Di dlm Firman-Nya ada kepastian. Roh Kudus akan memimpin kita berjln di atas ketidakpastian. Ia hanya butuh kita percaya & taat Kisah 10:19-20

Sabtu, 06 Juli 2013

KEBAHAGIAAN DAN DAMAI SEJAHTERA YANG TAK PERNAH HABIS BERHENTI MENGALIR

Ayat bacaan: Yesaya 48:18
======================
"Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti."
Jika memiliki kesempatan ke pantai, saya paling senang melihat gelombang laut yang terus menerpa ke pantai. Ada yang gelombangnya kecil, ada pula yang agak besar. Jika saya berada agak ke dalam, maka gelombang itu akan lebih terasa ketika menabrak saya. Saya bisa terlempar kembali ke pinggir pantai dalam keadaan jungkir balik apabila gelombangnya cukup besar. Bagi peselancar, gelombang besar akan sangat menantang adrenalin mereka. Mereka akan sangat bangga apabila bisa menaklukkan gelombang yang dahsyat. Salah seorang peselancar dari luar negeri pernah bercerita kepada saya bahwa ketinggian gelombang di laut-laut Indonesia sangatlah 'merangsang' untuk ditaklukkan. Kembali kepada 'hobi' saya di pantai yang suka memperhatikan gelombang, satu hal yang saya simpulkan adalah bahwa besar atau kecil, kapanpun, gelombang tidak akan pernah berhenti menerpa pantai.

Masih bicara soal air, dahulu dari teras samping rumah di lantai dua ketika saya masih mengontrak, saya bisa melihat sebuah sungai yang sebenarnya tidak terlalu besar tetapi airnya tidak pernah berhenti mengalir. Menurut cerita penduduk asli yang sudah lama bermukim disana, dahulu kala sungai itu menjadi sumber air utama penduduk. Kehidupan di area sana juga ternyata bermula dari pinggiran sungai. Kebanyakan peradaban juga biasanya bermula dari pinggiran sungai karena siapapun tentu membutuhkan akses yang baik untuk memperoleh mata air. Sungai-sungai di India juga tercatat tidak pernah kering meski daerahnya sangat panas, dan sejauh yang saya ketahui, itu karena sumber airnya berasal dari pegunungan Himalaya yang selalu menyediakan air sepanjang tahun.

Gelombang laut tidak akan pernah berhenti tanpa peduli waktu. Malam pun jika anda berjalan di tepi pantai, anda akan tetap mendapati bahwa gelombang-gelombang itu tetap ada mengombak di tengah laut dan bergulung menuju kaki anda. Sungai yang tidak kering akan menjamin kesuburan tanah di sekitarnya sekaligus menjamin kehidupan yang baik bagi orang-orang yang tinggal disana. Jadi kita bisa membayangkan bagaimana hebatnya apabila damai sejahtera dan kebahagiaan bisa kita miliki seperti kedua ilustrasi ini. Kebahagiaan kita bisa hadir bagai gelombang laut yang tidak pernah berhenti mendatangi pantai, dan damai sejahtera selalu ada di dalam kita bagaikan sungai yang tidak pernah kering. Bukankah itu terdengar sangat luar biasa indahnya?

Sadar atau tidak, seperti itulah tepatnya yang Tuhan janjikan kepada kita. Lihatlah ayat bacaan hari ini: "Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti." (Yesaya 48:18).

Wow, ini janji Tuhan yang luar biasa. Itu semua bisa menjadi milik kita dengan satu catatan atau syarat, yaitu apabila kita memperhatikan perintah-perintah Tuhan dalam segala aspek kehidupan kita. Dalam versi Bahasa Inggrisnya dikatakan: "Oh, that you had hearkened to My commandments! Then your peace and prosperity would have been like a flowing river, and your righteousness [the holiness and purity of the nation] like the [abundant] waves of the sea." Kata 'hearken' berarti mendengar, memperhatikan dan mematuhi. Dengan kata lain, if we listen, give attention to Lord's commandments with full obedience, we will gain peace and prosperity like a flowing river, then our righteousness will never stop just like the waves of the sea. Jika kita mendengar, mencermati dan mematuhi ketetapan Tuhan, semua itu dijanjikan Tuhan untuk menjadi milik kita.

