Ayat bacaan: Markus 2:22
====================
"Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula."
====================
"Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula."
Sebagai bagian dari kerinduan untuk mengambil bagian dalam menjaga
kelestarian alam, saya dan istri sudah lama memutuskan untuk tidak lagi
menggunakan plastik yang disediakan pihak penjual dalam berbelanja. Kami
memiliki beberapa kantong/tas ramah lingkungan yang selalu dibawa jika
keluar rumah. Pada suatu kali kami berbelanja barang-barang yang
kebetulan lumayan berat. Seperti biasa kami mengeluarkan kantongan yang
dibawa dari rumah untuk menampung belanjaan, tetapi mungkin karena sudah
lama dipakai, tas itu tanpa kami sadari sudah mulai lapuk. Baru saja
diangkat, pegangannya putus sehingga isinya pun tertumpah dilantai.
Beberapa belanjaan yang rapuh seperti telur pecah sehingga kami harus
kembali membeli yang baru.
Hari ini saya teringat kembali akan kejadian itu dan tertarik
menggunakannya sebagai ilustrasi dari kapasitas kita dalam menerima
berkat-berkat yang dicurahkan Tuhan dari tahtaNya di Surga. Setelah
dalam beberapa renungan terakhir kita melihat bahwa Tuhan rindu untuk
mencurahkan kasih setia dan rahmatNya baru setiap pagi, Dia ingin selalu
memberkati kita dengan berkat-berkat baru, fresh from His Kingdom's oven,
pertanyaannya adalah apakah kita memiliki kantong yang cukup untuk
menampung curahan berkatNya atau tidak. Ini jarang kita perhatikan
karena seringkali kita lebih tertarik untuk meminta dan terus meminta
tanpa memperhatikan terlebih dahulu kapasitas atau daya tampung kita
sendiri dalam menerima segala sesuatu dari Tuhan. Apakah saat ini anda
sudah memiliki kantong-kantong baru yang kuat atau anda masih terus
bertahan dengan kantong lama yang usang dan lapuk, gampang sobek jika
diisi sedikit saja?
Sangatlah menarik jika kita mengetahui bahwa perumpamaan yang sama sudah
disampaikan langsung oleh Yesus sendiri. Itu bisa kita baca dalam ayat
berikut. Yesus berkata: "Demikian juga tidak seorangpun mengisikan
anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian
anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan
kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya
disimpan dalam kantong yang baru pula." (Markus 2:22). Jika anda bingung mengapa Yesus menggunakan contoh kantong kulit dan anggur, mari lihat penjelasan berikut.
Pada masa ketika Yesus mengambil rupa manusia dan turun ke dunia, anggur
biasanya disimpan di dalam kantong kulit. Sebuah kantong kulit biasanya
akan meregang setelah dimasuki anggur, karena anggur terus mengalami
fermentasi. Akibatnya kantong kulit tersebut lama kelamaan mengeras.
Bisa dibayangkan jika kantong tua yang sudah mengalami peregangan hingga
keras diisi kembali dengan anggur baru. Anggur baru itu akan
melanjutkan proses fermentasinya dan itu bisa mengoyak kantong tua yang
sudah lapuk. Yang terjadi adalah, anggur akan tumpah terbuang percuma.
Terlebih jika sudah terlanjur sobek, kantong itu tidak akan bisa
dipergunakan kembali. Apa yang ingin disampaikan Yesus adalah peringatan
bahwa kita tidak akan bisa menampung apa-apa lagi kalau wadah yang
dipakai sudah terlalu tua dan tidak lagi layak pakai.
Di ayat sebelumnya Yesus juga sudah menyatakan: "Tidak seorangpun
menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena
jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik
yang tua, lalu makin besarlah koyaknya." (ay 21). Bayangkan apabila
baju yang anda miliki sudah tua, lapuk lantas sobek, adakah gunanya anda
menambalnya meski dengan kain yang baru? Dalam setiap proses tambalan
itu anda justru akan semakin memperbesar sobekan pada baju karena baju
itu sudah lapuk. Seperti itulah yang terjadi apabila kita tidak
menganggap penting untuk terus belajar dan berlatih untuk menjadi lebih
baik lagi, dan seperti itulah "kantong-kantong" atau "baju-baju" kita
apabila kita terus mempertahankan yang usang dan tidak memiliki yang
baru.
