Di dlm Firman-Nya ada kepastian. Roh Kudus akan memimpin kita berjln di atas ketidakpastian. Ia hanya butuh kita percaya & taat Kisah 10:19-20

Minggu, 29 Desember 2013

DARI PALUNGAN MEMBAWA KESELAMATAN

Ayat bacaan: Lukas 1:32
=================
"Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya"
Dalam menyambut Natal, ada sebuah mal yang tidak sekedar menampilkan suasana Natal lewat lampu terang sebagai dekorasi, tetapi juga menghadirkan sebuah set miniatur ketika bayi Yesus lahir dalam palungan. Saya pun lalu membayangkan seperti apa kira-kira situasi atau suasananya pada waktu itu disana, saat Sang Juru Selamat turun ke bumi. Mengingat belum ada kota metropolitan pada jaman itu dan Betlehem hanyalah sebuah kota kecil, Betlehem mungkin sudah tertidur lelap pada malam sunyi yang dingin. Di saat itulah seorang wanita muda bernama Maria tengah berjuang melahirkan Anak yang dikandungnya selama 9 bulan. Tidak ada seorangpun yang membantunya, kecuali Yusuf yang berprofesi sebagai tukang kayu. Wanita muda ini tidak berada di rumah sakit bersalin atau rumah bidan, melainkan di dalam palungan berisi jerami. Itupun masih untung didapat setelah berjuang mencari tempat dimana mereka bisa menginap dan bagi Maria untuk melahirkan. Alkitab mencatatnya demikian: "Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan." (Lukas 2:7). Tidak ada penginapan sama sekali bagi mereka, bahkan satu kamar pun tidak tersedia. Coba pikirkan seandainya seorang Presiden datang ke kota anda, lalu tidak memperoleh tempat dan harus rela beristirahat di kandang hewan. Bukankah itu sangat menyedihkan? Ini yang datang bukan hanya kepala negara, tapi Raja di atas segala raja. Dia lahir bukan di istana yang mewah, bukan di tempat yang mewah dan pantas untuk Raja melainkan di dalam kandang. Saya membayangkan udara pengap, bau dan penuh suara binatang mungkin mewarnai kelahiran Sang Raja pada waktu itu. Sebagian orang mengatakan bahwa si pemilik penginapan adalah orang yang tidak punya hati nurani. Tapi pernahkah terpikir bahwa mungkin Tuhan sudah menyuratkan seperti itu, mempergunakan si pemilik penginapan untuk mengatur dan menyiapkan tempat dalam palungan tepat seperti kehendak Tuhan sendiri? Alkitab tidak menyatakan siapa pemilik penginapan dan apa motivasinya menempatkan seorang ibu muda yang tengah hamil tua di tempat yang kotor dan tidak layak ditempati seperti itu. Tapi biarlah, karena itu bukanlah esensi dari kelahiran Sang Juru Selamat. Dan Yesus pun lahir di kandang domba, mengemban tugas untuk menyelamatkan domba-domba yang hilang.  Yesus lahir untuk menggenapkan kehendak BapaNya yang mengutusNya demi melakukan sebuah misi penyelamatan yang didasarkan oleh sebentuk kasih yang luar biasa besarnya dari Tuhan kepada kita, ciptaan-ciptaanNya yang sudah begitu terkontaminasi oleh dosa turun temurun dan terus mengarah kepada kematian yang menjadi konsekuensi atas dosa-dosa tersebut. Untuk itu Yesus dilahirkan, mengambil rupa seorang hamba, melepas semua hak-hak KetuhananNya demi keselamatan kita semua. Itulah karya dan kasih terbesar yang pernah ada. Kasih ternyata punya kekuatan yang sangat besar sehingga mampu menggerakkan hati Tuhan untuk mengambil langkah luar biasa mencengangkan. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16). That's the greatest gift of all. 

