Di dlm Firman-Nya ada kepastian. Roh Kudus akan memimpin kita berjln di atas ketidakpastian. Ia hanya butuh kita percaya & taat Kisah 10:19-20

Minggu, 29 Desember 2013

DARI PALUNGAN MEMBAWA KESELAMATAN

Ayat bacaan: Lukas 1:32
=================
"Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya"
Dalam menyambut Natal, ada sebuah mal yang tidak sekedar menampilkan suasana Natal lewat lampu terang sebagai dekorasi, tetapi juga menghadirkan sebuah set miniatur ketika bayi Yesus lahir dalam palungan. Saya pun lalu membayangkan seperti apa kira-kira situasi atau suasananya pada waktu itu disana, saat Sang Juru Selamat turun ke bumi. Mengingat belum ada kota metropolitan pada jaman itu dan Betlehem hanyalah sebuah kota kecil, Betlehem mungkin sudah tertidur lelap pada malam sunyi yang dingin. Di saat itulah seorang wanita muda bernama Maria tengah berjuang melahirkan Anak yang dikandungnya selama 9 bulan. Tidak ada seorangpun yang membantunya, kecuali Yusuf yang berprofesi sebagai tukang kayu. Wanita muda ini tidak berada di rumah sakit bersalin atau rumah bidan, melainkan di dalam palungan berisi jerami. Itupun masih untung didapat setelah berjuang mencari tempat dimana mereka bisa menginap dan bagi Maria untuk melahirkan. Alkitab mencatatnya demikian: "Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan." (Lukas 2:7). Tidak ada penginapan sama sekali bagi mereka, bahkan satu kamar pun tidak tersedia. Coba pikirkan seandainya seorang Presiden datang ke kota anda, lalu tidak memperoleh tempat dan harus rela beristirahat di kandang hewan. Bukankah itu sangat menyedihkan? Ini yang datang bukan hanya kepala negara, tapi Raja di atas segala raja. Dia lahir bukan di istana yang mewah, bukan di tempat yang mewah dan pantas untuk Raja melainkan di dalam kandang. Saya membayangkan udara pengap, bau dan penuh suara binatang mungkin mewarnai kelahiran Sang Raja pada waktu itu. Sebagian orang mengatakan bahwa si pemilik penginapan adalah orang yang tidak punya hati nurani. Tapi pernahkah terpikir bahwa mungkin Tuhan sudah menyuratkan seperti itu, mempergunakan si pemilik penginapan untuk mengatur dan menyiapkan tempat dalam palungan tepat seperti kehendak Tuhan sendiri? Alkitab tidak menyatakan siapa pemilik penginapan dan apa motivasinya menempatkan seorang ibu muda yang tengah hamil tua di tempat yang kotor dan tidak layak ditempati seperti itu. Tapi biarlah, karena itu bukanlah esensi dari kelahiran Sang Juru Selamat. Dan Yesus pun lahir di kandang domba, mengemban tugas untuk menyelamatkan domba-domba yang hilang.  Yesus lahir untuk menggenapkan kehendak BapaNya yang mengutusNya demi melakukan sebuah misi penyelamatan yang didasarkan oleh sebentuk kasih yang luar biasa besarnya dari Tuhan kepada kita, ciptaan-ciptaanNya yang sudah begitu terkontaminasi oleh dosa turun temurun dan terus mengarah kepada kematian yang menjadi konsekuensi atas dosa-dosa tersebut. Untuk itu Yesus dilahirkan, mengambil rupa seorang hamba, melepas semua hak-hak KetuhananNya demi keselamatan kita semua. Itulah karya dan kasih terbesar yang pernah ada. Kasih ternyata punya kekuatan yang sangat besar sehingga mampu menggerakkan hati Tuhan untuk mengambil langkah luar biasa mencengangkan. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16). That's the greatest gift of all. 

Kamis, 26 Desember 2013

PERDAMAIAN DENGAN TUHAN

Ayat bacaan: 2 Korintus 5:19
======================
"Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami."
"Perdamaian? Itu cuma utopia bro..." demikian kata teman saya sambil tersenyum kecut pada suatu hari ketika kami ngobrol santai. Ia mengacu kepada kondisi negeri kita yang semakin lama semakin tidak kondusif. Pemerintah terkesan sangat lemah dalam melindungi kelompok minoritas dan takut menghadapi golongan keras. Akibatnya kita melihat berbagai bentuk kekerasan yang ironisnya justru mengatas-namakan Tuhan, seolah-olah Tuhan itu haus darah dan kelompok-kelompok itu pun mendapat otoritas untuk membantai orang-orang atas namaNya. Kalaupun tidak menyoroti hal-hal ekstrim, maka kita akan jauh lebih mudah menemukan pertikaian ketimbang perdamaian. Jika anda menonton berita televisi setiap hari, maka setiap hari pula anda akan menemukan berbagai bentuk kekerasan akibat sengketa antar dua pihak atau lebih yang seringkali berujung kekerasan. Demo yang berakhir ricuh, pertengkaran antar warga, bahkan antar aparat keamanan yang seharusnya menjadi pelindung di negeri ini. Anda juga akan mudah menemukan kubu-kubu yang terlibat konflik di kantor, lembaga pendidikan dimana anda menuntut ilmu dan sebagainya yang kerap berasal dari kepentingan pribadi atau golongan. Jika kita melihat dari sisi yang lebih luas yaitu dunia, maka kita akan menemukan begitu banyak sengketa dengan dasar masalah bervariasi yang tidak jarang berujung pada ancaman perang. Tak peduli berapa banyak lembaga internasional yang memberi penghargaan atas inisiatif-inisiatif perdamaian yang dilakukan baik perorangan maupun organisasi atau kelembagaan, bentuk-bentuk kekerasan yang mengorbankan banyak nyawa tetap saja terjadi di berbagai belahan dunia. Di lain waktu mungkin saya akan membahas mengenai ajaran Kristus tentang bagaimana agar kita bisa berdamai di atau dengan dunia beserta isinya yang tak damai ini. Tapi pada hari Natal kali ini, saya ingin mengajak anda untuk melihat sebuah fakta tentang damai lewat kedatangan Yesus ke dunia, yaitu antara kita dengan Allah.

Selasa, 24 Desember 2013

MEWASPADAI PENGAJARAN SESAT

Ayat bacaan: Galatia 1:6
===================
"Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus."
Betapa memprihatinkannya melihat banyaknya pengajaran-pengajaran yang seolah menyampaikan kebenaran padahal berisi pesan-pesan yang menyesatkan. Ada yang sepintas seperti firman Tuhan padahal berpusat pada diri sendiri, mengedepankan 'the kingdom of myself' ketimbang The Kingdom of God, ada yang secara keliru menyampaikan hal-hal yang menjamin keselamatan, tapi penyesatan terbanyak muncul pada pengajaran-pengajaran yang mengacu kepada hal-hal yang menurut dunia bisa membawa kebahagiaan, yaitu kekayaan, kemakmuran dan kemewahan. Teologi-teologi kemakmuran terus menyebar menjauhkan begitu banyak orang dari pemahaman yang benar akan firman Tuhan. Mereka terus memusatkan pengajaran kepada cara untuk kaya, memiliki harta dan materi. Semua ini dikemas dengan sangat pintar sehingga apabila tidak diperhatikan baik, seringkali orang terkecoh dan mengira itu adalah pesan-pesan yang benar. Mereka bahkan berani mengutip ayat-ayat Alkitab padahal isinya memutarbalikkan kebenaran. Berbagai penyebaran doktrin/teologi kemakmuran dipermudah dengan berkembangnya media informasi di jaman modern sekarang ini baik lewat brosur, media cetak, radio, televisi maupun internet. Belum lama ada sebuah reality show di Amerika yang menyoroti kisah beberapa 'so called priests' yang kontennya sangat memprihatinkan. Tidak saja acara ini menonjolkan kotbah-kotbah kekayaan atau kemakmuran di gereja mereka, tetapi juga menyorot kehidupan pribadi yang sama sekali jauh dari ketetapan Tuhan. Mereka terus menyombongkan harta, rumah mewah, jam tangan berlapis emas dan sebagainya, bahkan hubungan dengan pasangan yang mengikuti arus dunia. Menjual kekristenan demi keuntungan diri sendiri, mungkin itu timbul di pikiran kita. Tetapi sebenarnya yang terjadi jauh lebih mengerikan ketimbang itu. Bayangkan ketika pesan-pesan ini ditangkap oleh orang-orang yang tidak mengerti atau mendalami kandungan Alkitab, mereka bisa tersesat dan terseret menuju kebinasaan. Orang akan mengira bahwa mengikuti Yesus secara sempit hanya berbicara soal kekayaan duniawi, dan itu jelas-jelas sangat keliru.

Minggu, 22 Desember 2013

KEBUTAAN ROHANI

Ayat bacaan: Yohanes 9:2
=====================
"Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"
Manusia punya kecenderungan untuk mudah menghakimi. Baik sadar atau tidak, kita punya tendensi untuk menjatuhkan penilaian atau komentar-komentar yang menghakimi orang lain. Ada banyak orang yang melihat setiap langkah suksesnya bukan untuk membuat mereka lebih peka terhadap orang lain tetapi malah mendatangkan sikap lupa diri. Demikian pula ketika orang bertumbuh makin dalam secara rohani. Melihat orang yang hidupnya susah atau memiliki cacat tubuh, banyak orang yang lantas terjebak untuk menuduh bahwa itu akibat dosanya atau dosa orang tuanya, akibat kutuk dan sebagainya tanpa melihat lebih jauh kebenarannya terlebih dahulu. Betapa mudahnya manusia terburu-buru menghakimi orang lain. Hal seperti ini bukan saja terjadi di antara orang-orang dunia, tetapi di antara anak Tuhan pun bisa. Secara tidak sadar orang  bisa mengeluarkan ucapan-ucapan yang secara tidak langsung menyakiti orang lain, menyudutkan dan menjatuhkan. Komentar-komentar yang selintas, sambil lalu, tanpa kita tahu kebenarannya tapi menyakitkan orang yang kita komentari. Ini adalah sesuatu yang tidak pantas dilakukan apapun alasannya. Bayangkan jika di antara jemaat gereja pola pikir seperti ini timbul, tidakkah itu ironis? Gereja tidak lagi berpikir untuk menjangkau orang-orang yang butuh diselamatkan, tetapi berubah fungsi menjadi kelompok 'hakim' yang bisa menjatuhkan vonis dengan menghukum, mengusir dan menjadi sarang gosip. Jika terus dibiarkan, gereja bukan lagi menjadi tempat dimana orang bisa merasakan hadirat Tuhan dan bertumbuh bersama-sama saudara/saudari seiman tanpa memandang status, suku bangsa dan latar belakang lainnya, tapi akan menjadi sekumpulan orang eksklusif yang merasa diri paling benar dan merasa punya hak untuk menghakimi orang lain.

