Di dlm Firman-Nya ada kepastian. Roh Kudus akan memimpin kita berjln di atas ketidakpastian. Ia hanya butuh kita percaya & taat Kisah 10:19-20

Sabtu, 27 Desember 2014

JOY TO THE WORLD

Ayat bacaan: Lukas 2:10-11
====================
"Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud."


Bagaimana perjalanan anda di tahun 2014? Puji Tuhan jika anda mengalami tahun yang indah, tahun pemulihan atau bahkan tahun percepatan. Kalau itu bukan yang anda alami, selama anda tetap setia berjalan bersama Tuhan, percayalah bahwa semua itu adalah proses untuk menuai janji Tuhan yang besar sebentar lagi. Bagi saya pribadi, ini tahun yang menarik karena ada berbagai pencapaian baru dimana Tuhan membuat hal-hal yang seharusnya biasa menjadi luar biasa. Banyaknya kegiatan baru disamping kegiatan lama yang masih saya tekuni membuat tenaga yang terkuras lebih banyak dari biasa. Kelelahan seperti dua kali lipat, sementara waktu liburan hampir-hampir tidak ada. Kalaupun ada, saya cuma menyempatkannya untuk tidur, bersantai bersama istri atau sekedar menonton. Normalnya orang yang kelelahan, biasanya sukacita berkurang atau mungkin saja hilang. Belum lagi kalau ada banyak situasi sulit yang bisa membuat kita stres atau pusing dalam menghadapinya.

Selasa, 25 November 2014

SAY NO TO SIN

Ayat bacaan: Roma 6:12
=================
"Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya."

Anda tentu masih ingat sebuah partai politik besar yang pernah membuat iklan "katakan tidak pada korupsi" di televisi. Selang beberapa waktu partai ini malah tersandung banyak kasus korupsi, bahkan mengenai tokoh-tokoh yang tampil menyampaikan langsung pada iklan tersebut. Terlepas dari kasus yang melilit partai ini, saya tertarik pada seruan yang mereka sampaikan dalam iklan tersebut. Katakan tidak, say no to, sesuatu yang buruk, something bad. Sesuatu yang bertentangan dengan kebaikan, keadilan dan kebenaran. Kita harus selalu mengatakan tidak terhadap semua itu, meski seringkali sulit karena hal-hal yang jahat, buruk dan sesat biasanya terasa nikmat dan begitu menggoda. Korupsi hanyalah satu dari bentuk dosa yang merugikan banyak orang dan melanggar ketetapan Allah. Ada banyak lagi bentuk-bentuk seperti ini yang bukan saja merugikan orang lain tetapi juga akan menggagalkan pelakunya dari keselamatan kekal. Oleh karena itu kita harus mengatakan tidak kepada pusatnya, yaitu dosa.

Minggu, 26 Oktober 2014

ANTARA PENONTON DAN PELAKU

Ayat bacaan: 1 Petrus 2:9
==================
"Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib"


Seorang musisi pernah menceritakan pengalamannya sewaktu masih menjadi penonton dan setelah ia menjadi pelaku di pentas musik. Menurutnya, pengalamannya sangatlah berbeda. Dari sudut pendengaran, sebagai orang awam yang dahulu ia dengar hanyalah enak tidaknya sebuah lagu saat dibawakan oleh penampil. Selama terdengar enak, maka sebuah lagu itu berarti bagus. Tapi setelah ia menjadi musisi, telinganya pun seperti ter-upgrade. Kalau dulu ia cuma mendengar enak tidaknya sebuah lagu, sekarang telinganya menangkap variasi-variasi kunci nada, harmonisasi, alternatif-alternatif melodi untuk memperkaya sebuah aransemen, model-model pengambilan nada di luar pakem dasar yang bisa membuat sebuah lagu tampil beda dari aslinya. Jadi telinga penonton dan pemain itu sangatlah berbeda, katanya. Dari sisi pandangan mata ia pun merasakan perbedaan. Sebagai penonton, mata akan berusaha mencari sesuatu yang atraktif di panggung. Mungkin penampilan yang menarik, paras atau rupa dari pemain, atraksi panggung dan lainnya yang menghibur. Tapi saat berada di panggung, pemain akan melihat reaksi penonton, yang kalau ramai dan riuh akan memberi sebuah energi ekstra tersendiri bagi yang tampil untuk bisa bermain lebih dari normal. Menurutnya support dan respon dari penonton akan sangat menentukan hasil dari sebuah pertunjukan. Itulah sebabnya artis yang sama bisa tampil lain dari biasa jika berada di atas panggung atau atmosfir yang berbeda.

Sabtu, 11 Oktober 2014

ANAK - ANAK DIMATA YESUS

Ayat bacaan: Matius 18:4
=================
"Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga."

Melihat anak-anak kecil di sekolah minggu selalu menarik. Ketika ditanya apa cita-cita mereka kelak, mereka semua dengan sangat pe-de menyampaikan impian mereka masing-masing. Ada yang kepingin jadi dokter, insinyur, presiden, pilot, pengusaha, ada yang punya cita-cita lebih modern seperti jadi game developer, desain grafis terkenal, ada yang tertarik di dunia seni sebagai penyanyi atau musisi, ada juga yang dengan bangga berkata ingin jadi seperti ayahnya. Apa yang menarik bagi saya adalah mereka menyampaikannya dengan sangat lugas dan yakin. Bahwa untuk mencapai itu tidak mudah, itu tampaknya belum mereka pikirkan. Mereka hanya percaya dan berharap bahwa suatu ketika nanti mereka bisa mencapai apa yang mereka cita-citakan. Pandangan mereka lugu dan polos. Seorang anak berkata bahwa ia percaya bisa mencapai itu karena dia percaya Tuhan akan mengabulkan impiannya, dan itu dikatakan tanpa ragu sedikitpun. Bandingkan dengan kita yang pikirannya sudah banyak terpolusi oleh masalah hidup sehingga sering kurang yakin dalam berdoa atau malah lupa berdoa ditengah kesibukan sehari-hari.

Kamis, 03 Juli 2014

MENYEMPURNAKAN IMAN DENGAN PERBUATAN

Ayat bacaan: Yakobus 2:22
====================
"Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna."

Tidak satupun dari kita yang menyangkal bahwa iman akan sangat menentukan seperti apa bentuk, wujud dan arah dari sebuah perjalanan hidup. Meski Yesus sudah berkata bahwa iman sebesar biji sesawi saja sudah mampu mendatangkan hal-hal besar yang ajaib, ukuran seperti itu masih terbilang sulit untuk dikejar oleh sebagian besar manusia. Kita sudah tahu bagaimana cara untuk memperoleh iman seperti yang bisa dibaca dalam Roma 10:17 "Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus", tapi banyak orang yang tidak memikirkan pentingnya untuk mempergunakan iman secara nyata dalam kehidupannya. Mengaku beriman pada Yesus, tapi masih saja hidupnya dipenuhi ketakutan, kecemasan atau kekuatiran. Sedikit-sedikit takut, berada di tempat gelap takut, mendengar cerita seram takut, hidup goncang sedikit langsung galau seperti layangan putus melayang tak tentu arah. Hidup bagai tak punya pegangan dan harapan, putus asa mewarnai perasaan sehari-hari. Belajar agar bisa memiliki iman itu satu hal, tapi mau mempergunakannya itu hal lain. Seandainya anda punya sebuah baju yang bisa membuat anda tampil elegan dan indah, tapi itu hanya anda letakkan pada lemari terkunci tanpa anda pakai, apakah baju itu mampu mendatangkan kebaikan bagi anda? Seperti itu pula iman yang hanya diparkir, sekedar diketahui bahwa iman itu ada tapi tidak pernah diaplikasikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, maka iman itu tidak akan membawa manfaat apa-apa meski kita tahu bahwa hidup yang memiliki iman akan jauh lebih kuat alias tidak gampang goyah dan akan menghindari kita dari kehilangan sukacita, terutama akan membuat kita bisa berjalan ke arah yang benar sampai garis akhir. Sekedar mengaku beriman itu tidaklah cukup. Jadi setelah kita tahu dari mana iman itu timbul, langkah seharusnya yang tidak boleh terabaikan adalah mempergunakannya secara nyata dalam setiap langkah kehidupan kita.

Selasa, 01 Juli 2014

REAL LOVE NEEDS REAL ACTION

Ayat bacaan: 1 Yohanes 3:18
=======================
"Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran."


Ada banyak masalah yang bisa menimbulkan masalah dalam hubungan antar pasangan. Salah satu yang tersering adalah kurangnya perhatian dari salah satunya. Banyak yang bercerita bahwa pasangan mereka pintar dalam berkata 'i love you', tetapi pada prakteknya mereka sangat cuek terhadap kebutuhan pasangannya. Saat para pria berpikir bahwa kata-kata cinta atau bahkan membelikan barang-barang berharga untuk wanita sudah cukup untuk menunjukkan kepedulian, seringkali wanita butuh sesuatu yang diluar itu, misalnya mendengar dan menyimak saat mereka menceritakan sesuatu, ada pada saat mereka butuh, mau turun tangan membantu untuk urusan-urusan rumah tangga, ikut mengurus anak yang masih kecil bersama-sama dan sebagainya. "Bilang cinta tapi tidak peduli keluhan atau kebutuhan istri, itu sama saja dengan gombal kan?" kata salah satu wanita muda yang hubungannya tampaknya punya masalah ini. Tentu tidak salah kalau kita mengungkapkan cinta lewat perkataan kepada pasangan kita, itu malah bagus dan indah. Tetapi satu hal yang pasti, real love needs real action. Kasih butuh sebuah tindakan nyata, sebuah perbuatan yang sifatnya aktif, bukan pasif. Masalah kasih yang butuh tindakan nyata bukan hanya melulu soal pasangan, tetapi juga dalam kaitannya dengan orang lain. Kita jelas perlu menjadi saluran kasih Bapa untuk menjangkau orang-orang disekitar kita, dan itu tidak akan pernah bisa terjadi kalau kita berhenti hanya sebatas omongan saja. Kita mengungkapkan rasa iba, rasa simpati, rasa iba, tapi tidak ada hal yang bisa kita lakukan bagi mereka. Ada tetangga kesusahan, kita hanya berkata kasihan tetapi tidak mengulurkan tangan untuk meringankan beban mereka. Hati yang tergerak merasa kasihan merupakan satu langkah awal yang baik, tapi itu akan sia-sia kalau tidak ditindaklanjuti dengan bergerak melakukan sesuatu.