Kamis, 26 Desember 2013

PERDAMAIAN DENGAN TUHAN

Ayat bacaan: 2 Korintus 5:19
======================
"Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami."
"Perdamaian? Itu cuma utopia bro..." demikian kata teman saya sambil tersenyum kecut pada suatu hari ketika kami ngobrol santai. Ia mengacu kepada kondisi negeri kita yang semakin lama semakin tidak kondusif. Pemerintah terkesan sangat lemah dalam melindungi kelompok minoritas dan takut menghadapi golongan keras. Akibatnya kita melihat berbagai bentuk kekerasan yang ironisnya justru mengatas-namakan Tuhan, seolah-olah Tuhan itu haus darah dan kelompok-kelompok itu pun mendapat otoritas untuk membantai orang-orang atas namaNya. Kalaupun tidak menyoroti hal-hal ekstrim, maka kita akan jauh lebih mudah menemukan pertikaian ketimbang perdamaian. Jika anda menonton berita televisi setiap hari, maka setiap hari pula anda akan menemukan berbagai bentuk kekerasan akibat sengketa antar dua pihak atau lebih yang seringkali berujung kekerasan. Demo yang berakhir ricuh, pertengkaran antar warga, bahkan antar aparat keamanan yang seharusnya menjadi pelindung di negeri ini. Anda juga akan mudah menemukan kubu-kubu yang terlibat konflik di kantor, lembaga pendidikan dimana anda menuntut ilmu dan sebagainya yang kerap berasal dari kepentingan pribadi atau golongan. Jika kita melihat dari sisi yang lebih luas yaitu dunia, maka kita akan menemukan begitu banyak sengketa dengan dasar masalah bervariasi yang tidak jarang berujung pada ancaman perang. Tak peduli berapa banyak lembaga internasional yang memberi penghargaan atas inisiatif-inisiatif perdamaian yang dilakukan baik perorangan maupun organisasi atau kelembagaan, bentuk-bentuk kekerasan yang mengorbankan banyak nyawa tetap saja terjadi di berbagai belahan dunia. Di lain waktu mungkin saya akan membahas mengenai ajaran Kristus tentang bagaimana agar kita bisa berdamai di atau dengan dunia beserta isinya yang tak damai ini. Tapi pada hari Natal kali ini, saya ingin mengajak anda untuk melihat sebuah fakta tentang damai lewat kedatangan Yesus ke dunia, yaitu antara kita dengan Allah.

Selasa, 24 Desember 2013

MEWASPADAI PENGAJARAN SESAT

Ayat bacaan: Galatia 1:6
===================
"Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus."
Betapa memprihatinkannya melihat banyaknya pengajaran-pengajaran yang seolah menyampaikan kebenaran padahal berisi pesan-pesan yang menyesatkan. Ada yang sepintas seperti firman Tuhan padahal berpusat pada diri sendiri, mengedepankan 'the kingdom of myself' ketimbang The Kingdom of God, ada yang secara keliru menyampaikan hal-hal yang menjamin keselamatan, tapi penyesatan terbanyak muncul pada pengajaran-pengajaran yang mengacu kepada hal-hal yang menurut dunia bisa membawa kebahagiaan, yaitu kekayaan, kemakmuran dan kemewahan. Teologi-teologi kemakmuran terus menyebar menjauhkan begitu banyak orang dari pemahaman yang benar akan firman Tuhan. Mereka terus memusatkan pengajaran kepada cara untuk kaya, memiliki harta dan materi. Semua ini dikemas dengan sangat pintar sehingga apabila tidak diperhatikan baik, seringkali orang terkecoh dan mengira itu adalah pesan-pesan yang benar. Mereka bahkan berani mengutip ayat-ayat Alkitab padahal isinya memutarbalikkan kebenaran. Berbagai penyebaran doktrin/teologi kemakmuran dipermudah dengan berkembangnya media informasi di jaman modern sekarang ini baik lewat brosur, media cetak, radio, televisi maupun internet. Belum lama ada sebuah reality show di Amerika yang menyoroti kisah beberapa 'so called priests' yang kontennya sangat memprihatinkan. Tidak saja acara ini menonjolkan kotbah-kotbah kekayaan atau kemakmuran di gereja mereka, tetapi juga menyorot kehidupan pribadi yang sama sekali jauh dari ketetapan Tuhan. Mereka terus menyombongkan harta, rumah mewah, jam tangan berlapis emas dan sebagainya, bahkan hubungan dengan pasangan yang mengikuti arus dunia. Menjual kekristenan demi keuntungan diri sendiri, mungkin itu timbul di pikiran kita. Tetapi sebenarnya yang terjadi jauh lebih mengerikan ketimbang itu. Bayangkan ketika pesan-pesan ini ditangkap oleh orang-orang yang tidak mengerti atau mendalami kandungan Alkitab, mereka bisa tersesat dan terseret menuju kebinasaan. Orang akan mengira bahwa mengikuti Yesus secara sempit hanya berbicara soal kekayaan duniawi, dan itu jelas-jelas sangat keliru.

