Di dlm Firman-Nya ada kepastian. Roh Kudus akan memimpin kita berjln di atas ketidakpastian. Ia hanya butuh kita percaya & taat Kisah 10:19-20

Sabtu, 11 Mei 2013

TERUS BELAJAR

Ayat bacaan: Titus 3:14
================
"Dan biarlah orang-orang kita juga belajar melakukan pekerjaan yang baik untuk dapat memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak berbuah."

Seorang pianis senior yang saya kenal dekat menceritakan bagaimana prosesnya berlatih menjadi hebat. Ia mulai menyentuh piano di usia 6 tahun. 7 tahun setelahnya ia berguru kepada seorang maestro besar di Surabaya, dan kemudian melanjutkan pendidikannya ke luar negeri. Di salah satu sekolah musik paling ternama di dunia itu ia hanya membutuhkan waktu 2 tahun untuk meraih gelar sarjana musiknya. Kemudian ia kembali ke tanah air dan aktif sebagai pengajar. Disela-sela kegiatan mengajarnya ia pun masih menyempatkan diri untuk tampil di berbagai pentas. Sudah sehebat itu, kita tentu berpikir bahwa ia rasanya tidak lagi perlu untuk belajar. Tapi ternyata hingga hari ini pun ia masih rajin berlatih. Bukan saja agar jari-jarinya tidak menjadi kaku di atas tuts piano, tetapi juga terus belajar hal-hal baru. Ia bahkan belajar menggunakan alat-alat musik lainnya. "Ilmu itu kalau tidak diupdate akan membuat semua talenta dan usaha selama ini menjadi sia-sia." katanya ringan. Apa yang ia katakan itu benar. Sehebat apapun kita saat ini, kita harus terus mengupdate ilmu dan kemampuan kita di bidang apapun kita berada saat ini. Life is a learning process, dan kalau kita berhenti belajar, itu artinya hidup pun berhenti sampai disitu.


Mulai dari bayi kita sudah mengalami proses pembelajaran. Diawali dengan belajar merangkak, belajar duduk, kemudian belajar bicara. Lalu masuk playground, taman kanak-kanak, SD, SMP, SMA, kuliah, lalu ada yang melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Ditengah-tengah proses pendidikan formal kita pun belajar banyak hal lagi, seperti tata krama, sopan santun dan tentu saja terus belajar untuk lebih mengenal hati Bapa lewat Firman-FirmanNya. Semakin banyak ilmu yang kita miliki, semakin banyak yang kita ketahui, semakin besar pula kesempatan kita untuk sukses, tentu saja jika kita tidak menyia-nyiakannya dan mempergunakannya dengan baik, untuk melakukan hal-hal yang baik.

Sangatlah menarik ketika melihat ayat yang saya ambil sebagai bahan renungan hari ini. Dalam suratnya kepada Titus Paulus mengatakan: "Dan biarlah orang-orang kita juga belajar melakukan pekerjaan yang baik untuk dapat memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak berbuah." (Titus 3:14). Ayat ini mengingatkan kita untuk belajar melakukan pekerjaan yang baik, dan untuk melakukan pekerjaan yang baik itu kita perlu terus belajar. Seperti layaknya segala sesuatu dalam hidup butuh proses, kita pun perlu melatih diri kita agar bisa semakin terbiasa untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang baik. We have to learn to apply ourselves to good deeds. Itu adalah sesuatu yang butuh dilatih dan dipelajari, butuh proses dan membutuhkan waktu secara kontinu. Dan Titus mengatakan bahwa itulah yang membuat kita bisa berbuah. Sebaliknya unculvitated and unfruitful life pun menjadi bagian dari orang-orang yang mengabaikan pentingnya hal tersebut.