Jumat, 27 Juni 2014

MEWASPADAI KEANGKUHAN

Ayat bacaan: Amsal 8:13
=======================
"Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat."

"Sombong? Ke laut aja." Demikian bunyi status seorang teman di jejaring sosial. Ia mungkin tengah merasa kesal berhadapan dengan orang yang menunjukkan perilaku sombong terhadapnya sehingga bentuk kekesalannya ia ekspresikan dengan menuliskan kalimat itu disana. Tidak ada satupun dari kita rasanya suka dengan orang-orang sombong, tapi mereka akan selalu ada di sekitar kita. Setiap saat kita mungkin saja bertemu dengan orang bertipe seperti ini, atau jangan-jangan sadar atau tidak kita pun berpotensi menunjukkan sikap yang sama. Sikap sombong muncul saat orang menghargai diri secara berlebihan alias memandang diri lebih dari orang lain. Orang biasanya menjadi sombong kalau memiliki sesuatu yang rasanya lebih dari kebanyakan orang. Bisa harta kepemilikan, bisa keahlian, relasi dan sebagainya, bahkan ironisnya bisa pula karena merasa sudah rajin beribadah, melayani atau beramal. Yang juga sering terjadi, kesombongan bisa sangat cepat muncul ketika terjadi perubahan status menjadi lebih makmur, lebih sukses dan sebagainya dalam waktu yang terlalu singkat, waktu keberhasilan tidak diimbangi dengan kesiapan mental dan spiritual dalam menerimanya. Sombong, angkuh, congkak, pongah dan padanan-padanan kata lainnya semuanya mengarah pada pengertian yang sama, yaitu menghargai diri secara berlebih-lebihan dan memandang orang lain lebih rendah dari diri sendiri.

Sabtu, 21 Juni 2014

MEWASPADAI KEINGINAN DAGING

Ayat bacaan: Roma 8:7
=====================
"Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya."

Kemarin kita sudah melihat sebuah seruan penting dari Yohanes akan pentingnya memiliki paradigma yang benar dalam menjalani hidup yang bisa kita baca dalam perikop 1 Yohanes 2:7-17. Apa yang ia sampaikan seperti sebuah perintah baru tetapi sebenarnya tidak baru-baru amat juga. Baru bagi yang sudah lama melupakan perintah-perintah tersebut apalagi setelah Yesus sendiri menunjukkan seperti apa hidup menurut paradigma Kerajaan dalam masa kedatanganNya turun ke bumi, tidak baru karena semuanya sudah pernah disampaikan jauh sebelumnya. Apa yang membuat banyak orang melenceng dari ketetapan Tuhan yang sebenarnya sudah seharusnya diketahui tidak lain adalah pola kehidupan menurut cara dunia yang bertentangan dengan semua itu. Dunia terus menggiring kita kepada hal-hal yang dianggap bisa mendatangkan kebahagiaan atau kepenuhan yang sebenarnya bertolak belakang dengan prinsip-prinsip Kerajaan. Masalahnya, kita hidup di dalamnya sehingga kalau tidak hati-hati paradigma kita pun akan menerima semua itu sebagai sebuah kebenaran. Kita menghidupi berbagai 'ajaran' dunia' selama bertahun-tahun, mengadopsi tawaran-tawarannya sebagai sebuah gaya dan cara hidup sampai-sampai kita merasa aneh ketika diingatkan mengenai prinsip yang benar yang ditetapkan Allah sejak semula. Banyak yang menganggap orang-orang yang hidup sesuai dengan prinsip Allah sebagai orang yang aneh atau bahkan bodoh. Itu menunjukkan betapa paradigma manusia secara umum sudah terlalu jauh melenceng dari kebenaran dan sudah berakar terlalu kuat dalam diri mereka sehingga sudah terlalu sulit untuk diubah.

Selasa, 17 Juni 2014

MERUBAH PARADIGMA

Ayat bacaan: 1 Yohanes 2:15-16
========================
"Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia."


Sulit diterima akal kalau ada orang yang dengan sengaja mau hidup jauh dari kebenaran dan sengaja ingin berakhir ke dalam siksaan yang kekal. Tetapi pada kenyataannya, hanya sedikit yang benar-benar sanggup hidup seturut kehendak Allah sepenuhnya, tidak pilih-pilih. Apa yang sering menjadi kendala terbesar dari sekian banyak konseling yang pernah saya lakukan ternyata bukan soal keinginan mereka untuk memperbaiki diri melainkan bersumber dari kesulitan setiap pribadi untuk merubah paradigma. Paradigma adalah serangkaian tata nilai, cara pandang dan konsep-konsep pemikiran seseorang tentang bagaimana sesuatu atau segala sesuatu itu berjalan, yang biasanya berhubungan dengan apa yang sudah ditanamkan, diketahui atau diajarkan sejak kecil sehingga membentuk cakrawala berpikir, bersikap dalam menanggapi hal-hal yang dijumpai dalam kehidupan. Paradigma bisa berasal dari pengajaran baik dari orang tua, lingkungan, lingkaran pertemanan dan lain-lain, yang dalam rentang waktu lama bisa dianggap sebagai sesuatu yang benar, baik karena dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya maupun sebagai bentuk kebiasaan mayoritas yang kerap dijumpai dalam hubungan sosial kemasyarakatan. Semakin kesini, saya melihat bahwa dunia melihat hidup dengan cara-cara yang semakin berbeda dengan kebenaran Kerajaan Allah seperti yang disampaikan Yesus langsung dalam masa pelayananNya yang singkat saat turun ke dunia. Sebagai bagian dari mahluk hidup yang berada dalam dunia, pengaruh-pengaruh yang keliru terus masuk ke dalam pikiran dan hati kita, sehingga paradigma manusia pun semakin hari semakin jauh melenceng dari kebenaran.

Senin, 09 Juni 2014

ROOM FOR THE DEVIL

Ayat bacaan: Efesus 4:27
=================
"Neither give place to the devil.“ (KJV)

Ada teman saya yang hobi traveling bersama anak laki-laki semata wayangnya yang baru saja mau masuk SMP. Uniknya, mereka bukan berwisata dengan membooking tiket, kamar hotel berbintang sejak jauh hari, mempersiapkan segalanya agar bisa bersantai, tapi mereka mencari nilai petualangan dengan hanya berbekal sedikit baju, uang dan beberapa peralatan penting dalam satu ransel sederhana. Backpacker, itu istilah kerennya. Berangkat tiba-tiba, menikmati perjalanan tanpa rencana, hanya mengikuti intuisi kemana mereka akan menuju, naik kendaraan apa, sampai dimana dan kemudian pulang kalau merasa sudah puas. Ada kalanya mereka kesulitan mencari tempat menginap, misalnya saat semua tempat lagi penuh, atau saat mereka terdampar di kota kecil ketika hari sudah larut malam. Salah satu pengalaman mereka adalah saat mereka menyerah setelah mencari penginapan selama beberapa jam dan mulai berpikir untuk duduk di sebuah emperan. Tapi kemudian ada seorang ibu yang lewat dan tinggal tidak jauh dari sana menawarkan mereka agar menginap saja di rumahnya sebelum kembali melanjutkan perjalanan esok hari.

Sabtu, 07 Juni 2014

MELEGAKAN

Ayat bacaan: Matius 11:28
====================
"Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." 

"Saya tidak pintar berkata-kata, jadi sulit bersikap kalau ada yang curcol (curhat colongan)." Begitu kata salah seorang teman pada suatu kali kepada saya. Ia memang tipe pendiam dan tertutup, jadi ia bingung jika harus memberi masukan atau nasihat. Memang ada tipe orang yang seperti ini, tapi satu hal yang ia lupa adalah bahwa tidak semua orang yang curhat membutuhkan jawaban, solusi, nasihat atau masukan. Ada banyak yang hanya ingin mengeluarkan perasaan-perasaan yang terasa memberatkan agar bisa merasa lebih lega, supaya hati mereka tidak lagi terlalu sesak oleh beban-beban yang memberatkan. They only need a shoulder to cry on, not an answer, not an instant help. Kira-kira begitu. Satu persatu masalah datang ke dalam hidup kita, mempengaruhi perasaan kita. Semakin berat masalahnya, semakin banyak yang harus dihadapi, perasaan-perasaan itu pun akan semakin membebani hati kita. Itu bisa membuat kita tidak bersemangat, mematikan kreativitas dan membuat mood kita jelek. Akibatnya kita tidak lagi produktif dan jadi malas berbuat apa-apa. Bagai batu-batu yang terus ditambah, digantungkan atau dikalungkan ke dalam hati kita sehingga berat benar rasanya. Yang lebih parah kalau itu membuat kita dicekam kekuatiran, merasa cemas dan takut. Kesehatan kita pun bisa jadi taruhannya. Seringkali kita sudah tahu cara mengatasinya, tapi tetap saja saat mengalami perasaan yang berkecamuk di hati seperti badai yang mengganggu hidup. Maka jelas, kita butuh kelegaan. Kelegaan agar bisa berpikir jernih, agar tidak terus menerus berendam dalam perasaan-perasaan negatif dan mulai kembali positif, agar bisa lebih ringan dalam mengambil langkah atau keputusan. Mungkin tidak serta merta pulih, mungkin masalah tersebut tidak segera selesai saat ini juga, tapi setidaknya keringanan atau kelegaan hati akan membuat kita bisa mengarah kepada situasi-situasi yang lebih baik.

