Di dlm Firman-Nya ada kepastian. Roh Kudus akan memimpin kita berjln di atas ketidakpastian. Ia hanya butuh kita percaya & taat Kisah 10:19-20

Jumat, 23 November 2012

INGIN BERHASIL DAN BERUNTUNG?

Ayat bacaan: Yosua 1:8
===============
"Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung."

Sebuah kejadian menarik baru saja saya alami. Berapa sering anda mendapati pemilik rumah makan membagi berkat kepada pengunjungnya lewat Firman Tuhan? Itulah yang dilakukan oleh seorang ibu pemilik sebuah rumah makan ketika saya makan siang buat kali pertama disana. Ketika memberi bon, disana ternyata ia menulis sebuah ayat yang saya jadikan ayat bacaan hari ini, yaitu Yosua 1:8. Ketika hendak pulang ia mengatakan: "Terima kasih, Tuhan memberkati." Ayat yang ia berikan tentu bukan ayat yang asing lagi bagi kita. Ayat ini berbicara mengenai janji berkat Tuhan, tapi tidak berhenti disitu saja melainkan disertai dengan tips atau cara untuk mendapatkannya. Disaat saya sedang sibuk-sibuknya seperti akhir-akhir ini, apa yang ia ingatkan lewat ayat tersebut terasa sangat pas dan memberkati saya.

Saya percaya Tuhan bisa memakai siapa saja untuk mengingatkan anak-anakNya. Dia bisa dan kerap memakai orang lain bahkan yang baru atau tidak kita kenal sebelumnya untuk menjadi jalan bagiNya untuk menyampaikan pesan-pesan penting bagi kita. Hari ini saya memperoleh itu dari seorang ibu yang baru hari ini saya kenal. Untuk renungan hari ini dan besok, mari kita lihat apa sebenarnya kandungan penting dari ayat yang ia berikan ini.

Ayat tersebut tepatnya berbunyi: "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." (Yosua 1:8). Ini sebuah ayat yang seringkali kita lihat hanya dari janji berkatnya saja. Siapa sih  yang tidak mau berhasil dan beruntung dalam perjalanan hidupnya? Kita semua tentu mau seperti itu. Dan itu memang Tuhan sediakan buat kita. Tetapi ingatlah bahwa berkat seperti ini tidak serta merta datang begitu saja. Ada pesan penting di dalam ayat ini yang berisi langkah-langkah yang harus kita lakukan terlebih dahulu agar kita bisa memperoleh janji Tuhan ini, yaitu: 
1. memperkatakan Firman
2. merenungkannya siang dan malam
3. bertindak sesuai Firman Tuhan, alias menjadi para pelaku Firman.

Inilah 3 langkah yang harus dilakukan agar janji berkat Tuhan untuk mencapai keberhasilan yang membawa keberuntungan tersebut bisa menjadi milik kita. Anda merasa bahwa pekerjaan anda saat ini berat dan rasanya seperti jalan di tempat? Anda mengira bahwa apa yang anda lakukan sekarang tidak cukup berhasil dan belum menunjukkan tanda-tanda keberuntungan? Dari ayat ini, Tuhan menyatakan bahwa ada kunci yang akan membuat apapun yang anda lakukan saat ini bisa berhasil dan membawa keuntungan, meski hari ini anda belum melihat itu. Mari kita lihat satu persatu ketiga kunci ini.

Pertama, memperkatakan Firman. Betapa seringnya kita mempergunakan mulut hanya untuk hal-hal yang tidak berguna atau malah mengucapkan hal-hal yang tidak baik. Bergosip, berbohong, mengeluh, menghina, memfitnah atau bahkan mengutuk. Ada sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa apabila kita mencoba satu hari saja menghindari hal-hal buruk ini, maka jumlah kata yang kita ucapkan setiap hari bisa menyusut secara drastis. Ada seorang teman yang mencobanya dan itu memang benar. Kita lupa peringatan Yesus yang berbunyi: "Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum." (Matius 12:36-37). Sepertinya memang kecenderungan manusia untuk terjebak pada kebiasaan mengeluarkan perkataan yang sia-sia ini. Karena itulah kita bisa belajar dari Daud yang berkata "Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!" (Mazmur 141:3). Menjaga hati pun menjadi hal yang mutlak untuk kita lakukan, karena "Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati." (Matius 12:34).

Setelah memperkatakan Firman, kita harus meningkat kepada tahapan berikutnya, yaitu merenungkannya, bukan sekali-sekali tapi secara rutin, merenungkannya siang dan malam. Perhatikan, ada perbedaan besar antara membaca dan merenungkan. Dalam merenungkan, kita tidak hanya sekedar membaca tapi disertai dengan meneliti dan memikirkan dengan seksama isi yang kita baca, termasuk juga melakukan introspeksi diri sendiri sampai sejauh mana kita sudah melakukan segala sesuatu hari ini sesuai dengan keinginan dan suara hati Tuhan. Untuk bisa mengetahui dengan benar suara Tuhan tidaklah cukup hanya dengan sekedar membaca saja. Sekarang ingat, besok lupa, itulah yang akan terjadi jika kita tidak menyimak secara seksama apa yang menjadi keinginan Tuhan dalam hidup kita. Alkitab mengatakan bahwa Firman yang dibaca ala kadarnya bagaikan benih yang jatuh pada tanah berbatu, di pinggir jalan atau malah di semak duri. (baca Matius 13:1-8). Dibutuhkan kesungguhan untuk merenungkan Firman Tuhan, menyerapnya dengan benar, sehingga benih firman itu bisa jatuh di atas "tanah yang baik" agar bisa menghasilkan buah berlipat ganda. Dalam awal kitab Mazmur dikatakan, "Berbahagialah orang ..yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:1-3). Seperti itulah orang-orang yang selalu menyukai firman Tuhan dan merenungkan itu siang dan malam. Bagaikan pohon yang ditanam di tepi aliran air, sehingga tidak akan mengalami kekeringan dan bisa terus bertunas dan berbuah, alias berhasil dan beruntung.
 
