Di dlm Firman-Nya ada kepastian. Roh Kudus akan memimpin kita berjln di atas ketidakpastian. Ia hanya butuh kita percaya & taat Kisah 10:19-20

Selasa, 26 Februari 2013

ANAK-ANAK JUGA BUTUH YESUS

Ayat bacaan: Matius 19:14
======================
"Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga."

Bagi para orang tua dengan anak-anak yang masih kecil, kewaspadaan dalam mengawasi apa yang mereka dengar atau tonton menjadi hal yang sangat krusial di jaman sekarang. Berbagai tayangan atau lirik-lirik lagu yang menyesatkan atau berisi hal-hal buruk seperti kekerasan, pornografi, ketidaksetiaan dan sebagainya jika tidak diperhatikan bisa membuat mereka mendapatkan pengajaran yang salah mengenai cara hidup yang benar. Begitu banyak hal jahat yang bisa menyesatkan mereka sejak dini. Kasihan sekali melihat anak-anak yang masih polos dan lugu kemudian terkontaminasi dengan hal-hal yang berpotensi besar merusak masa depan mereka. Anak kecil butuh bimbingan, karena mereka masih seperti kertas kosong yang akan berisi tergantung apa yang ditulis di atasnya. Seorang pendeta mengatakan bahwa kita sebagai orang tua seharusnya tahu pentingnya menanamkan nilai-nilai kebenaran akan firman Tuhan sejak dini agar mereka bisa memilah sendiri apa yang baik dan menghindari hal buruk. Para orang tua, dengarlah, anak-anak anda butuh bimbingan, dan mereka pun perlu untuk mengenal Yesus sejak dini.

Senin, 25 Februari 2013

UJIAN IMAN

Ayat bacaan: Daniel 1:5
===================
"Dan raja menetapkan bagi mereka pelabur setiap hari dari santapan raja dan dari anggur yang biasa diminumnya. Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja."

Orang mengikuti ujian biasanya untuk bisa naik ke jenjang yang lebih tinggi. Bisa lulus, bisa juga tidak. Agar bisa lulus maka kita harus mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin. Sebaliknya apabila kita menyepelekan untuk bersiap, maka kemungkinan besar kegagalanlah yang menjadi akibatnya.

Dalam kehidupan kita di dunia, ada saat dimana iman kita harus pula mengalami ujian. Itu bisa lewat tekanan, intimidasi atau bahkan ancaman dari orang-orang sekitar kita baik di lingkungan tempat tinggal, kota atau pekerjaan. Takut dikucilkan, takut ditolak, takut tidak naik jabatan, diperlakukan tidak adil dan sejenisnya seringkali membuat sebagian orang memilih untuk menyembunyikan identitas dirinya dalam hal keimanan. Jatuh cinta kepada seseorang pun bisa menjadi penyebab lunturnya keimanan. Ada banyak orang yang akhirnya meninggalkan iman mereka akan Kristus demi mendapatkan pujaan hatinya. Ironis, tapi faktanya memang demikian. Tidaklah mudah hidup sebagai minoritas di tengah mayoritas. Namun sesungguhnya pada saat-saat seperti itulah iman dan ketaatan kita akan Kristus tengah diuji. Lulus atau tidak, itu semua tergantung keputusan kita sendiri, bagaimana kita menyikapinya. Apakah kita mau berkompromi mengorbankan Tuhan yang telah begitu mengasihi kita dan menebus dosa-dosa kita, menghadiahi kita yang sebenarnya tidak layak ini dengan keselamatan kekal, atau memilih untuk terus setia apapun resikonya.

Minggu, 24 Februari 2013

KEPUTUSAN YANG MEMBAWA PERUBAHAN

Ayat bacaan: 2 Korintus 3:5-6
=======================
"Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan."