Sabtu, 21 Desember 2013

TAHU APA YANG DIMINTA

Ayat bacaan: 1 Raja Raja 3:9
========================
"Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?"
Alkisah ada tiga sahabat terdampar di sebuah pulau dan menemukan sebuah botol. Ketika dibuka, tiba-tiba muncullah jin dan sebagai tanda terima kasih, ia akan mengabulkan tiga permintaan dari mereka. Yang pertama minta untuk pergi ke Paris. Jin mengabulkan, dan saat itu juga ia sudah berada disana. Yang kedua minta ke Hollywood, dan sama seperti temannya, ia pun dalam sekejap mata sampai disana. Melihat kedua temannya sudah lenyap, yang terakhir merasa kesunyian dan bergumam "seandainya kedua temanku ada disini..." Jin menganggap itu sebagai permintaan terakhir, dan kedua temannya pun kembali lagi ke tempat semula. Ini adalah anekdot yang pernah saya baca beberapa waktu yang lalu yang meski lucu, bagi saya sangat baik untuk menggambarkan sifat manusia yang seringkali tidak tahu apa yang seharusnya mereka minta. Ketika kesempatan untuk meminta hadir, kita akan terfokus pada ke'aku'an kita dan meminta segala sesuatu yang hanya mengarah kepada kenyamanan dan kemakmuran menurut cara pandang dunia. Dan kita selalu ingin sesuatu yang instan. Kita tidak lagi percaya pada proses tapi hanya menginginkan hasil akhir langsung, tanpa perjuangan lagi. So if God gives you a chance to make one wish, what would you ask? 

Kamis, 19 Desember 2013

ROH MANUSIA PELITA TUHAN

Ayat bacaan: Amsal 20:27
=====================
"Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya."
Sepasang mata yang diberikan Tuhan akan berfungsi baik dengan adanya terang. Jika mata kita berada dalam kegelapan, maka kedua mata kita akan sulit bekerja. Pada suatu kali ketika menunggu masuk ke bioskop, saya ngobrol dengan penjaga pintu. Ketika menceritakan suka dukanya, ia mengatakan bahwa salah satu tugas yang harus ia lakukan adalah mengantar penonton yang terlambat untuk sampai ke kursi sesuai nomor tiketnya. Tugas ini tampaknya gampang, tetapi sebenarnya tidaklah semudah yang kita pikirkan. Ia terlebih dahulu harus familiar dengan layout seluruh bioskop agar tidak terjatuh saat mengantar, karena senter yang ia pakai diutamakan untuk menerangi jalan si penonton untuk sampai pada kursinya. Belum lagi kalau orang yang diantarkan sudah berumur, maka ia harus benar-benar hati-hati supaya mereka tidak sampai ada apa-apa karena jatuh, tersandung dan sebagainya apalagi saat meniti tangga. Jadi tugas seorang penjaga pintu bukanlah hanya merobek karcis dan memastikan bahwa yang masuk adalah orang yang sudah membeli karcis dan tidak salah masuk studio tapi juga memastikan agar mereka yang terlambat bisa mencapai tempat duduknya tanpa mengalami sesuatu apapun dan bisa menikmati film yang mereka pilih dengan nyaman.

Selasa, 17 Desember 2013

YESUS SANG TERANG DUNIA

Ayat bacaan: Yohanes 8:12
=====================
"Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."
Pusat-pusat perbelanjaan dan berbagai tempat publik sudah mulai berbenah dalam menyambut Natal. Anda akan menjumpai lampu-lampu terang baik yang ditempatkan pada Pohon Natal, menjuntai dari atas, menggelayut dari satu sisi ke sisi lain dan sebagainya. Sebuah perayaan seperti Natal akan selalu dirayakan dengan suasana yang terang dan semarak, itu menunjukkan bahwa terang mewakili perasaan sukacita, gembira, bahagia, yang tentu saja merupakan bentuk-bentuk perasaan yang hadir dalam sebuah perayaan. Sebentar lagi sebagian dari kita akan mulai merakit Pohon Natal di rumah. Pohon ini juga disebut orang dengan Pohon Terang, mengacu kepada banyak lampu kecil kerlap kerlip yang kita lingkari di situ.

Senin, 16 Desember 2013

TERANG DUNIA

Ayat bacaan: Yohanes 12:46
======================
"Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan."
Ada banyak kota metropolitan di dunia yang selalu gemerlap seperti tak pernah tidur. Gelar "the city that never sleeps" pun biasanya disematkan pada kota-kota seperti ini. Gedung-gedung pencakar langit, wide screen besar berisi iklan, lampu-lampu menerangi kota, jalanan yang padat menjadi saksi akan gemerlapnya kota metropolitan ini. Dengan terangnya lampu-lampu tanpa pernah berhenti di kota-kota seperti ini, apakah itu berarti dunia ini terang benderang? Jika ditilik dari cahaya yang dihasilkan oleh arus listrik, tentu saja. Tapi secara rohani dunia semakin lama sebenarnya semakin masuk ke dalam kegelapan. Semakin banyak orang-orang yang saling menyesatkan. Berbagai bentuk pengajaran di dunia semakin menjauhkan kita dari ketetapan Tuhan, dan itu seringkali tidak kita sadari karena dikemas dengan sangat indah dan rapi. Tengoklah hal-hal yang dipercaya dunia sebagai penjamin kebahagiaan. Rumah mewah, mobil lux, berbagai peralatan, gadget, benda-benda hi-end dan hi-tech, semua ini tampil dalam iklan-iklan yang memamerkan deretan gigi putih bersih yang mendorong anda untuk mencari kebahagiaan dengan membeli produk mereka.

Minggu, 15 Desember 2013

FLAME ON !

Ayat bacaan: Yesaya 60:1
=======================
"Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu."
Sejak kecil saya menggemari komik-komik superhero Amerika baik terbitan DC Comics dan Marvel. Dari koleksi Marvel Comics ada sebuah grup superhero dengan keistimewaan berbeda yang dikenal dengan the Fantastic Four. Dari keempat manusia super ini saya paling suka dengan karakter Human Torch alias si manusia api. Dalam ceritanya ia memperoleh kekuatan ketika pesawat yang ditumpanginya dibombardir oleh sinar kosmik. Sejak saat itu ia bisa mengontrol kapan tubuhnya diselimuti api tanpa membahayakan dirinya. Sebuah teriakan "flame on!" akan membuatnya seperti terbakar dan ia pun terbang dengan bara menyala di sekujur tubuhnya, membuatnya kebal terhadap api dan tidak mudah ditaklukkan oleh musuh.

Sabtu, 14 Desember 2013

PELITA YANG MENERANGI JALAN

Ayat bacaan: Mazmur 119:105
====================
"Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."
Tengah mengetik sebuah artikel, listrik di rumah tiba-tiba padam. Saya tidak berada di dekat senter atau sumber penerangan lainnya sehingga harus melangkah perlahan menuju tempat-tempat dimana senter mungkin saya letakkan. Secara tidak sengaja dalam melangkah di kegelapan kaki saya terantuk meja. Sakitnya lumayan, dan tidak jauh dari sana kaki saya kembali berbenturan dengan pinggiran sofa. Senter tidak juga ditemukan meski saya sudah meraba beberapa rak dan meja. Saya akhirnya menemukan lilin tapi kemudian harus menuju ke dapur untuk mengambil korek api. Kesulitan timbul karena gelap dan kemudian harus berjalan di dalam gelap. Mudah bagi kita untuk melangkah pada tempat yang terang, tapi bagaimana jika harus meniti langkah dalam kegelapan? Itu akan sangat sulit, terlebih apabila kita berada pada sebuah tempat yang tidak kita kenal. Mungkin ada batu di depan anda, lubang, tangga dan kendala-kendala lainnya sehingga apabila tidak hati-hati anda bisa terjatuh dan celaka.

Selasa, 10 Desember 2013

TO WHOM OUR HEARTS BELONG?

Ayat bacaan: 1 Petrus 3:15
==================
"Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan!"
Ketika menerangkan tentang hal mengumpul harta dalam Matius 6:19-24, Tuhan Yesus mengingatkan kita agar jangan salah oritentasi dalam mengumpul harta. Bukan harta di bumi yang penting untuk dikumpulkan, tpai di surga. Jika kita salah berpikir dengan menganggap bahwa sebuah hidup yang berpusat pada pengumpulan harta kekayaan bisa menjamin kebahagiaan dan kesempurnaan hidup, kenyataannya seringkali tidak demikian. Ada ngengat, karat dan pencuri yang siap menghabiskan berapapun jumlahnya dalam sekejap mata. Bukankah kita sering melihat hal tersebut, atau mungkin pernah mengalaminya? Saya pernah mengalaminya dan sejak itu mengerti bahwa mementingkan uang dalam hidup adalah sesuatu yang sia-sia dan keliru. Tuhan Yesus mengatakan "Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." (Matius 6:21). Apa yang dikatakan Yesus itu sangatlah benar. Kita akan menaruh seluruh hati kita kepada apa yang kita anggap paling berharga. Pertanyaannya, dimana kita meletakkan hati kita hari ini? Apakah masih pada hal-hal yang didoktrin oleh dunia sebagai penjamin kebahagiaan atau kepada Penjaga Israel yang tidak terlelap dan tidak tertidur (Mazmur 121:4)? Pertanyaan kedua, jika kita memang meletakkan Yesus pada posisi paling utama, sebagai apa kita menempatkanNya? Apakah sebagai Tuhan atau hanya sebagai provider harta, bodyguard, dokter dan sejenisnya? Ini adalah pertanyaan-pertanyaan penting yang harus sering-sering kita periksa agar jangan sampai ada motivasi-motivasi yang bergeser dalam hati kita.