Minggu, 22 Desember 2013

KEBUTAAN ROHANI

Ayat bacaan: Yohanes 9:2
=====================
"Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"
Manusia punya kecenderungan untuk mudah menghakimi. Baik sadar atau tidak, kita punya tendensi untuk menjatuhkan penilaian atau komentar-komentar yang menghakimi orang lain. Ada banyak orang yang melihat setiap langkah suksesnya bukan untuk membuat mereka lebih peka terhadap orang lain tetapi malah mendatangkan sikap lupa diri. Demikian pula ketika orang bertumbuh makin dalam secara rohani. Melihat orang yang hidupnya susah atau memiliki cacat tubuh, banyak orang yang lantas terjebak untuk menuduh bahwa itu akibat dosanya atau dosa orang tuanya, akibat kutuk dan sebagainya tanpa melihat lebih jauh kebenarannya terlebih dahulu. Betapa mudahnya manusia terburu-buru menghakimi orang lain. Hal seperti ini bukan saja terjadi di antara orang-orang dunia, tetapi di antara anak Tuhan pun bisa. Secara tidak sadar orang  bisa mengeluarkan ucapan-ucapan yang secara tidak langsung menyakiti orang lain, menyudutkan dan menjatuhkan. Komentar-komentar yang selintas, sambil lalu, tanpa kita tahu kebenarannya tapi menyakitkan orang yang kita komentari. Ini adalah sesuatu yang tidak pantas dilakukan apapun alasannya. Bayangkan jika di antara jemaat gereja pola pikir seperti ini timbul, tidakkah itu ironis? Gereja tidak lagi berpikir untuk menjangkau orang-orang yang butuh diselamatkan, tetapi berubah fungsi menjadi kelompok 'hakim' yang bisa menjatuhkan vonis dengan menghukum, mengusir dan menjadi sarang gosip. Jika terus dibiarkan, gereja bukan lagi menjadi tempat dimana orang bisa merasakan hadirat Tuhan dan bertumbuh bersama-sama saudara/saudari seiman tanpa memandang status, suku bangsa dan latar belakang lainnya, tapi akan menjadi sekumpulan orang eksklusif yang merasa diri paling benar dan merasa punya hak untuk menghakimi orang lain.

Sabtu, 21 Desember 2013

TAHU APA YANG DIMINTA

Ayat bacaan: 1 Raja Raja 3:9
========================
"Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?"
Alkisah ada tiga sahabat terdampar di sebuah pulau dan menemukan sebuah botol. Ketika dibuka, tiba-tiba muncullah jin dan sebagai tanda terima kasih, ia akan mengabulkan tiga permintaan dari mereka. Yang pertama minta untuk pergi ke Paris. Jin mengabulkan, dan saat itu juga ia sudah berada disana. Yang kedua minta ke Hollywood, dan sama seperti temannya, ia pun dalam sekejap mata sampai disana. Melihat kedua temannya sudah lenyap, yang terakhir merasa kesunyian dan bergumam "seandainya kedua temanku ada disini..." Jin menganggap itu sebagai permintaan terakhir, dan kedua temannya pun kembali lagi ke tempat semula. Ini adalah anekdot yang pernah saya baca beberapa waktu yang lalu yang meski lucu, bagi saya sangat baik untuk menggambarkan sifat manusia yang seringkali tidak tahu apa yang seharusnya mereka minta. Ketika kesempatan untuk meminta hadir, kita akan terfokus pada ke'aku'an kita dan meminta segala sesuatu yang hanya mengarah kepada kenyamanan dan kemakmuran menurut cara pandang dunia. Dan kita selalu ingin sesuatu yang instan. Kita tidak lagi percaya pada proses tapi hanya menginginkan hasil akhir langsung, tanpa perjuangan lagi. So if God gives you a chance to make one wish, what would you ask? 

