Di dlm Firman-Nya ada kepastian. Roh Kudus akan memimpin kita berjln di atas ketidakpastian. Ia hanya butuh kita percaya & taat Kisah 10:19-20

Minggu, 31 Maret 2013

MENJADI TERANG DI DUNIA USAHA DAN PEKERJAAN

Ayat bacaan: Daniel 6:2-3
=====================
"Lalu berkenanlah Darius mengangkat seratus dua puluh wakil-wakil raja atas kerajaannya; mereka akan ditempatkan di seluruh kerajaan; membawahi mereka diangkat pula tiga pejabat tinggi, dan Daniel adalah salah satu dari ketiga orang itu; kepada merekalah para wakil-wakil raja harus memberi pertanggungan jawab, supaya raja jangan dirugikan."
Sebagai orang percaya kita diminta untuk bangkit dan menjadi terang, sebab terang Tuhan sudah terbit atas kita. Ini dikatakan dalam Yesaya 60:1. Dimana kita bisa menjadi terang ketika terang kemuliaan Tuhan itu terbit atas kita? Tentu saja kita bisa memulainya dari lingkungan sekitar kita, dan itu termasuk pula dalam dunia pekerjaan dimana kita ditempatkan. Kita harus paham bahwa ditempat kita bekerja, berusaha dan menjalankan profesi kita, ada banyak jiwa yang membutuhkan terang Tuhan. Ini yang sering kita lupakan. Kita berpikir bahwa menjadi terang itu hanya bisa dilakukan lewat pelayanan-pelayanan di gereja atau persekutuan, tetapi kita lupa bahwa di tempat kita bekerja (market place) pun kita harus pula bisa menjadi terang yang memberkati banyak orang.

HOME : HEAVEN ON EARTH OR HELL BREAK LOSE?

Ayat bacaan: Yakobus 3:16
======================
"Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat."

Bagaimana perasaan anda di rumah hari ini? Apakah anda betah dan nyaman atau justru malas untuk pulang? Apakah rumah terasa hangat dan nyaman atau malah begitu panas sehingga anda tidak tahan berada di dalamnya?
Rumah bisa menjadi tempat yang ternyaman dan terhangat bagi kita, tapi sebaliknya bisa pula menjadi tempat terpanas di muka bumi ini. It can be like heaven on earth, but can also be hell break lose. Ada rumah tangga yang tingkat pertengkarannya begitu parah sehingga hubungan menjadi hambar atau bahkan menjadi pahit. Tidak lagi ada kasih di rumah, sehingga pulang ke rumah pun menjadi alternatif paling akhir, kalau sudah terpaksa saja. Bahkan tidak jarang yang kemudian dengan ringan berkata bahwa tidak ada lagi rasa kepada pasangannya. Bagaimana kata-kata seperti itu mungkin keluar dengan mudah dari orang yang sudah memutuskan untuk menikah, menjadi satu dengan pasangannya? Tapi semakin lama hal seperti ini semakin dianggap lumrah terjadi dalam keluarga. Tidak heran jika tingkat perceraian pun semakin lama semakin tinggi. Berbagai alasan dikemukakan, bahkan tidak sedikit pula yang berani-beraninya menyalahkan Tuhan dengan mengatakan bahwa sudah merupakan takdir Tuhan bahwa mereka harus bercerai. Tuhan yang menyatukan, tapi Dia pula yang menginginkan perceraian di antara ciptaanNya? Masuk akalkah itu?

Sabtu, 30 Maret 2013

PERDAMAIAN

Ayat bacaan: Roma 12:18
========================
"Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!"