Senin, 09 Desember 2013

MENARUH PIKIRAN DAN PERASAAN DALAM KRISTUS

Ayat bacaan: Filipi 2:5
=================
"Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus"
Tidak terasa kita sudah berada di bulan Desember. Sebentar lagi kita akan merayakan Natal, mengenang dan mensyukuri kelahiran Sang Juru Selamat yang datang ke dunia, atas dasar kasih Allah yang begitu besar kepada kita, sehingga kita tidak lagi harus binasa melainkan beroleh kehidupan yang kekal, seperti yang tertulis dengan sangat jelas pada Yohanes 3:16. Bagaimana anda mengisi Natal tahun ini? Banyak diantara kita yang sudah mulai bersiap-siap untuk liburan, tukar menukar hadiah dengan orang-orang dekat yang kita kasihi dan berbagai perayaan lain. Beberapa pusat perbelanjaan sudah mulai berbenah mendekor dengan tema Natal, lagu-lagu Natal sehingga suasananya sudah sangat terasa. Kelahiran Yesus memang sepantasnya kita sikapi dengan sukacita. Sebagai manusia tentu kita akan merayakannya melalui berbagai kegiatan yang diisi dengan kegembiraan. Tapi kita harus juga berpikir, apakah semangat Natal hanyalah berbicara atau berkaitan dengan pesta dan berbagai perayaan lainnya saja? Jika kegiatan kita hanya berkutat dalam hal-hal tersebut, maka itu tandanya kita belumlah memahami hakekat kedatangan Kristus ke dunia.

Kamis, 05 Desember 2013

MOTIVASI MENGIKUTI YESUS

Ayat bacaan: Yohanes 6:24
================
"Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus."
Berkembangnya doktrin teologi kemakmuran dalam beberapa tahun terakhir ini cukup memprihatinkan. Di satu sisi kita tahu bahwa Tuhan sanggup memberkati bukan hanya pas-pasan atau ala kadarnya, tetapi berkelimpahan. Tapi di sisi lain dengan pemahaman hanya mencari kemakmuran, kita bisa terjebak pada tipu-tipu kuno iblis untuk menjatuhkan kita kepada motivasi yang salah dalam mengikuti Yesus. Ketika orang mengira bahwa ada jaminan kemakmuran yang datang secara instan begitu mereka mengikuti Yesus, mereka akan kecewa karena yang sering terjadi tidaklah demikian. Seperti yang saya alami dan banyak orang lainnya, Tuhan lebih suka membentuk diri kita terlebih dahulu untuk siap menerima berkat-berkatNya, dan seringkali itu bukan sesuatu yang mudah. Sebuah bentuk pengertian akan kemakmuran dalam konsep keliru bisa menyesatkan kita, terlebih apabila kita belum memahami betul prinsip-prinsip Kerajaan mengenai berkat, keselamatan dan sebagainya. Kepintaran banyak penganut doktrin ini dalam mengolah ayat hingga terlihat seakan mendukung pengajarannya memang hebat, tapi itu tidaklah aneh karena ayat bisa dipelintir dengan mudah ketika dicabut dari konteksnya secara sepihak sebagai dasar pijakan atau legitimasi paham atau pengajaran apapun.

Senin, 02 Desember 2013

DUDUK DI KAKI TUHAN DAN MENDENGARKANNYA

Ayat bacaan: Lukas 10:39
=====================
"Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya"
Apa yang akan anda lakukan untuk menyenangkan ayah anda? Ayah saya sangat senang sebuah kebersamaan, pergi bersama anak-anaknya dan bisa ngobrol, tertawa bersama. Berhubung saya tinggal di kota lain, itu jarang bisa terjadi. Tapi saya kerap menelepon dan bercerita tentang hal-hal sehari-hari, dan ia pun demikian. Itu membuat ayah saya tetap bisa merasakan kebersamaan meski tidak bisa sering-sering bertemu secara fisik. Selain punya ayah di dunia, kita juga punya Bapa surgawi. Pernahkah anda berpikir apa yang bisa anda lakukan untuk menyenangkanNya? Ada banyak orang yang salah kaprah mengira bahwa mereka harus sibuk melayani. Semakin terlihat sibuk, semakin baik pula mereka pastinya di mata Allah. Tidak jarang pula orang berpikir untuk menyogok Allah lewat seabreg pelayanan mereka. Lewat kesibukan melayani, mereka pasti akan jauh dari masalah dan Tuhan akan memberikan mereka harta kekayaan di dunia. Ini sebuah konsep yang sangat keliru, karena lewat Yesus sendiri kita bisa melihat bahwa bukan kesibukan melayani yang membuat Tuhan senang, tetapi justru kerinduan kita untuk duduk di kakiNya dan mendengar perkataanNya.

Sabtu, 30 November 2013

DUDUK DI KAKI TUHAN DAN MENDENGARKANNYA

Ayat bacaan: Lukas 10:39
=====================
"Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya"
Apa yang akan anda lakukan untuk menyenangkan ayah anda? Ayah saya sangat senang sebuah kebersamaan, pergi bersama anak-anaknya dan bisa ngobrol, tertawa bersama. Berhubung saya tinggal di kota lain, itu jarang bisa terjadi. Tapi saya kerap menelepon dan bercerita tentang hal-hal sehari-hari, dan ia pun demikian. Itu membuat ayah saya tetap bisa merasakan kebersamaan meski tidak bisa sering-sering bertemu secara fisik. Selain punya ayah di dunia, kita juga punya Bapa surgawi. Pernahkah anda berpikir apa yang bisa anda lakukan untuk menyenangkanNya? Ada banyak orang yang salah kaprah mengira bahwa mereka harus sibuk melayani. Semakin terlihat sibuk, semakin baik pula mereka pastinya di mata Allah. Tidak jarang pula orang berpikir untuk menyogok Allah lewat seabreg pelayanan mereka. Lewat kesibukan melayani, mereka pasti akan jauh dari masalah dan Tuhan akan memberikan mereka harta kekayaan di dunia. Ini sebuah konsep yang sangat keliru, karena lewat Yesus sendiri kita bisa melihat bahwa bukan kesibukan melayani yang membuat Tuhan senang, tetapi justru kerinduan kita untuk duduk di kakiNya dan mendengar perkataanNya.

Jumat, 29 November 2013

PERHENTIAN

Ayat bacaan: Ibrani 4:1
=================
"Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku."
Seandainya diminta membayangkan sebuah suasana yang paling nyaman buat anda, apa yang muncul dibenak anda? Saya membayangkan sebuah tempat di pinggir pantai, angin sejuk berhembus sepoi-sepoi menerpa lembut saya yang tengah duduk dibawah pohon kelapa, menikmati suasana penuh kedamaian tanpa ada beban pikiran, tanpa tugas-tugas, tanpa ada masalah yang harus diselesaikan, tanpa kekurangan apapun. Itu adalah suasana yang paling nyaman yang akan langsung terbayang jika pertanyaan itu diberikan pada saya. Masing-masing orang tentu punya suasana favorit untuk refreshing. Mungkin anda membayangkan suasana pegunungan, ada yang berjalan-jalan dan hang out bersama sahabat di mal, pergi ke tempat-tempat rekreasi, atau mungkin juga yang paling nyaman adalah bisa menonton dvd di rumah sambil rebahan tanpa gangguan. Apapun yang anda bayangkan, tentu saja faktor yang akan selalu ada adalah situasi dimana tidak lagi ada kesulitan, beban hidup, masalah, kesedihan dan hal-hal berat lainnya yang menyita pikiran dan perasaan. Dan yang juga pasti, setelah anda bekerja keras selama beberapa waktu, sebuah perhentian, sebuah masa jeda, masa istirahat akan terasa sangat indah bahkan mewah bagi kita.

Kamis, 28 November 2013

SELA

Ayat bacaan: Mazmur 3:9
=======================
"Dari TUHAN datang pertolongan. Berkat-Mu atas umat-Mu! S e l a"
 
Kerja, kerja dan kerja. Itu ada dipikiran banyak orang hari-hari ini karena kebutuhan yang terus meningkat, baik dari segi jumlah barang maupun harga. Selain kebutuhan sehari-hari seperti makan, minum, pakaian, rumah, pendidikan anak, jaman ini manusia punya beban-beban tambahan yang seringkali malah menempati ranking lebih tinggi di atas apa yang dahulu kita kenal sebagai kebutuhan primer. Lifestyle of the rich and famous alias gaya hidup glamor, gadget, fashion, merek-merek mewah dan sebagainya terus mendominasi hidup banyak orang sebagai akibat dari penetrasi iklan-iklan yang terus membombardir kita dengan janji-janji kebahagiaan, dan semua ini membuat manusia memilih untuk bekerja ekstra agar bisa memenuhi semuanya. Kerja siang sampai sore, lanjut kerja lain sampai malam. Nonstop. Seperti seekor kuda yang tanpa rehat terus berlari membawa beban berat agar bisa sampai kepada sebuah tujuan yang sebenarnya tidak ada ujungnya. Sekuat-kuatnya manusia, semuanya punya batas.