Mengenai masalah kapasitas juga bisa kita pelajari lewat perumpamaan
tentang talenta. Disana kita melihat bahwa Tuhan mempercayakan kita
tanggung jawab sesuai dengan kesanggupan kita masing-masing. "Yang
seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang
seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya.."
(Matius 25:15). Ketahuilah bahwa dengan perbedaan talenta yang diberikan
kepada ketiga orang ini Tuhan bukan sedang pilih kasih. Benar bahwa ada
yang diberi sedikit dan ada yang banyak, tapi perhatikan bagian kalimat
"menurut kesanggupannya". Itu artinya Tuhan siap memberikan, tapi tetap tergantung dari atau sesuai dengan kapasitas kita menerimanya, in proportion to our own personal ability, within our capacity.
Bagaimana mungkin Tuhan mempercayakan talenta besar pada kapasitas
kecil? Kalaupun Dia mau, kapasitas kita jelas tidak akan cukup untuk
menampungnya. Bisakah kantong anggur yang usang menampung anggur baru?
Tidak. Kalaupun kita ingin menambal, bisakah kantong atau baju yang
sudah lapuk ditambal lagi? Tentu tidak.
Kita harus memiliki kapasitas yang memadai agar mendapat kepercayaan untuk menerima sebuah tanggung jawab dan juga berkat dari Tuhan. Bukan hanya kapasitas mengenai kemampuan saja, seperti keahlian, bakat-bakat tertentu, tapi juga kapasitas yang berhubungan dengan karakter seperti jujur, sabar, tidak sombong, mampu bekerja sama dan lain-lain. Ayat bacaan dari renungan ini yang diambil dari Markus 2:22 berbicara mengenai panggilan untuk mengembangkan kapasitas kita lebih lagi. Perhatikanlah bahwa jika kita mampu mengolah talenta-talenta itu dengan baik, kapasitas kita akan meningkat, dan Tuhan pun akan mempercayakan lebih banyak lagi pada kita. "...engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar..." (Matius 25:21,23).
Dalam contoh lain kita bisa melihat kisah tentang Ezra yang meski disebutkan sebagai ahli Taurat Musa, ia ternyata masih punya kerinduan, semangat serta keinginan untuk menggali Firman Tuhan lebih dalam. Tidak berhenti sampai disitu, ia pun ingin terus mengaplikasikannya dalam hidupnya lalu selanjutnya mengajarkan semua itu kepada orang lain. "Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel." (Ezra 7:10).
Tuhan selalu siap mencurahkan anggur baru yang terbaik buat kita semua baik dalam kehidupan, pekerjaan dan pelayanan. Tapi dalam menerimanya, pastikan terlebih dahulu bahwa kapasitas 'kantong' kita sudah sanggup untuk menampungnya. Jika kita tidak mempersiapkan itu terlebih dahulu, kita bisa kehilangan begitu banyak berkat. 'Kantong' yang sudah tua dan rapuh tidak mampu menampung curahan berkat, dan akibatnya berkat akan terbuang sia-sia. Jika kita tidak menjaga hati dengan baik, jika kita masih memiliki hati lama yang menyimpan banyak dendam, iri hati, tidak menjaga kekudusan dan lain-lain, hati kita tidak akan bisa menerima berkat Tuhan. Jika kita tidak bertumbuh, tidak terus belajar, apalagi terus mendalami Firman Tuhan, merenungkan dan melakukanNya, maka kantong kita pun tidak akan pernah diperbaharui. Kantong-kantong usang itu tidak akan bisa menerima apa yang Tuhan rindu berikan kepada kita. Kantong lama harus kita ganti dengan kantong yang baru dan lebih baik, sehingga kita bisa menerima berkat Tuhan secara maksimal, dan mempergunakan seluruh "anggur baru" yang dicurahkan Tuhan dengan kapasitas maksimal dalam hidup kita, demi kebaikan kita dan juga sesama. Jangan berhenti bertumbuh. Tetaplah miliki semangat untuk belajar lebih dan lebih lagi. Terus latih diri anda dalam segala hal yang baik, dan teruslah hidup dalam rencana dan kehendak Tuhan lebih dalam lagi. Persiapkanlah diri anda dengan maksimal, sehingga kita tidak membuang curahan anggur Tuhan dengan percuma.
