=================
"Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa."
Sadarkah anda bahwa kita manusia cenderung cepat merasa tersinggung ketika diingatkan atau ditegur? Our pride stands in the way, we feel like loosing our dignity, feeling embarrased and often hurts too soon. Terutama ketika mulai menginjak masa puber, kita mulai lekas tersinggung dan melawan ketika diingatkan orang tua, guru atau orang-orang yang lebih tua dari kita. Apalagi jika yang mengingatkan atau menegur itu lebih muda usianya, bisa repot urusannya. Tidak sedikit orang yang lari dari keluarganya ketika ditegur, menentang peraturan sekolah dan melawan guru, bekerja asal-asalan, mencari jalan untuk membalas dendam terhadap perusahaan tempat bekerja atau mengundurkan diri karena merasa sakit hati ketika mendapat teguran. Istri yang melawan suami, suami yang bandel terhadap nasihat istri, inipun merupakan hal sehari-hari yang sangat sering kita lihat.
Sadarkah anda bahwa kita manusia cenderung cepat merasa tersinggung ketika diingatkan atau ditegur? Our pride stands in the way, we feel like loosing our dignity, feeling embarrased and often hurts too soon. Terutama ketika mulai menginjak masa puber, kita mulai lekas tersinggung dan melawan ketika diingatkan orang tua, guru atau orang-orang yang lebih tua dari kita. Apalagi jika yang mengingatkan atau menegur itu lebih muda usianya, bisa repot urusannya. Tidak sedikit orang yang lari dari keluarganya ketika ditegur, menentang peraturan sekolah dan melawan guru, bekerja asal-asalan, mencari jalan untuk membalas dendam terhadap perusahaan tempat bekerja atau mengundurkan diri karena merasa sakit hati ketika mendapat teguran. Istri yang melawan suami, suami yang bandel terhadap nasihat istri, inipun merupakan hal sehari-hari yang sangat sering kita lihat.

Pernahkah
anda melihat orang-orang yang lebih dari cukup secara finansial tetapi
kelihatannya sangat sulit untuk bahagia? Saya sering bertemu dengan
orang-orang seperti itu. Seorang teman saya pernah berkata, "seandainya
saya memiliki uang sebanyak mereka, mungkin saya sudah senang-senang
sekarang, tidak perlu repot bekerja dan pusing memikirkan biaya hidup
keluarga dan kebutuhan anak-anak." Kita mungkin sering berpikir seperti
itu. Kenyataannya, mereka yang punya harta berlimpah pun tidak serta
merta hidup bahagia. Harta tidak pernah menjamin kebahagiaan. Ya, kita
tentu butuh uang untuk bisa hidup, tetapi hidup tidaklah pernah
tergantung oleh sedikit banyaknya uang. Mungkin anda akan seperti saya
yang sampai kepada pertanyaan, bagaimana mungkin orang yang kaya bisa
tidak bahagia? Dan ternyata Alkitab sudah memberi jawaban atas
pertanyaan itu, karena kuasa untuk menikmati apa yang kita punya, itu berasal dari Tuhan juga. 
"Love can make the world go round" demikian
kata peribahasa yang populer yang beberapa kali diadopsi untuk menjadi
judul serta tema lagu oleh banyak artis. Jika kita menilik lirik
lagu-lagu sejak dulu, setidaknya 70-80% isinya akan berbicara tentang
cinta dalam berbagai aspek. Betapa langkanya menemukan sebuah film tanpa
kisah cinta sama sekali di dalamnya. Saya tidak tahu bagaimana hidup
jadinya jika harus dilalui tanpa cinta. Cinta bisa membuat kita tenang.
Cinta membuat kita kuat. Cinta membuat kita mampu bertahan. Cinta bisa
membuat kita menangis, cinta bisa membuat kita tertawa riang. Tapi meski
menangis, tidak satupun orang yang suka hidup tanpa rasa cinta. Cinta,
atau kasih sulit diartikan secara ilmiah. It's like a chemical reaction,
kata seorang filsuf pada suatu kali untuk menggambarkan sulitnya
menerjemahkan asal muasal cinta dan apa yang terjadi ketika rasa cinta
atau kasih itu mulai mengenai seseorang. Hari Natal yang baru kita
lewati adalah sebuah kisah cinta juga, yang justru begitu besarnya
berasal dari Sang Pencipta kepada kita semua ciptaanNya.
Baru
sehari kita melewati peringatan hari kelahiran Sang Juru Selamat.
Mungkin hari ini sudah ada yang kembali bekerja, ada juga yang masih
berlibur hingga memasuki tahun baru 2013 yang sebentar lagi akan tiba.
Apakah anda masih berlibur atau sudah kembali aktif bekerja, saya ingin
mengajak teman-teman untuk merenungkan sebuah hal yang sangat penting.
Masihkah anda merasakan terang Kristus? Adalah penting bagi kita untuk
memeriksa diri kita sendiri, apakah terangNya masih menyinari kita atau
kita sudah kembali berada dalam kegelapan hanya beberapa saat setelah
kita memperingati hari kelahiranNya ke dunia.
Keindahan
Natal seringkali dikaitkan dengan salju yang putih. Salah satunya bisa
kita lihat dalam sebuah lagu Natal yang tidak asing lagi berjudul White Christmas, yang menjadi populer ketika dibawakan oleh Bing Crosby dalam film "Holiday Inn"
pada tahun 1942. Lagu ini kemudian menjadi lagu legendaris dan lagu
natal wajib terlebih setelah tampil dalam film berjudul sama di tahun
1954. Kartu-kartu Natal pun banyak yang menggambarkan keindahan pohon
atau rumah yang ditutupi putihnya salju. Kita yang tinggal di Indonesia
dan Asia Tenggara tidak memiliki musim salju seperti halnya Eropa dan
beberapa belahan bumi lainnya. Tapi itu tidak membuat kita menghilangkan
momen indah salju yang putih dalam menyambut Natal. Hiasan pohon Natal
kerap ditambahkan kapas untuk menciptakan kesan salju memenuhi hiasan
pohon natal mereka. Selain dari keindahan yang tercipta lewat turunnya
salju, warna putih yang menjadi warna salju pun sering dijadikan sebuah
lambang akan sesuatu yang bersih bahkan kesucian.




















