Di dlm Firman-Nya ada kepastian. Roh Kudus akan memimpin kita berjln di atas ketidakpastian. Ia hanya butuh kita percaya & taat Kisah 10:19-20

Sabtu, 29 Juni 2013

RAJIN INTROSPEKSI

Ayat bacaan: Efesus 5:15
===================
"Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif"
Sebuah band yang saya kenal dekat baru saja rampung mengerjakan album barunya. Pentolannya bercerita kepada saya bahwa proses pembuatannya membutuhkan waktu beberapa tahun. Itu waktu yang tidak sedikit. Ketika saya tanya mengapa harus sampai selama itu, ia pun menjawab bahwa untuk menghasilkan album yang maksimal ia perlu waktu tidak hanya untuk proses penulisan komposisi dan latihan, tapi juga karena mereka perlu waktu untuk mengevaluasi sampai dimana pencapaian mereka dalam album-album terdahulu, dimana kekurangannya, apa yang menjadi kekuatan mereka. Kemudian mereka pun harus memperbaiki apa yang masih kurang dan menggodok konsep lebih baik lagi agar album ini bisa sukses baik di pasaran maupun bagi karir mereka. Berkecimpung di dunia seperti ini saya sudah biasa menyaksikan berbagai pola band atau musisi di dapur rekaman. Ada yang serius seperti band yang saya baru saya ceritakan, ada pula yang kejar tayang karena ingin memperoleh keuntungan sebesar-besarnya selagi bisa. Orang-orang yang kejar tayang biasanya menomor duakan pentingnya menghasilkan album dengan kualitas bagus. Lebih cepat, lebih baik, supaya untungnya pun bisa cepat. Begitu pikir mereka. Meniru, mengikuti trend pun menjadi alternatif agar album bisa lekas rampung. Bisa saja mereka sukses di pasar, tapi biasanya band-band seperti ini hanya numpang lewat saja. Hari ini sukses, besok sudah dilupakan orang. Band yang serius dalam berkarir biasanya tidak terlalu sering mengeluarkan album. Bisa makan waktu lama, tapi mereka punya ketahanan lebih kuat dalam meniti karir di dunia industri musik. Band yang saya ceritakan di atas sudah berjalan lebih dari 20 tahun. Selalu saja ada inovasi baru yang keluar dari proses pemikiran, introspeksi, evaluasi, penelitian, pengembangan dan berbagai proses evaluasi lainnya.

Selasa, 25 Juni 2013

MAU MENDENGAR


Ayat bacaan: Matius 11:15
======================
"Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Secara umum, orang lebih mudah untuk berbicara ketimbang mendengar. Seringkali sulit bagi kita untuk bisa mendapatkan teman yang mau mendengar curahan hati kita, tetapi biasanya mudah untuk menemukan orang yang hobinya bercerita panjang lebar. Ada banyak istri yang mengeluh karena suaminya tidak lagi mau menyediakan waktu untuk mendengar mereka karena merasa sudah terlalu lelah bekerja sehari penuh. Para suami tampaknya lupa bahwa istri mereka ingin berbicara dengan mereka mengenai segala sesuatu setelah tidak bertemu seharian dan mengira bahwa mencukupi kebutuhan secara finansial merupakan satu-satunya tugas atau peran suami dalam rumah tangga. Saya sehari-hari sibuk menjalani begitu banyak pekerjaan yang berbeda. Hampir setiap harinya saya masih harus bekerja hingga lewat tengah malam seperti misalnya renungan yang anda baca ini sedang saya tulis ketika jam sudah menunjukkan pukul 2:15 dini hari. Ditengah kesibukan yang luar biasa seperti ini, saya sadar harus membagi waktu untuk istri. Terkadang kami pergi makan malam keluar, nonton film, jalan-jalan atau setidaknya menyediakan waktu untuk mendengarkan ceritanya. Konsekuensinya, saya harus lembur extra karena waktu di jam produktif sudah terpakai untuknya, tetapi itu harus saya jalani dengan sukacita karena untuk mendengarkan istri pun merupakan tugas yang tidak kalah pentingnya jika mau rumah tangga berlangsung bahagia. Baru saja seorang teman mengatakan bahwa ia malas mendengar istrinya karena bisa ada kritik disana. "Saya sudah terlalu capek bekerja, jadi tidak mau lagi mendengar komentar-komentarnya." demikian katanya. Benar, ada kalanya kita sudah terlalu lelah sehingga cepat kesal ketika mendengar kritik, tapi kalau kritiknya bertujuan membangun dan bermanfaat untuk membuat kita lebih baik lagi, kenapa kita harus anti terhadap itu walau dalam keadaan lelah sekalipun? Mengapa kita sulit untuk menerima kenyataan bahwa istri punya kebutuhan untuk didengar oleh suaminya? Satu pertanyaan lagi, jika terhadap istri yang notabene manusia seperti kita saja kita sudah tidak lagi mau mendengar, bagaimana kita bisa mendengar ajaran-ajaran Kristus yang terkadang bisa seperti menegur apakah itu lewat kotbah, membaca Alkitab dan sebagainya? Apakah kita bisa tetap baik dengan menjadi orang-orang yang alergi mendengar tapi hobi mengomel?