Dari seorang pencandu kemudian tampil menjadi hamba Tuhan yang aktif melayani dimana-mana. Itulah sebuah perubahan signifikan dari seseorang yang saya kenal. Pertobatannya ternyata membawa perubahan radikal dalam sikap dan keputusan-keputusan yang ia ambil dalam hidupnya. Dan dia selalu bercerita bahwa perubahan itu membawa sukacita dalam dirinya. Ia kemudian bersaksi pula bahwa meski ia sudah ingin meninggalkan segala yang buruk, adalah Roh Kudus yang kemudian mampu memulihkan sepenuhnya, bahkan kemudian mengubahnya menjadi pekerja yang luar biasa di ladang Tuhan jauh lebih cepat dari yang ia kira.

Sabtu, 23 Februari 2013

S E T I A

Ayat bacaan: Amsal 20:6
===================
"Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?"

Seorang teman yang berulangkali kecewa terhadap pasangannya bercerita bahwa ia mulai merasa putus asa dalam menanti kehadiran pria yang bisa dipercaya dan setia. "Jujur, sekarang saya trauma dan sulit untuk bisa percaya." katanya. Berkali-kali ia dikhianati sehingga ia cenderung menutup diri jika ada pria yang mulai mendekatinya. "Orang baik itu banyak mas.. tapi yang setia itu langka.. mungkin malah tidak ada lagi." katanya. Apa yang ia katakan mungkin ada benarnya jika melihat tendensi di jaman modern ini. Lewat berbagai media hiburan seperti lagu, film dan kejadian sehari-hari kita seolah diajarkan bahwa ketidaksetiaan adalah  sesuatu yang manusiawi dan lumrah. Tidak heran maka semakin lama semakin sulit saja menemukan sosok manusia yang bisa setia, baik dalam pekerjaan, pertemanan, organisasi dan tentu saja seperti yang dialami teman saya, dalam hubungan seperti berpacaran atau pernikahan. termasuk tentunya pada Tuhan. Ada banyak alasan yang bisa dijadikan dasar untuk melegalkan ketidaksetiaan itu. Membesar-besarkan kekurangan pasangan, mencari-cari kejelekan misalnya, sampai kepada menyalahkan pihak ketiga, itu contoh alasan klasik yang sering dikemukakan. Padahal soal setia atau tidak itu tergantung pilihan dan keputusan kita sendiri.

ORANG BIJAK

orang bijakAyat bacaan: Amsal 1:5
=================
"baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan"

Kata bijak semakin jarang kita dengar, kecuali lewat bibir pemerintah dalam bentuk kata 'kebijakan'. Orang yang bijak dalam kamus bahasa Indonesia didefenisikan sebagai orang yang selalu menggunakan akal budinya, pandai, atau juga bijaksana. Semakin jarangnya kata ini sejalan pula dengan manusia yang semakin jarang mempergunakan akal budinya. Hampir setiap hari di berbagai media kita melihat orang-orang yang sumbu emosinya pendek, mudah tersulut atau terpancing, tidak sabar dan hanya mementingkan diri sendiri atau kelompok masing-masing. Melihat kualitas tinggi dari orang yang bijak, tentu kita semua ingin bisa menjadi salah seorang diantaranya. Seperti apa sebenarnya orang yang bijak itu? Apakah Alkitab mengatakan siapa orang yang dikatakan bijak itu? Jawabannya tentu saja ada. Jauh-jauh hari Salomo sudah mengatakan siapa yang sebenarnya disebut sebagai orang bijak, dan apa yang harus kita miliki agar bisa menjadi seperti itu.

Kamis, 21 Februari 2013

MENYAMPAIKAN DENGAN RAMAH

Ayat bacaan: 2 Timotius 2:24
=======================
"sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang.."

