Ayat bacaan: Ulangan 8:11
=====================
"Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini"
=====================
"Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini"
Anak yang tidak tahu berterimakasih kepada orang tua, bukannya membalas
jasa malah melawan dan mendukakan hati mereka disebut anak durhaka. Kata
durhaka sendiri berarti sebuah perbuatan yang ingkar terhadap perintah,
tidak setia kepada yang lebih berkuasa, menentang atau membangkang.
Atas segala usaha dan pengorbanan orang tua yang telah melahirkan kita,
merawat, membesarkan dan mendidik kita sampai bisa menjadi orang, tentu
mereka harus selalu kita hormati dan sayangi. Saat usia senja mereka
datang dan mereka tidak lagi sekuat dulu, kita harus merawat mereka
dengan penuh kasih sayang, agar sisa hidup mereka penuh dengan rasa
bahagia dan bangga melihat anak-anak yang tahu membalas jasa dan
mengasihi mereka dengan sepenuh hati. Anak-anak yang durhaka itu jauh
dari berkat. Jika anda tahu cerita rakyat dari Sumatra Barat yang
berjudul Malin Kundang, anda akan menemukan kisah anak durhaka yang
sangat keterlaluan kepada ibunya. Bayangkan, setelah ia sukses dan
pulang kampung, ia bukannya memeluk ibunya, tapi ia malah merasa malu
dan menolak sang ibu. Yang terjadi selanjutnya inilah yang terjadi.
Ibunya marah, kemudian mengutuknya, dan Malin Kundang, si anak durhaka,
akhirnya berakhir menjadi batu. Hikayat Malin Kundang sangatlah terkenal
dan menjadi simbol dari anak durhaka, anak yang tidak tahu terimakasih
kepada orang tua yang telah bersusah payah melahirkan dan
membesarkannya.
Kalau saat manusia melawan orang tua bisa dicap anak durhaka, bayangkan
apabila kita melukai hati Tuhan. Betapa seringnya kita melakukan hal
yang sama terhadap Tuhan tanpa kita sadari. Alangkah ironis ketika dalam
kesesakan kita berseru-seru kepada Tuhan, tetapi setelah kita terbebas
dan mendapat pertolongan Tuhan, kita malah terlena dengan segala
kelimpahan dan kenyamanan lantas berpaling dan lupa kepadaNya. Ini
sebuah kebiasaan buruk yang cenderung terjadi pada kebanyakan orang.
Ketika masalah sedang parah-parahnya biasanya orang akan lebih dekat
pada Tuhan. Tapi ketika semua sedang aman dan baik, hidup yang penuh
dengan kelimpahan, orang pun segera lupa kepadaNya. Maka Tuhan
memberikan peringatan serius atas kecenderungan ini.
Melanjutkan renungan kemarin, ayat bacaan hari ini diambil dari peringatan Tuhan yang diberikan kepada bangsa Israel. "Hati-hatilah,
supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang
pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu
pada hari ini" (Ulangan 8:11). Peringatan Tuhan terhadap bangsa
Israel agar mereka tidak melupakanNya. Ini peringatan serius karena
jelas sekali ada indikasi dan bukti penyelewengan mereka melupakan
Tuhan. Apa yang dilakukan bangsa Israel benar-benar keterlaluan. Tuhan
sendiri yang memimpin mereka keluar dari perbudakan di Mesir, memberi
tiang awan dan tiang api dalam perjalanan mereka, membelah laut Teberau,
memberi manna dari langit dan sebagainya. Mereka mengalami berbagai
mukjizat silih berganti, meski mereka selalu bersungut-sungut dan terus
mengeluh selama perjalanan mereka menuju tanah terjanji. Dan Tuhan pun
masih bersabar dengan memberikan peringatan yang amat tegas ini. Taatkah
Israel? Israel yang tegar tengkuk ternyata memang benar-benar melupakan
Tuhan yang telah begitu baik kepada mereka. "Gunung batu yang memperanakkan engkau, telah kaulalaikan, dan telah kaulupakan Allah yang melahirkan engkau." (Ulangan 32:18). Di ayat sebelumnya kita melihat apa yang diperbuat Israel. "Lalu
menjadi gemuklah Yesyurun (Israel), dan menendang ke belakang,
--bertambah gemuk engkau, gendut dan tambun--dan ia meninggalkan Allah
yang telah menjadikan dia, ia memandang rendah gunung batu
keselamatannya. Mereka membangkitkan cemburu-Nya dengan allah asing,
mereka menimbulkan sakit hati-Nya dengan dewa kekejian. mereka
mempersembahkan korban kepada roh-roh jahat yang bukan Allah, kepada
allah yang tidak mereka kenal, allah baru yang belum lama timbul, yang
kepadanya nenek moyangmu tidak gentar." (ay 15-17). Dalam Hakim-Hakim dikatakan demikian: "Orang
Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, mereka melupakan TUHAN,
Allah mereka, dan beribadah kepada para Baal dan para Asyera."
(Hakim Hakim 3:7). Coba perhatikan, kurang apa lagi kebaikan Tuhan
kepada mereka? Tapi ternyata segala berkat dan perlindungan Tuhan itu
malah membuat mereka lupa diri. Bukannya semakin taat pada Tuhan, tapi
mereka malah terlena dan membuat segala sesuatu yang merupakan kekejian
di mata Tuhan. Memalingkan wajah dari Tuhan, itu bisa fatal resikonya.
Maka sebelum terlambat sangatlah baik jika kita memperhatikan hal ini
terlebih dahulu.
Pesan ini diberikan kepada bangsa Israel, pesan yang sama juga berlaku
bagi kita. Jika saat ini hidup anda sedang tenang, dalam keadaan baik,
jika kini kita menjadi orang yang berhasil dan serba cukup, bersyukurlah
senantiasa kepada Tuhan. Itu seharusnya membuat anda semakin dekat pada
Tuhan dan bukan malah mengabaikannya. Lewat ayat bacaan hari ini kita
diingatkan dengan tegas agar tidak melupakan Tuhan yang telah
menyediakan segalanya itu bagi kita atas dasar kasihNya yang tak terukur
dalamnya. Sangatlah keterlaluan jika kita sampai meninggalkanNya dan
memilih jalan yang salah. Belajarlah untuk senantiasa mengucap syukur,
baik ketika kita berada dalam fase "padang gurun" , atau ketika kita
sedang menapak naik mengalami berbagai berkat Tuhan dalam kelimpahan.
Kita harus terus mengingat bahwa segala-galanya berasal dari Tuhan. Kita
tidak ada apa-apanya jika tidak karena Tuhan. Jangan pernah lupakan
Tuhan dan melawan perintah serta ketetapanNya, karena semua itu bukanlah
karena hasil kerja keras kita sendiri saja, melainkan berasal dari
Tuhan yang begitu baik.
Ketika hidup sedang baik, aman dan lancar, ingatlah pada Tuhan yang memberikan, dan bersyukurlah
Sumber :http://www.renunganharianonline.com