Senin, 24 Juni 2013

HATI - HATI JATUH

Ayat bacaan: 1 Korintus 10:12
==========================
"Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!"

Semua orang ingin sukses dalam hidupnya. Tidak satupun orang yang ingin tetap jalan ditempat atau malah menurun, terus menerus terbelit kesulitan hidup yang tidak kunjung habisnya. Karena itulah kita menimba ilmu, terus belajar dan bekerja keras untuk bisa berhasil dalam hidup. Sayangnya, ada banyak yang hidupnya hancur justru ketika mereka berhasil berjuang untuk mencapai posisi tinggi. Hampir setiap hari kita dikejutkan oleh berita-berita mengenai orang-orang terkenal yang jatuh ketika mereka ada di puncak ketenarannya. Ada yang masuk ke dalam jebakan korupsi, skandal, narkoba, ketamakan, perceraian dan sebagainya. Tidak sedikit yang tadinya mengikut Tuhan dengan baik dalam hidup mereka, tetapi kemudian terjebak oleh bermacam jerat dosa dan pada akhirnya harus berhadapan dengan kehancuran. Dalam seketika hidup mereka luluh lantak dan itu sama sekali tidak sebanding dengan tahun-tahun sulit perjuangan mereka untuk mencapai ketenaran.

Rabu, 19 Juni 2013

DOA BAPA KAMI

Ayat bacaan: Matius 6:9
=================
"Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu..."

Doa adalah sebuah anugrah yang luar biasa, anugrah berupa kesempatan dimana kita bisa menghampiri tahta kasih karunia, menghampiri Bapa dan berkomunikasi atau berhubungan secara timbal balik denganNya. Kemarin saya sudah menyampaikan bahwa doa seharusnya tidak disampaikan bertele-tele tetapi sederhana dan jujur dari hati yang bersih. Pertanyaannya, bagaimana sebenarnya doa yang sederhana itu? Apakah Yesus pernah memberi contoh mengenai bentuk doa yang baik?

Minggu, 09 Juni 2013

TANGAN BESI

Ayat bacaan: Matius 20:25-26a
=========================
"Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu.."

Sepanjang sejarah dunia ada banyak pemimpin tangan besi yang suka membatasi ruang gerak rakyat, bertindak represif, otoriter, kaku, bahkan tidak segan-segan menindas rakyatnya sendiri jika perlu. Seorang ahli filsafat politik bernama Nicolo Machiavelli bahkan pernah menulis bahwa "untuk dikagumi rakyat, buat mereka takut kepadamu." Banyak yang merasa bahwa kekerasan merupakan jawaban atas sebuah permasalahan, cerminan power atau kekuatan sehingga orang merasa takut dan kemudian patuh. Pemimpin yang bersikap seperti ini bukan cuma pemimpin sebuah negara, tapi juga pemimpin lembaga, komunitas kecil atau bahkan dalam skala yang lebih kecil lagi, pemimpin keluarga.

Sabtu, 08 Juni 2013

MENYARING KATA

Ayat bacaan: Matius 12:36-37
==================
"Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."

Mengakses air dari sumber mata air punya dua sisi. Di satu sisi harga airnya jauh lebih murah dibanding mempergunakan air dari PAM, tapi di sisi lain air bisa kotor saat musim hujan. Untuk mengatasinya saya merancang sendiri saringan atau filter dengan mempergunakan spons (sponge) yang biasa digunakan di aquarium. Spons saya masukkan ke dua tabung yang dihubungkan dengan pipa. Dari yang besar kemudian ke yang kecil, akhirnya masuk ke torrent. Sistim dua kali penyaringan ini cukup efektif untuk menyaring kotoran, lumpur dan keong-keong kecil yang ikut bersama air sehingga air yang dipakai untuk hidup sehari-hari layak untuk dipergunakan.

