Sungguh menarik Film Hachiko:A Dog Story
yang dibintangi oleh bintang Hoolywood yang punya nama Richard Gere.
Film yang telah diluncurkan pada bulan Januari yang lalu dapat dinikmati
dalam bentuk asli melalui bioskop atau juga bajakan via pedagang DVD di
pinggir jalan. Film ini merupakan re-make dari film aslinya, Hachiko Monogatari tahun 1987.
Film yang diangkat dari kisah nyata ini mengisahkan tentang “arti kesetiaan”
dari seekor anjing yang bernama Hachiko (seekor anjing ras Akita asli
Jepang) kepada majikannya. Hachiko lahir bulan November 1923 di Odate,
Jepang. Tahun 1924, Profesor Hidesaburo Ueno yang mengajar di bidang pertanian membawanya ke Tokyo dan memelihara Hachiko. Setiap
hari mereka selalu pergi bersama-sama. Hachiko selalu menemani Profesor
Ueno ke stasiun kereta Shibuya untuk pergi mengajar di kampus, dan pada
sore hari Hachiko kembali datang ke sana untuk menanti majikannya
pulang.
Pada bulan Mei 1925, Profesor Ueno
terserang stroke fatal saat mengajar, ia pun meninggal dunia. Hachiko
yang tidak mengetahui hal itu tetap datang menjemput majikannya di
stasiun Shibuya dan menunggu dengan sabar meskipun Profesor Ueno tidak
akan datang lagi. Akhirnya istri Profesor Ueno memberikan Hachiko ke
saudara untuk dirawat, tetapi Hachiko selalu melarikan diri dan datang
kembali menunggu kehadiran Profesor di depan stasiun Shibuya setiap
sore. Lama-kelamaan, pengguna kereta yang lain mulai memperhatikan
kehadiran Hachiko yang selalu ada di sana pada jam yang sama, yaitu jam
kedatangan kereta sore. Mereka sebelumnya sudah sering melihat Hachiko,
mereka tahu bahwa Hachiko adalah anjing milik Profesor Ueno. Akhirnya
mereka pun merasa kasihan dan memberikan makanan dan minuman bagi
Hachiko selama ia menunggu.
Hachiko terus menunggu kedatangan
Profesor Ueno setiap sore sampai 10 tahun kemudian. Akhirnya pada tahun
1935, Hachiko pun meninggal di depan stasiun Shibuya, tepat saat
kedatangan kereta sore, di tempat di mana ia selalu setia menunggu
Profesor Ueno untuk pulang bersama.
Pada
bulan April 1934, Pemerintah Jepang mendirikan patung Hachiko yang
terbuat dari bahan perunggu tepat di depan stasiun Shibuya sebagai
perlambangan kesetiaan seekor anjing kepada majikannya. Namun pada masa
PD II, patung tersebut dilebur untuk keperluan perang. Akhirnya pada
tahun 1948, Takeshi Ando, yang merupakan anak dari seniman pembuat
patung Hachiko yang pertama, kembali membuat patung tersebut.
Saat ini, setiap tanggal 8 April,
rakyat Jepang selalu memperingatinya sebagai Hari Hachiko, hari di mana
manusia bisa mencontoh sikap setia seekor anjing dalam kehidupan
sehari-hari.
Kisah ini yang kemudian difilmkan kembali
dalam bentuk sama namun di kota yang berbeda tentang persahabatan
Parker (Richard Gere) dan anjing bernama Hachiko. Pertemuan antara
Parker dan Hachiko pun sebenarnya terjadi tanpa sengaja. Hachiko adalah
anjing tanpa tuan yang ditemukan Parker saat ia pulang kerja. Parker
sebenarnya bermaksud mencari pemilik Hachiko untuk mengembalikan anjing
ini namun saat usaha itu tak menemui jalan Parker akhirnya memutuskan
untuk memelihara Hachiko. Bahkan istri Parker pada awalnya tidak begitu
senang dengan Hachiko, namun setelah melihat begitu baik dan setianya
Hachiko, istri Parker menganjurkan agar mereka memelihara Hachiko.
Setiap hari Hachiko selalu mengantar
Parker ke stasiun saat pria yang bekerja sebagai dosen ini berangkat
kerja. Dan setiap sore pula Hachiko datang menjemput Parker ke stasiun
saat ia pulang kerja. Suatu ketika, Parker berangkat kerja seperti biasa
namun tak pernah kembali ke stasiun itu. Parker meninggal sebelum ia
pulang. Hachiko yang tak tahu kalau majikannya telah tiada tetap datang
setiap sore berharap bertemu Parker lagi.
Hari berlalu dan sembilan tahun sudah
Hachiko selalu datang ke stasiun untuk menjemput majikannya. Meski
Hachiko tak pernah lagi bertemu Parker namun Hachiko tak pernah
menyerah. Dia tetap menunggu sampai kematian menjemput Hachiko.
Saudaraku yang kekasih..
Bagi saya secara pribadi, kisah ini mengajar tentang arti kesetiaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Keempat dituliskan arti setia adalah pertama, berpegang teguh (pada janji, pendirian); patuh, kedua, tetap
dan teguh hati (dalam persahabatan). Arti ini juga yang diungkapkan
oleh Hachiko yang begitu setia kepada majikannya meskipun majikannya itu
tidak pernah kembali dan ada disampingnya. Dia rela menunggu majikannya
kembali dengan menahan panas, dingin, hujan, dan angin. Hatinya telah
bulat tetap menunggu majikannya kembali.
Bagaimana hubungan kita dengan Tuhan?.
Apakah kita juga setia selalu kepada Tuhan? Adakah kita setia menunngu
Tuhan Yesus kembali dengan tetap taat kepada-Nya?. Kita tidak tahu kapan
Tuhan akan kembali. Namun Yohanes dalam Wahyunya kepada Jemaat Efesus
dalam Wahyu 2:10b berkata “Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan”.
Kadangkala kita tidak setia kepada Tuhan
karena kita dibelenggu dengan keinginan duniawi. Hanya sedikit digoda
dengan kemewahan dan keindahan dunia, kita lupa dengan Tuhan. Kita
sudah diberikan berkat oleh Tuhan, namun karena keinginan daging masih
merasa kurang..kurang dan masih kurang. Sehingga kita melakukan segala
cara sampai melupakan kesetiaan kita kepada Tuhan untuk mencapai
keinginan duniawi yang membawa kebahagiaan sesaat. Bahkan kadangkala
kita juga tidak setia kepada keluarga atau teman kita. Sehingga ada kata
bijak berkata, “tidak ada kawan yang abadi, tidak ada juga musuh yang abadi. Yang ada hanyalah kepentingan abadi”. Namun dalam kisah Hachiko ini mengajar kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus bahwa kesetiaan kepada “majikan kita yang Agung yaitu Tuhan Yesus sampai mati akan membawa kita kepada mahkota kehidupan”. Itu
sebabnya Paulus memberi nasehat kepada Jemaat Filipi bagaimana
kesetiaannya kepada Tuhan Yesus yang telah memanggilnya dari lumpur dosa
bahwa Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. (Filipi 1:2)
Untuk itu silahkan menonton filmnya. Siapkan camilan sekaligus tissue yang banyak. Siapa tahu karena terlalu setia
menonton filmnya tanpa disadari keluar air matanya he..he..he..selamat
menonton jika ada waktu, jika tidak cukup setia membaca renungan ini.
Selamat beraktivitas. Tuhan memberkati!.
Sumber yang dipakai dalam renungan ini:
“HACHIKO: A DOG’S STORY” : http://artikelindonesia.com/hachiko-a-dogs-story.html