Di dlm Firman-Nya ada kepastian. Roh Kudus akan memimpin kita berjln di atas ketidakpastian. Ia hanya butuh kita percaya & taat Kisah 10:19-20

Minggu, 18 Januari 2015

DON'T MISS GOING TO CHURCH

Ayat bacaan: Mazmur 122:1
=========================
"Nyanyian ziarah Daud. Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: "Mari kita pergi ke rumah TUHAN."

Apakah anda termasuk orang yang teratur beribadah ke gereja di hari Minggu/akhir pekan atau bolong-bolong? Jujur saja, saya pun pernah bolong karena ada kalanya saya harus keluar kota untuk bekerja. Sibuk bekerja bisa jadi merupakan salah satu alasan untuk tidak ke gereja. Apakah karena lelah bekerja sehingga malas bangun pagi, atau masih harus bekerja di hari ibadah raya diadakan. Ada banyak lagi alasan lain seperti kurang enak badan, ada acara keluarga dan sebagainya.

Saya tidak ingin membicarakan soal teratur tidaknya kita ke gereja. Tetapi ada sebuah cerita tentang seorang ibu di Amerika yang masuk tajuk utama sebuah harian lokal di kotanya mengenai hal ini. Kisahnya sederhana tapi bagi saya sangat menarik dan terasa menegur saya yang masih ada absennya. Si ibu masuk koran hanya karena satu hal: ia tidak pernah absen ke Gereja selama 20 tahun. Bukan satu-dua tahun, tapi 20 tahun! Itu jelas rentang waktu yang sangat panjang. Bagaimana ia bisa melakukan itu? Beberapa pertanyaan pun bisa muncul mengenai ibu ini.
- Apakah si ibu tidak pernah sakit atau kurang enak badan pada hari beribadah?
- Apakah ia tidak pernah kecapaian dan terlalu lelah untuk keluar di hari Minggu?
- Apakah ia tidak pernah berhalangan akibat ada kegiatan yang kebetulan jatuh di hari itu?
- Tidakkah ia pernah berlibur akhir pekan ke tempat lain?
- Apakah tidak pernah ada kendala cuaca sama sekali pada hari Minggu selama 20 tahun?
- Apakah ia tidak pernah ketiduran sehingga terlambat untuk berangkat?
- Atau mungkin, dia tidak punya sanak saudara, keluarga, teman atau tamu yang kebetulan datang pada hari itu?
- Apakah jemaat di gerejanya semuanya baik sehingga ia tidak punya ganjalan apapun jika harus bertemu mereka saat beribadah?
- Tidakkah ia pernah merasa bosan mendengar kotbah yang itu-itu lagi?
- Bagaimana ia bisa tidak pernah malas terhadap pendeta tertentu dan selalu hadir siapapun pendeta yang berkotbah?
- Tidak adakah satupun alasan yang bisa ia pakai untuk menghindari ibadah di pagi hari saat kebanyakan orang beristirahat sepuasnya?

Semua hal di atas seringkali menjadi alasan untuk absen dari ibadah Gereja. Kita selalu punya seribu satu alasan untuk mengelak dari kewajiban kita untuk berkumpul bersama saudara-saudari seiman dan bersama-sama memuji Tuhan. Kita berkata, "Sekali-sekali kan tidak apa-apa.." "Wajar dong kalau sekali ini absen, soalnya saya sangat lelah." "Kalau harus keluar lagi takut sakitnya tambah parah." "Malas, yang kotbah si pendeta A, terlalu serius dan membosankan.." Dan banyak lagi alasan yang bisa kita kemukakan sebagai pembenaran untuk itu. Tapi ketahuilah bahwa iblis akan dengan senang hati memanfaatkan celah ini untuk membuat kita tidak beribadah raya, mencari dan bertemu Tuhan, memuliakan Tuhan, mendengar firman dan menerima berkat. Iblis akan selalu berusaha untuk mencegah anak-anak Tuhan bersekutu dalam nama Yesus dan saling mendoakan. Lama-lama, kemalasan bisa menebal seperti karat dan orang yang demikian akan kehilangan damai sejahtera dan sukacita karena terus semakin jauh dari Tuhan. Jiwa dan roh kita menjadi kering dan lemah, dan disanalah berbagai kecemaran mengintip untuk memangsa kita.