Kamis, 05 Juni 2014

IRI HATI

Ayat bacaan: Yakobus 3:16
======================
"Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat."

Beberapa hari kemarin kita belajar untuk menghindari sikap sombong yang juga merupakan salah satu produk dari hati yang tidak dijaga dengan baik. sikap sombong muncul saat kita berada pada kondisi baik, ketika kesuksesan atau keberhasilan tengah berada di pihak kita. Bagaimana dengan saat kita dalam kondisi sebaliknya? Bicara soal produk hati yang buruk, salah satu yang paling sering timbul adalah iri hati. Rasa iri biasanya hadir saat kita melihat ada orang yang lebih baik dari kita. Kalau mau lebih spesifik, rasa iri hati akan muncul saat kita membanding-bandingkan apa yang kita punya dengan apa yang dimiliki orang lain lalu merasa kalah dari mereka. Iri hati adalah sebuah perasaan tidak puas yang timbul akibat keuntungan atau kesuksesan orang lain. Iri hati membuat orang merasa tidak nyaman ketika ada orang lain yang lebih darinya. Banyak orang sibuk memupuk rasa iri hati dalam hidupnya, padahal perasaan seperti ini sama sekali tidak produktif bahkan bisa merugikan atau malah menghancurkan kita. Karena iri kita akan terjebak pada begitu banyak bentuk kejahatan, mulai dari yang tingkatnya ringan sampai sesuatu yang fatal. Berbagai berita kriminal menunjukkan bagaimana orang bisa kehilangan kontrol diri atau nalarnya dengan melakukan kejahatan yang merugikan orang lain atau sampai tega membunuh hanya karena berawal dari iri hati.

Selasa, 03 Juni 2014

PENGUASA HATI

Ayat bacaan: 1 Petrus 3:15
==================
"Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan!"

Hati bisa diibaratkan sebagai sebuah 'pabrik' yang mencetak 'produk-produk jadi' yang keluar dari diri manusia. Hati bisa mencetak produk-produk rendah hati, jujur, berintegritas, ramah, sopan, sabar, ulet dan tabah, tapi hati yang sama bisa juga memproduksi bentuk-bentuk sikap seperti mengesalkan, mau menang sendiri, memaksakan kehendak, ketus, congkak, penuh kebencian, pendendam, senang menggerutu, bereaksi negatif terhadap segala sesuatu, mudah putus asa, gampang kecewa dan berbagai kepahitan baik terhadap orang lain, situasi/keadaan maupun kepada Tuhan. Hati akan sangat menentukan wawasan manusia, cara pandang dalam menyikapi berbagai hal maupun keputusan-keputusan yang diambil dalam hidup.

Apa yang menentukan bentuk produk yang dihasilkan hati adalah siapa yang bertahta/berkuasa disana. Secara umum ada tiga yang mungkin mengambil posisi sebagai pemimpin hati, yaitu: diri sendiri, Tuhan dan iblis. Orang yang berpusat pada diri sendiri akan merasa dirinya adalah paling absolut, pusat dari segalanya. Keputusan yang mereka ambil mutlak, absolut, tidak bisa dibantah, tidak menerima masukan dan meski salah, mereka tetap merasa paling benar. Orang yang self centered akan tampil penuh ego, mementingkan diri sendiri dan tidak akan ragu mengorbankan orang lain apabila perlu. Tingginya ilmu, kepintaran atau talenta yang diberikan Tuhan secara istimewa sering secara ironis membuat orang lupa kepada Sang Pemberi lalu mengarah kepada sikap bermegah berlebihan terhadap diri sendiri. Merekalah yang berkuasa, paling hebat dan yang lain berada di bawah mereka.

Sabtu, 24 Mei 2014

SLIPPERY WHEN WET

Ayat bacaan: Bilangan 26:10
=================
"tetapi bumi membuka mulutnya dan menelan mereka bersama-sama dengan Korah, ketika kumpulan itu mati, ketika kedua ratus lima puluh orang itu dimakan api, sehingga mereka menjadi peringatan."

Salah satu album yang buat saya sangat berkesan saat masih duduk dibangku SMP adalah album Bon Jovi ketiga yang berjudul "Slippery When Wet". Ada banyak lagu dari album ini yang tidak saja menjadi 'signature songs' grup rock tenar ini tapi juga menjadi klasik karena masih terus diingat orang sampai hari ini. Istilah Slippery When Wet alias 'licin saat basah' juga banyak dipakai tanda peringatan di jalan agar berhati-hati saat hujan atau pada musim salju karena jalanan biasanya menjadi licin. Tanda peringatan ini juga kerap kita temui di pusat-pusat perbelanjaan, mal, hotel dan sebagainya ketika ada yang tengah mengepel lantai. Kalau tidak hati-hati maka kita bisa celaka. Dalam kehidupan kita, seringkali kita bisa terpeleset, lupa terhadap peringatan Tuhan lewat sikap-sikap kita dan jatuh dalam dosa. Dan ini biasanya terjadi bukan di saat kita sedang dalam keadaan sulit atau biasa-biasa saja, tapi justru ketika kita sedang 'basah' oleh kesuksesan. Tidak jarang kita melihat banyak tokoh yang mati-matian berjuang untuk sukses, tetapi kemudian hancur dalam sekejap mata akibat terpeleset ke dalam dosa. Tidak jarang pula, konsekuensi yang harus ditanggung bisa berdampak lama, sulit untuk dibangun kembali atau bahkan secara fatal menjadi akhir perjalanan hidup tanpa bisa diperbaiki lagi.

Kamis, 22 Mei 2014

DEAD PIXEL

Ayat bacaan: Mazmur 141:8
=====================
"Tetapi kepada-Mulah, ya ALLAH, Tuhanku, mataku tertuju; pada-Mulah aku berlindung, jangan campakkan aku!"

Bagi anda yang memakai smart phone, anda mungkin pernah mendengar istilah dead pixel. Dead pixel atau defective pixel adalah ketika salah satu dari ribuan pixel yang terdapat pada smartphone rusak dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Di layar akan terlihat satu titik yang tidak 'nyambung' dengan titik-titik lainnya. Meski hanya satu titik, pixel mati ini bisa sangat mengganggu mata dan yang pasti menurunkan nilai jualnya. Semakin banyak pixel yang mati, semakin jatuh harganya dan akan semakin mengganggu pandangan mata.

Selasa, 20 Mei 2014

ANAK VS ORANG TUA

Ayat bacaan: Efesus 6:1-3
====================
"Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi."

Melawan orang tua sepertinya menjadi kebiasaan bagi banyak anak muda di jaman ini. Seorang teman yang anaknya sebentar lagi memasuki usia puber mulai mempersiapkan mentalnya untuk menghadapi masa-masa dimana anak biasanya mulai sulit diatur atau diingatkan. Perasaan seperti ini mungkin dialami pula oleh banyak orang tua yang usia anaknya di kisaran yang sama, atau sudah duluan mengalami. Ada anak-anak yang sudah sulit dinasihati sejak kecil, ada yang mengalami perubahan sikap ketika menjelang dewasa. Anak sering menganggap orang tuanya diktator, sedang orang tua menganggap anaknya pembangkang. Berbeda pendapat dengan orang tua itu tidak salah, sepanjang sikap yang kita tunjukkan tidak dengan melawan apalagi dengan kekerasan. Koridor peraturan dengan jelas sudah disampaikan dalam firman Tuhan, agar perbedaan ini tidak sampai berlarut-larut sehingga melukai hubungan antara anak dan orang tua.

Selasa, 13 Mei 2014

SEPERTI BAPA SAYANG ANAKNYA

Ayat bacaan: Mazmur 103:13
====================
"Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia."
Teman saya suatu kali bercerita tentang sosok ayahnya. Waktu ia kecil, ayahnya memiliki pekerjaan yang sangat cukup untuk sebuah kehidupan layak demi istri dan tiga orang anaknya. Pada suatu ketika perusahaannya bangkrut, sang ayah harus kehilangan pekerjaan dan bersama seluruh keluarga memutuskan untuk pindah ke kota lain. Di kota ini ia kesulitan mendapat pekerjaan, sementara biaya untuk memenuhi kebutuhan keluarga menjadi prioritas penting, termasuk untuk tempat tinggal. Maka saat ada tawaran untuk menjadi supir angkot, ia pun segera mengambil dan bekerja dengan sungguh-sungguh. Teman saya ini masih ingat bahwa ia terus mengingatkan anak-anaknya agar tidak malu ayahnya menjadi supir angkot. "Tidak ada pekerjaan yang rendah selama itu tidak bertentangan dengan firman Tuhan, dilakukan dengan jujur dan sungguh-sungguh." kata sang ayah. Kalimat ini masih menginspirasinya hingga hari ini, setelah lebih 10 tahun ayahnya dipanggil Tuhan. "Bagi saya, papa saya adalah ayah terbaik yang diberikan Tuhan kepada saya." katanya dengan bangga. Ayah terbaik dengan teladan yang baik, itu akan dikenang oleh keluarga dan keturunannya sampai kapanpun, jauh melebihi usia manusianya itu sendiri.