Kamis, 19 Desember 2013

ROH MANUSIA PELITA TUHAN

Ayat bacaan: Amsal 20:27
=====================
"Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya."
Sepasang mata yang diberikan Tuhan akan berfungsi baik dengan adanya terang. Jika mata kita berada dalam kegelapan, maka kedua mata kita akan sulit bekerja. Pada suatu kali ketika menunggu masuk ke bioskop, saya ngobrol dengan penjaga pintu. Ketika menceritakan suka dukanya, ia mengatakan bahwa salah satu tugas yang harus ia lakukan adalah mengantar penonton yang terlambat untuk sampai ke kursi sesuai nomor tiketnya. Tugas ini tampaknya gampang, tetapi sebenarnya tidaklah semudah yang kita pikirkan. Ia terlebih dahulu harus familiar dengan layout seluruh bioskop agar tidak terjatuh saat mengantar, karena senter yang ia pakai diutamakan untuk menerangi jalan si penonton untuk sampai pada kursinya. Belum lagi kalau orang yang diantarkan sudah berumur, maka ia harus benar-benar hati-hati supaya mereka tidak sampai ada apa-apa karena jatuh, tersandung dan sebagainya apalagi saat meniti tangga. Jadi tugas seorang penjaga pintu bukanlah hanya merobek karcis dan memastikan bahwa yang masuk adalah orang yang sudah membeli karcis dan tidak salah masuk studio tapi juga memastikan agar mereka yang terlambat bisa mencapai tempat duduknya tanpa mengalami sesuatu apapun dan bisa menikmati film yang mereka pilih dengan nyaman.

Selasa, 17 Desember 2013

YESUS SANG TERANG DUNIA

Ayat bacaan: Yohanes 8:12
=====================
"Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."
Pusat-pusat perbelanjaan dan berbagai tempat publik sudah mulai berbenah dalam menyambut Natal. Anda akan menjumpai lampu-lampu terang baik yang ditempatkan pada Pohon Natal, menjuntai dari atas, menggelayut dari satu sisi ke sisi lain dan sebagainya. Sebuah perayaan seperti Natal akan selalu dirayakan dengan suasana yang terang dan semarak, itu menunjukkan bahwa terang mewakili perasaan sukacita, gembira, bahagia, yang tentu saja merupakan bentuk-bentuk perasaan yang hadir dalam sebuah perayaan. Sebentar lagi sebagian dari kita akan mulai merakit Pohon Natal di rumah. Pohon ini juga disebut orang dengan Pohon Terang, mengacu kepada banyak lampu kecil kerlap kerlip yang kita lingkari di situ.

Senin, 16 Desember 2013

TERANG DUNIA

Ayat bacaan: Yohanes 12:46
======================
"Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan."
Ada banyak kota metropolitan di dunia yang selalu gemerlap seperti tak pernah tidur. Gelar "the city that never sleeps" pun biasanya disematkan pada kota-kota seperti ini. Gedung-gedung pencakar langit, wide screen besar berisi iklan, lampu-lampu menerangi kota, jalanan yang padat menjadi saksi akan gemerlapnya kota metropolitan ini. Dengan terangnya lampu-lampu tanpa pernah berhenti di kota-kota seperti ini, apakah itu berarti dunia ini terang benderang? Jika ditilik dari cahaya yang dihasilkan oleh arus listrik, tentu saja. Tapi secara rohani dunia semakin lama sebenarnya semakin masuk ke dalam kegelapan. Semakin banyak orang-orang yang saling menyesatkan. Berbagai bentuk pengajaran di dunia semakin menjauhkan kita dari ketetapan Tuhan, dan itu seringkali tidak kita sadari karena dikemas dengan sangat indah dan rapi. Tengoklah hal-hal yang dipercaya dunia sebagai penjamin kebahagiaan. Rumah mewah, mobil lux, berbagai peralatan, gadget, benda-benda hi-end dan hi-tech, semua ini tampil dalam iklan-iklan yang memamerkan deretan gigi putih bersih yang mendorong anda untuk mencari kebahagiaan dengan membeli produk mereka.

Minggu, 15 Desember 2013

FLAME ON !