Rabu, 27 November 2013

PANGGUNG SANDIWARA

Ayat bacaan: 2 Timotius 2:3-4
=======================
"Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng."
Ketika saya hendak menulis renungan hari ini sayup-sayup terdengar lagu Panggung Sandiwara lewat alunan suara rocker senior Achmad Albar. "Dunia ini panggung sandiwara.." demikian awal liriknya. Lagu ini mengajak kita untuk tidak terus hidup dalam kepalsuan dalam dunia yang mudah berubah. Pesan yang baik ini menyinggung salah satu sifat jelek manusia yang masih saja dilakukan oleh begitu banyak orang hingga hari ini, bahkan di kalangan gereja. Seorang pendeta pernah mengatakan bahwa ada banyak gereja yang mewanti-wanti agar kotbah hanya diisi dengan kotbah berkat alias yang baik-baik saja. "Supaya jemaat tidak tersinggung." katanya. Tersinggung? Itulah faktanya. Ada banyak orang percaya yang tampaknya tidak suka ditegur bahkan lewat kebenaran firman Tuhan. Mereka lebih suka terus hidup dalam pikirannya sendiri dan memaksakan kebenaran firman Tuhan untuk masuk ke dalam bingkai pemikiran mereka pribadi. Ironisnya ada banyak pula gereja yang malah ikut-ikutan karena takut kehilangan jemaat. Gereja bukan lagi dijadikan tempat untuk belajar mengenal kebenaran firman Tuhan dan membangun persaudaraan dengan rekan-rekan seiman tapi berubah menjadi sebuah panggung sandiwara. Gereja akan berusaha mencari pengkotbah yang pintar melawak dan terus bicara soal kekayaan untuk menyenangkan hati jemaatnya. Memanggil artis terkenal kemudian mempromosikan lewat media. Jika ini yang terjadi, gereja bukan lagi rumah Tuhan tapi berubah fungsi menjadi panggung hiburan yang penuh sandiwara.

Sabtu, 23 November 2013

TANGAN YANG BERSIH DAN HATI YANG MURNI : JUJUR DAN TULUS

Ayat bacaan: Mazmur 24:4-5
=======================
"Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia."
Apa kriteria yang sering muncul dalam lowongan-lowongan kerja? Yang paling umum ada tiga, yaitu jenjang pendidikan, pengalaman dan batas usia. Ada beberapa lagi yang juga sering muncul yaitu sanggup bekerja sama secara tim dan bersedia ditempatkan dimanapun sesuai kebutuhan perusahaan, juga penguasaan beberapa kemampuan lain seperti menggunakan komputer dan bahasa. Seandainya saya membuka lowongan, maka yang akan saya jadikan syarat utama bukan itu semua melainkan jujur dan tulus. Mengapa? Karena ini merupakan kualitas manusia yang semakin lama semakin langka. Kejujuran dan ketulusan bukan lagi menjadi hal penting. Korupsi dan penipuan terjadi di setiap lini pekerjaan mulai dari atas sampai ke bawah. Orang pun tidak lagi tulus dalam mengerjakan sesuatu tapi pamrih. Hasil kerja tergantung bayaran, kalau tidak dibayar tidak dikerjakan, pendeknya semuanya tergantung uang. Selain langka, tulus dan jujur merupakan kualitas yang bagi saya tidak bisa dibeli dengan uang. Yang lain-lain bisa dipelajari seiring waktu.

Selasa, 19 November 2013

MENYAMBUT PENDATANG BARU

Ayat bacaan: Keluaran 23:9
====================
"Orang asing janganlah kamu tekan, karena kamu sendiri telah mengenal keadaan jiwa orang asing, sebab kamupun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir."
Semua kampus mengadakan masa orientasi untuk para calon mahasiswa baru. Secara teori masa orientasi ini diperlukan agar mereka mengenal lingkungan dimana mereka akan menempa diri untuk menjadi sarjana dalam beberapa tahun ke depan, sekaligus mengenal senior-senior yang sudah terlebih dahulu mengecap pendidikan disana. Entah kenapa dan siapa yang memulai, sebuah sarana yang baik ini diselewengkan menjadi saat menggojlok anak-anak baru dengan cara yang seringkali diluar kepantasan orang beradab. Sejak jaman dahulu bentuk perploncoan ini lebih menekankan penyiksaan secara fisik dan mental dengan alasan agar mental para mahasiswa baru ini bisa cukup kuat untuk menjalani pendidikan hingga sarjana. Bukan hanya di tingkat universitas, tapi anak-anak SD pun sekarang sudah tahu bagaimana mem-bully anak-anak baru di sekolah. Bukannya menyambut dengan ramah dan siap membantu mereka agar lebih cepat beradaptasi, anak-anak baru cendrung dibuat trauma terhadap lingkungan yang seharusnya nyaman untuk menimba ilmu. Kesalah-kaprahan ini sering berlanjut di kantor, instansi atau lembaga bahkan bentuk-bentuk organisasi kemasyarakatan. Apakah itu karena pergaulan yang salah, kurangnya pendidikan etika, sopan santun di rumah atau sebagai 'output' dari kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga, sikap seperti ini terus menjadi trend dimana-mana. Sebagai orang percaya, bagaimana kita seharusnya bersikap kepada pendatang?

Senin, 18 November 2013

SULIT BERSOSIALISASI

Ayat bacaan: Pengkotbah 4:12
=================
"Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan."

 
Saya mengenal beberapa orang yang sulit beradaptasi dengan lingkungan atau orang-orang baru. Mereka sulit bersosialisasi, merasa tidak nyaman ketika bertemu atau berada dengan orang-orang yang belum atau baru dikenal. Mereka memiliki 'lingkaran demarkasi' sendiri yang tidak boleh dilalui oleh orang yang tidak dekat dengan mereka. Mereka mudah terganggu dengan kehadiran orang lain dan akan sangat segan meminta bantuan. Bagi mereka, sendiri lebih baik. Menutup diri rapat-rapat jauh lebih baik. Kalaupun memang harus berada ditengah orang-orang baru mereka biasanya menyendiri mengambil posisi-posisi sudut yang relatif lebih sunyi. Dan energi mereka pun terkuras dengan cepat. Mereka lelah berada dalam situasi seperti itu meski tidak melakukan apa-apa. Bentuk sikap introvert yang berlebihan membuat orang sukar bersosialisasi dan pada akhirnya bisa saja berujung pada blocking diri atau mental yang menghambat mereka untuk meraih cita-cita, tujuan dan impian. Jika ingin merubah orang seperti ini dibutuhkan usaha yang tidak sedikit. Kitalah yang harus mencoba meraih mereka, membuat mereka perlahan-lahan merasa nyaman. Salah seorang yang dekat dengan saya hari ini bisa bersosialisasi dengan sangat baik setelah saya tangani. Saya mulai dengan sering berada di dekatnya tanpa menyentuh 'lingkaran demarkasi'nya, kemudian secara perlahan membawa beberapa teman lain untuk membuka hubungan. Pelan-pelan ia mulai membuka diri karena mulai merasa nyaman dengan orang-orang baru ini. Saya pun membawanya mengenal lebih banyak lagi, membawanya hang out ramai-ramai dan ia pun terbiasa dengan kehadiran orang. Meski ia masih mudah lelah setelahnya, ia tidak lagi punya masalah bertemu dengan orang-orang baru. Dan ia pun mengakui bahwa bersosialisasi ternyata jauh lebih bermanfaat ketimbang hidup sendiri menutup diri. Kalau tadinya ia hanya diperangkap oleh pola pikir sendiri, mau mengurus apa-apa harus sendiri, menghadapi masalah juga sendiri saja, sekarang ia merasakan bahagianya punya teman-teman yang mau saling bantu. Ia punya tempat sharing, tempat bertanya, bahkan untuk refreshing seperti nonton dan main game bareng, jalan-jalan, hang out dan sebagainya.

Sabtu, 16 November 2013

ADA UMAT TUHAN LAINNYA DISEKITAR KITA

Ayat bacaan: Kisah Para Rasul 18:10
==================
"...banyak umat-Ku di kota ini."
Menjadi bagian dari minoritas mungkin tidak mengenakkan, bahkan bisa mendatangkan kesulitan-kesulitan tersendiri. Ada seorang teman yang baru saja pindah ke sebuah daerah yang sama sekali asing baginya, dan ia pun bercerita bahwa ia merasa kesepian karena sulit mencari teman untuk berbagi terutama mengenai masalah keimanan. Mungkin ada diantara anda yang saat ini berada dalam lokasi-lokasi dimana anda kerap tersudut dan terpinggirkan. Mungkin anda mengalami hak-hak anda dibatasi/dikebiri atau malah mengalami beberapa tekanan. Di dunia hari ini situasi seperti itu bukan lagi hal baru. Meski diatur dalam undang-undang, pemerintah semakin lemah dalam melindungi warganegara minoritas dan cenderung membiarkan masalah-masalah kemanusiaan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang punya hak untuk mengatur, membatasi bahkan mengakhiri hidup orang yang berbeda dengan mereka. Kalau bukan seperti itu, mungkin anda berada dalam profesi-profesi tertentu yang cenderung banyak godaan. Saya sendiri berkecimpung di dunia entertainment yang dianggap banyak orang sebagai lingkungan yang tidak baik bagi kelangsungan pertumbuhan iman kita. Benar, ada banyak hal disana yang jika tidak hati-hati bisa cepat membuat kita jatuh dan hancur, bahkan dalam sekejap mata. Kita bisa melihat orang-orang yang tadinya hidup taat tapi kemudian menjadi korban akibat godaan dari kehidupan di dunia hiburan. Tapi percayakah anda, apabila saya berkata bahwa meski dunianya banyak godaan bahkan penyesatan, tetap saja ada orang-orang percaya yang tetap memilih untuk hidup lurus sesuai firman Tuhan? Percayakah anda meski sudah terlanjur mendapat cap buruk lewat banyak selebritis yang mempertontonkan sikap-sikap buruk, Tuhan masih memiliki 'orang-orang'Nya  untuk berkecimpung disana, dan masih akan terus menempatkan umatNya untuk menjadi lentera yang menerangi kegelapan? Listen to this: no matter where you are right now, wherever you're being placed, God still has His people to walk side by side with us. God still has his people wherever you go. 