Rasanya semua orang tentu menginginkan kehidupan dunia yang damai. Tidak ada peperangan, tidak ada kerusuhan, tidak ada kekerasan, kejahatan dan tidak ada perselisihan. Bayangkan betapa indahnya jika semua manusia hidup berdampingan secara harmonis. Tidak ada yang mengedepankan perbedaan tapi mencari persatuan di atas keragaman. Itu bentuk dunia yang diimpikan oleh banyak orang. Sayangnya itu hanyalah utopia saja, karena ada banyak sekali orang yang berhenti hanya pada bermimpi dan berharap. Dalam menjalani kehidupannya mereka masih menerapkan begitu banyak sekat-sekat pembatas. Mereka terus fokus pada perbedaan dan akibatnya hidup dikuasai permusuhan. Ada pula yang bahkan bertindak lebih jauh dengan menghalalkan kekerasan terhadap orang-orang yang berbeda pandangan dengan mereka. Apakah itu didasari oleh perbedaan keyakinan, perbedaan ideologi, perbedaan suku, bangsa, budaya, perbedaan pendapat, dan lain-lain, semua itu akan semakin mempersulit terciptanya kedamaian. Make love not war, slogan yang kencang dikumandangkan di akhir tahun 60 an sampai awal 70an ketika Amerika memutuskan perang terhadap Vietnam, lalu ada pula slogan peace on earth, akhirnya berhenti hanya sebatas slogan dan harapan yang tidak akan pernah bisa diwujudkan.

Jumat, 29 Maret 2013

MEMBUKA MATA

Ayat bacaan: Mazmur 119:18
=====================
"Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu."

Berjalan dengan dan tanpa Firman Tuhan setiap hari sangatlah berbeda. Ini bisa menjadi kesimpulan saya karena saya telah merasakan keduanya dalam perjalanan hidup saya. Dahulu sebelum saya bertobat saya sama sekali tidak mengetahui apa-apa mengenai kebenaran. Lantas setelah saya bertobat, saya ternyata masih butuh waktu lagi untuk dibentuk hingga akhirnya sampai kepada sebuah kesadaran penuh akan pentingnya hidup bersama Firman Tuhan. Apa yang saya alami selama setidaknya empat atau lima tahun terakhir bersama Firman Tuhan tidaklah sedikit. Ada begitu banyak pengalaman dimana saya bisa melihat betapa besarnya kuasa Tuhan, dan bagaimana Tuhan ternyata masih bekerja dalam begitu banyak hal hingga hari ini. Berbagai mukjizat yang menunjukkan kebesaranNya pun sudah tak terhitung saya alami. Masalah hidup memang tidak serta-merta hilang seluruhnya. Ada saat-saat dimana saya masih berhadapan dengan berbagai pergumulan. Tapi luar biasanya, saya tidak perlu khawatir tentang apapun. Ketika saya menyerahkan hidup saya dan keluarga ke dalam tanganNya, saya tahu bahwa saya tidak akan pernah menghadapi apa-apa sendirian. Tuhan selalu ada berjalan bersama-sama. Luar biasanya lagi, ada begitu banyak rahasia yang disingkapkanNya seiring perjalanan saya menulis renungan buat anda setiap harinya. Ayat yang sama aplikasinya bisa berbeda di waktu lain, dan hebatnya sangat-sangat membantu dalam menghadapi masa-masa sulit. Ada begitu banyak rahasia-rahasia KerajaanNya yang disingkapkan Tuhan lewat ayat demi ayat, yang akan sayang sekali jika terlewatkan begitu saja. Itu akan kita lewatkan apabila kita mengabaikan pentingnya untuk terus membaca, merenungkan dan menghidupi FirmanNya setiap hari secara teratur.

MENJAGA MATA

Ayat bacaan: Matius 5:29
====================
"Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka."

