Di dlm Firman-Nya ada kepastian. Roh Kudus akan memimpin kita berjln di atas ketidakpastian. Ia hanya butuh kita percaya & taat Kisah 10:19-20

Minggu, 26 Januari 2014

KARAKTERISTIK BUAH YANG BAIK DAN BERNILAI TINGGI

Ayat bacaan: Galatia 5:22-23
======================
"Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu."
Beruntunglah kita yang tinggal di daerah tropis, karena kita bisa mendapatkan berbagai jenis buah-buahan segar dengan harga yang relatif lebih murah. Suatu kali ketika saya pergi ke sebuah negara di Eropa Utara, saya melihat ada rambutan yang bukan dijual per-ikat seperti di negara kita, tapi dijual satuan, itupun sudah menghitam, mengkerut dan tidak lagi menarik dilihat. Yang membuat saya terkejut, harganya sangat tidak masuk akal karena mencapai sekitar 50 ribu rupiah dengan kurs yang  berlaku sekitar 13 tahun lalu. Iseng saya bertanya kepada pegawai disana apakah buah itu laku dijual, ia berkata bahwa pembelinya sangat banyak. "Dari luar mungkin tidak menarik, tapi rasanya tetap manis. Orang disini menyukai buah tropis, sehingga mereka akan membeli berapapun harganya tanpa harus jauh-jauh ke negara anda." kira-kira seperti itu katanya. Hari ini saya teringat akan waktu itu dan berpikir bahwa buah yang manis akan terus dicari dan dihargai tinggi oleh banyak orang.

Mari kita lanjutkan seri renungan mengenai buah. Kemarin kita sudah melihat bagaimana kecewa dan marahnya Tuhan melihat manusia ciptaanNya yang tidak kunjung berbuah baik meski Dia sudah memberi segalanya untuk itu. "Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga ditengah - tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam." (Yesaya 5:2). Bayangkan Tuhan sudah memberi kunci Kerajaan Surga, tapi anak-anakNya mengabaikan itu semua dan tidak membawa "buah" atau dampak apapun dalam hidup mereka. Tidaklah heran apabila Tuhan kecewa karenanya. "Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?" (ay 4). "Harus bagaimana lagi supaya anak-anak-Ku di dunia ini menyadari jatidirinya? Dengan segala yang telah Aku berikan , seharusnya mereka menjadi teladan bagi banyak orang, tetapi mengapa malah menjadi batu sandungan..." Seperti itulah kira-kira kekecewaan Tuhan. Lalu lihatlah bagaimana marahnya Tuhan. "Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak; Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga tumbuh puteri malu dan rumput; Aku akan memerintahkan awan-awan, supaya jangan diturunkannya hujan ke atasnya." (ay 5-6).  Dalam injil Matius, pokok-pokok yang tidak menghasilkan buah yang baik dikatakan akan "ditebang adan dibuang ke dalam api." (Matius 3:10). Dalam Wahyu kita kembali mendapati konsekuensi yang harus dihadapi oleh "buah-buah anggur asam" ini. "...Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya sudah masak." Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah." (Wahyu 14:18b-19).

Lantas seperti apa seharusnya buah yang seharusnya dihasilkan? Jika buah-buah yang enak dalam ilustrasi awal di atas bisa berharga sangat tinggi meski tampak luarnya sudah tidak menarik, kita orang-orang percaya yang notabene manusia dengan tubuh, jiwa dan roh mempunyai buah yang jauh lebih berharga lagi. Dan itu tercatat dalam surat Galatia, yang disebut dengan buah Roh. "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu." (Galatia 5:22-23). Lihatlah betapa indahnya buah-buah yang dihasilkan oleh sebentuk roh yang melekat pada Kristus. Seperti itulah buah yang ingin Tuhan tuai atas hasil usahaNya dalam merawat dan mengasihi kita.

Setiap buah menggambarkan aspek demi aspek dari citra Kristus, seperti yang bisa kita lihat dari cara hidup Kristus yang tercata dalam keempat Injil. Disana tergambar jelas bagaimana Kristus mendemonstrasikan secara langsung segala kebajikan dari masing-masing buah. Dia ingin menghasilkan semua itu dalam diri kita, dan terpancar melalui cara hidup kita, apakah lewat cara kita bertutur kata, bersikap, berpikir, bertingkah laku dan lain sebagainya.Buah Roh merupakan semua nilai kebajikan yang tidak terbantahkan oleh siapapun. Itulah karakteristik buah yang baik dan bernilai tinggi, dan itulah yang diinginkan Tuhan untuk berkembang di dalam diri kita.

Buah tidak tumbuh pada batang pohon melainkan di ranting-rantingnya. Dan ranting tidak akan pernah bisa hidup menghasilkan buah jika tidak melekat pada batang. Pemikiran sederhana, tapi penting untuk kita ketahui. Yesus sendiri menerangkan seperti itu. "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. inggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku." (Yohanes 15:1-4).

Tinggal di dalam Yesus akan membuat kita bisa berbuah. Tinggal di dalam Yesus bukan sekedar hanya mengaku menjadi umatNya tapi dengan sungguh hati beriman kepadaNya dan melakukan tepat seperti apa yang Dia ajarkan. Jika Yesus mengatakan bahwa kita harus mengasihi sepenuhnya, maka kita harus melakukannya tanpa pakai alasan. Jika Yesus mengatakan bahwa kita harus mau mengampuni, maka kita harus melakukan itu tanpa memilah-milah besar kecilnya kesalahan atau memandang orang terlebih dahulu. Bahkan kalau Yesus meminta kita untuk terlebih dahulu rela menyangkal diri dan memikul salib, maka kita harus siap untuk itu. Kalau kerelaan kita untuk memberi diminta mengatasi keinginan untuk mendapat, buatlah tepat seperti itu. Melekat pada Yesus adalah mengakuiNya sebagai Tuhan dan Juru Selamat, mengenal, mendengar dan melakukan ajaranNya, dan terus berproses memperbaiki cara hidup kita agar semakin lama semakin sama seperti Dia. Jika ini kita jalankan, maka hidup kita akan menghasilkan buah-buah baik seperti yang diinginkan "Pengusaha Kebun". "Pokok" pun akan bangga apabila menghasilkan ranting-ranting berdaun rimbun dengan buah-buah yang subur dan segar.

Buah yang ranum, lezat dan langka sangat tinggi harganya, demikianlah karakter yang serupa dengan Kristus dengan segala buah-buah Roh yang dihasilkannya. Tinggal di dalamNya akan memampukan kita untuk berbuah. Mari periksa diri kita. Apabila saat ini kita masih belum berbuah atau masih belum cukup baik, ini saatnya bagi kita untuk memperbaiki segala sesuatu sebelum terlambat. "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9).  Sesungguhnya dari buahnya lah sebuah pohon itu dikenal. "Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya. Jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal." (Matius 12:33). Buah Roh akan memenuhi setiap aspek hidup kita dengan penuh sukacita, dan itu bisa memberkati orang-orang di sekitar kita. Siapkah kita menghasilkan buah-buah yang ranum, lezat dan bernilai tinggi baik di mata sesama maupun di mata Tuhan?

Teruslah berbuah di dalam Kristus dan teruslah menjadi saluran berkat untuk menyatakan keberadaan dan kemuliaanNya




Sumber : http://www.renunganharianonline.com




« »
« »
« »
Get this widget