Ayat bacaan: Yesaya 60:1
=======================
"Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu."
Sejak kecil saya menggemari komik-komik superhero Amerika baik terbitan DC Comics dan Marvel. Dari koleksi Marvel Comics ada sebuah grup superhero dengan keistimewaan berbeda yang dikenal dengan the Fantastic Four. Dari keempat manusia super ini saya paling suka dengan karakter Human Torch alias si manusia api. Dalam ceritanya ia memperoleh kekuatan ketika pesawat yang ditumpanginya dibombardir oleh sinar kosmik. Sejak saat itu ia bisa mengontrol kapan tubuhnya diselimuti api tanpa membahayakan dirinya. Sebuah teriakan "flame on!" akan membuatnya seperti terbakar dan ia pun terbang dengan bara menyala di sekujur tubuhnya, membuatnya kebal terhadap api dan tidak mudah ditaklukkan oleh musuh.

Sabtu, 14 Desember 2013

PELITA YANG MENERANGI JALAN

Ayat bacaan: Mazmur 119:105
====================
"Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."
Tengah mengetik sebuah artikel, listrik di rumah tiba-tiba padam. Saya tidak berada di dekat senter atau sumber penerangan lainnya sehingga harus melangkah perlahan menuju tempat-tempat dimana senter mungkin saya letakkan. Secara tidak sengaja dalam melangkah di kegelapan kaki saya terantuk meja. Sakitnya lumayan, dan tidak jauh dari sana kaki saya kembali berbenturan dengan pinggiran sofa. Senter tidak juga ditemukan meski saya sudah meraba beberapa rak dan meja. Saya akhirnya menemukan lilin tapi kemudian harus menuju ke dapur untuk mengambil korek api. Kesulitan timbul karena gelap dan kemudian harus berjalan di dalam gelap. Mudah bagi kita untuk melangkah pada tempat yang terang, tapi bagaimana jika harus meniti langkah dalam kegelapan? Itu akan sangat sulit, terlebih apabila kita berada pada sebuah tempat yang tidak kita kenal. Mungkin ada batu di depan anda, lubang, tangga dan kendala-kendala lainnya sehingga apabila tidak hati-hati anda bisa terjatuh dan celaka.

Selasa, 10 Desember 2013

TO WHOM OUR HEARTS BELONG?

Ayat bacaan: 1 Petrus 3:15
==================
"Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan!"
Ketika menerangkan tentang hal mengumpul harta dalam Matius 6:19-24, Tuhan Yesus mengingatkan kita agar jangan salah oritentasi dalam mengumpul harta. Bukan harta di bumi yang penting untuk dikumpulkan, tpai di surga. Jika kita salah berpikir dengan menganggap bahwa sebuah hidup yang berpusat pada pengumpulan harta kekayaan bisa menjamin kebahagiaan dan kesempurnaan hidup, kenyataannya seringkali tidak demikian. Ada ngengat, karat dan pencuri yang siap menghabiskan berapapun jumlahnya dalam sekejap mata. Bukankah kita sering melihat hal tersebut, atau mungkin pernah mengalaminya? Saya pernah mengalaminya dan sejak itu mengerti bahwa mementingkan uang dalam hidup adalah sesuatu yang sia-sia dan keliru. Tuhan Yesus mengatakan "Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." (Matius 6:21). Apa yang dikatakan Yesus itu sangatlah benar. Kita akan menaruh seluruh hati kita kepada apa yang kita anggap paling berharga. Pertanyaannya, dimana kita meletakkan hati kita hari ini? Apakah masih pada hal-hal yang didoktrin oleh dunia sebagai penjamin kebahagiaan atau kepada Penjaga Israel yang tidak terlelap dan tidak tertidur (Mazmur 121:4)? Pertanyaan kedua, jika kita memang meletakkan Yesus pada posisi paling utama, sebagai apa kita menempatkanNya? Apakah sebagai Tuhan atau hanya sebagai provider harta, bodyguard, dokter dan sejenisnya? Ini adalah pertanyaan-pertanyaan penting yang harus sering-sering kita periksa agar jangan sampai ada motivasi-motivasi yang bergeser dalam hati kita.