Tuhan menjanjikan kebahagiaan yang dapat kita peroleh secara melimpah tanpa henti, bagai gelombang laut yang tidak pernah berhenti dan damai sejahtera bagai sungai yang tidak pernah kering seperti yang tertulis dalam Yesaya 48:18. Tapi itu semua bisa menjadi milik kita apabila kita memperhatikan  setiap perintah Tuhan secara serius dan sungguh-sungguh. Ketaatan kita akan membuat Tuhan berada dekat dengan kita, di dalam diri kita, dan hanya dengan cara itulah kita bisa menerima janji Tuhan yang besar seperti ini. Disanalah kita bisa merasakan seperti apa sebenarnya kebahagiaan dan damai sejahtera yang berasal dari Tuhan, yang tidak lagi tergantung oleh baik buruknya situasi dalam hidup kita sehari-hari atau hal-hal yang dijanjikan dunia. Jika kita masih ragu akan hal itu, dalam beberapa kesempatan kita bisa menemukan ayat yang menyatakan dengan jelas bahwa Tuhan sendirilah yang merupakan sumber damai sejahtera seperti yang bisa kita lihat dalam Roma 15:33 dan 16:20.

Konsep yang dipercaya dunia sering mengajarkan hal yang berbeda. Memenuhi keinginan daging secara sekilas seolah-olah mampu memberikan jawaban untuk mendatangkan kebahagiaan. Banyak orang mati-matian berusaha untuk memuaskan keinginan dagingnya untuk memperoleh rasa bahagia dan damai sejahtera, bahkan untuk itu mereka rela mengorbankan hubungan dengan Tuhan. Mereka mencoba terus lebih dekat lagi kepada hal-hal duniawi yang dianggap mampu menjawab kebutuhan akan kebahagiaan itu, padahal kuncinya justru berada di Tuhan dan bisa kita peroleh lewat Roh. Firman Tuhan berkata "Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera." (Roma 8:6). Dalam Galatia 5:22-23 pun kita bisa melihat bahwa damai sejahtera dan sukacita merupakan dua dari beberapa buah Roh.

Sangatlah menarik ketika seorang filsuf dan ahli ilmu pengetahuan yang sangat terkenal bernama Pascal. Suatu kali ia pernah memberi pernyataan yang sangat penting mengenai kepenuhan hati untuk bisa merasakan damai sejahtera dan kebahagiaan. Ia mengatakan bahwa sesungguhnya ada sebuah rongga kosong di dalam hati kita yang tidak bisa diisi oleh siapa atau apapun kecuali oleh Tuhan, melalui Yesus. Bukankah menarik ketika kita mencermati bahwa ucapan ini berasal dari seorang yang sangat ahli dalam ilmu pengetahuan, orang yang menciptakan begitu banyak teori yang masih dipakai sebagai dasar ilmu pengetahuan sampai hari ini? Setinggi-tingginya kita menguasai ilmu, sehebat-hebatnya dan sekaya-kayanya kita, ternyata ada sebuah rongga atau lubang yang akan selalu ada di dalam diri kita yang tidak akan mampu dipenuhi oleh hal apapun selain oleh Tuhan sendiri.

Itulah sebabnya kita sering melihat bahkan mungkin pernah mengalami bahwa tidak peduli seberapa kerasnya usaha kita untuk menutupi lubang ini lewat hal-hal yang ditawarkan dunia, itu tidak pernah bisa ditambal apabila tidak oleh Tuhan sendiri. Manusia cenderung mencari kebahagiaan di tempat yang salah, mengimani apa yang dipercaya dunia bisa mendatangkan kebahagiaan seperti misalnya kekayaan, jabatan, lingkungan jetset dalam pertemanan, berbagai bentuk pesta atau bahkan sebagian orang lagi memilih hal yang lebih jauh seperti mabuk-mabukan atau obat terlarang. Tapi buktinya, mereka ini hanya akan tersesat lebih dan lebih jauh lagi tanpa pernah menemukan solusi yang mujarab. Ini merupakan hal yang ironis karena pengambilan langkah yang salah seperti ini tidak saja sia-sia tapi bahkan semakin menjauhkan kita dari Tuhan dan memberikan bahaya besar baik dalam hidup di dunia saat ini maupun kelak dalam kehidupan selanjutnya.  