Kamis, 01 Mei 2014

PLAYING WITH FIRE

Ayat bacaan: Wahyu 9:21
====================
"Dan mereka tidak bertobat dari pada pembunuhan, sihir, percabulan dan pencurian"

Ada sebuah idiom berbahasa Inggris, "play with fire." Seperti terjemahan aslinya, kalimat ini berbicara tentang kegemaran banyak orang untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang riskan dan bisa mendatangkan bahaya. Bagi mereka itu mungkin menantang adrenalin, tapi bahaya yang mengintai pun juga besar. Jika aktivitas atau kegiatan tertentu bisa mendatangkan malapetaka, bermain-main dengan dosa pun demikian. Ada saja orang yang mengira bahwa mereka masih punya kesempatan untuk merasakan berbagai kenikmatan yang berasal dari dosa. Mereka terus melakukan berbagai bentuk penyimpangan dengan pertimbangan bahwa nanti mereka bisa bertobat setelah puas melakukan dosa-dosa tersebut. Tapi yang sering terjadi adalah, satu dosa akan mengarah kepada dosa lainnya. Hati menjadi keras sehingga tidak lagi ada perasaan bersalah setelah melakukannya. Berbuat dosa menjadi terasa semakin ringan, dan itu sangatlah berbahaya. Bukan saja karena kita tidak tahu kapan waktunya kita dipanggil, tetapi kita pun harus sadar Tuhan sudah mengingatkan bahwa meski Dia panjang sabar, setiap kesalahan itu tetap ada hukumannya biar bagaimanapun. (Nahum 1:3).

Senin, 28 April 2014

POHON BUAH

Ayat bacaan: Filipi 1:22
================
"Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah."

Pohon buah adalah pohon yang menghasilkan buah, yang mayoritas bisa dikonsumsi oleh manusia dan hewan. Kalau semua yang diciptakan di dunia punya tujuan atau tugasnya masing-masing, maka pohon buah tugas utamanya adalah menghasilkan buah. Meski pohon buah bisa membawa manfaat lain seperti untuk tujuan penghijauan, penghasil udara bersih dan cadangan air, menyejukkan udara dan menyaring karbon dioksida dan sebagainya, pohon buah haruslah menghasilkan buah. Jika anda menanam pohon mangga, anda tentu mengharapkan pohon itu berbuah bukan? Anda akan berusaha menyiram, memberi pupuk, mengatasi hama yang mungkin timbul pada daun maupun batang agar pohon itu mampu menghasilkan buah. Jika tidak berbuah, meski fungsi-fungsi lainnya bisa terpenuhi, anda tentu akan merasa kecewa.

Minggu, 27 April 2014

POPULARITAS

 Ayat bacaan: Lukas 6:26
=====================
"Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."

Popularitas menjadi impian semua orang di jaman sekarang. Kalau dulu popularitas hanya bisa didapat dari keahlian atau kemampuan istimewa seseorang, hari ini dengan begitu banyaknya media, popularitas bisa dicapai dengan segala cara. Lewat video yang diunggah ke Youtube misalnya, ada banyak orang yang menampilkan hal-hal lucu meski tanpa makna agar bisa terkenal secara instan. Beberapa sukses menarik minat media seperti televisi sehingga menjadi tenar dalam sekejap, tapi mereka-mereka ini pun kemudian meredup tak kalah cepatnya pula karena tidak didukung oleh kesiapan baik secara mental maupun kemampuan. Korban eksploitasi media? Mungkin. Yang jelas popularitas instan ini ternyata merusak sikap (attitude) dari beberapa korbannya. Popularitas dadakan membuat mereka cepat berbangga diri sehingga terjebak pada perilaku sombong, gaya hidup hedon dan kelakuan buruk lainnya. Masih ada orang-orang yang menjalankan panggilan tanpa mempedulikan ketenaran, tetapi jumlahnya sangat sedikit dibanding orang yang mencari popularitas demi kepentingan sendiri. Masih ada orang-orang yang berusaha terus memuliakan Tuhan dalam apapun yang mereka kerjakan, tapi jumlahnya kalah banyak dibanding orang yang berpusat pada diri sendiri. Seperti apa kita harus menyikapi kesuksesan dan pentingkah popularitas menurut Tuhan?

Jumat, 18 April 2014

KESETIAAN : RAHASIA UNTUK TETAP MENDAPAT BERKAT BERKELIMPAHAN

http://www.pelitahidup.com/wp-content/uploads/2011/05/kesetiaan-rahasia-untuk-tetap-mendapat-berkat-berkelimpahan.jpg“Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya.” Lukas 17:15-16

Mari kita lihat kisah dalam Lukas 17:11-19 ini, tentang sepuluh orang kusta yang disembuhkan oleh Yesus:

‘Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.
Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh
dan berteriak: “Yesus, Guru, kasihanilah kami!”
Lalu Ia memandang mereka dan berkata: “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam.” Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.
Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,
lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.
Lalu Yesus berkata: “Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?”
Lalu Ia berkata kepada orang itu: “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.” ‘
Ketika mereka mengalami sakit-penyakit yang sangat parah, mereka beramai-ramai datang kepada Yesus dan berteriak agar Dia menyembuhkan penyakit mereka. Mereka sadar bahwa Yesus berkuasa untuk menyembuhkan segala penyakit yang ada, oleh karena itu dengan penuh keyakinan mereka berseru dan meminta kepada Yesus agar penyakitnya disembuhkan. Tidak hanya itu saja, mereka juga mengikuti perintah yang diberikan oleh Yesus. Mereka melangkah dengan iman dan percaya bahwa mereka pasti disembuhkan.

Minggu, 06 April 2014

LIVING IN FEAR

Ayat bacaan: Mazmur 18:3
========================
"Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!"
 
Angka kriminalitas di Indonesia pada tahun terakhir mencapai hampir 350 ribu kasus. Pada data lainnya dikatakan rata-rata dalam 1 menit setengah sekali terjadi satu kejahatan. Angka statistik yang cukup memperihatinkan tentunya. Di Amerika angkanya lebih mengerikan lagi, ada 9 juta kasus selama setahun. Ini hanyalah data yang tercatat. Jika ditotal dengan kejahatan-kejahatan lainnya yang tidak terpantau, jumlahnya bisa meningkat 2-3 kali lipat bahkan mungkin lebih. Belum termasuk demo-demo yang bersifat anarkis yang setiap harinya terjadi. Resiko kita menjadi korban kejahatan pun dengan sendirinya bertambah tinggi. Sangat memperihatinkan, terlebih kalau kita melihat bahwa ketika Tuhan menciptakan segalanya, itu Dia buat dengan perencanaan yang amat baik, dengan hasil jadi yang amat baik, dan untuk tujuan yang amat baik pula. Tetapi manusia cenderung bersifat seenaknya dan terus terjebak dalam pusaran dosa. Kejahatan, pengrusakan, degradasi moral, bahkan pemusnahan terus terjadi. God created the world for something good, but look at the way we live it. Manusia yang merusak dan tidak bertanggung jawab, manusia juga yang kena getahnya. Sulit sekali bagi kita untuk bisa merasa tenang. Setiap saat masalah bisa datang, kesenjangan sosial, instabilitas politik, kerusakan moral. Lalu apakah kita harus terus hidup ketakutan setiap saat? Do we have to live in fear?

Minggu, 30 Maret 2014

KEBIMBANGAN

Ayat bacaan: Matius 14:31
=====================
"Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
 
Salah satu acara yang cukup sering saya tonton di televisi cable adalah Wipeout. Acara yang sangat kocak ini menampilkan para kompetitor yang harus berjuang menghadapi banyak rintangan agar bisa keluar sebagai pemenang. Komentar-komentar lucu, tingkah dan polah kontestan yang mengundang tawa dan terutama yang paling lucu adalah ketika mereka terpeleset, terpukul atau terbentur lalu jungkir balik jatuh ke air. Seringkali yang membuat mereka gagal melewati rintangan adalah karena salah perhitungan atau ragu dalam mengambil langkah. Wipeout tidaklah membahayakan nyawa karena selain peralatannya semua dari karet, ada air (atau kadang lumpur) dibawah yang melindungi peserta dari benturan. Selain itu mereka pun dilengkapi helm, pelindung siku, lutut dan sebagainya sehingga aman bagi tubuh. Kalau anda suka main game, anda pun pasti ahu bahwa ketika hendak melangkah atau menyerang, 'timing' yang tepat sangatlah dibutuhkan. Dalam dunia nyata pun hal yang sama berlaku. Salah timing dalam permainan memang tidak apa-apa, tinggal diulang lagi. Tapi bagaimana ketika kebimbangan atau keraguan kita ternyata membawa dampak yang fatal dalam kehidupan nyata? Atau, bisakah itu terjadi? Tentu bisa. Coba bayangkan jika anda ragu ketika hendak menyeberang, antara maju dan mundur. Itu bisa sangat berbahaya. Anda akan Orang sulit untuk sukses jika anda terus melangkah disertai perasaan ragu atau bimbang. Sebelum anda bisa meyakinkan orang lain, anda harus terlebih dahulu meyakinkan diri sendiri. Pesan ini sesungguhnya penting untuk kita ingat dalam segala aspek kehidupan kita, termasuk dalam hal kerohanian.

Jumat, 28 Maret 2014

BELAJAR DARI HEWAN

Ayat bacaan: Ayub 12:7
===================
"Tetapi bertanyalah kepada binatang, maka engkau akan diberinya pengajaran, kepada burung di udara, maka engkau akan diberinya keterangan."
 
Jika anda penggemar film kartun baik yang klasik maupun lewat teknologi 3D, anda tentu sering bertemu dengan tokoh-tokoh yang mengambil sosok hewan. Hewan-hewan ini bicara seperti manusia, berpakaian sama dan bertingkah laku seperti manusia. Ada banyak pula dongeng hewan yang sangat terkenal seperti Kancil yang Mencuri Ketimun misalnya. Film-film dan dongeng yang mengambil sosok hewan sebagai tokoh biasanya mengandung pesan moral. Dengan menggunakan karakter hewan yang lucu, diharapkan bisa lebih mudah dicerna oleh anak-anak. Jika ditujukan untuk orang dewasa, maka karakter hewan biasanya bisa lebih lembut dalam menyampaikan kritik sosial atau pesan moral.