Bagi saya yang berkecimpung di dunia desain, fungsi mata sebagai alat visual tentu sangatlah penting. Ada bidang keilmuan yang disebut desain komunikasi visual, dimana orang-orang yang mempelajarinya mendalami bagaimana seni menyampaikan sebuah informasi, promosi, pesan atau lain-lain bukan lewat komunikasi verbal melainkan lewat sebuah bahasa visual. Adalah mata yang melihat, kemudian mata akan mengirimkan apa yang dilihat ke dalam hati untuk diolah menjadi sebuah bentuk rasa. Apabila itu terasa rumit, mari kita ambil contoh yang lebih sederhana, yaitu ketika anda tertarik kepada lawan jenis. Ada sebuah istilah 'love at first sight' alias 'cinta pada pandangan pertama' yang menunjukkan bagaimana ketertarikan terhadap seseorang bisa dimulai lewat pandangan mata. Manis parasnya, jalannya yang gemulai, bahasa tubuhnya, senyum atau caranya tertawa, semua itu sering menjadi titik awal bagi kita untuk mulai memperhatikan dan berusaha mengenal mereka secara lebih dalam. Mata secara bebas bergerak leluasa untuk menangkap gambar demi gambar dari apa yang berada disekitar kita. Demikian pentingnya fungsi sebuah mata bagi kita sehingga sulit rasanya membayangkan apa jadinya jika kita tidak memiliki mata.

Kamis, 28 Maret 2013

CINTA DAN RELATIFNYA WAKTU

Ayat bacaan: Kejadian 29:20
======================
"Jadi bekerjalah Yakub tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel itu, tetapi yang tujuh tahun itu dianggapnya seperti beberapa hari saja, karena cintanya kepada Rahel."

Kecepatan waktu itu sama dari dahulu sampai sekarang, dan berlaku sama pula bagi semua orang tanpa terkecuali. Tapi perasaan kita dalam merasakan cepatnya waktu berjalan bisa berbeda-beda, tergantung apa yang sedang kita alami atau rasakan. Ketika anda tengah terkantuk-kantuk dalam ibadah raya di gereja atau merasa kotbah yang disampaikan membosankan, waktu rasanya begitu lama berlalu. Tapi ketika anda antusias mendengarkannya, apalagi kalau pendetanya punya cara yang menyenangkan dalam menyampaikan Firman Tuhan, maka anda pun akan merasa waktu berjalan dengan sangat cepat. Ketika sedang menunggu atau mengantri, waktu terasa begitu lambat berjalan. Begitu juga bagi anda yang masih kuliah atau sekolah, pelajaran yang bagi anda membosankan akan membuat waktu terasa berjalan begitu lambat. Tapi sebaliknya waktu terasa begitu cepat ketika kita sedang mengerjakan sesuatu yang menyenangkan. Kita sering lupa waktu ketika sedang bermain, ngobrol dengan sahabat dan sebagainya. Apalagi ketika sedang bersama kekasih, waktu terasa seperti berlari sprint saja. Baru saja bertemu, tiba-tiba sudah harus berpisah. Waktu seakan begitu kencang berjalan. Sebaliknya ketika anda tengah menanti antrian, waktu bisa terasa panjang.

Rabu, 27 Maret 2013

THE THREE LITTLE PIGS

Ayat bacaan: Matius 7:25
=====================
"Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu."

Anda tentu tidak asing lagi dengan sebuah kartun Walt Disney yang berjudul "The Three Little Pigs". Kartun pendek yang diproduksi tahun 1933 ini menceritakan kisah tentang tiga babi kecil bersaudara yang harus membangun tempat perlindungan paling aman dari ancaman seekor serigala jahat yang ingin memangsa mereka. Ketiganya sama-sama membangun rumah dengan bahan baku dan cara yang berbeda. Kedua babi yang paling kecil menganggap remeh sang serigala dan malah bernyanyi lagu yang mungkin masih anda ingat berjudul "Who's Afraid of the Big Bad Wolf?". Yang satu membangunnya dari jerami. Cepat, ringkas dan murah.  yang kedua memilih bahan dasar kayu, yang lebih kokoh tapi memerlukan modal dan waktu yang lebih lama. Anak babi tertua memilih untuk membangun dengan batu bata dan semen. Kedua adiknya yang membangun dengan jerami dan kayu tentu pekerjaannya lebih cepat selesai sehingga mereka sempat menertawakan saudara tertuanya yang masih tekun menumpuk batu bata demi batu bata dan menyatukannya dengan semen secara perlahan. Tapi si abang tertua tetap dengan tekun membangun tanpa mempedulikan cemoohan adik-adiknya. Pada satu hari serigala jahat pun datang. Rumah dari tumpukan jerami dengan mudah diluluh lantakkan dengan sekali hembus, dan kaburlah si adik terkecil dengan ketakutan. Ia lari berlindung di rumah kakaknya yang dibangun dari kayu. Ternyata rumah kayu itu juga masih mudah dirobohkan oleh si serigala jahat. Seketika mereka berdua berhamburan ketakutan, dan akhirnya bersembunyi ke rumah abang tertuanya. Di sana mereka aman dari kejaran serigala jahat karena sang serigala tidak mampu merubuhkan rumah yang kokoh dibangun di atas dasar kuat.

