Di dlm Firman-Nya ada kepastian. Roh Kudus akan memimpin kita berjln di atas ketidakpastian. Ia hanya butuh kita percaya & taat Kisah 10:19-20

Senin, 11 Februari 2013

SEPERTI UNTUK TUHAN

Ayat bacaan: Kolose 3:23
================
"Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."

Ada sebuah kutipan dari perkataan Martin Luther King, Jr yang bagi saya sangatlah penting untuk kita renungkan. "If a man is called to be a street sweeper, he should sweep streets even as Michelangelo painted, or Beethoven composed music, or Shakespeare wrote poetry. He should sweep streets so well that all the hosts of heaven and earth will pause to say, here lived a great street sweeper who did his job well." Ini adalah sebuah himbauan agar kita tidak menilai besar kecilnya pekerjaan terlalu sempit, lalu bisa menghargai pekerjaan itu seberapapun kecilnya menurut pandangan kita. Ada banyak orang yang menganggap tingkat keseriusan bekerja itu berbanding lurus dengan upah yang mereka dapatkan. Mereka cukup bekerja ala kadarnya atau bahkan asal-asalan apabila pekerjaan itu dinilai terlalu ringan atau mungkin juga karena upahnya dianggap terlalu kecil bagi mereka. Saya mengerti jika orang akan lebih termotivasi jika mereka mendapatkan upah yang memadai, apalagi jika disertai insentif. Itu akan membuat orang lebih bersemangat untuk memberi yang terbaik bukan? Bisa jadi ya. Saya juga mengerti, ada banyak pimpinan yang memanfaatkan karyawannya secara keterlaluan, menyuruh mereka melakukan lebih dari apa yang menjadi job description mereka. Itu terjadi di dunia terlebih akhir-akhir ini, dan karenanya saya tidak ingin pula serta merta menyalahkan orang yang mengukur tingkat keseriusannya sesuai apa yang mereka dapatkan. Apa yang ingin saya bagikan hanyalah untuk mengingatkan bagaimana kita harus bekerja menurut firman Tuhan.

Martin Luther King, Jr mengatakan bahwa jika seseorang memang dipanggil untuk menyapu jalan, mereka seharusnya bersyukur untuk itu dan mengerjakan sebaik-baiknya, sebaik dan seindah Michaelangelo melukis atau Beethoven mengkomposisi karyanya. Kita mungkin bertanya, bagaimana mungkin tukang sapu bisa melakukan karya seni seindah kedua maestro legendaris sepanjang masa ini? Tapi sesungguhnya jika kita renungkan, hasilnya tentu bisa menjadi sangat baik dan sangat indah, apapun itu yang kita kerjakan, apabila kita melakukannya dengan sepenuh hati, dengan serius dan melakukannya seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Dan itulah yang sesungguhnya sudah diingatkan sejak lama kepada kita semua. Ayatnya berbunyi: "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23). Ini adalah sebuah ayat yang sebenarnya tidak asing lagi bagi kita tapi sangatlah jarang untuk diterapkan.

Mari saya bagikan sedikit pengalaman saya pribadi. Di awal karir saya sebagai pengajar, saya memulainya dari tingkat bawah hanya sebagai asisten. Pendapatannya sangat tidak layak, dan banyak yang mengatakan bahwa saya bodoh untuk mau serius dengan upah yang tidak sepadan seperti itu.  Tapi saya memutuskan untuk tetap melakukan yang terbaik, karena saya percaya, ada sesuatu yang jauh lebih bernilai daripada sekedar uang. Apa itu? Saya butuh Tuhan berkenan atas hidup saya dan terhadap apa yang saya kerjakan. Saya berpikir untuk memuliakan Tuhan atas segala hal yang saya perbuat. Itu yang menjadi motivasi saya, dan itulah yang mendorong saya untuk melakukan segala yang terbaik dalam setiap hal yang saya kerjakan. Dan keputusan saya itu ternyata tidak salah. Tuhan ternyata mencukupkan segalanya sehingga saya dan istri tidak pernah kekurangan suatu apapun. Dia memang Tuhan yang menyediakan. Puji Tuhan untuk itu.

Pekerjaan apapun, selama pekerjaan itu baik dan benar, lakukanlah sungguh-sungguh seperti kita melakukannya untuk Tuhan. Tuhan sanggup memberkati pekerjaan anda dan memberi kelimpahan jika Dia berkenan atas usaha anda. Itu adalah sesuatu yang sifatnya pasti. Pekerjaan yang dianggap rendah sekalipun oleh manusia, akan berharga sangat tinggi untuk Tuhan, jika kita melakukannya untuk Tuhan, atas kasih dan rasa syukur kita pada penyertaanNya dalam hidup kita, dalam namaNya. Kita lihat ayat sebelum ayat bacaan hari ini: "Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan." (Kolose 3:22) Memang apa yang dinyatakan Paulus ditujukan untuk hamba-hamba mengenai ketaatan akan tuan mereka, namun apa yang dinyatakan sudah sepantasnya berlaku bagi setiap profesi atau pekerjaan. Semua itu akan sangat berarti di hadapanNya, dan merupakan persembahan yang harum jika kita mempersembahkannya untuk Tuhan.

Segala sesuatu yang kita kerjakan adalah baik jika kita lakukan untuk memuliakan Tuhan. "Kita melakukan pekerjaan Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah." (1 Korintus 10:31). Kita juga harus melakukan pekerjaan dengan kasih. "Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih!"(1 korintus 16:14). Dan lakukanlah perkerjaan kita dalam nama Yesus disertai ucapan syukur. "Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita."(Kolose 3:17). Ingatlah bahwa pekerjaan sekecil apapun yang kita peroleh merupakan pemberian yang baik dan sempurna dari Allah. "Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran." (Yakobus 1:17). Dan karenanya itu pantas kita syukuri. Tidak ada cara yang lebih indah untuk berterimakasih atas pemberianNya dengan bekerja sungguh-sungguh sebaik mungkin dan memuliakanNya di atas segalanya, dengan senantiasa dipenuhi ucapan syukur dalam nama Kristus. Selain itu, lewat cara dan etos kerja kita pula-lah kita bisa mengenalkan Yesus kepada teman-teman yang belum mengenalNya, seperti yang digambarkan pada ayat berikut: "Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, seperti yang telah kami pesankan kepadamu, sehingga kamu hidup sebagai orang-orang yang sopan di mata orang luar dan tidak bergantung pada mereka." (1 Tesalonika 4:11-12).

Semua pekerjaan yang baik dan benar merupakan berkat luar biasa dari Tuhan, tidak perduli kecil atau besar. Ketika kita bisa mempertanggungjawabkan tugas kecil, maka Tuhan pun sanggup mempercayakan tugas-tugas yang lebih besar lagi.

Segala pekerjaan yang baik dan benar adalah berkat dari Tuhan, karenanya lakukanlah dengan sepenuh hati
 
 
 
 
Sumber : http://renungan-harian-online.blogspot.com




« »
« »
« »
Get this widget