Kalau karakter hewan dipakai dalam film kartun dan dongeng, adakah yang bisa kita pelajari dari hewan-hewan dalam kehidupan nyata? Banyak yang menganggap sepele hewan karena menganggap mereka sebagai mahluk yang tidak mengerti apa-apa. Tapi sesungguhnya itu keliru. Selalu saja ada sesuatu yang bisa dipelajari dari hewan, baik perilaku, cara sosialisasi, sifat maupun kebiasaan-kebiasaannya, yang bisa membawa kebaikan bagi manusia.

Senin, 24 Maret 2014

CCTV

Ayat bacaan: Amsal 15:3
================
"Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik."

Anda hendak bepergian tapi merasa kuatir meninggalkan rumah dalam keadaan kosong untuk sementara waktu? Di jaman sekarang orang tidak perlu takut karena ada banyak applikasi yang memungkinkan anda memantau keadaan rumah meski sedang berada jauh dari tempat. Bahkan dengan peralatan sederhana seperti webcam saja kita sudah bisa melakukan itu. Saya mencoba langsung dengan menggunakan skype dan webcam yang disambung di komputer ternyata sudah lebih dari memadai. Teknologi yang semakin maju saat ini sudah memungkinkan kita untuk bisa memantau situasi dari jarak yang sangat jauh dari lokasi. Ada banyak rumah yang sudah dilengkapi CCTV yang memungkinkan pemiliknya untuk memantau tanpa terbatas lagi oleh jarak. Kamera satelit bisa menangkap gambar dari berbagai belahan dunia dengan cukup detail. Orang tua pun bisa mengawasi anak-anaknya dari jauh ketika mereka harus bepergian keluar kota dengan memanfaatkan internet. Toko, bank, ATM dan sebagainya sudah dilengkapi kamera demi keamanan. Kalau dulu orang hanya mampu melihat sejauh jarak pandangan matanya, maka sekarang lewat teknologi kita bisa melihat lebih jauh dari kemampuan mata kita sendiri. Untuk benda-benda yang berukuran kecil ada peralatan seperti kaca pembesar bisa membantu kita untuk melihat benda-benda berukuran sangat kecil dengan lebih detail bahkan mikroskop yang memungkinkan kita melihat bakteri atau virus yang ukurannya sudah diluar kemampuan mata. Semakin jauh teknologi berkembang, semakin sulit pula bagi kita untuk bersembunyi.

Minggu, 23 Maret 2014

BERSEDIH ITU BAIK

Ayat bacaan: Pengkotbah 7:3
=====================
"Bersedih lebih baik dari pada tertawa, karena muka muram membuat hati lega."
 
"Buat apa susah, buat apa susah, susah itu tak ada gunanya," itu merupakan penggalan lirik dari lagu anak yang tidak asing lagi bagi kita. Lagu ini mengingatkan kita agar tidak berlarut-larut bersusah hati karena itu tidak membawa manfaat apapun selain malah menambah masalah. Kalau susah tidak ada gunanya, bagaimana dengan sedih? Ada banyak pria yang tabu bersedih. Biar bagaimana galaunya hati, yang penting penampakan luar tetap 'cool'. Laki-laki pantang bersedih, apalagi menangis. Ada banyak pula wanita yang mulai mengadopsi pemikiran seperti itu. Saya tidak pernah mengharamkan bersedih. Kalau memang harus sedih, saya tidak menolaknya, dan jika harus menangis, saya akan biarkan mata saya basah meski saya seorang laki-laki. Kata siapa sedih itu cengeng? Sedih itu cengeng kalau sedikit-sedikit gampang sedih dan dibiarkan terus berlarut-larut. Bersedih yang dibiarkan berlarut-larut memang tidak baik bagi kita. Tapi apakah memang kita tidak boleh bersedih sama sekali? Apakah itu baik bagi keadaan hati kita? Adakah itu membawa kebaikan? Bagaimana pandangan Alkitab akan hal ini?

Sabtu, 22 Maret 2014

MENJAGA KEKUDUSAN

Ayat bacaan: 1 Tesalonika 4:1
=======================
"Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi."
Menjalani bentuk hidup yang kudus sepertinya sangat sulit di jaman sekarang ini. Memilih hidup kudus berarti melawan arus dunia yang terus memotivasi orang-orang yang hidup di dalamnya untuk mencari kesenangan dengan mengikuti hawa nafsu sebanyak, sebesar dan sesering mungkin. Anda bisa lihat bagaimana industri musik pop di Amerika meracuni pikiran penggemar musik sejak usia belia. Lirik-lirik yang sangat tidak pantas menyampaikan bahwa sex bebas, hubungan sesama jenis, obat-obat terlarang dan hal-hal cemar lainnya bukanlah sesuatu yang serius melainkan hanya bagian dari lifestyle jaman modern. Kalau mau dibilang gaul ya harus seperti itu, kalau tidak maka anda dianggap kuno, kampungan atau bodoh. "It's our body we can do what we want." demikian penggalan lirik yang digumamkan terus menerus dalam sebuah lagu yang ngetop tahun lalu lewat suara penyanyi yang tadinya menjadi tokoh panutan anak-anak. Videoclip yang menyesatkan, vulgar dan tidak pantas terus datang dari industri. Dan dunia musik di belahan dunia lainnya pun tertarik dengan hal itu. Dunia musik semakin dikuasai kegelapan dan meluas menyentuh negara-negara lain, mulai dari yang punya industri besar seperti Korea dan Jepang sampai kepada Indonesia yang memang sejak dahulu hobi latah meniru apapun yang datang dari luar tanpa disaring terlebih dahulu. Yang aneh bukan lagi kalau orang melakukan pencemaran, tetapi justru yang hidup kudus. Selingkuh dianggap hebat, gonta ganti pasangan itu membanggakan, para pelaku korupsi masih bisa tampil bak megastar di televisi ketika ditangkap atau diperiksa. Dunia semakin parah moralnya, terus terdegradasi, tercemar, lenyap bersama keinginan-keinginannya. Seorang teman bercerita bahwa anaknya mendapat kesulitan dalam pertemanan karena memilih hidup kudus. Anaknya terus ditertawakan teman-temannya karena dianggap bagaikan mahluk aneh, menolak gaya pacaran bebas, hangout di diskotik menikmati segala suguhan disana dan lain-lain. Pendeknya, ia dianggap bodoh karena menolak segala hal yang menyenangkan. Dengan santai ia menjawab, "mudah bagi saya untuk menjadi seperti kalian, tapi pasti bakal sangat sulit bagi kalian untuk bisa menjadi seperti saya." Sebuah jawaban yang sangat baik, tapi mahal harganya. Untuk bisa seperti itu kita harus siap berlawanan dengan arus kebiasaan dunia, mungkin dikucilkan, mungkin ditertawakan, tapi itulah harga yang harus dibayar untuk menjadi orang-orang yang hidup kudus, tepat seperti yang diinginkan Tuhan.

Senin, 03 Maret 2014

MELALAIKAN DAN MELUPAKAN TUHAN 2



Ayat bacaan: Ulangan 8:11
=====================
"Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini"

Anak yang tidak tahu berterimakasih kepada orang tua, bukannya membalas jasa malah melawan dan mendukakan hati mereka disebut anak durhaka. Kata durhaka sendiri berarti sebuah perbuatan yang ingkar terhadap perintah, tidak setia kepada yang lebih berkuasa, menentang atau membangkang. Atas segala usaha dan pengorbanan orang tua yang telah melahirkan kita, merawat, membesarkan dan mendidik kita sampai bisa menjadi orang, tentu mereka harus selalu kita hormati dan sayangi. Saat usia senja mereka datang dan mereka tidak lagi sekuat dulu, kita harus merawat mereka dengan penuh kasih sayang, agar sisa hidup mereka penuh dengan rasa bahagia dan bangga melihat anak-anak yang tahu membalas jasa dan mengasihi mereka dengan sepenuh hati. Anak-anak yang durhaka itu jauh dari berkat. Jika anda tahu cerita rakyat dari Sumatra Barat yang berjudul Malin Kundang, anda akan menemukan kisah anak durhaka yang sangat keterlaluan kepada ibunya. Bayangkan, setelah ia sukses dan pulang kampung, ia bukannya memeluk ibunya, tapi ia malah merasa malu dan menolak sang ibu. Yang terjadi selanjutnya inilah yang terjadi. Ibunya marah, kemudian mengutuknya, dan Malin Kundang, si anak durhaka, akhirnya berakhir menjadi batu. Hikayat Malin Kundang sangatlah terkenal dan menjadi simbol dari anak durhaka, anak yang tidak tahu terimakasih kepada orang tua yang telah bersusah payah melahirkan dan membesarkannya.

MELALAIKAN DAN MELUPAKAN TUHAN 1


Ayat bacaan: Ulangan 32:18
======================
"Gunung batu yang memperanakkan engkau, telah kaulalaikan, dan telah kaulupakan Allah yang melahirkan engkau."