Senin, 25 Maret 2013

LAGU MERDU TANPA MAKNA

Ayat bacaan: Yehezkiel 33:32
======================
"Sungguh, engkau bagi mereka seperti seorang yang melagukan syair cinta kasih dengan suara yang merdu, dan yang pandai main kecapi; mereka mendengar apa yang kau ucapkan, tetapi mereka sama sekali tidak melakukannya."

Suka terhadap sebuah lagu belum tentu menjamin kita untuk menangkap makna dibalik lirik dari lagu tersebut. Banyak dari kita yang mungkin hanya menyukai rangkaian melodi yang tersusun dari musiknya saja tanpa mempedulikan lirik atau bahkan judulnya. Seorang teman misalnya, hanya menyukai lagu barat dari melodi dan beatnya karena ia tidak mengerti bahasa Inggris. Ada juga yang memang tidak menganggap penting lirik yang terkandung meski hafal dengan lagu tersebut. Sebagai pendengar atau penikmat lagu, kita pun bisa memilih apakah kita mau memperhatikan lirik-liriknya dan kemudian melakukan apa yang dinyanyikan, atau hanya menyukai musiknya tanpa memperhatikan apa yang dikatakan disana. Bicara soal syair atau lirik lagu, isinya bisa bermacam-macam. Ada yang berisi pesan yang membangun, inspirasional, ada pula yang mengajarkan hal-hal jahat. Apapun bentuknya, kita sendiri yang memutuskan apakah kita memperhatikan isi lagu itu dengan cermat atau tidak. Seyogyanya kita bisa mendapat bahan perenungan, pelajaran dari lagu-lagu yang berisi pesan yang baik atau setidaknya termotivasi untuk hal-hal baik lewat pesan tersebut, sebaliknya menjaga agar tidak terpengaruh pesan-pesan yang buruk. Tetapi sekali lagi semua tergantung dari kita, karena kita pun bisa saja hanya menjadi pendengar pasif yang cuma menikmati melodi atau merdunya suara yang bernyanyi tanpa mempedulikan isinya.

Minggu, 24 Maret 2013

SIKAP SOMBONG

Ayat bacaan: 1 Korintus 4:7 (BIS)
=======================
"Siapakah yang menjadikan Saudara lebih dari orang lain? Bukankah segala sesuatu Saudara terima dari Allah? Jadi, mengapa mau menyombongkan diri, seolah-olah apa yang ada pada Saudara itu bukan sesuatu yang diberi?"