Jika memperkatakan dan merenungkan firman siang dan malam sudah kita lakukan, tahap selanjutnya kita harus pula meningkat dengan menjadi pelaku Firman. Dari Yosua 1:8 kita sudah mengetahui bahwa Tuhan mengatakan kepada Yosua untuk "bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalam Taurat Tuhan." Berhenti hanya pada memperkatakan dan merenungkan tidak akan pernah cukup jika tidak disertai dengan aplikasi nyata dalam kehidupan. Tahu kehendak Tuhan tapi tidak melakukannya merupakan salah satu ciri dari orang munafik. Dan Tuhan pun mengecam keras orang-orang yang bersikap munafik seperti ini. Oleh karena itulah Yakobus menekankan pentingnya untuk tidak berpuas diri hanya sebagai pendengar atau pembaca firman, tapi juga harus melanjutkannya dengan perbuatan-perbuatan nyata sesuai apa yang dikehendaki Tuhan. "Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri." (Yakobus 1:22). Orang-orang yang hanya mendengar atau membaca tapi tidak melakukan digambarkan sebagai berikut: "Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya." (Yakobus 1:23-24). Itulah bentuk orang yang berhenti sebelum melakukan. "Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya." (ay 25). Semua tuntunan Tuhan itu sangatlah berharga untuk menjadi bekal dalam kehidupan kita. Maka dari itu janganlah kita hanya sekedar mendengar lalu melupakan, tapi lakukanlah dengan sungguh-sungguh dan secara utuh, maka keberhasilan demi keberhasilan pun akan mampu kita capai.

Sebagai gambaran lain kita bisa melihat hal ini lewat Ezra. Dalam awal kisah Ezra, kita bisa melihat kepulangannya dari Babel sebagai ahli kitab dilimpahi berkat lewat raja yang memberikan segala sesuatu yang ia inginkan. Singkatnya, Ezra berhasil dan beruntung. Bagaimana ini bisa terjadi? Dikatakan bahwa itu semua terjadi karena tangan Tuhan, Allahnya, melindungi dia. (Ezra 1:6,9). Mengapa Tangan Tuhan berkenan melindungi Ezra? Itu adalah buah dari komitmen kuatnya untuk selalu meneliti Firman Tuhan. Dia tidak berhenti sampai di situ saja, tapi juga kemudian melakukannya serta mengajarkan semua itu kepada orang lain. Ezra dikatakan sebagai ahli kitab, tapi ternyata ia tidak berpuas diri dan terus mau memperkatakan, merenungkan Firman Tuhan dan menjadi pelaku secara langsung. "Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel." (ay 10). Dengan melakukan langkah-langkah ini, tidaklah mengherankan jika Ezra mendapat perlindungan langsung dari Tuhan dalam perjalanan hidupnya yang membuatnya berhasil dan beruntung.

Mari kita lihat sekali lagi ayat dalam Yosua 1:8 ini. "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." Kita sudah melihat bahwa agar bisa berhasil dan beruntung, ada 3 kunci yang terlebih dahulu harus dilakukan. Tuhan mau memberkati kita, tetapi itu tidak serta merta Dia berikan begitu saja. Kita harus melakukan dahulu ketiga langkah penting, yaitu memperkatakan, merenungkan dan melakukan agar berkat yang tercurah itu bisa menjadi bagian kita. Ada satu hal penting lainnya yang harus kita perhatikan pula, yaitu bagian awal dari ayat ini. "Janganlah engkau lupa..." Lupa, itu menggambarkan tentang sesuatu yang kita sudah tahu, tapi kita tidak ingat. Seperti itu pula yang terjadi pada kita. Kita mungkin sudah tahu Firman Tuhan, tetapi kita lupa untuk memperkatakan, merenungkan dan melakukan. Apa yang bisa membuat kita lupa? Ada banyak hal. Misalnya kesibukan bekerja, fokus yang tidak seimbang atau hal-hal lain yang rasanya lebih menyenangkan ketimbang mendalami Firman Tuhan. Semua ini bisa membuat kita lupa, dan lambat laun itu hanya akan merugikan diri kita sendiri juga.

Tuhan ingin kita berhasil dan beruntung dalam perjalanan hidup kita, tetapi semua itu tidak akan kita peroleh apabila kita tidak melakukan bagian kita terlebih dahulu. Firman Tuhan bukan hanya berbicara mengenai janji berkat, tapi juga berisi dengan harga yang harus dibayar, kuk yang harus dipikul dan sebagainya untuk bisa menjadi muridNya. Anda bisa membaca Lukas 14:25-33 untuk melihat siapa yang dikatakan Yesus bisa menjadi muridNya dan siapa yang tidak, Matius 10:34, Lukas 6:22 dan Lukas 10:3 misalnya. Ini adalah 'makanan-makanan keras' yang harus siap kita pikul apabila kita mau menjadi murid-muridNya yang diberkati. Perkatakan, renungkan dan lakukanlah Firman Tuhan secara serius dan secara utuh. Disanalah kita akan menjadi orang-orang yang berhasil dan beruntung di bidangnya masing-masing.

Jadilah orang yang berhasil dan beruntung dengan memperkatakan, merenungkan dan melakukan Firman Tuhan
 
 
 
 
Sumber : http://renungan-harian-online.blogspot.com 




« »
« »
« »
Get this widget