Dalam beribadah pun diperlukan latihan. Kita tidak bisa malas-malasan dan menunggu sampai Tuhan langsung menyulap roh kita untuk menjadi roh yang taat dalam sekejap mata dengan instan. Tuhan bisa melakukan itu, tapi itu tidak mendidik, sehingga cara demikian bukanlah cara yang disukai Tuhan. Melalui serangkaian peristiwa, kejadian, nasihat atau teguran orang lain dan sebagainya, baik yang indah maupun lewat penderitaan dan kesulitan, Tuhan siap memberi pelajaran bagi kita untuk lebih dekat lagi kepadaNya. Inilah yang dikatakan Paulus lewat suratnya kepada Timotius. "Latihlah dirimu beribadah." (1 Timotius 4:7b). Train yourself toward godliness. keep yourself spiritually fit. Training dan fit, itu terdengar seperti latihan kebugaran alias olah raga, dan memang seperti itulah adanya. Jika sebuah latihan fisik yang  penting untuk menjaga kebugaran kita membutuhkan sebuah proses yang tidak singkat, apalagi sebuah ibadah yang akan berguna jauh lebih banyak. Seperti itulah kata Paulus selanjutnya. "Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang." (ay 8).

Lantas perhatikan pula bagaimana Tuhan memerintahkan bangsa Israel untuk mengajarkan firman Tuhan kepada keturunan mereka secara terus menerus dan berkesinambungan. "Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun." (Ulangan 6:6-7). Berulang-ulang itu berbicara mengenai sebuah proses yang berkesinambungan. Apabila untuk kita yang sudah dewasa saja belajar masih merupakan hal yang sangat penting, apalagi buat anak-anak kita di masa pertumbuhan mereka. Dunia yang mereka huni sekarang bukanlah sebuah dunia yang mudah dan selalu bersahabat. Ada kalanya dunia ini kejam dan ada kalanya pula terdapat banyak jebakan di dalamnya. Bahkan kita sering merasa bahwa semakin lama dunia ini semakin dingin, kaku dan tidak bersahabat. Kejahatan dan penyesatan ada dimana-mana. Jika anak-anak kita tidak mengetahui apa-apa tentang kebenaran, setiap saat mereka bisa terjerumus ke dalam kebinasaan bahkan sejak masa kecilnya. Oleh karenanya kita harus mampu terus menanamkan firman Tuhan secara terus-menerus kepada mereka, baik lewat pengajaran maupun contoh keteladanan. Semua ini akan menjadi bekal yang sangat berharga buat mereka. Tapi itu tidak bisa kita lakukan hanya dalam sekejap saja. Dan jangan lupa, semuanya harus melalui serangkaian proses yang dilakukan secara kontinu.

Bagi pianis senior di atas, belajar merupakan sebuah proses yang membuat hidup menjadi menarik. Menjalani proses memang seringkali tidak mudah. Ada kalanya kita mengalami kesulitan dalam prosesnya, bahkan ada saat-saat dimana kita harus rela mengalami penderitaan. Ada kalanya kita harus berjuang melawan rasa malas, jenuh atau sejenisnya. Tapi itulah bagian dari kehidupan yang harus kita sikapi dengan proses. Tetaplah berpegang teguh kepada Tuhan, tetaplah berusaha, tetaplah belajar dan jangan lupa tetaplah penuhi diri kita dengan ucapan syukur. Firman Tuhan berkata "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." (Filipi 4:6). Di balik kelemahan dan keterbatasan kita sebagi manusia, Tuhan akan selalu memberi kelegaan dan kekuatan atas kita. Jika demikian, apa yang harus kita lakukan adalah terus bertekun melatih diri dan terus belajar untuk semakin mengenal, mengerti dan melakukan Firman Tuhan secara lebih mendalam lagi. Tuhan selalu mendorong semua anak-anakNya untuk terus belajar mengenai hal-hal yang bisa meningkatkan kualitas hidup di dunia, tapi juga terutama belajar untuk mengenalNya lebih lagi dan mengetahui apa yang menjadi rencana dan kehendakNya dalam kehidupan kita. Yesus mengingatkan kita untuk terus menyempurnakan diri hingga bisa menyerupai kesempurnaan Bapa. "Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." (Matius 5:48). Dan hal ini tidak akan bisa kita capai hanya dalam sekejap mata saja. Karenanya marilah kita terus tekun dalam belajar. Berbuat baik pun merupakan sesuatu yang harus dilatih. Masih ada banyak yang belum kita ketahui. Teruslah upgrade diri kita dalam segala hal kalau kita mau terus mengalami pertumbuhan baik dalam pengetahuan, keahlian maupun iman.

Life is a learning process. When you stop learning, life stops rightheret








Sumber : http://renungan-harian-online.blogspot.com




« »
« »
« »
Get this widget