Adakah alasan yang cukup untuk membuat kita punya hak untuk bersikap sombong? Mungkin kita akan tahu untuk menjawab tidak, tapi pada kenyataannya banyak orang yang dengan mudahnya bisa menunjukkan sikap itu ketika mereka merasa di atas angin. Ketika mereka hidup relatif lebih berlimpah dibanding orang lain pada umumnya, ketika mereka mendapatkan posisi-posisi atau jabatan yang tinggi, ketika berprestasi membanggakan, terkenal dan sebagainya. Ada pula yang menunjukkan sikap seperti itu hanya karena ingin dihormati orang lain atau malah untuk sekedar menjaga image saja. Itu jelas bukan merupakan gambaran dari kehidupan ideal orang percaya. Kalaupun kita termasuk beruntung memiliki sesuatu yang lebih dari orang lain pada umumnya, perlukah kita menyombongkan diri karenanya? Bukankah semua itu pun berasal dari Tuhan dan tidak pernah boleh dipakai untuk menjadikan kita pribadi yang angkuh, sombong, atau arogan?

Sabtu, 23 Maret 2013

MENGEMBAN TANGGUNG JAWAB

Ayat bacaan: 1 Samuel 17:34-35
==========================
"Tetapi Daud berkata kepada Saul: "Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya, maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya..."

Seberapa besar kita berani menerima tanggung jawab? Ada banyak orang yang menolak peluang besar karena takut terhadap faktor resiko yang berada dibalik sebuah tanggung jawab yang besar. Di sisi lain ada pula orang yang nekad mengambil tanggung jawab besar tanpa berpikir dan tanpa persiapan. Ketika gagal mengemban tanggung jawab, mereka segera lari dari tanggung jawab mereka dengan segera. Para pejabat korup di negara kita tentu paling ahli akan hal ini. Mereka menerima tanggung jawab atau amanat dari rakyat tapi bukannya mengembannya dengan baik malah mempergunakannya sebagai kesempatan untuk meraup untung sebanyak-banyaknya dengan berbagai cara curang. Ketika ketahuan dan diblow-up media, mereka pun sebisa mungkin berkelit. Jika sepertinya kurang berhasil, maka jalan lari keluar negeri atau bersembunyi di negara lain pun menjadi alternatif yang mereka ambil.

Jumat, 22 Maret 2013

BEHIND THE STAGE

Ayat bacaan: 1 Korintus 15:58
============================
"Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia."

Ketika anda menikmati sebuah sajian pertunjukan panggung musik, pernahkah anda memikirkan peran orang-orang yang berada di belakang panggung? Seringkali kita terfokus pada apa yang tampak di atas panggung dan lupa terhadap mereka yang berperan baik dalam persiapan menjelang acara, soundmen, lighting men dan lain-lain. Artis yang tampil di panggung memang menjadi daya tarik tersendiri, tetapi mereka yang dibelakang pangggung pun punya peran yang tidak kalah pentingnya. Tanpa mereka, sehebat apapun artis yang tampil, hasilnya tidak akan bisa maksimal. Bayangkan band tanpa sound memadai, tanpa sorot lampu dan tata panggung yang baik, itu bisa membuat sebuah konser kehilangan daya tarik. Atau bayangkan apabila tidak ada yang menyapu dan membersihkan area penonton atau sekedar menggulung kabel-kabel yang berseliweran di belakang panggung, itu tentu akan membuat kualitas konser menurun.

Kamis, 21 Maret 2013

SEA HEART


Ayat bacaan: Pengkotbah 3:11
=========================
"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir."
Ada sebuah tanaman unik yang tumbuh di hutan pedalaman Costa Rica yang diberi nama sea heart. Bentuknya unik seperti bentuk hati dengan biji di dalamnya dan termasuk dalam keluarga kacang-kacangan. Tanaman ini tumbuh di tempat tinggi dan mengulir ke bawah mencapai jarak 3 sampai 6 kaki. Mengapa disebut sea heart? Apa hubungannya dengan laut? Tampaknya nama sea heart itu diambil dari banyaknya tanaman ini yang mengambang di lautan luas sebelum mencapai sebuah tempat baru dan tumbuh subur disana. Seperti inilah kira-kira prosesnya. Curah hujan yang tinggi di hutan tropis membuat sea heart ini jatuh ke laut dan terbawa arus untuk waktu yang cukup lama. Sea heart terus mengambang dibawa arus selama berbulan-bulan, bahkan tidak jarang bertahun-tahun, mengikuti ombak naik dan turun, lautan yang tenang dan berombak bahkan badai sekalipun hingga akhirnya pada suatu ketika mendarat di pantai yang jauh jaraknya dari tempat asalnya. Di sebuah tempat baru ini biji sea heart itu akhirnya akan tumbuh menjadi sebuah tanaman baru yang subur.