Agaknya sudah menjadi kebiasaan manusia untuk lupa kepada orang-orang yang pernah berjasa dalam hidup mereka. Anak-anak jaman sekarang kebanyakan tidak tahu/peduli lagi terhadap pahlawan-pahlawan yang dahulu rela gugur demi memperjuangkan kemerdekaan yang mereka nikmati hari ini. Teman datang memohon pertolongan kepada kita dan kita pun mengulurkan tangan. Tetapi setelah mereka lepas dari masalah, mereka menghilang entah kemana. Mungkin anda pun pernah mengalami hal seperti ini. Ada banyak orang yang tidak lagi mempedulikan orang tua sendiri yang sudah uzur karena merasa direpotkan. Padahal dahulu orang tua berkorban habis-habisan agar anak-anak mereka bisa memperoleh pendidikan yang baik agar bisa berhasil setelah dewasa. Habis manis sepah dibuang, kata pepatah. Entah secara sadar atau tidak, kenyataannya memang manusia cenderung lupa kepada jasa orang lain setelah mereka tidak dibutuhkan lagi. Ini merupakan sebuah kebiasaan atau kecenderungan manusia yang seharusnya diperbaiki.

Minggu, 02 Maret 2014

KEMANA SEHARUSNYA MENGARAHKAN PANDANGAN?

Ayat bacaan: 2 Korintus 4:18
=======================
"Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal."
 
Susahkah menjadi pengikut Yesus? Anda bisa kecewa jika anda menganggap itu mudah, atau malah menjadi tawar hati ketika mendapati bahwa mengikuti Yesus tidak serta merta membuat hidup menjadi berubah 180 derajat secara instan. Banyak orang yang mengikuti Yesus bukan dengan dasar mengasihiNya tetapi lebih kepada mencari keuntungan dan kemudahan dalam hal-hal yang hanya duniawi saja. Ingin usaha berhasil, ingin hutang-hutang lunas tanpa harus susah payah, ingin bangkit dari kebangkrutan, atau bahkan untuk hal-hal lain yang tidaklah penting-penting amat. Seringkali ketika kita baru saja lahir baru, Tuhan memutuskan untuk membentuk kita terlebih dahulu mulai dari dasar. Dan prosesnya bisa jadi terasa berat bahkan menyakitkan. Pembersihan benalu-benalu dosa yang menempel seringkali makan waktu, dan selama proses itu kita harus rela menderita dan mengorbankan banyak hal. Itu belum lagi ditambah reaksi dunia yang kerap membuat keputusan mengikuti Yesus menjadi semakin sulit, bagai mendaki jalan yang terus bertambah terjal. Yesus sendiri sudah mengingatkan bahwa "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku." (Markus 8:34). Pada akhirnya setelah melewati proses pemurnian, barulah kita sadar bahwa semua itu adalah demi kebaikan sendiri juga, menjadi permata-permata Allah yang bernilai tinggi di dunia, membawa berkat bagi banyak orang, menginspirasi dan mencerahkan. Tapi tidak dipungkiri memang, selama proses pembentukan kita akan mengalami banyak rasa yang tidak enak. Berbagai hal yang terjadi dalam kehidupan dunia yang begitu penuh gejolak ini mampu meruntuhkan kepercayaan kita dan membuat kita kehilangan pengharapan. Banyak orang yang akhirnya berubah meninggalkan Tuhan akibat tekanan bertubi-tubi yang tidak lagi mampu ia hadapi. Penderitaan hidup, kemiskinan, terlilit hutang, penyakit yang tidak sembuh-sembuh, kepahitan, kemarahan, sakit hati, jodoh dan sebagainya. Di sisi lain, limpahan harta kekayaan, jabatan, popularitas, sibuk menimbun uang dan sejenisnya, juga mampu membuat manusia kehilangan arah. Menyimpang ke kanan atau ke kiri, tidak lagi lurus melangkah di jalan Tuhan. Belum lagi berbagai penyesatan dari media hiburan, pola hidup modern yang menyimpang dan sebagainya, termasuk pula kekecewaan mendalam karena memiliki dasar yang salah dalam mengikuti Yesus. Pendeknya, ada 1001 macam kejadian yang bisa membuat kita meninggalkan Tuhan jika tidak hati-hati.Lalu bagaimana cara kita agar bisa mampu bertahan, tetap setia hingga akhir dan tidak terburu-buru meninggalkan Tuhan?

Kamis, 27 Februari 2014

KUNCI KEBAHAGIAAN SEJATI

Ayat bacaan: Lukas 11:28
===================
"Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya."

Apa yang anda percaya akan mendatangkan kebahagiaan? Dunia terus membombardir kita dengan ajakan untuk berpusat pada harta, kepemilikan barang-barang mahal dan kemewahan. Kita terus melihat deretan gigi putih dibalik senyuman lebar orang-orang yang mampu membeli mobil, apartemen lux atau produk-produk lainnya dalam begitu banyak iklan di televisi. Sebuah iklan apartemen menjanjikan investasi lebih dari 100% dalam waktu singkat apabila dibeli. Dalam sebuah wawancara, salah seorang manajernya mengatakan bahwa investasi itu akan menjamin hari depan dan kebahagiaan pada konsumen. Inilah bentuk kebahagiaan yang diajarkan oleh dunia dan dipegang oleh para penganutnya. Salah seorang teman saya sedang pusing karena ibu dari kekasihnya mengultimatum agar ia memiliki rumah dan mobil mewah terlebih dahulu sebelum menikahi anaknya. "Kalau tidak ada yang dua itu, anak saya sudah pasti tidak akan bahagia." demikian kata si ibu seperti yang diceritakan teman saya itu. Teman lainnya di kota kecil mengalami masalah mirip. Ibu dari kekasihnya tidak menyetujui hubungan mereka hanya karena ia bukan pegawai negeri. Padahal teman saya yang satu ini sudah sukses berwiraswasta. Ukuran kebahagiaan ternyata beda-beda dan kebanyakan diukur dari uang, materi dan kepemilikan barang-barang. Kalau ingin punya senyum sebahagia orang-orang di iklan, ya beli produk-produknya. Kalau tidak punya uang untuk itu, ya usahakan. Tidak peduli caranya bagaimana, yang penting uangnya cukup untuk membeli semuanya. Mau mengorbankan orang lain, mau mengemplang yang bukan hak milik, mau kerja nonstop seperti kuda, yang penting bisa memenuhi semua kebutuhan yang kata dunia sanggup menjamin kebahagiaan.

Kamis, 20 Februari 2014

STANDAR KASIH DALAM KEKRISTENAN

Ayat bacaan: 1 Korintus 13:13
======================
"Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih."
 
Baru 3 hari yang lalu kita merayakan Hari Kasih Sayang yang lebih populer dengan sebutan Valentine's Day. Perayaan ini termasuk kontroversial karena sering dihubungkan dengan perayaan keagamaan sehingga umat dengan keyakinan berbeda menganggap perayaan ini sebagai sesuatu yang terlarang. Kontroversi atau tidak, berhubungan dengan kekristenan atau tidak, saya tidak mau mempersoalkan itu. Biarlah itu menjadi keputusan masing-masing orang. Tapi yang ingin saya soroti adalah mengenai sebuah bentuk kasih, yang menjadi tema sentral dari Valentine's Day.

Kebanyakan orang merayakan hari ini dengan mengambil sisi romantisme antar pasangan. Memberi bunga mawar, kartu, kado, makan malam ditemani lilin di meja dan sebagainya. Sebagian lain memperluas jangkauan dengan menyentuh orang tua, saudara dan teman-teman dekat. Semua ini tentu baik. Tapi sudahkah kita sadar bahwa ada banyak orang yang saat ini sedang merasa sebatang kara, sendirian dan tidak merasakan kasih dari siapapun, atau mungkin saja ada orang yang sama sekali belum pernah merasakan seperti apa indahnya dikasihi? Ada juga yang punya pengalaman pahit akan kasih sehingga pintu hatinya tertutup rapat terhadap orang lain yang dikuatirkan akan kembali melukai mereka. Ada banyak orang disekitar kita yang sedang hidup tanpa kasih dari sesamanya, ada pula yang belum pernah mengenal kasih sama sekali, atau pesimis malah sinis dengan menganggap cinta kasih hanyalah omong kosong belaka.

Selasa, 11 Februari 2014

MEMPERHATIKAN MOTIVASI MELAYANI

Ayat bacaan: Lukas 3:2
==================
"pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar, datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun."

Ada banyak orang yang melayani Tuhan, tapi hanya sedikit yang motivasinya benar. Kalimat ini bisa jadi terdengar kontroversial namun demikianlah adanya. Selayaknya sekelompok orang yang berkumpul terus menerus, gesekan demi gesekan cepat atau lambat akan mulai muncul. Ada sebuah gereja yang mengambil kebijakan untuk memilih lagu-lagu yang sama selama sekian bulan agar jemaatnya bisa fokus dalam menyembah dan memuji Tuhan tanpa harus terganggu oleh lagu yang tidak mereka hafal atau sibuk melihat teks lirik di layar. Bagi jemaat terutama yang sudah tua tentu sangat terbantu dengan kebijakan ini, tetapi bagi musisi yang main bisa dilanda kebosanan dan pusing mencari aransemen-aransemen baru setiap minggunya. Yang terjadi kemudian, sebagian dari mereka yang merasa jenuh memutuskan untuk berhenti sementara dari kegiatan tim musik di gereja, sedang sebagian lagi ternyata memilih untuk terus melayani. "Saya melayani bukan untuk mementingkan kepuasan saya dalam bermain musik, tetapi semata-mata untuk Tuhan. Jadi tidaklah masalah bagi saya, karena apapun yang diputuskan tentu merupakan yang dianggap terbaik bagi jemaat." Demikian kata salah satu dari mereka kepada saya. Saya pun melihat bahwa motivasi yang benar dalam melayani bisa terlihat dari bagaimana reaksi seseorang dalam menghadapi gesekan. Ada begitu banyak motivasi yang mungkin menjadi dasar bagi seseorang untuk melayani, seperti halnya dalam profesi maupun pekerjaan sehari-hari. Mungkin saja motivasi awalnya tulus, tapi seiring waktu apabila tidak diperhatikan motivasi bisa berubah dan mengarah kepada keinginan atau kepentingan diri sendiri. Apa saja yang mungkin muncul? Ada banyak, misalnya ketenaran atau popularitas, mencari uang, status, jabatan, adalah sebagian contoh motivasi yang bisa saja muncul mendasari kegiatan pelayanan, baik disadari maupun tidak.