Oleh karena itulah, baik lewat ucapan Pascal seperti yang bisa dibaca dalam renungan kemarin atau lewat contoh-contoh nyata yang sering atau mungkin pernah kita alami, kita harus menyadari bahwa kebahagiaan sejati hanyalah bisa kita peroleh secara rohani lewat hubungan erat kita dengan Tuhan. Ketaatan terhadap Tuhan, patuh terhadap ketetapan-ketetapanNya tanpa terkecuali merupakan kunci penting untuk bisa memperoleh kebahagiaan dan damai sejahtera yang sejati, tanpa pernah kering, tanpa pernah berhenti. Rongga kosong dalam hati kita akan tetap ada selama kita terus terjebak mencari solusi yang salah. Semua itu tidak akan mampu mengisi kekosongan kecuali Tuhan sendiri.

Selanjutnya mari kita lihat bahwa Yesus berfirman: "..Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus." (Roma 14:17). Yesus mengatakan bahwa Kerajaan Allah bukan mengacu kepada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan fisik saja, tetapi justru mengacu kepada damai sejahtera dan sukacita lewat Roh Kudus. Itulah yang akan mampu memenuhi rongga kosong dalam hati kita lantas dalam kepenuhan bisa mencapai kebahagiaan dan damai sejahtera yang tidak ada habisanya, yang tidak lagi terpengaruh oleh keadaan atau kondisi apapun yang tengah kita alami hari ini. Sebuah Kebahagiaan dan damai sejahtera yang sejati hanya bisa disediakan oleh Tuhan, dan itu hanya akan bisa terjadi jika Kerajaan Allah hadir dalam kehidupan kita. Harta benda, kekayaan, jabatan, pujian dan penghargaan tidak akan pernah mampu menjawab kebutuhan kita akan kebahagiaan ini.

Kita sering keliru bahwa uang merupakan jawaban atas segala-galanya, yang sepertinya mampu memenuhi segala kebutuhan kita atas berbagai produk yang terus menawarkan kebahagiaan. Tapi pada suatu ketika nanti, kita akan sampai pada sebuah kesimpulan bahwa ada ruang kosong yang tidak akan pernah bisa diisi penuh oleh apapun kecuali oleh Tuhan. Ketika rongga itu terpenuhi, disanalah kita akan merasakan kebahagiaan dan damai sejahtera tanpa henti yang tidak lagi tergantung lewat berbagai kesusahan di dunia ini. Sebaliknya, semakin meninggalkan atau menjauh dari Tuhan dan terus mengejar kenikmatan atas kedagingan justru akan membuat rongga kosong ini terus melebar, membawa kita ke dalam bermacam kesesatan yang semakin parah, dan merampas setiap sukacita yang seharusnya menjadi bagian dari kita lewat Kristus.

Jika anda saat ini sedang tidak dalam keadaan terdesak atau sulit tapi ada rasa kosong dalam hati anda yang membuat anda merasa kering tanpa damai sejahtera dan gelombang kebahagiaan terasa berhenti mengalir, itu tandanya anda harus mulai berpikir untuk memeriksa apakah masih ada ketetapan Tuhan yang belum ditaati atau hubungan kita dengan Tuhan masih harus diperbaiki. Di dalam Alkitab dikatakan: "Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu." (Yakobus 4:8). Tuhan menantikan anda dan rindu untuk mengalirkan damai sejahtera dan kebahagiaan yang tidak pernah kering dan berhenti. Sejak dua hari sebelumnya saya secara khusus berdoa untuk anda yang masih belum merasakan janji Tuhan yang dahsyat ini dan masih merasakan kekosongan dalam hati yang belum juga bisa dipenuhi. Tuhan siap menjawab itu semua, datanglah kepadaNya, perbaiki bagian-bagian yang masih belum beres dan terimalah rasa damai sejahtera dan bahagia dalam tingkatan yang tidak lagi bisa digoyahkan oleh kondisi sesulit apapun. Tuhan memberkati.

Kebahagiaan dan damai sejahtera yang melimpah tanpa henti menjadi milik orang-orang yang taat pada perintahNya




Sumber :  http://renungan-harian-online.blogspot.com




« »
« »
« »
Get this widget