Kamis, 06 Juni 2013

HATI KERAS MEMBATU

Ayat bacaan: Ibrani 3:15
===============
"Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman"

"Musik kegemaran boleh cadas, tapi hati harus tetap lembut, bro!" ujar seorang teman saya yang sangat menggemari genre musik rock sambil tertawa. Ia berkata demikian karena sebagai penggemar musik rock, ia sering dianggap sebagai orang yang keras atau kasar, apalagi jika melihat penampilannya dengan rambut panjang dan berbagai aksesoris/atribut seperti rocker. Sah-sah saja memang menyukai aliran musik tertentu termasuk musik rock. Meski sering dituduh sebagai musik yang mengusung kekerasan atau hal-hal yang buruk, saya dan teman saya sepakat bahwa semua itu seharusnya dikembalikan kepada orang yang mempergunakan aliran musik ini. Benar, ada banyak band rock yang seperti terlihat memuja hal-hal yang keliru, tetapi tidak kalah banyak pula band rock yang memakainya untuk tujuan baik, termasuk di dalamnya untuk memuliakan Tuhan. Musik, apapun jenisnya tetaplah musik yang bisa dipakai sebagai sarana apresiasi, media meluapkan perasaan dan hiburan. Jadi bukan salah musiknya, tapi tergantung siapa yang memakai dan untuk apa ia memakainya. Teman saya menyukai jenis musik rock yang cadas, tapi ia benar karena mengatakan bahwa hati harus tetap lembut, karena begitu hati mengeras, efeknya bisa sangat merugikan.

Rabu, 05 Juni 2013

KEPUTUSAN YANG MENGUBAH DUNIA


Ayat bacaan: 2 Korintus 3:5-6
=======================
"Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan."

Sepanjang dunia berjalan, selalu ada keputusan-keputusan yang mengubah dunia, apakah menjadi lebih baik atau buruk. Ambil satu contoh kecil saja mengenai Perang Dunia Kedua. Dalam buku berjudul Fateful Choices: Ten Decisions that Changed the World, 1940-1941 kita bisa melihat ada setidaknya 10 keputusan yang diambil para pemimpin dunia saat itu seperti Churchill, Hitler, Mussolini, Roosevelt, Stalin dan sebagainya. Entah mereka sadar atau tidak, serangkaian keputusan ini ternyata berdampak sangat berat terhadap kehidupan dunia. Jutaan orang meninggal dunia bahkan meninggalkan luka yang sangat dalam bagi keluarga dan keturunan banyak orang hingga hari ini.

Sabtu, 01 Juni 2013

MENGENAL POTENSI DIRI : 5 ROTI 2 IKAN

Ayat bacaan: Markus 6:38
================
"Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!"


Seberapa jauh kita mengenal potensi diri kita masing-masing? Saya bertemu dengan banyak orang yang di usia dewasanya ternyata belum kunjung mengetahui apa sebenarnya talenta yang telah dianugerahkan Tuhan pada diri mereka. Jangankan talenta, hobby saja kalau ditanya mereka bisa bingung menjawabnya. Ada yang terus belajar, dan itu tentu baik. Tapi itupun tidak menjamin orang untuk bisa mengetahui potensi diri mereka. Ada banyak orang yang sudah melalui jenjang pendidikan tinggi tetapi mereka tidak kunjung menghasilkan apa-apa. Hidupnya tetap tidak produktif bahkan sebagian masih bergantung kepada orang tuanya. Malah ada yang menjadikan proses belajar sebagai pelarian, maksudnya mereka ini terus melanjutkan pendidikan bukan karena ia ingin lebih pintar atau mendapat kesempatan kerja lebih baik, tapi justru untuk mengelak dari bekerja. Ada banyak juga yang bingung harus memilih apa dalam melanjutkan pendidikan di perguruan tingi. Bingung mau jadi apa, karenanya bingung pula harus mengambil jurusan apa. Cari yang favorit, padahal itu bukan panggilannya. Atau memilih jurusan bukan karena mengetahui tujuan melainkan karena desakan orang tua, ikut-ikutan teman atau asal pilih. Akibatnya ada banyak orang yang menjadi tidak tentu arah setelah tamat kuliah.
Saya masih ingin melanjutkan pembahasan diseputaran talenta. Tidak mengenali potensi diri sendiri ternyata menjadi permasalahan umum begitu banyak orang. Banyak diantara mereka yang merasa kecil dan tidak akan mampu melakukan apapun. Jangankan yang besar, yang kecil saja sudah terasa sulit. Mengukur dirinya terlalu rendah dibanding potensi mereka yang sesungguhnya pun kemudian sering menjadi penyebab.




« »
« »
« »
Get this widget