Di dlm Firman-Nya ada kepastian. Roh Kudus akan memimpin kita berjln di atas ketidakpastian. Ia hanya butuh kita percaya & taat Kisah 10:19-20

Minggu, 15 Februari 2015

ASPEK-ASPEK YANG TERKANDUNG DALAM KASIH

Ayat bacaan: 1 Korintus 13:13
======================
"Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih."


Valentine's Day, Hari Kasih Sayang, telah tiba. Setiap tahunnya perayaan ini memicu pro dan kontra. Yang membuat saya sedih, kenapa yang menentang hanya didasarkan pada asal muasalnya menurut fakta sejarah saja dan bukan kepada esensinya. Kalau memang hanya berdasarkan asalnya, kenapa tidak pilih saja hari lain yang berbeda untuk itu? Dalih selanjutnya adalah bahwa kasih tidak perlu diperingati secara istimewa. Kasih seharusnya tiap hari dan bukan hanya sehari saja, katanya. Itu idealnya, dan saya sangat setuju kalau itu bisa dijalankan oleh manusia. Faktanya, kesibukan yang menyita waktu, berbagai kegiatan dan agenda sehari-hari selalu saja membuat kita kekurangan waktu, tenaga atau mood untuk bisa seperti itu. Apalagi kalau orang-orang terdekat yang paling kita sayangi tinggal di kota atau negara yang berbeda, akan sulit bagi kita untuk setiap hari bisa menyatakan kasih kita kepada mereka. Fakta lainnya adalah bahwa manusia semakin banyak yang hidup dengan memperkaya kebencian ketimbang menyatakan kasih. Karenanya saya rasa kita semua perlu diingatkan lewat sebuah hari yang dikhususkan untuk kasih. Sebuah hari yang seharusnya lebih dari sekedar makan malam romantis bersama kekasih, tetapi dirayakan dengan kembali merenungkan kasih sebagai esensi yang terindah dalam hidup manusia. Artinya kasih seharusnya bisa menjangkau jauh lebih luas daripada hanya antar pasangan saja, bahkan seharusnya melebihi hubungan antar keluarga dan orang-orang terdekat saja.

Kamis, 12 Februari 2015

SULITNYA MEMAHAMI RENCANA TUHAN

Ayat bacaan:Pengkotbah 3:11
===========================
"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir."


Seorang bassist terkenal yang masih muda sekali waktu menceritakan kisahnya di masa kecil. Sejak masih berusia 5 tahun ia sebenarnya sudah menunjukkan ketertarikan ke arah musik. Maklum, kedua orang tuanya memang hidup di dunia musik, begitu pula dengan paman dan beberapa keluarga lainnya. Ia menceritakan bahwa setiap kali ia meminta sang ayah untuk mengajarkannya memainkan instrumen, sang ayah selalu menolak. Ia sempat kecewa dan marah, bertanya-tanya mengapa ayahnya menolak mengajarnya sementara sangat bersemangat mengajar banyak murid. Ia terus menamatkan tiap jenjang sampai masuk ke sebuah fakultas seni. Setelah mencoba beberapa tahun, ia tidak lagi bisa menutup mata lagi dari panggilannya dan memutuskan untuk total di bidang musik. Belakangan barulah ia tahu bahwa ternyata maksud ayahnya baik. Ayahnya menolak mengajar dia bukan karena merasa dirinya tidak punya bakat. Sama sekali bukan. Tapi ayahnya memutuskan untuk tidak terjun langsung dari semula karena tidak ingin pendidikan formalnya berantakan. Dan yang lebih penting lagi, ia mau anaknya tidak bergantung dan manja karena punya ayah pemusik handal. Sang ayah mau anaknya berjuang sendiri dari bawah agar mental dan moralnya kuat saat sudah berhasil nanti. "Sekarang barulah saya tahu bahwa papa ternyata sangat sayang kepada saya. Semua demi kebaikan saya. Bahkan saya berani berkata bahwa kalau papa tidak bersikap seperti itu, saya tidak akan menjadi diri saya seperti sekarang." katanya. Bertahun-tahun ia tidak bisa mengerti, tetapi akhirnya ia sadar bahwa keputusan sang ayah merupakan yang terbaik bagi dirinya. Saat ini mereka saling dukung bermain bersama di banyak tempat.




« »
« »
« »
Get this widget