Ayat bacaan: Amsal 29:1
====================
"Siapa bersitegang leher, walaupun telah mendapat teguran, akan sekonyong-konyong diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi."
====================
"Siapa bersitegang leher, walaupun telah mendapat teguran, akan sekonyong-konyong diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi."
Ada sebuah keluarga yang tinggal di belakang rumah saya punya anak yang
mulai menginjak masa puber. Berbeda dengan kakaknya, ia mulai
menunjukkan sikap melawan setiap kali dinasihati orang tuanya. Sikap
tengkarnya semakin lama semakin memburuk terutama karena, menurut
ibunya, ia berteman dengan orang-orang yang punya sikap buruk juga.
Belum lama ini ia memberontak untuk pergi keluar bersama teman-temannya
untuk menonton konser di sebuah pasar yang letaknya sangat jauh dari
rumah. Sudah diingatkan, tapi ia terus saja menegangkan urat lehernya
melawan apapun nasihat dari orang tua. Ia tetap pergi dan meninggalkan
telepon genggamnya, mungkin agar ia tidak diganggu oleh panggilan dari
orang tua saat bersenang-senang. Apa yang terjadi selanjutnya? Disana ia
dirampok, terlibat pertengkaran dengan orang mabuk dan dipukuli.
Teman-temannya lari tunggang langgang meninggalkannya. Dan ia pun harus
berjalan pulang dengan wajah babak belur lewat tengah malam. Jarak
lokasi dan rumah yang sangat jauh membuatnya harus berjalan kaki
berjam-jam. Kakinya membengkak, muka lebam, beberapa bagian tubuh
untungnya tidak patah tapi terdapat luka-luka dan lebam yang lumayan.
Untung ia tidak sampai kehilangan nyawa. Meski demikian orang tuanya
juga yang akhirnya harus keluar biaya besar karena kebandelannya. Kapok?
Tampaknya tidak. Sang ibu bercerita bahwa anaknya masih saja senang
membantah dan melawan.