Jumat, 15 November 2013

PELAKU BUKAN PENONTON

Ayat bacaan: 1 Petrus 2:9
==================
"Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib"

Siapa aktor atau aktris kesayangan anda? Ada yang ngefans karena penampilan atau wajah yang cantik/ganteng, dari perawakan tubuh yang sempurna, ada pula yang lebih mementingkan kehebatan berakting. Saya lebih tertarik kepada aktor watak yang bisa memerankan tokoh berbeda-beda dengan pendalaman sangat baik, yang bisa membawa penonton untuk masuk mendalami karakter kemudian lupa bahwa itu adalah hasil olah peran dari aktor yang bersangkutan. Ambil contoh peran almarhum Heath Ledger sebagai Joker dalam The Dark Knight sebagai tokoh antagonis dari seri Batman era baru. Ia melebur sempurna, mencekam dan terlihat menakutkan meski wajahnya dicat seolah badut sirkus. Atau lihat pula peran-peran Johnny Depp yang meski berwajah tampan tapi kerap menomorduakan penampilan secara fisik dan lebih mengedepankan seni peran. Teman saya masih tetap memfavoritkan Sylvester Stallone dan sangat bergembira dengan kembali suksesnya sang aktor lewat seri The Expandables dengan membawa segudang artis laga dari masa lalu digabung dengan tokoh-tokoh laga masa kini. Jika anda masih muda, mungkin anda akan lebih tertarik melihat aktor/aktris remaja baik dalam dan luar negeri. Anda tentu punya pilihan sendiri. Saya bukan hendak bercerita mengenai para pelaku industri perfilman Hollywood, Bollywood, Asia atau dalam negeri sendiri. Tapi ijinkan saya bertanya: bagaimana rasanya jika anda bukan hanya menonton aksi aktor/aktris kesayangan anda, tapi terlibat beradu akting secara langsung dengan mereka? Anda bukan lagi duduk di kursi empuk bioskop atau sambil mengunyah pop corn di depan televisi, tetapi anda ada di dalam layar, turut serta sebagai bagian dari cerita? Apakah anda berani atau tidak, itu soal lain. Tapi saya yakin itu akan anda rasakan sebagai sebuah pengalaman yang luar biasa membanggakan. Bagi saya yang berkecimpung di dunia musik, saya pernah tampil di atas panggung yang sama dengan para musisi luar biasa yang sebelumnya hanya saya lihat di layar kaca atau dengar lewat rekaman album mereka saja. Meski saya berada di sana bukan bermain musik bersama mereka, berada pada posisi seperti itu, bukan dari tempat penonton melainkan dari panggung melihat mereka yang bersorak dan bernyanyi, memberikan sebuah pengalaman baru yang sulit untuk dilupakan.

Kamis, 14 November 2013

BERMASALAH DENGAN MOOD JELEK

Ayat bacaan: 2 Korintus 10:5b
========================
"..Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus"

Apakah anda termasuk orang yang moodnya swing alias naik turun? Jika ya, tahukah anda bahwa mood seperti itu tidak saja merusak bagi anda sendiri tapi juga bisa berpengaruh kepada mood orang lain? Seorang teman saya tengah diambang perceraian bukan karena masalah-masalah besar seperti selingkuh, kondisi ekonomi yang tidak baik dan sejenisnya, tapi hanya karena sudah tidak tahan lagi menjalani bahtera rumah tangga yang terus panas. Saya menanyakan apakah ia sudah mencoba memeriksa dirinya sendiri, karena seringkali masalah justru hadir lewat perilaku kita sendiri yang mengganggu pasangan hidup kita tanpa kita sadari. Tapi menurutnya ia sudah berusaha memberi yang terbaik. Menurut pengakuannya ia telah menekan egonya sampai ke titik terendah, terus mengalah dan berusaha keras membuat suasana di rumah kembali harmonis dalam keseimbangan yang baik. "Setiap saya mengalah, ia akan terus menginjak lebih jauh lagi. Kalau saya melawan, ia malah makin keras. Ia tidak mau meminta maaf meski jelas-jelas salah, sayalah yang terus-terusan harus membujuknya walaupun saya yang tersinggung." kata teman saya. Mood istrinya yang swing membuat suasana rumah ia rasakan seperti ditimpa bara api. "Ada banyak hal yang sebenarnya seharusnya saya peroleh lewat istri. Ada kalanya saya butuh comfort jika sedang susah pikiran, tapi bukan comfort yang saya dapat melainkan sikap ego lewat emosinya yang liar. Yang lebih disayangkan lagi, ini terjadi bukan setelah pernikahan puluhan tahun, tetapi baru menginjak tahun ke 5. Saat ini saya masih berusaha agar ia mengurungkan niatnya karena perceraian biar bagaimanapun tidak akan mendapat pembenaran di hadapan Tuhan, tetapi hari ini mari kita belajar untuk menguasai mood agar tidak naik turun tanpa terkendali sehingga pada akhirnya hanya akan merugikan diri anda dan orang-orang yang anda sayangi.

Rabu, 13 November 2013

BELAS KASIH PERWIRA DARI KAPERNAUM

Ayat bacaan: Matius 8:6
====================
"Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."

Ketika ada orang yang datang memohon bantuan, seberapa pedulikah kita? Semakin lama semakin sedikit orang yang mau mengulurkan tangan membantu sesama. Jangankan orang yang tidak dikenal, orang yang dekat pun enggan ditolong. Seribu satu macam alasan bisa dikemukakan. Ada yang langsung curiga, ada yang merasa tidak mampu, ada pula yang tega dengan mengusir langsung orang yang memohon bantuan karena merasa terganggu. Bahkan untuk membagi sedikit waktu untuk mendengarkan keluh kesah seseorang pun sudah terasa seperti buang waktu. Bantuan tenaga pun sama saja, berat rasanya berkeringat untuk orang lain. Ada tetangga yang mau pindah? Kunci pintu dan pura-pura tidak di rumah supaya tidak harus ikut repot. Kita pun tidak terkejut lagi ketika melihat orang bisa tega berlaku demikian terhadap saudara sendiri. Kalau terhadap yang dekat sudah begitu, jangan harap orang yang tidak dikenal bisa mendapat sedikit bantuan. Singkatnya, rasa belas kasih sudah semakin menipis, termasuk di kalangan orang-orang percaya yang sebenarnya tidak punya hak untuk menutup mata karena kasih Kristus yang mengalir seharusnya membuat hati penuh dengan belas kasih.

Senin, 11 November 2013

MENJADI PRAJURIT KRISTUS

Ayat bacaan: 2 Timotius 2:3
======================
"Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus."
 
 
Hari ini saya masih ingin melanjutkan mengenai sikap prajurit yang baik yang harus kita jadikan teladan. Dalam dunia ketentaraan kita ada sebuah sumpah yang disebut dengan Sumpah Prajurit,  berisi 5 butir janji. 5 butir itu adalah: (1) Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Berdasarkan Pancasila dan UUD 45, (2) tunduk pada hukum dan memegang teguh disiplin, (3) taat penuh kepada atasan dan tidak membantah perintah atau putusan, (4) menjalankan segala kewajiban dengan penuh tanggung jawab dan (5) memegang rahasia ketentaraan sekeras-kerasnya. Dalam pelaksanaannya tentu saja ada oknum-oknum yang perilakunya menyimpang dari sumpah yang telah mereka ucapkan, namun itu semua adalah perbuatan orang perorang dan bukan mewakili kelembagaan. Dari sudut kelembagaan, prajurit yang baik haruslah memegang teguh Sumpah Prajurit ini, termasuk juga Sapta Marga dan Delapan Wajib TNI.

Minggu, 10 November 2013

TAAT SEPERTI PRAJURIT YANG BAIK

Ayat bacaan: Matius 8:9
================
"Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."

Apa kriteria prajurit yang baik? Melakukan yang terbaik dan rela mengorbankan nyawa demi negara dan bangsa itu tentu merupakan kriteria yang baik. Tidak melakukan pelanggaran hukum, disiplin, melindungi dan mengayomi warga negara, itu juga merupakan syarat utama. Jika anda penggemar film, maka anda bisa saja mengira bahwa prajurit yang baik adalah tokoh-tokoh seperti yang anda tonton, berani mati, tidak terkalahkan di medan pertempuran, gagah berani, tahu dan pintar menyusun strategi perang, menguasai jenis-jenis senjata dan hebat dalam bertarung dengan tangan kosong, dan terus bertempur meski sudah terluka. Itu pun bisa jadi menunjukkan kehebatan seorang prajurit. Tapi ada satu hal lagi yang mungkin sering luput dari kriteria kita, terutama apabila kita bukan tentara, yaitu ketaatan. Baik tidaknya seorang tentara atau prajurit bisa dilihat dari ketaatan mereka terhadap perintah atau instruksi komandannya. Mereka harus patuh mengikuti atasan sesuai garis komando. Jika diperintahkan maju mereka harus siap, jika disuruh mundur mereka pun harus melakukannya. Tidak protes, tidak membantah, tidak membangkang. Seperti itulah prajurit yang baik. Good soldiers obey orders/commands.  

Jumat, 08 November 2013

BELIEVE

Ayat bacaan: Yohanes 11:40
====================
"Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"

 
Anda tentu masih ingat lagu yang dinyanyikan oleh Mariah Carey dan mendiang Whitney Houston yang menjadi hit besar pada tahun 1998 berjudul "When You Believe". Lagu yang dipakai sebagai soundtrack/themesong dari film animasi The Prince of Egypt berisi pesan yang sangat bagus, mengingatkan kita untuk percaya meski kita belum bisa melihat apa yang akan terjadi di depan. Awal refrainnya berbunyi: "There can be miracles, when you believe". Mukjizat bisa terjadi ketika kita percaya. Bagian dari refrain ini bagi saya sangat menarik, karena masalah percaya seringkali menjadi sumber penyebab gagalnya kita menyaksikan mukjizat Tuhan turun atas kita. Mukjizat Tuhan gagal terjadi bukan karena Tuhan enggan mendengar permohonan kita, tetapi justru karena keragu-raguan atau kekurangpercayaan kita sendiri.  Meski Alkitab sudah berulang kali menegaskan agar kita menepis keraguan dari hati kita, Yesus berulang kali mengingatkan kita agar percaya, bahkan menegur kita yang tidak atau kurang percaya, tetapi kita masih saja sulit melangkah dengan iman, percaya kepada Tuhan dengan segenap hati, lalu lebih tertarik untuk terus membiarkan keraguan menguasai hidup kita. Logika-logika kita yang terbatas seringkali kita kedepankan, kita sibuk memandang dan menimbang beratnya masalah, lalu membatasi sendiri terjadinya kuasa-kuasa keajaiban Tuhan yang sesungguhnya justru tidak terbatas oleh apapun.

