Di dlm Firman-Nya ada kepastian. Roh Kudus akan memimpin kita berjln di atas ketidakpastian. Ia hanya butuh kita percaya & taat Kisah 10:19-20

Minggu, 13 Oktober 2013

KESELAMATAN

Ayat bacaan: Titus 3: 4-7
======================
"Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita."
Manusia diciptakan menyerupai Allah dan dimahkotai kemuliaan dan hormat. Itu dikatakan oleh Daud, yang tepatnya sebagai berikut: "Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat." (Mazmur 8:6). Seandainya anda adalah jemaat mula-mula yang tinggal di Roma dan mengetahui ayat ini, anda akan terkejut atau terpukul ketika membaca surat Paulus yang ditujukan kepada jemaat di Roma. Bagaimana tidak. Dalam pasal 3 Paulus secara jelas mengatakan sebuah kalimat yang akan terasa sangat kontroversial. Kata Paulus: "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah" (Roma 3:23). Mungkin sebagian besar jemaat Roma telah berusaha melakukan banyak kebaikan, rajin beramal dan sebagainya, tapi ternyata semuanya itu dikatakan Paulus belumlah cukup untuk menyelamatkan, membersihkan diri dari dosa atau mengembalikan kemuliaan Allah ke dalam hidup mereka. Bukankah kita harus berbuat baik, menolong sesama dan menjadi saluran berkat? Dan kalau dikatakan bahwa kita sudah kehilangan kemuliaan Allah, bagaimana kita bisa memperolehnya kembali?

Ada banyak orang yang mengalami miskonsepsi mengenai keselamatan. Seperti yang saya jadikan ilustrasi dalam renungan kemarin, ada tetangga saya yang merasa tidak perlu ke gereja, membentuk komsel atau bahkan berdoa secara rutin. "Yang penting itu berbuat baik, bantu orang, jangan menyakiti orang lain, itu sudah cukup." katanya. Pemikiran tetangga saya ini mewakili banyak orang yang juga mengalami miskonsepsi atau pemahaman yang salah mengenai kebenaran. Tentu saja berbuat baik itu tidak salah, bahkan merupakan kewajiban setiap manusia. Jangankan manusia, hewan saja bisa melakukan perbuatan baik. Alangkah ironis apabila manusia yang punya akal budi, pikiran yang mampu membedakan mana yang baik dan buruk malah enggan melakukan perbuatan baik. Tidak mau menolong sesama, bersikap pelit, gampang curiga, mementingkan diri sendiri, itu jauh dari perbuatan baik. Berbuat baik itu wajib, tapi itu tidaklah menjamin keselamatan.

Sebelum kita sampai pada ayat bacaan hari ini, mari kita lihat bukti bahwa manusia sudah kehilangan kemuliaannya karena dosa lewat contoh sederhana. Adakah orang tua yang mengajarkan mereka untuk berbohong, mencuri dan sebagainya? Tapi tanpa diajari, kita sering menemukan bahwa anak-anak kecil yang belum mengerti apa-apa ternyata telah berani berbohong atau mencuri sesuatu. Ini membuktikan bahwa ternyata sejak lahir manusia memang telah membawa bibit-bibit dosa. Di sisi lain kita melihat bahwa begitu banyak orang terus menerus tergoda oleh keinginan daging, sehingga kerap kali terpeleset ke dalam dosa. Jadi wajar jika manusia kehilangan kemuliaan Allah karena antara manusia cenderung untuk tunduk pada keindahan dan kenikmatan yang ditawarkan oleh berbagai bentuk dosa. Dosa merupakan pemmisah antara kita dengan Tuhan. Dan ini disebutkan dalam ayat berikut: "tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." (Yesaya 59:2). Dosa membuat Allah memalingkan wajahNya dari kita, memisahkan kita dengan hadirat Allah yang kudus dan dengan sendirinya menjauhkan kita dari segala anugerah Tuhan termasuk keselamatan. Roh manusia pun sebenarnya sadar betul akan hal ini. Itu sebabnya orang melakukan banyak usaha agar bisa selamat, dan salah satu cara yang dipercaya banyak orang bisa mendatangkan keselamatan adalah lewat perbuatan baik.

Perhatikan: perbuatan baik kita, sebaik apapun, ternyata bukan kendaraan yang bisa mengantarkan kita menuju keselamatan. Dan itu secara tegas dikatakan Paulus dalam suratnya kepada Titus. "Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita." (Titus 3:4-7). Kita diselamatkan bukan karena perbuatan baik, tetapi oleh rahmatNya, berdasarkan kemurahan Allah dan atas kasihNya yang begitu besar kepada kita, dengan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Itulah yang membuat kita berhak menerima keselamatan.