Minggu, 09 Februari 2014

SEPERTI APA KITA DIKENANG ORANG?

Ayat bacaan: Amsal 10:7
===================
"Kenangan kepada orang benar mendatangkan berkat, tetapi nama orang fasik menjadi busuk."

Apakah anda punya tokoh-tokoh yang menginspirasi anda, sehingga saat anda mengenangnya saja anda sudah merasa diberkati? Saya yakin anda punya daftar sendiri untuk itu. Ada banyak tokoh yang menghasilkan hal-hal penting bagi manusia, alam, ilmu pengetahuan dan seni, berjasa bagi bangsa, negara maupun bagi kelangsungan hidup manusia secara umum sehingga dunia sangat kehilangan menangisi kepergian mereka, dan mereka pun dikenang dari masa ke masa. Sebaliknya ada pula orang-orang yang dikenang bukan karena hal baik tetapi justru karena perbuatan-perbuatan jahat mereka di masa hidupnya. Dalam masa hidup manusia yang singkat ini, ternyata ada orang yang dikenang karena hal-hal baik yang mereka lakukan, ada pula yang dikenang karena kesalahan mereka dalam menjalani hidup. Hidup itu singkat, namun kenangan yang kita wariskan akan hidup selamanya. Seperti apa kita dikenang orang akan terbentuk dari sikap dan cara hidup kita, keputusan-keputusan yang kita ambil, karya-karya yang kita hasilkan dan seberapa besar kita memberi dampak kepada hidup orang lain.

Selasa, 04 Februari 2014

CHEMISTRY

Ayat bacaan: Kisah Para Rasul 28:30
==========================
"Dan Paulus tinggal dua tahun penuh di rumah yang disewanya sendiri itu; ia menerima semua orang yang datang kepadanya."

Tiap orang punya tingkah dan polah sendiri. Ada yang mudah bersahabat dan luwes, ada yang tertutup dan sulit membuka diri. Ada yang lembut ada yang keras. Semua sifat dari orang yang berbeda-beda akan bereaksi dengan sifat kita, dan dari sana percampurannya akan menghasilkan reaksi tertentu. Itulah sebabnya ada istilah 'chemistry' yang bukan hanya bicara soal campuran bahan kimia tetapi juga mengenai hubungan antar manusia. Dalam dunia musik, chemistry akan sangat menentukan baik tidaknya sebuah band bermain selain faktor kemampuan/skill, jam terbang, latihan dan sebagainya. Bagus tidaknya chemistry merupakan hasil percampuran antara pribadi atau sifat kita dengan seseorang, demikian juga dengan usaha kita untuk mengenal mereka yang seringkali harus disertai dengan kerelaan untuk mengalah.

Senin, 03 Februari 2014

BERFUNGSI BENAR SEBAGAI SURAT KRISTUS

Ayat bacaan: 2 Korintus 3:3
======================
"Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia."
Ketika saya masih kecil dunia belum mengenal email atau surat elektronik, yang memungkinkan kita berkirim pesan, kabar atau data dengan sangat cepat dan mudah. Surat yang dikirim lewat pos menjadi sarana pada masa itu. Majalah-majalah anak-anak dan remaja rata-rata memiliki kolom sahabat pena yang memungkinkan kita berkenalan dan bersahabat dengan anak-anak lain yang hidup di kota-kota berbeda. Lewat surat menyurat ini orang bisa menjalin pertemanan dan saling mengenal satu sama lain dengan baik meski belum pernah bertemu muka secara langsung. Apalagi dahulu tulisannya masih tulisan tangan, sehingga bentuk tulisan mereka pun akan bisa dikenali dengan mudah.

Sebuah surat bisa membuat kita mengenal beberapa hal tentang pribadi seseorang. Yang senang ngobrol biasanya akan menulis panjang, sedang tipe orang yang efektif akan menulis langsung pada sasaran alias to the point. Ramah tidaknya seseorang, apakah mereka orang yang senang bercanda atau cepat tersinggung, peduli pada orang lain atau hanya mau didengar, semua ini pun bisa kita ketahui lewat cara mereka menulis surat.

Rabu, 29 Januari 2014

MEMOTONG RANTING DAN TUNAS AGAR BERBUAH

Ayat bacaan: Lukas 13:8-9
=====================
"Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"
Menanam pohon sampai berbuah bagi sebagian orang mungkin mudah, tapi bagi sebagian lainnya sulit. Ada orang-orang yang disebut bertangan hijau karena ditangan mereka segala jenis tanaman sepertinya mudah tumbuh subur. Seperti itulah seorang ibu yang tinggal tepat disamping saya. Sama-sama menanam, sama-sama merawat, tapi tanamannya jauh lebih subur dibanding saya yang potnya lebih baik dan diberi pupuk. Adakah rahasia agar berhasil dalam menanam? Rasanya syaratnya sama, yaitu harus rajin disiram secara teratur, diberi pupuk, dan yang tidak kalah penting adalah ketekunan dalam merawat. Pohon akan sulit menghasilkan buah secara produktif apabila ada terlalu banyak tunas yang tumbuh pada setiap dahan. Maka kita harus rajin memilah tunas yang tumbuh disana. Kalau tunas itu ternyata tidak produktif, tunas itu harus segera dipotong agar rantingnya bisa berbuah dengan baik. Di samping itu, terkadang ranting yang sudah berbuah produktif pun bisa dihinggapi berbagai parasit dan benalu. Keduanya akan membuat buah menjadi sedikit,atau berkualitas buruk, karena zat-zat yang dibutuhkan ranting untuk menghasilkan buah habis diserap oleh benalu-benalu itu. Maka segala benalu dan parasit yang menempel pun harus segera dipotong dan dibuang sesegera dan sesering mungkin. Tanpa melakukan berbagai usaha ini, niscaya pohon itu akan tumbuh sia-sia tanpa buah dan lama kelamaan akan mati. Singkatnya, agar pohon tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah-buah segar diperlukan usaha yang serius.

Minggu, 26 Januari 2014

KARAKTERISTIK BUAH YANG BAIK DAN BERNILAI TINGGI

Ayat bacaan: Galatia 5:22-23
======================
"Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu."
Beruntunglah kita yang tinggal di daerah tropis, karena kita bisa mendapatkan berbagai jenis buah-buahan segar dengan harga yang relatif lebih murah. Suatu kali ketika saya pergi ke sebuah negara di Eropa Utara, saya melihat ada rambutan yang bukan dijual per-ikat seperti di negara kita, tapi dijual satuan, itupun sudah menghitam, mengkerut dan tidak lagi menarik dilihat. Yang membuat saya terkejut, harganya sangat tidak masuk akal karena mencapai sekitar 50 ribu rupiah dengan kurs yang  berlaku sekitar 13 tahun lalu. Iseng saya bertanya kepada pegawai disana apakah buah itu laku dijual, ia berkata bahwa pembelinya sangat banyak. "Dari luar mungkin tidak menarik, tapi rasanya tetap manis. Orang disini menyukai buah tropis, sehingga mereka akan membeli berapapun harganya tanpa harus jauh-jauh ke negara anda." kira-kira seperti itu katanya. Hari ini saya teringat akan waktu itu dan berpikir bahwa buah yang manis akan terus dicari dan dihargai tinggi oleh banyak orang.

Senin, 20 Januari 2014

HIDUP YANG BERBUAH

Ayat bacaan: Filipi 1:22a
===================
"Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah."
Ketika berkunjung ke rumah seorang teman beberapa hari yang lalu, ia sedang berada di tamannya dan hendak menebang sebuah pohon disana. Ketika saya tanya kenapa ditebang, ia berkata bahwa pohon itu tidak kunjung berbuah meski sudah diberi pupuk dan dirawat baik. Melihat tidak ada perubahan setelah lebih setahun, ia pun memutuskan untuk membabat habis pohon tersebut. Saya pun berpikir bahwa sebuah pohon buah ternyata punya tugas untuk menghasilkan buah. Jika tidak, maka pohon itu tidak berguna dan hanya akan berakhir dengan ditebang dan dibakar.

Jumat, 17 Januari 2014

DALAM GENDONGAN TUHAN

Ayat bacaan: Yesaya 46:4
====================
"Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu."
 
"Ih udah gede masih minta digendong.." demikian canda seorang teman kepada anaknya. Saya jadi ingat lagu almarhum Mbah Surip yang sempat ngehits beberapa tahun lalu berjudul Tak Gendong. Meski lagu ini sangat ringan dan hampir-hampir tanpa makna, lagu ini menjadi sangat kocak ketika dibawakan oleh beliau. Membayangkan ia yang sudah tua dengan rambut gimbal atau topi rastanya menggendong orang saja mungkin sudah bisa membuat kita tersenyum. Buat saya, pada masa jayanya lagu ini mengingatkan saya pada sebuah ucapan Tuhan yang didasari bentuk kasih setiaNya yang begitu besar kepada manusia. Bukan hanya mbah Surip, tapi ternyata Tuhan pun akan dengan senang hati menggendong kita, bukan hanya ketika kita masih kecil, tetapi hingga seluruh rambut memutih. Ini dengan sangat indah menggambarkan bahwa kita akan tetap berada dalam perhatian dan pemeliharaan Tuhan sampai kapanpun, sepanjang hidup kita.

Kamis, 16 Januari 2014

HAL KEKUATIRAN

Ayat bacaan: Matius 6:31-32
========================
"Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu."