Kamis, 07 November 2013

HINDARI SIKAP TAK ACUH

Ayat bacaan: Zefanya 2:1-2
====================
"Bersemangatlah dan berkumpullah, hai bangsa yang acuh tak acuh, sebelum kamu dihalau seperti sekam yang tertiup, sebelum datang ke atasmu murka TUHAN yang bernyala-nyala itu, sebelum datang ke atasmu hari kemurkaan TUHAN."
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering bertemu dengan tipe orang yang acuh tak acuh. Mereka ini adalah orang-orang yang tidak peduli terhadap orang lain, biasanya hanya diam ketika diajak berbicara dan tidak menunjukkan respon atas apa yang dikatakan oleh lawan bicaranya. Sikapnya dingin, sulit memuji dan seperti tidak 'konek'. Ini tentu bukan tipe orang yang enak untuk diajak ngobrol apalagi jika mengharap penghargaan hadir dari mereka. Jika anda memiliki atasan yang punya sikap seperti ini, anda tentu tahu bahwa anda tidak akan bisa mendapat apresiasi lewat ucapan dari mereka. Pokoknya kalau anda masih bekerja hari ini disana, tentu itu artinya anda masih dianggap baik dan layak, itu saja. Di rumah pun kita bisa saja berhadapan dengan orang-orang yang acuh tak acuh. Ada banyak orang tua yang terlalu sibuk bekerja dan diwaktu luangnya menghabiskan waktu dengan berbagai gadget mewahnya sehingga tidak punya waktu lagi untuk anak-anaknya. Mereka ini hanya dingin, tidak mentolerir kesalahan atau keributan, tapi tidak peduli terhadap kebutuhan anak-anak mereka untuk diperhatikan dan didengarkan. Sebuah sikap tidak acuh memang mengesalkan, tetapi sadarkah kita bahwa sikap ini bisa membawa dampak yang kurang baik bagi perkembangan kapasitas orang bahkan mampu merusak masa depan generasi selanjutnya?

Rabu, 06 November 2013

BERIBADAH TAPI TIDAK PERCAYA

Ayat bacaan: 2 Timotius 3:5
=====================
"Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya."
Ada seseorang yang saya kenal pernah menceritakan keheranannya terhadap cara berpikir dari teman-teman gerejanya. Setiap kali saya menceritakan mukjizat Tuhan yang saya alami, mereka menanggapinya dengan sinis. Ia ditertawakan malah dikatakan gila. "ah, kamu mengada-ada..mana ada yang seperti itu?" kata teman-temannya. Okelah kalau yang diceritakan itu mukjizat besar yang sulit diterima akal, tapi untuk yang sederhana sekalipun sulit mereka cerna. Ini adalah gambaran bahwa di kalangan orang percaya pun ternyata masih sangat banyak orang yang belum punya iman yang cukup untuk mempercayai kuasa dan kekuatan Tuhan. Mereka menganggap bahwa itu tidak mungkin dialami secara langsung dalam kehidupan nyata, sehingga apa yang dialami orang lewat kesaksian mereka tidak mengubahkan mereka untuk hidup lebih baik. Tidaklah heran apabila kita melihat orang-orang percaya yang masih saja hidup penuh kecemasan, kekhawatiran atau terus takut. Mereka mengukur kemungkinan untuk lepas dari masalah hanya dari besar kecilnya masalah yang mereka hadapi dan tidak menyadari bahwa Tuhan sanggup melakukan apa-apa. Kalau masalahnya kecil mungkin bisa, tapi kalau sudah terlalu berat maka berdoa pun pasti tidak membawa hasil apa-apa. Mereka beribadah rutin, mereka berdoa, tapi hanya sebatas liturgi atau kebiasaan saja. Ada yang berpikir bahwa itu harus dilakukan hanya karena takut masuk neraka, bukan karena ingin membangun hubungan yang erat dengan Tuhan sehingga memiliki kehidupan yang kuat ditengah badai kehidupan. Meski rajin menjalankan ibadah mereka tetapi mereka sendiri sulit atau bahkan tidak bisa percaya kepada kekuatan yang bisa hadir di dalamnya. Betapa ini merupakan hal yang ironis. Di satu sisi orang berharap mukjizat terjadi dalam hidupnya, tetapi di sisi lain mereka sendiri ragu dan memungkiri kekuatannya.

Minggu, 03 November 2013

TERGESA-GESA MENGAMBIL KEPUTUSAN

Ayat bacaan: Amsal 21:5
===================
"Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan."
Hanya karena terlalu cepat mengambil keputusan, orang bisa mengalami kerugian besar yang mungkin bisa sulit dipulihkan dalam waktu singkat. Ini terjadi pada seorang teman saya. Ceritanya begini. Pada suatu kali ia ditawari rekannya untuk berinvestasi pada sesuatu. Karena tergiur oleh janji keuntungan, ia buru-buru mengiyakan, meski istri dan anak-anaknya sudah mencoba mengingatkannya untuk berpikir baik-baik terlebih dahulu mengingat uang yang harus diinvestasikan tidaklah sedikit. Ironisnya belakangan ia mengaku kepada saya bahwa sebenarnya hatinya juga kurang sreg setiap kali berdoa tentang investasi ini. Tapi itu tadi, karena keuntungan yang dijanjikan tampaknya besar, ia takut tawaran keburu diambil orang lain dan mengambil keputusan untuk melakukan itu. Ia menjual tanah, mobil dan menggadaikan beberapa benda berharga bahkan sempat berhutang demi melunasi sesuai kesepakatan. Tidak butuh waktu lama baginya untuk menyadari bahwa ia melakukan kesalahan besar. Investasi gagal dan uangnya dibawa lari. Ia pun sadar sudah ditipu, tetapi penyesalan datang terlambat. Hingga saat ini ia masih berjuang menutupi hutangnya dan harus rela kehilangan begitu banyak harta, belum lagi rasa bersalah yang harus ia pikul di depan istri dan anaknya yang harus pula ikut menanggung dan menderita akibat kecerobohan yang ia lakukan.

Sabtu, 02 November 2013

PUJI-PUJIAN DI MALAM HARI

Ayat bacaan: Mazmur 42:9
=======================
"TUHAN memerintahkan kasih setia-Nya pada siang hari, dan pada malam hari aku menyanyikan nyanyian, suatu doa kepada Allah kehidupanku."
Malam hari merupakan saat yang paling rileks bagi saya. Setelah sibuk seharian, di malam hari saya relatif bisa lebih punya waktu untuk melakukan hal-hal yang saya anggap sebagai sebuah relaksasi yang bisa memberikan ketenangan dan kedamaian. Memang tidak jarang saya masih melanjutkan berbagai pekerjaan menulis pada malam hari, termasuk menulis renungan untuk dibagikan kepada anda semua, tapi suasana malam yang tidak seperti hiruk-pikuk siang hari membuat saya lebih santai dalam mengerjakan tulisan-tulisan yang belum sempat terselesaikan. Jika anda ada disini, anda akan melihat bahwa hampir setiap malamnya saya menulis dengan beratapkan bintang-bintang di langit gelap. Untuk bisa mendapatkan langit seperti ini saya memilih untuk tinggal jauh di pegunungan ketimbang di tengah kota, karena pemandangan indah di waktu malam ini sulit didapatkan jika berada ditengah gedung-gedung tinggi di perkotaan padat penduduk.

Jumat, 01 November 2013

CUMA IKUT-IKUTAN

Ayat bacaan: Amsal 1:10
====================
"Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut"
"Saya hanya ikut-ikutan pak.. ampun.." ujar seorang pemakai narkoba dengan lirih sambil tertunduk lesu. Ia tertangkap tangan ketika tengah berpesta obat-obatan terlarang. Meski masih muda, ia menghadapi ancaman hukuman cukup lama akibat perbuatannya, bahkan menjadi tersangka pengedar yang tentu akan menambah masa hukumannya. Meski ada banyak yang berdalih hanya ikut-ikutan, tidak jarang pula ada yang memang benar-benar terjerumus akibat salah bergaul. Karena ingin dianggap hebat atau takut kehilangan teman, banyak orang yang akhirnya memilih untuk melakukan tindakan buruk yang bukan saja merusak masa depannya sendiri tetapi juga orang lain. Pemakai narkoba, perampok, koruptor atau bahkan pembunuh bisa berawal dari salah mengikuti ajakan teman yang tidak bertanggung jawab. Mereka lupa bahwa meski hanya ikut-ikutan, merekapun bisa mendapat ancaman hukuman yang sama apabila menjadi pelaku sebuah tindak kejahatan. Akan halnya si pemakai narkoba di atas, ia pun harus menanggung akibat perbuatannya, mendekam di penjara untuk waktu yang lama.

Rabu, 30 Oktober 2013

SOLUSI LEWAT ALKITAB

Ayat bacaan: Roma 15:4
===================
"Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci."
Jika anda membeli sebuah alat, mesin atau gadget, anda akan menemukan buku manual yang bisa memandu anda dalam memahami berbagai fitur, fungsi dan kegunaan dari alat tersebut. Anda mungkin bisa mempergunakan alat tanpa buku manual, tapi anda akan melewatkan banyak fungsi lainnya yang mungkin saja bisa sangat besar manfaatnya. Sekarang coba lihat hidup kita. Ada begitu banyak masalah yang datang dan pergi, baik besar dan kecilnya, dan itu semua harus kita hadapi ketika datang menghampiri kita. Alangkah sangat membantu jika kita memiliki buku manual tentang bagaimana cara menghadapi setiap jenis persoalan, apa yang harus dihindari, apa yang harus dilakukan, apa yang harus diingat dan apa yang harus diwaspadai. Manusia yang lemah sesungguhnya rentan untuk hancur berantakan jika tidak hati-hati, sama seperti alat yang bisa rusak dalam waktu singkat jika anda tidak tahu bagaimana memakainya. Apakah ada buku panduan atau manual yang bisa menuntun kita? Tentu saja. Kita punya Alkitab yang akan menjawab segala persoalan, apa yang mungkin menjadi penyebabnya sekaligus memberi solusi yang lengkap.