Senin, 09 Desember 2013

MENARUH PIKIRAN DAN PERASAAN DALAM KRISTUS

Ayat bacaan: Filipi 2:5
=================
"Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus"
Tidak terasa kita sudah berada di bulan Desember. Sebentar lagi kita akan merayakan Natal, mengenang dan mensyukuri kelahiran Sang Juru Selamat yang datang ke dunia, atas dasar kasih Allah yang begitu besar kepada kita, sehingga kita tidak lagi harus binasa melainkan beroleh kehidupan yang kekal, seperti yang tertulis dengan sangat jelas pada Yohanes 3:16. Bagaimana anda mengisi Natal tahun ini? Banyak diantara kita yang sudah mulai bersiap-siap untuk liburan, tukar menukar hadiah dengan orang-orang dekat yang kita kasihi dan berbagai perayaan lain. Beberapa pusat perbelanjaan sudah mulai berbenah mendekor dengan tema Natal, lagu-lagu Natal sehingga suasananya sudah sangat terasa. Kelahiran Yesus memang sepantasnya kita sikapi dengan sukacita. Sebagai manusia tentu kita akan merayakannya melalui berbagai kegiatan yang diisi dengan kegembiraan. Tapi kita harus juga berpikir, apakah semangat Natal hanyalah berbicara atau berkaitan dengan pesta dan berbagai perayaan lainnya saja? Jika kegiatan kita hanya berkutat dalam hal-hal tersebut, maka itu tandanya kita belumlah memahami hakekat kedatangan Kristus ke dunia.

Kamis, 05 Desember 2013

MOTIVASI MENGIKUTI YESUS

Ayat bacaan: Yohanes 6:24
================
"Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus."
Berkembangnya doktrin teologi kemakmuran dalam beberapa tahun terakhir ini cukup memprihatinkan. Di satu sisi kita tahu bahwa Tuhan sanggup memberkati bukan hanya pas-pasan atau ala kadarnya, tetapi berkelimpahan. Tapi di sisi lain dengan pemahaman hanya mencari kemakmuran, kita bisa terjebak pada tipu-tipu kuno iblis untuk menjatuhkan kita kepada motivasi yang salah dalam mengikuti Yesus. Ketika orang mengira bahwa ada jaminan kemakmuran yang datang secara instan begitu mereka mengikuti Yesus, mereka akan kecewa karena yang sering terjadi tidaklah demikian. Seperti yang saya alami dan banyak orang lainnya, Tuhan lebih suka membentuk diri kita terlebih dahulu untuk siap menerima berkat-berkatNya, dan seringkali itu bukan sesuatu yang mudah. Sebuah bentuk pengertian akan kemakmuran dalam konsep keliru bisa menyesatkan kita, terlebih apabila kita belum memahami betul prinsip-prinsip Kerajaan mengenai berkat, keselamatan dan sebagainya. Kepintaran banyak penganut doktrin ini dalam mengolah ayat hingga terlihat seakan mendukung pengajarannya memang hebat, tapi itu tidaklah aneh karena ayat bisa dipelintir dengan mudah ketika dicabut dari konteksnya secara sepihak sebagai dasar pijakan atau legitimasi paham atau pengajaran apapun.

Senin, 02 Desember 2013

DUDUK DI KAKI TUHAN DAN MENDENGARKANNYA

Ayat bacaan: Lukas 10:39
=====================
"Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya"
Apa yang akan anda lakukan untuk menyenangkan ayah anda? Ayah saya sangat senang sebuah kebersamaan, pergi bersama anak-anaknya dan bisa ngobrol, tertawa bersama. Berhubung saya tinggal di kota lain, itu jarang bisa terjadi. Tapi saya kerap menelepon dan bercerita tentang hal-hal sehari-hari, dan ia pun demikian. Itu membuat ayah saya tetap bisa merasakan kebersamaan meski tidak bisa sering-sering bertemu secara fisik. Selain punya ayah di dunia, kita juga punya Bapa surgawi. Pernahkah anda berpikir apa yang bisa anda lakukan untuk menyenangkanNya? Ada banyak orang yang salah kaprah mengira bahwa mereka harus sibuk melayani. Semakin terlihat sibuk, semakin baik pula mereka pastinya di mata Allah. Tidak jarang pula orang berpikir untuk menyogok Allah lewat seabreg pelayanan mereka. Lewat kesibukan melayani, mereka pasti akan jauh dari masalah dan Tuhan akan memberikan mereka harta kekayaan di dunia. Ini sebuah konsep yang sangat keliru, karena lewat Yesus sendiri kita bisa melihat bahwa bukan kesibukan melayani yang membuat Tuhan senang, tetapi justru kerinduan kita untuk duduk di kakiNya dan mendengar perkataanNya.




« »
« »
« »
Get this widget