Pastikan kantong anda baru dan sanggup menampung curahan berkat dari Tuhan
Kita harus memiliki kapasitas yang memadai agar mendapat kepercayaan untuk menerima sebuah tanggung jawab dan juga berkat dari Tuhan. Bukan hanya kapasitas mengenai kemampuan saja, seperti keahlian, bakat-bakat tertentu, tapi juga kapasitas yang berhubungan dengan karakter seperti jujur, sabar, tidak sombong, mampu bekerja sama dan lain-lain. Ayat bacaan dari renungan ini yang diambil dari Markus 2:22 berbicara mengenai panggilan untuk mengembangkan kapasitas kita lebih lagi. Perhatikanlah bahwa jika kita mampu mengolah talenta-talenta itu dengan baik, kapasitas kita akan meningkat, dan Tuhan pun akan mempercayakan lebih banyak lagi pada kita. "...engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar..." (Matius 25:21,23).
Dalam contoh lain kita bisa melihat kisah tentang Ezra yang meski disebutkan sebagai ahli Taurat Musa, ia ternyata masih punya kerinduan, semangat serta keinginan untuk menggali Firman Tuhan lebih dalam. Tidak berhenti sampai disitu, ia pun ingin terus mengaplikasikannya dalam hidupnya lalu selanjutnya mengajarkan semua itu kepada orang lain. "Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel." (Ezra 7:10).
Tuhan selalu siap mencurahkan anggur baru yang terbaik buat kita semua baik dalam kehidupan, pekerjaan dan pelayanan. Tapi dalam menerimanya, pastikan terlebih dahulu bahwa kapasitas 'kantong' kita sudah sanggup untuk menampungnya. Jika kita tidak mempersiapkan itu terlebih dahulu, kita bisa kehilangan begitu banyak berkat. 'Kantong' yang sudah tua dan rapuh tidak mampu menampung curahan berkat, dan akibatnya berkat akan terbuang sia-sia. Jika kita tidak menjaga hati dengan baik, jika kita masih memiliki hati lama yang menyimpan banyak dendam, iri hati, tidak menjaga kekudusan dan lain-lain, hati kita tidak akan bisa menerima berkat Tuhan. Jika kita tidak bertumbuh, tidak terus belajar, apalagi terus mendalami Firman Tuhan, merenungkan dan melakukanNya, maka kantong kita pun tidak akan pernah diperbaharui. Kantong-kantong usang itu tidak akan bisa menerima apa yang Tuhan rindu berikan kepada kita. Kantong lama harus kita ganti dengan kantong yang baru dan lebih baik, sehingga kita bisa menerima berkat Tuhan secara maksimal, dan mempergunakan seluruh "anggur baru" yang dicurahkan Tuhan dengan kapasitas maksimal dalam hidup kita, demi kebaikan kita dan juga sesama. Jangan berhenti bertumbuh. Tetaplah miliki semangat untuk belajar lebih dan lebih lagi. Terus latih diri anda dalam segala hal yang baik, dan teruslah hidup dalam rencana dan kehendak Tuhan lebih dalam lagi. Persiapkanlah diri anda dengan maksimal, sehingga kita tidak membuang curahan anggur Tuhan dengan percuma.
Pastikan kantong anda baru dan sanggup menampung curahan berkat dari Tuhan
Sumber : http://www.renunganharianonline.com