Selasa, 29 Oktober 2013

BERBUAT KEBAIKAN JANGAN DITUNDA - TUNDA

Ayat bacaan: Amsal 3:27
===================
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya."
Pada suatu hari teman baik saya meng-sms saya dan mengatakan bahwa ia perlu meminjam uang yang jumlahnya tidak sedikit. Ketika saya tanya untuk keperluan apa, ia hanya menjawab bahwa itu untuk sesuatu yang penting. "Kalau tidak penting gue gak bakalan minjem.. elo kan tau gimana gue." katanya. Pada saat itu saya sedang pas-pasan, tetapi saya memang kenal betul sifatnya sehingga apabila ia meminjam, itu tentu untuk sesuatu yang sangat penting. Setelah saya bicarakan kepada istri, akhirnya kami berdua memutuskan untuk meminjamkan sesuai yang ia minta, meski konsekuensinya kami harus mengirit betul pengeluaran setelahnya. Tidak lama berselang, saya menerima kabar yang membuat saya sangat terpukul. Sahabat baik saya meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Jakarta. Ternyata uang itu ia pinjam untuk biaya berobat dan opname. Ia berasal dari keluarga broken home, hanya ada ibu yang hidup berkekurangan dan seorang kakak tiri yang biasanya justru hanya meminta kepadanya meski sudah punya suami yang tidak bekerja. Sahabat saya ini meninggal di usia 23 tahun, usia yang masih sangat muda. apa yang membuat saya kaget adalah bahwa ia tidak pernah punya catatan menderita penyakit apapun. Sehari-hari ia kelihatan baik-baik saja, tetap ceria walau hidupnya tidak mudah. Dokter mengatakan bahwa ia meninggal karena penyakit lever, tapi sejauh yang saya tahu ia bukan pemabuk dan bukan pemakai obat-obat apapun. Sampai saat ini saya tidak tahu apa persisnya, tetapi ia sudah tidak ada lagi. Saya merasa sangat kehilangan karena ia adalah satu-satunya teman terdekat saya waktu itu. Meski demikian, saya merasa lega sebab setidaknya sudah membantunya. Saya membayangkan entah seperti apa rasa bersalah akan menghantui saya apabila pada waktu itu saya memilih untuk menunda memberi pinjaman atau menolak.

Sabtu, 26 Oktober 2013

CEMUNGUD

Ayat bacaan: 2 Tawarikh 15:7
======================
"Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!"

Generasi berbeda tampaknya punya bahasa gaul yang berbeda. Beberapa tahun terakhir kita mengenal bahasa sangat gaul yang banyak disebut orang sebagai bahasa alay, yang akan sulit dimengerti bagi orang awam. Salah satunya adalah seruan semangat yang dalam bahasa mereka dikatakan dengan "cemungud". Karena saya berhubungan dengan berbagai kalangan usia, tidak jarang saya menerima pesan teks dalam gaya bahasa ini, sehingga saya tidak terlalu asing dengan istilah-istilah mereka. Misalnya kemarin saya menerima teks "Cmungudh ea kk!", yang artinya "semangat ya kakak!" dari seorang teman yang usianya jauh dibawah saya. Saya tersenyum geli membacanya tapi menghargai betul karena itu adalah bentuk perhatian dan penerimaannya terhadap saya yang lebih tua.

Kamis, 24 Oktober 2013

PEMIMPIN YANG BAIK ADALAH PEMIMPIN YANG MENDENGAR

Ayat bacaan: Keluaran 18:24
=================
"Musa mendengarkan perkataan mertuanya itu dan dilakukannyalah segala yang dikatakannya."
Ernest Miller Hemingway, seorang pengarang dan jurnalis asal Amerika dan pemenang Nobel Prize tahun 1954 memberi banyak kata-kata bijak. Salah satunya berbunyi: "When people talk, listen completely. Most people never listen." Kalau orang bicara, dengarlah dengan baik. Kebanyakan orang tidak pernah mau mendengar. Seperti yang kita bahas kemarin, mendengar sangatlah penting, baik mendengar nasihat, pesan, saran, kritik sampai teguran dari orang lain maupun mendengar suara Tuhan. Jika kita tidak mau mendengar maka kitapun akan melewatkan begitu banyak hal yang bisa menjadikan kita menjadi lebih baik. Dari perjalanan sejarah, kita bisa melihat bahwa pemimpin yang hebat biasanya pemimpin yang suka mendengar masukan dari orang lain. Great leaders are usually great listeners. Jadi pemimpin tidak hanya harus pintar memotivasi dan pintar berbicara, tapi juga harus rajin-rajin mendengar.

Rabu, 23 Oktober 2013

BELALANG YANG KECIL DAN LEMAH

Ayat bacaan: Amsal 30:27
========================
"The locusts have no king, yet they go forth all of them by bands"
Bulan Mei lalu salah seorang mantan The Beatles Sir Paul McCartney mendapat pengalaman unik ketika mengadakan konser di Brazil. Ditengah ia tampil,  tiba-tiba segerombolan besar belalang 'menyerbu' panggungnya. Dikenal sebagai penyayang binatang, Paul McCartney tidak menghentikan konsernya. Ia tetap bermain meski ada beberapa yang sempat hinggap di atas pundaknya. Kejadian unik ini menarik perhatian dunia dan sempat menjadi perbincangan dimana-mana. Jika hanya satu, belalang tidak akan bisa membuat masalah. Belalang kecil dan lemah, rentan terhadap serangan binatang yang lebih besar maupun manusia yang bisa dengan mudah menghabisinya kalau mau. Tapi coba lihat ketika belalang datang menyerbu secara bergerombol. Masih untung konser Paul McCartney yang diserbu, karena jika gerombolan belalang ini menyerbu lahan pertanian, itu bisa sangat merugikan. Itulah sebabnya belalang yang kecil dan lemah ini dikategorikan ke dalam hama yang bisa merusak hasil pertanian.

Senin, 21 Oktober 2013

OKNUM

Ayat bacaan: Keluaran 20:7
================
"Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan."
Anda tentu familiar dengan istilah oknum. Defenisi sebenarnya dari oknum adalah orang atau pribadi, tetapi seringkali diartikan sebagai orang atau kelompok yang membuat institusi, lembaga atau badan tempat mereka bernaung menjadi tercemar. Misalnya oknum polisi lalu lintas atau anggota dewan yang terhormat yang berperilaku buruk dalam bertugas membuat institusinya tercoreng. Citra buruk cenderung diberikan orang kepada institusi padahal itu seharusnya tidak mewakili keseluruhan anggota. Jika dalam institusi dunia saja hal ini sudah jelek, perhatikan bahwa ada banyak oknum-oknum yang bahkan berani mengatasnamakan Tuhan dalam melakukan tindakan-tindakan yang memalukan seperti intimidasi, kekerasan hinga teror. Jika anda berpikir bahwa oknum-oknum yang menjadikan Tuhan sebagai tameng untuk melakukan hal yang buruk cuma terjadi diluar kita, anda sangat keliru. Karena pada kenyataannya, di kalangan orang percaya sekalipun, bahkan di antara hamba-hamba Tuhan selalu ada saja oknum yang memberi cap buruk lewat perilakunya. Apakah dalam tata tertib di jalan raya, korupsi/penyelewengan dana atau bahkan sikap-sikap buruk terhadap jemaat yang bertendensi menghakimi seolah-olah mereka paling tahu di muka bumi ini sehingga menjadi batu sandungan bagi banyak orang untuk mengenal pribadi Kristus. Anda bisa melihat bahwa orang akan cenderung mengarah kepada institusi, lembaga atau bahkan kepercayaan secara keseluruhan. Hanya gara-gara ulah segelintir oknum, semuanya ikut tercoreng. Ada yang tampil sepertinya begitu kudus pada hari Minggu, tetapi ia ternyata masih terperangkap dalam hingar-bingarnya dunia malam, yang justru kerap dilakukan hanya beberapa jam sebelum ia melayani di gereja. Masih mending jika apa yang ditabur hanya dituai sendiri, tetapi bayangkan jika itu berdampak bagi pengenalan orang banyak yang keliru tentang esensi Kekristenan, tentang cara hidup yang benar sebagai anak-anak Allah, tentang bagaimana gambaran sikap sebagai murid Kristus, dan yang paling parah: itu bisa membuat image Tuhan tercoreng lewat perilaku orang percaya yang menyimpang dari kebenaran/ketetapan Tuhan.

Minggu, 13 Oktober 2013

KESELAMATAN

Ayat bacaan: Titus 3: 4-7
======================
"Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita."
Manusia diciptakan menyerupai Allah dan dimahkotai kemuliaan dan hormat. Itu dikatakan oleh Daud, yang tepatnya sebagai berikut: "Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat." (Mazmur 8:6). Seandainya anda adalah jemaat mula-mula yang tinggal di Roma dan mengetahui ayat ini, anda akan terkejut atau terpukul ketika membaca surat Paulus yang ditujukan kepada jemaat di Roma. Bagaimana tidak. Dalam pasal 3 Paulus secara jelas mengatakan sebuah kalimat yang akan terasa sangat kontroversial. Kata Paulus: "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah" (Roma 3:23). Mungkin sebagian besar jemaat Roma telah berusaha melakukan banyak kebaikan, rajin beramal dan sebagainya, tapi ternyata semuanya itu dikatakan Paulus belumlah cukup untuk menyelamatkan, membersihkan diri dari dosa atau mengembalikan kemuliaan Allah ke dalam hidup mereka. Bukankah kita harus berbuat baik, menolong sesama dan menjadi saluran berkat? Dan kalau dikatakan bahwa kita sudah kehilangan kemuliaan Allah, bagaimana kita bisa memperolehnya kembali?