Jika kita lihat dalam Roma 3:27, Paulus mengingatkan hal yang sama, bahwa tidaklah ada gunanya bermegah berdasarkan perbuatan. Jangan keliru. Kekristenan bukanlah mengajarkan bahwa kita boleh berbuat jahat, justru kita sangat diharuskan atau diwajibkan untuk selalu berbuat baik bukan hanya terhadap saudara/saudari seiman tapi kepada siapapun tanpa terkecuali. Kita bahkan harus mendasarkan segala sesuatu dalam kasih, seperti halnya Tuhan mengasihi kita. Dan berbuat baik tentu saja merupakan salah satu elemen penting akan hal ini. Tetapi perbuatan baik tidak pernah cukup untuk menjamin atau mendatangkan keselamatan.

Roma pasal 3 menjelaskan sebuah konsep keselamatan. "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus." (Roma 3:24) Penebusan dalam Yesus, itulah yang membebaskan kita, menyelamatkan kita dan memulihkan hubungan manusia dengan Tuhan. Itulah yang mampu membuat kita mampu memperoleh kembali kemuliaan Tuhan. Semua itu diberikan dengan cuma-cuma karena karya penebusan Kristus. Itu bukti nyata betapa Tuhan mengasihi manusia dan tidak ingin satupun dari kita untuk binasa. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia." (Yohanes 3:16-17). Keadaan manusia yang tadinya diciptakan bermahkotakan kemuliaan dengan mengambil gambar dan rupa Allah sendiri ternyata cemar oleh macam-macam dosa. Itu membinasakan dengan sangat mengerikan. Tapi Tuhan tidaklah rela itu terjadi atas diri kita. Tapi keadaan yang sudah terlanjur sangat parah, sehingga untuk menebus kita, Tuhan harus merelakan Yesus untuk menggantikan kita di atas kayu salib. Karya penebusanNya membebaskan kita dari belenggu dosa, dan kemudian mampu hidup menurut kehendak Tuhan. (1 Petrus 2:24).

Tuhan telah melakukan sebuah langkah luar biasa besar, atas dasar kasihNya, sehingga kita semua bisa terlepas dari belenggu dosa yang selama ini merintangi hubungan kita dengan-Nya. Lantas apa yang harus kita lakukan? Bacalah ayat ini: "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan." (Roma 10:9-10). Kita ternyata diminta untuk mengakui dan percaya. Kenyataannya tidaklah mudah untuk mengakui dengan mulut, apalagi percaya. Ada banyak orang yang malah tega menyangkal Yesus agar bisa memperoleh sesuatu. Dengar apa kata Yesus: "Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah." (Lukas 12:8). Untuk itulah, kita sebagai anak-anak Allah yang telah mengalami sendiri penyertaan Tuhan dengan berbagai berkatNya harus tampil dengan kesaksian-kesaksian kita, dengan pola hidup kita, seperti yang dipesankan Kristus. Anugrah keselamatan sungguh mahal, dan itu semua diberikan cuma-cuma lewat karya penebusan Kristus.

Dalam pertemuan di malam hari dengan Nikodemus, Yesus memberi penjelasan seperti ini: "Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah." (Yohanes 3:18). Dan Yesus juga sudah berkata: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6), dan "Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput." (10:9). Semua ini menegaskan bahwa kita hanya bisa dibebaskan dari hukuman, menerima kembali kemuliaan Allah dan menerima keselamatan jika dan hanya jika kita mengaku dan percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat kita.

Perbuatan baik itu penting. Itu benar. Tapi perbuatan baik tidaklah menyelamatkan. Berbuat baik adalah sesuatu yang secara otomatis seharusnya kita jalankan ketika kita bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita.  Perbuatan baik bukan sumber keselamatan melainkan merupakan buah Roh (Galatia 5:22-23) yang hidup di dalam kita ketika kita menjadi orang percaya. Dalam Titus 3:5 disebutkan bahwa perbuatan baik itu tidak mendatangkan keselamatan, tetapi perhatikan pula bahwa dalam Yakobus 2:2 ada ayat yang berkata: "Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna." Perbuatan baik yang merupakan buah Roh merupakan satu dari perbuatan nyata dalam melakukan firman, dan itulah yang kemudian akan menjadikan iman kita sempurna. Keselamatan hanya ada dalam Kristus, dan itu diberikan cuma-cuma sebagai bentuk rahmat atau kasih karunia Tuhan kepada kita. Mari kita membuka hati kita untuk menerima Yesus sepenuhnya yang akan membawa kita kepada keselamatan kekal. Lalu jadilah pelaku-pelaku firman yang didalamnya penuh dengan perbuatan baik kepada sesama tanpa terkecuali.

Keselamatan merupakan rahmat Tuhan yang diberikan lewat Yesus Kristus




Sumber : http://www.renunganharianonline.com 




« »
« »
« »
Get this widget