Rabu, 13 Maret 2013

SIAPA YANG BUTA?

Ayat bacaan: Yohanes 9:2
=====================
"Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"

Pada suatu kali ada seorang kakek peminta-minta yang bungkuk punggungnya berdiri di depan sebuah warung dimana saya tengah makan. Ada sekumpulan anak muda yang duduk tidak jauh dari saya, dan salah satunya berkata sambil tertawa kecil, "sudah minta-minta, bungkuk pula.. apa ya salah ibunya dulu.." Saya merasa kaget mendengar celetukannya, yang meski tidak dikatakan dengan suara keras tapi tetap bisa saya dengar dengan jelas. Mungkin ia hanya terbawa suasana ramai makan malam bersama teman-teman, namun perkataannya sangat tajam dan akan sangat melukai si kakek pengemis apabila mendengarnya. Kenapa ibunya yang dikata-katai, padahal kenal saja tidak. Merefleksikan hal tersebut pada kehidupan kita sehari-hari, kita pun sering secara tidak sadar mengeluarkan ucapan-ucapan yang secara tidak langsung menyakiti orang lain, menyudutkan dan menjatuhkan. Komentar-komentar yang selintas, sambil lalu, tanpa kita tahu kebenarannya.

Sabtu, 09 Maret 2013

RE-BOOT

Ayat bacaan: Kolose 1:14
=====================
"di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa."

Seringkali komputer yang dipakai rutin menjadi berat atau lambat. Ada banyak penyebabnya seperti karena minimnya RAM atau kekurangan memory, banyaknya program yang diinstal, startup programs dan service yang standby ketika komputer dinyalakan dan sebagainya. Semakin kecil memori kita maka semakin cepat pula komputer kita menjadi berat, apalagi jika kita banyak browsing atau membuka berbagai program sekaligus. Ketika komputer menjadi terasa berat untuk dipergunakan, salah satu cara yang paling cepat adalah dengan merestart komputer atau biasanya kita sebut dengan re-boot. Biasanya komputer akan jauh lebih ringan setelahnya, dan kita pun bisa melanjutkan pekerjaan kita kembali dengan lebih cepat. Saya sering berpikir, seandainya ketika hidup ini mulai menjadi berat akibat banyaknya dosa yang terus bertimbun di dalam diri kita, betapa menyenangkan jika kita bisa me'reboot' diri kita kembali agar menjadi ringan dan lepas dari dosa-dosa itu. Seringkali itu sulit untuk dilakukan, tetapi sebenarnya itu bukanlah hal yang tidak mungkin. Tuhan justru menginginkan kita untuk melepaskan semua beban dosa itu dan kembali bersih untuk menerima semua janji-janjiNya, termasuk keselamatan sebagai sesuatu yang luar biasa yang Dia anugerahkan bagi kita.

Senin, 04 Maret 2013

KESEMPURNAAN

Ayat bacaan: Matius 19:21
=====================
"Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

Kesempurnaan, itu ditawarkan berbagai iklan dan akan selalu diinginkan setiap manusia. Apa yang kita anggap sebagai bentuk kesempurnaan dalam hidup? Banyak dari kita yang, entah karena terpengaruh iklan atau pandangan dunia sejak kecil, memandang kesempurnaan itu adalah kondisi atau saat dimana kita hidup tanpa masalah, berlimpah harta, punya segalanya, tidak sedang sakit dan sebagainya. Sempurna adalah ketika kita punya pasangan paling ganteng atau cantik, punya anak sepasang, mencapai prestasi/kedudukan tertinggi dalam pekerjaan, punya usaha super laris dan seterusnya. Semua ini dipandang dunia sebagai ukuran kesuksesan. Tapi apakah itu semua yang menjadi ukurannya? Tuhan Yesus tidak mengatakan itu semua sebagai ukuran kesuksesan.