Hari ini saya mendapat kunjungan dari seorang teman yang tengah dilanda kekuatiran. Karena ia bersikap jujur di kantor, ia malah dikucilkan oleh teman dan atasannya dan mendengar bahwa ia akan dipindahkan jauh ke kota kecil atau malah diberhentikan. Ia ingin sukacita kembali dalam hatinya, menggantikan rasa galau atau kalut yang saat ini menguasai pikiran dan perasaannya. Ketika saya mengajaknya berdoa, saya diingatkan akan kata-kata Yesus yang berbicara mengenai kekuatiran secara langsung dan bagaimana atau apa yang harus kita ketahui dan camkan agar kekuatiran tidak terus menguasai kita. Mungkin ada teman-teman yang saat ini juga tengah dilanda kecemasan akan sesuatu hal? Enyahkan rasa itu dari pikiran anda karena sebagai orang percaya kecemasan seharusnya tidak lagi boleh mendapat tempat dalam hidup anda.

Selasa, 14 Januari 2014

TUHAN MENGENAL KITA

Ayat bacaan: Mazmur 139:1
=======================
"TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku"
"Tak kenal maka tak sayang", begitu kata pepatah.  Secara umum kita sulit menyayangi orang yang tidak kita kenal. Semakin dalam kita mengenal seseorang, semakin pula kita menyayangi mereka. Kita mengenal tabiatnya, sifatnya, kesukaannya dan hal-hal lain mengenai mereka dan tentu saja akan berusaha semampu kita untuk menolong mereka ketika dibutuhkan. Lihatlah kasih seorang ibu yang sangat luar biasa besar terhadap anak-anaknya. Ibu sangat mengenal anaknya, bahkan sejak sang anak masih dalam kandungan. Ketika orang lain belum atau tidak mengerti, seorang ibu biasanya mengerti betul isi hati anaknya, tidak jarang pula kita menemukan kontak batin antara ibu dan anak.

Minggu, 12 Januari 2014

HIDUP YANG BERBAHAGIA DAN BERHASIL


Ayat bacaan: Mazmur 1:1-3
===================
"Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil."

Apa yang seharusnya menjadi pegangan kita untuk sebuah kehidupan yang bisa dikatakan bahagia dan berhasil? Apa yang saya maksud dengan bahagia dan berhasil disini bukanlah secara sempit berbicara mengenai finansial seperti yang biasanya dipikirkan mayoritas orang ketika mendengar kata ini. Berhasil yang saya maksud berbicara dalam skala yang lebih luas dalam banyak aspek. Misalnya diberkati secara finansial tapi disertai kuasa menikmati, tidak berkekurangan, memperoleh berkat lewat pekerjaan atau profesi lalu menjadi saluran berkat bagi orang lain, keluarga yang bahagia, kehidupan penuh damai sejahtera bebas dari rasa takut dan berisi peningkatan-peningkatan signifikan seiring waktu dan sebagainya. Semua orang tentu merindukan bentuk kehidupan seperti itu, tapi sedikit saja yang bisa mendapatkannya. Apakah Tuhan hanya mau memberikan keberhasilan bagi segelintir orang saja? Tentu tidak. Tuhan sangat ingin semua anakNya bisa merasakan hal seperti itu. Masalahnya ada banyak orang yang salah arah dalam mengejar keberhasilan. Ada yang mengandalkan orang lain, hanya bertumpu pada diri sendiri atau kepemilikan atas harta benda. Ada yang salah menempatkan prioritas, ada pula yang mencari untuk kepentingan-kepentingan pribadi. Semua ini seringkali terjadi karena mereka tidak tahu apa yang menjadi kunci utama sebuah keberhasilan, padahal Firman Tuhan sudah memberikan kunci itu ribuan tahun yang lalu.

Kamis, 09 Januari 2014

TENANG MENGHADAPI KETIDAKPASTIAN

Ayat bacaan: Mazmur 62:2
======================
"Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku."
Hidup bagi banyak orang penuh dengan ketidakpastian. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi nanti, bahkan semenit kemudian pun kita tidak akan pernah tahu. Ada yang sudah berjerih payah mati-matian, tetapi hasil yang diperoleh sangatlah tidak sebanding dengan usaha yang dilakukan. Ada yang sudah 99% yakin sukses, ternyata yang 1% lah yang terjadi. Semua sudah direncanakan sejak jauh hari, tetapi justru pada hari H terjadi sesuatu yang membuat semua rencana menjadi hancur berantakan. Seringkali salahnya bukan di kita tapi karena faktor-faktor di luar kita. Ada banyak lagi contoh yang menggambarkan betapa sulitnya untuk menjalani kehidupan yang baik dan adil di dunia ini.

Kita baru memasuki tahun yang baru, yang akan sangat baik jika diisi dengan sebentuk semangat baru dengan harapan baru. Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi esok hari. Tetapi haruskah itu membuat kita hidup dengan ketidakpastian? Haruskah kita ragu dalam melangkah dan kehilangan sukacita? Apakah ketidakpastian harus merampas rasa damai dan bahagia dan menggantikannya dengan rasa gelisah? Kenyataannya ada banyak orang yang pesimis memasuki tahun 2014. Jika kita melihat peta politik dan keadaan sosial maka mudah bagi kita untuk memiliki perasaan seperti itu. Tapi jangan pernah lupa bahwa ada Tuhan yang selalu berada bersama kita. Dengan mengingat hal ini kita seharusnya bisa menyingkirkan kegelisahan akan hari esok atau masa depan. Sebuah ayat yang terbukti mampu menyingkirkan awan kelabu dari dalam pikiran kita yang selalu membuat kita sulit berpikir jernih apalagi tenang disampaikan dalam kitab Mazmur, bunyinya: "Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku." (Mazmur 62:2).

Selasa, 07 Januari 2014

KAPASITAS KANTONG KULIT PENAMPUNG ANGGUR

Ayat bacaan: Markus 2:22
====================
"Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula."
Sebagai bagian dari kerinduan untuk mengambil bagian dalam menjaga kelestarian alam, saya dan istri sudah lama memutuskan untuk tidak lagi menggunakan plastik yang disediakan pihak penjual dalam berbelanja. Kami memiliki beberapa kantong/tas ramah lingkungan yang selalu dibawa jika keluar rumah. Pada suatu kali kami berbelanja barang-barang yang kebetulan lumayan berat. Seperti biasa kami mengeluarkan kantongan yang dibawa dari rumah untuk menampung belanjaan, tetapi mungkin karena sudah lama dipakai, tas itu tanpa kami sadari sudah mulai lapuk. Baru saja diangkat, pegangannya putus sehingga isinya pun tertumpah dilantai. Beberapa belanjaan yang rapuh seperti telur pecah sehingga kami harus kembali membeli yang baru.

Senin, 06 Januari 2014

TAHUN BARU DENGAN RAHMAT BARU YANG TIADA HABISNYA



Ayat bacaan: Ratapan 3:22-23
========================
"Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" 
Manusia cenderung menyukai hal-hal baru. Ketika membeli roti tawar kita tentu memperhatikan tanggal produksi dan kadaluarsa dari roti yang dipajang. Semakin baru, roti akan semakin lembut dan enak. Demikian pula dalam membeli produk-produk lain untuk dikonsumsi. Kita senang dengan baju baru, celana baru, sepatu baru, dan buat yang sanggup, rumah baru atau mobil baru. Ada yang kerap mendekor ulang rumahnya termasuk dengan cat baru agar suasana rumah terasa lebih segar. Berbagai produk elektronik terus berinovasi menciptakan hal baru yang lebih maju dari sebelumnya. Trend terus berubah. Sesuatu yang baru mengganti yang lama, yang tentunya diharapkan bisa lebih baik dari sebelumnya.

Tak terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2013. Bagaimana tahun 2013 bagi anda? Bagi saya ini adalah tahun luar biasa. Saya menyaksikan pemulihan begitu banyak orang dalam banyak hal. Berkat-berkat Tuhan tercurah secara luar biasa, dan saya tidak hanya berbicara mengenai uang dan sejenisnya. Ada keluarga dipulihkan, ada sakit yang secara ajaib menjadi sembuh, ada yang memperoleh rumah lebih dari apa yang mereka impikan, ada yang berdamai setelah sekian lama bertikai dan lain-lain. Tahun 2013 buat saya adalah tahun pemulihan. Mungkin ada diantara teman-teman yang merasa bahwa 2013 tidak begitu baik, atau malah buruk. Apapun yang anda rasakan sepanjang tahun ini, ketahuilah bahwa Tuhan senantiasa ada bersama anda, dan menjelang tahun baru 2014 yang akan tiba sebentar lagi, Tuhan akan terus berjalan bersama dengan anda sekeluarga dan siap memberkati anda dengan berkat-berkat yang baru.

Kamis, 02 Januari 2014

HADIAH TERINDAH BUAT YESUS

Ayat bacaan: Markus 12:33
====================
"Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."
Istri saya berulang tahun di bulan Mei. Kalau dihitung-hitung sejak masa pacaran, kami sudah 13 tahun menjalani hidup bersama. Itu artinya tiga belas kali ulang tahun, dan semakin lama saya semakin bingung untuk memikirkan kado atau hadiah setiap mendekati tanggal ulang tahunnya. Meski bingung, satu hal yang pasti adalah keinginan saya untuk memberikan yang terbaik, yang paling istimewa sesuai kemampuan saya. Untuk itu saya harus tahu apa yang sedang ia inginkan, apa yang sedang ia suka dan apa yang bisa membuatnya sangat senang. Kalau tiga belas kali ulang tahun saja sudah bingung, saya memberi hadiah buatnya bukan hanya sekali karena ada hari Valentine, hari jadi kami dan tentu saja hari Natal.




« »
« »
« »
Get this widget