Di dlm Firman-Nya ada kepastian. Roh Kudus akan memimpin kita berjln di atas ketidakpastian. Ia hanya butuh kita percaya & taat Kisah 10:19-20

Selasa, 12 Juni 2012

MENJADI DEWASA ROHANI



Rahasia menuju dewasa rohani adalah kita harus mengutamakan hal-hal rohani. “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”. (Matius 6:33). Carilah “dahulu” Kerajaan Allah, kata dahulu dari bahasa Yunani “proton” yang artinya – diutamakan – mengutamakan. Ini berbicara tentang sikap hati yang mengutamakan, mencintai, member nilai yang tertinggi kepada kerajaanNya/kebenaran/Allah dan hal-hal rohani. Ingat, karena dimana hartamu berada, disitu juga hatimu berada (Matius 6:21 – Lukas 12:34). Jika hati kita menyembah “mamon” (Lukas 16 : 11-13) dan tidak mencintai kebenaran, maka walaupun telinga kita mendengar Firman kebenaran, tapi kita tidak dapat memahami – mengertinya.

Kedewasaan kita, akan Nampak dari cara berpikir kita. Orang yang dewasa rohani akan bergairah akan hal-hal rohani. Apakah Kerajaan Allah diuntungkan atau Tuhan dimuliakan atau tidak, akan mendasari sikap-sikap orang yang dewasa rohani. Berani menghadapi resiko asal Tuhan dimuliakan, asal tetap dapat hidup dalam kebenaran.
Cara untuk memiliki pikiran ilahi/rohani adalah dengan memfokuskan pikiran kita kepada kebenaran “Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan Kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus”, (II Korintus 10 : 3-5). Kita harus menawan dan menaklukkan segala pikiran, argumentasi, alas an manusiawi kita kepada kedaulatan dan kebenaran Kristus – Firman. Terkadang kita harus berjuang dengan keras untuk menaklukkan pikiran kita yang bertentangan dengan kebenaran-firman, peperangan sedang terjadi dalam pikiran kita, tapi kita harus bertekad untuk lebih mencintai kebenaran. Ketika kita dengan penuh ketekunan melakukannya setiap hari, maka akan terbentuk pola pikir yang baru di dalam kita, yaitu pola pikir ilahi – kita memiliki pikiran Kristus.

Tanda-tanda kita memiliki pikiran rohani :
-     Mencintai hal-hal rohani lebih dari hal-hal duniawi.
-     Sukacita dari Tuhan lebih mulia dan agung dari pada sukacita dari dunia.
-     Ketaatan kepada Tuhan lebih dari segala-galanya.

Dampak kita memiliki pikiran Kristus :
-      Kita akan menjadi dewasa/matang secara rohani
“Sungguhpun demikian kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang, yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan (I Korintus 2 : 6).
Kita dapat melihat segala sesuatu dari sudut pandang ilahi. Kedewasaan atau kekanak-kanakan rohani sangat dipengaruhi oleh pikiran kita. Pikiran duniawi akan menghambat kedewasaan rohani.
-      Kita akan hidup dalam kemuliaan.
“Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita”. (I Korintus 2 : 7). Hidup dalam kemuliaan berarti hidup kita sehari-hari memancarkan kebenaran Kristus.
-      Kita akan mengerti rahasia Allah atau perkara-perkara ilahi.
“Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah. Kita tidak menerima roti dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita”. (I Korintus 2 : 10-12). Ketika pikiran kita menjadi rohani, kita akan dapat memahami hal-hal surgawi dan pikiran Kristus.

Ketika kita menjadi dewasa rohani, kita akan mengalami :
-      Kita menjadi pribadi yang tidak dikuasai dosa dan hidup dalam kebenaran.
Kita akan memiliki gaya hidup Kerajaan Sorga, yaitu hidup dalam ketaatan.
-      Kita hidup memperhatikan orang lain lebih dari memperhatikan kepentingan diri sendiri.
Kita ini memiliki kecenderungan hidup memperhatikan kepentingan diri sendiri. Kedewasaan rohani akan membawa kita mulai memperhatikan kepentingan orang lain.
-      Kita akan memiliki kepekaan rohani.
Kita bisa membedakan suara diri sendiri, suara setan, suara dunia dan suara Tuhan. Kita akan mulai secara akurat dapat mengikuti pimpinanNya.


Sumber : Warta Jemaat GBI Demak





« »
« »
« »
Get this widget