congkak,
pongah dan padanan-padanan kata lainnya semuanya mengarah pada
pengertian yang sama, yaitu menghargai diri secara berlebih-lebihan dan
memandang orang lain lebih rendah dari diri sendiri.