Sabtu, 12 Oktober 2013

BERIBADAH KE GEREJA ITU PENTING

Ayat bacaan: Ibrani 10:25
==================
"Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat."
Seorang tetangga saya adalah orang percaya, tapi ia tidak mau ke gereja. Ia menganggap itu buang-buang waktu karena ia merasa bahwa Tuhan bukan hanya ada di gereja saja. Hari Minggu ia anggap hanya untuk beristirahat. Ia terlalu malas untuk keluar rumah dan malas untuk berkumpul atau bertemu dengan orang-orang lain. Ia merasa sudah paham isi Alkitab, tahu kebenaran dan suatu kali berkata bahwa cukup dengan berbuat baik maka itu artinya ia sudah menjalankan esensi kebenaran dan karenanya pasti diselamatkan. "Yang penting saya hidup baik, tidak menipu, tidak jahat dan selalu rajin membantu orang yang kesusahan. Itu sudah cukup, tidak perlu ke gereja." katanya pada suatu hari. Ini adalah sebuah pemahaman keliru tentang iman dalam hubungannnya dengan beribadah di gereja, yang kalau terus dipelihara dalam pikiran bisa sangat merugikan kita. Benar, Tuhan itu omnipresent alias berada dimana-mana. Dan pendapat bahwa pentingnya menjaga hati dan hidup baik itu tidaklah salah. Kita memang diminta untuk mempersembahkan seluruh tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah, dan itu bahkan dikatakan sebagai ibadah yang sejati. (Roma 12:1). Tapi itu sama sekali bukan berarti bahwa kita tidak perlu beribadah ke gereja, karena ada banyak hal yang sebetulnya luput dari kita jika kita melakukan itu.

Kamis, 10 Oktober 2013

HIDUP DENGAN KUALITAS TUHAN, DENGAN KEMULIAAN, DALAM KEMULIAAN DAN UNTUK KEMULIAAN

Ayat bacaan: Mazmur 8:5-6
================
"apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat."
Andaikan anda diminta untuk mendeskripsikan teman dekat anda, anda tentu dengan cepat bisa menjawabnya. Apakah dari struktur wajah, postur tubuh, cara berjalan, sifat-sifat hingga kebiasaan-kebiasaannya. Anda akan tahu bagaimana gaya tertawanya, apa yang ia suka dan apa yang tidak ia suka. Itu karena anda mengenalnya dengan sangat baik. Akan berbeda seandainya anda diminta mendeskripsikan orang yang tidak terlalu anda kenal, maka akan sangat sedikit sekali gambaran yang bisa anda katakan. Bagaimana jika anda diminta untuk menerangkan tentang diri anda sendiri? Ini pertanyaan yang sepertinya mudah, tapi pada kenyataannya ada banyak orang yang tidak atau belum mengenal dirinya sendiri secara baik. Tidak tahu apa hobinya, apa yang spesial atau merupakan kelebihan yang dimilikinya, dan jika tentang itu saja tidak tahu, bagaimana dengan mengetahui apa yang menjadi tujuan mereka diciptakan. Apa yang jadi panggilan mereka, apa yang harus mereka lakukan dalam mengisi kehidupan yang singkat ini agar punya nilai atau makna seperti apa yang diinginkan Tuhan sejak semula.

Rabu, 09 Oktober 2013

SEKALI BERARTI SESUDAH ITU MATI

Ayat bacaan: 2 Tawarikh 9:31
=====================
"Kemudian Salomo mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud, ayahnya. Maka Rehabeam, anaknya, menjadi raja menggantikan dia."

Masih ingatkah anda dengan Chairil Anwar? Ia adalah penyair legendaris yang dikenal sebagai salah seorang pelopor Angkatan 45. Karya-karya puisinya terangkum dalam 3 buku. Diantara sekitar 96 karya, puisi karangannya yang paling terkenal berjudul "Aku" dan "Kerawang Bekasi". Masa hidup Chairil Anwar terbilang singkat, yaitu hanya mencapai 27 tahun saja, tetapi ia masih sempat memperkaya khasanah karya tulis dan puisi di Indonesia lewat bakatnya.

Selasa, 08 Oktober 2013

IMAGE KELIRU TENTANG TUHAN

Ayat bacaan: Maleakhi 2:17
================
"Kamu menyusahi TUHAN dengan perkataanmu. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menyusahi Dia?" Dengan cara kamu menyangka: "Setiap orang yang berbuat jahat adalah baik di mata TUHAN; kepada orang-orang yang demikianlah Ia berkenan--atau jika tidak, di manakah Allah yang menghukum?"
Suatu kali dikumpulkanlah 10 orang yang belum pernah melihat gajah. Mata mereka ditutup dan diposisikan berdiri mengelilingi gajah dari depan sampai belakang. Mereka diminta untuk mendeskripsikan bentuk dengan cara meraba. Ketika satu persatu ditanya, jawaban mereka berbeda-beda. Yang berdiri di depan mengatakan bahwa gajah itu mukanya panjang seperti jerapah tapi lebih kecil karena meraba belalainya. Yang disamping depan menggambarkan gajah punya sayap lebar karena meraba kupingnya. Yang disamping menyebut gajah mirip batang pohon karena meraba kakinya dan sebagainya.

Minggu, 06 Oktober 2013

ME - REEBOOT HIDUP

Ayat bacaan: Kolose 1:14
================
"di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa."
"Kalau sudah pusing, seandainya komputer gampang, tinggal ctrl-alt-del, beres." demikian kata seorang menteri dalam sebuah iklan program di salah satu stasiun televisi yang menggambarkan langkahnya mengatasi carut marut dari departemen yang dipimpinnya. Bagi banyak orang terutama orang awam, langkah yang dilakukan ketika komputer menunjukkan gejala-gejala gangguan seperti menjadi terasa berat hingga nge-hang baik karena ketidak stabilan sebuah program dan lain-lain. Biasanya jika hanya gangguan kecil, rebooting komputer seperti ini bisa membuat komputer menjadi normal kembali. Ada beberapa program juga yang bisa kembali 'menyegarkan' komputer seperti pembersih registry dan yang bisa mengembalikan komputer seperti pertama kali program tersebut diinstal apabila di-reboot. Jadi seandainya ada virus yang menyelinap masuk, sebuah reboot akan membuat semuanya kembali seperti sediakala sebelum virus ada.

Minggu, 29 September 2013

PANJANGNYA KESABARAN TUHAN

Ayat bacaan: Nahum 1:3,7
=====================
"TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu kaki-Nya... TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya"

Kesalkah anda ketika orang yang anda sayangi terus berbuat kesalahan yang sama? Datang kepada anda meminta maaf, tapi kemudian mengulangi lagi. Satu dua kali anda mungkin masih bisa bersabar, tetapi lama-lama kesabaran pun habis. "Kesabaran orang ada batasnya bro.." demikian kata teman saya pada suatu kali yang menghadapi masalah seperti itu dari kekasihnya yang sepertinya tidak bisa lepas dari kehidupan hura-hura di malam hari bersama teman-teman lamanya. Kesabaran manusia memang berbeda-beda panjangnya. Ada yang bisa sangat sabar, ada pula yang 'sumbu' kesabarannya pendek. Tapi pernahkah anda berpikir bahwa kita pun rata-rata masih sering jatuh ke dalam lubang yang sama, meminta ampun kepada Tuhan berkali-kali tapi masih juga melakukan kesalahan berulang-ulang?

Jumat, 27 September 2013

JATUH KEDALAM LUBANG YANG SAMA

Ayat bacaan: 1 Korintus 15:34
=======================
"Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi!"
"Hanya keledai yang jatuh ke dalam lubang yang sama." Ini adalah ungkapan yang tidak asing bagi kita, yang sering dipakai untuk mengingatkan agar kita tidak jatuh ke dalam kesalahan yang sama berulang-ulang. Tapi kenyataannya, berapa sering kita jatuh ke dalam lubang yang sama? Kerap kali manusia mudah jatuh mengulangi kesalahan yang pernah mereka perbuat sebelumnya, dan biasanya dilakukan tanpa sadar. Menyesal, tapi jatuh lagi, begitu berulang-ulang. Biasanya kita mengarah kepada sifat atau kebiasaan yang sepertinya sulit untuk dirubah. Jika demikian, tentu kesadaran memegang peranan penting agar kita tidak terus-terusan jatuh ke dalam jebakan yang sama. Tidak sadar atau sedikit saja lengah bisa membawa banyak kerugian baik bagi hidup kita maupun bagi perkembangan iman kita menuju keselamatan yang kekal.

Selasa, 24 September 2013

AKU ADALAH AKU

Ayat bacaan: Keluaran 3:14 (English Amp)
===============
"And God said to Moses, I AM WHO I AM and WHAT I AM, and I WILL BE WHAT I WILL BE"

Bagaimana reaksi kita ketika menghadapi masalah atau beban hidup, kesulitan yang tampaknya bagai lorong berliku (maze) dimana pintu keluarnya tidak kunjung ketemu? Setiap orang tentu pernah mengalami hal ini pada suatu ketika. Akhir-akhir ini teman saya tengah menghadapi persoalan seperti itu. Dari satu kesulitan kepada satu kesulitan lain yang tampaknya berbelit-belit. Ia pun mulai 'down' dan mengeluhkan keterbatasannya dalam berbagai hal. Mungkin karena saya kurang ini, kurang itu, bahkan ia mulai meragukan kepedulian Tuhan dan mengira bahwa Tuhan menutup mata terhadap pergumulannya. Perasaan memang bisa mempengaruhi kita. Jika perasaan negatif itu dibiarkan berlarut-larut maka performance kita dalam hidup bisa menurun. Kita menjadi kehilangan percaya diri, mulai takut dan pada akhirnya kehilangan harapan. Jika diibaratkan petinju, kita sudah melempar handuk tanda menyerah. Kalau dimisalkan dengan lampu maka sudah redup bahkan mati. Mengapa hal ini terjadi? Yang sering menjadi penyebabnya adalah kebiasaan kita untuk melihat kelemahan-kelemahan yang ada ketimbang melihat Sosok yang sesungguhnya senantiasa berjalan bersama kita.




« »
« »
« »
Get this widget