Di dlm Firman-Nya ada kepastian. Roh Kudus akan memimpin kita berjln di atas ketidakpastian. Ia hanya butuh kita percaya & taat Kisah 10:19-20

Kamis, 15 November 2012

EKSISTENSI

Ayat bacaan: Ester 4:14
====================
"Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu."
Mengapa kita lahir di jaman ini, bukan jaman dulu dan bukan pula nanti? Mengapa kita saat ini memiliki profesi masing-masing, bekerja di tempat kerja saat ini, atau mengambil jurusan tertentu bagi yang masih kuliah? Mengapa kita tinggal di tempat tinggal kita sekarang dan bukan di kota atau negara lain? Ini pertanyaan-pertanyaan yang menjadi misteri bagi banyak orang, terlebih bagi yang tidak tahu kemana arah dan tujuan hidupnya mengarah. Adakah itu semua hanya kebetulan belaka? Kita bisa mendapat gambaran dari kisah hidup Ester.

Mari kita lihat cuplikan sejarah hidup Ester. Ester adalah wanita Yahudi yang dipilih raja Ahasyweros, raja Persia-Media yang berkuasa atas 127 daerah, mulai dari India hingga Ethiopia untuk menggantikan permaisurinya, ratu Wasti, yang dilepasnya karena dianggap telah berani menentang perintahnya dan mempermalukannya di depan para tamu penting. Ketika Ester menjadi ratu, timbullah masalah waktu seorang pejabat tinggi di istana bernama Haman membuat peraturan yang bermasalah. Haman mengeluarkan perintah agar semua rakyat berlutut dan sujud di hadapannya setiap kali ia lewat. Bagi orang Yahudi, perintah ini sulit untuk dilakukan, karena sesuai dengan kepercayaan yang mereka anut, orang Yahudi hanya bersedia untuk sujud kepada Tuhan saja. Salah satu yang menentang dengan keras tidak lain adalah Mordekhai, saudara Ester sendiri. Itu membuat Haman marah. Ia merencanakan untuk menghabisi orang-orang Yahudi, terutama Mordekhai. Mordekhai pun menganjurkan Ester untuk pergi menghadap raja untuk menyelamatkan bangsanya.

Maka kita pun sampai kepada ayat bacaan hari ini yang berisi tentang perkataan Mordekhai kepada saudaranya Ester.
"Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu." (Ester 4:14b). Dalam bahasa sehari-hari, Mordekhai kira-kira berkata begini: "siapa tahu memang engkau menjadi ratu justru dengan tujuan untuk menyelamatkan bangsa Yahudi, bukan hanya kebetulan dan tanpa maksud." Ester melakukannya, dan berhasil. Penyertaan Tuhan terlihat nyata. Jelaslah bahwa Ester menjadi ratu memang ada dalam rencana Tuhan. Kisah Ester ini menyatakan kepada kita semua bahwa Tuhan bisa memakai seorang gadis yatim piatu yang bagi dunia mungkin dianggap kecil untuk menyelamatkan umat Allah di tengah-tengah kekuasaan penguasa Persia-Media yang begitu besar.

Ester menjadi ratu bukanlah kebetulan. Semua itu adalah rencana Tuhan yang luar biasa yang sudah Dia persiapkan sejak awal. Tuhan bisa, dan kerap, memakai seseorang yang tidak disangka-sangka, melampaui logika kita untuk melakukan sesuatu untuk menyelamatkan dan menyertai anak-anakNya. Demikian Tuhan menciptakan kita semua, pada tempat dan waktu masing-masing. Ketika hari ini kita ditempatkan di berbagai belahan bumi yang berbeda, itu bukan sebuah kebetulan dan bukan pula tanpa tujuan. Tuhan meletakkan kita di sebuah generasi tertentu, dan menempatkan kita di sebuah tempat tertentu, pada waktu tertentu sesuai dengan rencanaNya bagi hidup kita.