Benar sekali bahwa beribadah itu bisa dilakukan kapan saja, dimana saja, dan sudah seharusnya kita beribadah tanpa membatasi waktu. Benar bahwa ibadah yang sejati bukanlah seminggu sekali di gereja tetapi adalah seperti yang disebutkan dalam Roma 12:1, "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati." (Roma 12:1). Tetapi itu bukan berarti bahwa kita boleh dengan mudah melewatkan saat-saat beribadah raya seminggu sekali. Mengapa? Alasannya jelas: karena seperti halnya tubuh kita yang butuh makanan, jiwa dan roh kita juga butuh asupan yang bisa memberi kita kekuatan dan daya tahan dalam menghadapi hari-hari kerja kita. Anda bisa bayangkan bagaimana jika anda tidak makan selama sekian hari, tubuh akan melemah dan pada akhirnya ajal akan menjemput. Jiwa dan roh kita pun sama, butuh makan agar bisa tetap kuat menghadapi segala problema kehidupan dan godaan yang setiap saat muncul di hadapan kita.

Paulus sudah mengingatkan kita akan hal tersebut. "Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang."(1 Timotius 4:7-8). It's like a spiritual fitness, melatih agar kerohanian kita, jiwa dan roh kita, bisa tetap bugar, dan itu akan sangat besar manfaatnya baik bagi kehidupan kita sekarang maupun yang kekal nanti. Selain itu, ingatlah pula bahwa fellowship atau persekutuan akan membuat kita lebih kuat dalam menghadapi masalah. Anda akan punya teman-teman yang siap membantu, memberi masukan bahkan mengingatkan dan menegur apabila kita keliru dalam bertindak.

Tentu sangat baik apabila kita sudah rajin meluangkan waktu untuk bersekutu dengan intim dengan Tuhan lewat saat-saat teduh kita. Tapi penting pula untuk diingat bahwa Gereja adalah tempat dimana anggota-anggota keluarga Allah berkumpul menjadi satu keluarga dengan Yesus sebagai kepala, sedangkan kita adalah bagian dari tubuhNya. We are a part of the body of Christ. "Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu." (Efesus 1:22-23) Selanjutnya Paulus mengingatkan lagi: "Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan." (2:19-21).

Kita adalah bagian tubuh Kristus, dimana Yesus adalah Kepala. Ini adalah suatu kesatuan luar biasa. Tidak ada manusia yang sanggup hidup sendiri. Alangkah indahnya jika kita mempunyai teman berbagi, saling mendoakan, saling mengingatkan dan saling menolong. Ketika kita sedang dalam kesusahan, saudara yang lain yang kebetulan sedang tidak mengalami kesusahan akan mengulurkan tangan, begitu pula sebaliknya. Hidup bersama dan saling menguatkan sebagai satu kesatuan sebagai tubuh Kristus. "Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota." (1 Korintus 12:20). Dan ingatlah bahwa Kristus sendiri akan hadir jika kita berkumpul dalam namaNya. "Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." (Matius 18:20).

Kemudian, kita juga bisa memiliki wadah dimana iman kita bisa bertumbuh. "sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, -yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota-menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih." (Efesus 4:14-16). Belajar dari ibu dalam renungan hari ini, mari kita sama-sama menyadari perlunya saling membangun dalam kasih, saling menguatkan, dengan Kristus bertahta sebagai kepala dari kita semua, sehingga kita bisa berkata seperti Daud : "Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: "Mari kita pergi ke rumah TUHAN."

Saling membangun dalam kasih sebagai satu tubuh utuh yang tidak tercerai-berai




Sumber :  http://www.renunganharianonline.com/




« »
« »
« »
Get this widget