Minggu, 03 Maret 2013

MENGUJI DIRI

Ayat bacaan: 2 Korintus 13:5
======================
"Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji."

Banyak yang kesal bahkan muak melihat bagaimana para politikus di negara ini mempertontonkan tingkah politisnya secara norak. Mengatasnamakan rakyat; entah rakyat yang mana; mereka secara bebas menghakimi lawan politiknya yang seringkali sudah tidak lagi memakai tata krama dan etika sopan santun secara terbuka. Memang benar siapapun harus terbuka pada kritik, tetapi cara menyampaikannya pun harus pula diperhatikan. Yang sering terjadi adalah mereka secara bebas menghakimi hanya karena berada di luar. Jika mereka direkrut untuk bergabung dengan pemegang kekuasaan mayoritas, merekapun mendadak diam. Belum tentu mereka bisa lebih baik dari yang dikritiknya, tapi mereka tanpa rasa bersalah menunjukkan seolah merekalah yang paling hebat, paling benar dan lain-lain sehingga merasa berhak pula untuk menghakimi. Ini adalah tontonan sehari-hari kita di berbagai media. Saya selalu berpikir, alangkah baiknya apabila mereka berhenti berpikir sempit hanya untuk kepentingan pribadi atau golongan lantas duduk bersama memikirkan kepentingan rakyat. Itu hanyalah utopia, kata banyak orang yang sudah terlanjur pesimis melihat polah atau tingkah orang-orang yang mengatasnamakan dirinya sebagai wakil rakyat, dan rakyat hanya bisa terus menanti dan berharap, semoga pada suatu hari ada pemimpin yang bisa benar-benar tampil memperjuangkan kepentingan mereka secara serius. Sebenarnya tidak adil juga jika kita hanya menyalahkan mereka yang duduk di kursi tinggi ini, karena faktanya manusia memang cenderung lebih mudah menuduh atau menghakimi orang lain ketimbang melakukan introspeksi terhadap diri sendiri. 

Jumat, 01 Maret 2013

MENGHADAPI KOMENTAR NEGATIF

Ayat bacaan: Roma 4:18
================
"Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."

Mendengar komentar miring seenaknya dari orang lain memang tidak enak. Mereka tidak melihat betapa kerasnya usaha kita sebelum mengeluarkan komentar yang seringkali hanya sambil lalu saja mereka ucapkan. Bagi mereka mungkin terasa biasa saja tetapi sanggup melukai rasa percaya diri kita dan berbekas hingga waktu yang lama bagi kita. Saya kenal dengan banyak orang yang mengalami kesulitan dengan rasa percaya dirinya akibat selalu dikatakan bodoh sejak kecil oleh orang tuanya, atau selalu dibandingkan secara negatif dengan saudara-saudaranya yang lain. Kata-kata atau komentar negatif jika hanya ditelan dan tidak disikapi dengan lapang hati bisa melemahkan bahkan menghancurkan kita. Sayangnya kita lebih suka percaya terhadap apa kata orang dibanding janji-janji yang Tuhan berikan. Kita lupa bahwa Tuhan telah menciptakan kita dengan sangat istimewa dan kepada kita masing-masing Tuhan sudah menyusun rencana indah lengkap dengan masa depan yang gemilang. Whoever we are, no matter how limited we are, God has provided such a lovely plan for us. Kita lupa akan hal itu dan cenderung lebih peduli terhadap komentar melemahkan dari orang lain. Ini harus kita perhatikan sebelum hidup kita menjadi hancur hanya karena orang-orang tidak bertanggungjawab seperti itu.




« »
« »
« »
Get this widget