 Apa yang Dia rencanakan adalah sesuatu yang indah bagi kita. Begini firman Tuhan: "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11). It means we all are created for a cause, for a purpose. Dalam Kejadian dikatakan kita diminta untuk "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."(Kejadian 1:28). Mari kita hubungkan dengan ayat ini "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36). Menaklukkan dan berkuasa bukan artinya bertindak semena-mena, namun memelihara segala ciptaan Tuhan lainnya dengan penuh tanggung jawab, agar kemuliaan Tuhan bisa dinyatakan lewat segala sesuatu ciptaanNya yang indah.

Selanjutnya kita bisa pula melihat perkataan Paulus yang menyebutkan tujuan keberadaan kita, the purpose of our existance. "Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah." (Filipi 1:22). Tuhan sudah menyediakan segala yang diperlukan untuk menggenapi rencanaNya. Dia yang merencanakan, Dia yang memberi, Dia juga yang memperlengkapi. What we have to do is doing exactly like what He wants, then bear fruits from it all. Dan dalam surat Roma, Paulus menyebutkan juga hakekat kehidupan ini. "Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan." (Roma 14:8). Semua ini merupakan pesan yang penting bagi manusia dalam tiap generasi, dari jaman yang satu ke jaman yang lain. Dimanapun dan kapanpun kita diciptakan, dan berada saat ini, itu punya tujuan dan bukan kebetulan. Kita harus bisa melakukan yang terbaik demi kemuliaan Tuhan dimanapun kita ditempatkan hari ini.

Daud menyatakan: "Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya." (Mazmur 139:13-14). Daud menyadari bahwa kejadian penciptaan manusia yang memang sungguh dahysat dan ajaib. Jika kita menyadarinya dengan sungguh-sungguh seperti Daud, kita pun akan tahu bahwa kita ada saat ini untuk tujuan yang sungguh indah. Apabila saat ini hidup anda tidak menggambarkan sesuatu yang indah, ingatlah bahwa apa yang anda alami saat ini bukanlah akhir, melainkan masih berada dalam sebuah proses menuju sebuah kesempurnaan, sesuai dengan tujuan Tuhan menciptakan anda. Dibalik segala kelemahan dan kekurangan yang anda dan saya miliki hari ini, ada kuasa Tuhan dan berkatNya dibalik itu semua. Apapun keadaan kita saat ini, Tuhan sanggup memakai itu untuk menjadi luar biasa, dan Dia tidak pernah gagal. "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal." (Ayub 42:2).

Life is never a mistake nor is a coincidence. Anda begitu berharga di mata Tuhan, dan Tuhan sungguh mengasihi Anda. Dia telah menyediakan rencanaNya yang indah bagi kita semua. Seperti halnya Ester, kita masing-masing adalah pribadi yang unik yang ada dalam sebuah periode dalam perjalanan sejarah dunia. Kelahiran kita bukanlah kebetulan atau ketidaksengajaan, kita saat ini berada pada tempat tertentu bukanlah tanpa alasan. Semua ada dalam rencana Tuhan yang menjanjikan segala sesuatu yang indah penuh harapan, dimana kita diharapkan untuk bisa menghasilkan buah demi namaNya, demi kemuliaanNya. Tuhan memanggil kita masing-masing untuk menjadi anak-anakNya yang mencerminkan diriNya dimanapun kita berada. Apakah di sekolah, pekerjaan, keluarga, lingkungan dan sebagainya, dimanapun kita ditempatkan, kita harus siap untuk menjadi berkat bagi sesama. Tidak satupun rencanaNya yang akan gagal. Maka ikutilah rencanaNya, meski mungkin pada saat-saat tertentu tampaknya berat. Namun pada akhirnya, yang dijanjikan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera yang memberikan hari depan penuh harapan. Karenanya, berdirilah tegak, bersyukurlah sebagai ciptaan yang ajaib dan dahsyat, dan hiduplah menjadi terang dan garam yang berguna, bermanfaat dan memberkati pada masa dan tempat dimana anda ditempatkan saat ini.

Eksistensi kita bukanlah kebetulan. Ada rencana Tuhan yang istimewa bagi setiap anak-anakNya




Sumber : http://renungan-harian-online.blogspot.com




« »
« »
« »
Get this widget