Guru killer adalah istilah yang sering diberikan terhadap guru yang cepat tersulut amarahnya, cenderung bersikap kasar atau dingin. Untuk murid-murid bandel, mungkin seorang guru killer bisa efektif dalam meredam sikap mereka. Tapi dari pengalaman saya dan banyak teman lainnya, kita sulit menangkap pelajaran secara baik karena sikap tidak bersahabat mereka bisa mengganggu konsentrasi dan membuat orang anti pati terhadap mereka dan pelajarannya. Sebagai seorang pengajar saya mencoba menempatkan diri seperti siswa-siswa saya. Saya berbaur dengan mereka, duduk bersama di kantin, mengobrol dan mengajar dengan santai. Sebagai manusia biasa, ada kalanya saya merasa lelah baik secara fisik atau ketika menghadapi pertanyaan yang berulang-ulang, tetapi saya segera mengatasinya. Tidak ada gunanya saya membiarkan rasa lelah atau kesal menguasai saya, karena saya yakin kekesalan tidak akan menyelesaikan masalah, malah sebaliknya akan membuat mereka akan semakin tidak mengerti. Justru dengan ketenangan dan keramahan, mereka akan bisa menangkap pelajaran dengan lebih baik, meskipun saya harus meluangkan lebih banyak waktu.

Senin, 18 Februari 2013

PELAJARAN DARI BELALANG (2)

Ayat bacaan: Amsal 30:27
========================
"The locusts have no king, yet they go forth all of them by bands"

Satu ekor belalang kecil bisa terlihat lemah. Jika mau, kita bisa menghabisinya dengan sangat mudah hanya dengan sedikit tenaga saja. Tapi coba bayangkan apa yang terjadi jika belalang itu tidak sendirian melainkan membawa teman-temannya, datang dalam satu kelompok besar. Apa jadinya jika kita diserbu ratusan bahkan ribuan belalang sekaligus? Bagi para petani, itu merupakan bencana. Serbuan belalang seperti ini bisa sangat merepotkan dan merugikan. Maka belalang pun dikategorikan ke dalam hama yang bisa merusak hasil pertanian mereka.

Saya ingin melanjutkan renungan kemarin mengenai pembelajaran yang bisa kita dapatkan dari belalang. Jika kemarin saya menyoroti masalah keteraturan atau taat peraturan termasuk didalamnya peraturan yang langsung berasal dari Tuhan, hari ini mari kita lihat mengenai kekuatan lewat sebuah kebersatuan dimana kerjasama merupakan faktor yang penting didalamnya.

PELAJARAN DARI BELALANG (1)

Ayat bacaan: Amsal 30:27
========================
"belalang yang tidak mempunyai raja, namun semuanya berbaris dengan teratur"

Salah satu tipikal karakter manusia yang sering kita jumpai adalah sulit diatur, tapi sebaliknya senang mengatur. Orang senang mengatur karena dengan demikian mereka seakan memiliki otoritas dan kewenangan sehingga berada di atas orang lain. Sebaliknya harga diri seakan anjlok ke titik nadir jika harus hidup dibawah aturan atau perintah orang lain. Maka kita melihat banyak orang yang melanggar berbagai peraturan-peraturan seenaknya meski mereka tahu bahwa itu baik. Ada banyak orang yang senang membangkang bahkan mudah untuk melawan karena merasa harga dirinya terpijak jika berada di bawah perintah orang lain. Dalam dunia pekerjaan kita melihat sebuah syarat yang hampir selalu ada selain jenjang pendidikan minimal, yaitu "mampu untuk bekerja sama dalam tim". Ini menjadi semakin penting karena manusia tampaknya semakin kehilangan sifat sosialnya digantikan oleh ego yang semakin tinggi. Dalam rumah tangga hal yang sama pun terjadi. Ada banyak rumah tangga yang akhirnya hancur berantakan karena anak-anak yang tidak patuh kepada orang tua, atau suami/istri yang sama-sama mempertahankan ke-egoisannya. Itulah salah satu sifat negatif manusia yang seringkali menjerumuskan ke jurang kehancuran. Egois, individualis dan sulit untuk diatur.

Sabtu, 16 Februari 2013

LOVE NEVER FAILS

Ayat bacaan: 1 Korintus 13:8
===================
"Love never fails" (Amplified Bible)

Ada empat ekor anjing di rumah saya yang cukup terlatih sehingga mengerti ketika disuruh, dipuji atau ditegur jika salah. Saya tidak bisa mengkomunukasikannya langsung karena tentu saja bahasa kita dengan hewan seperti anjing itu berbeda. Beberapa jenis hewan yang pintar memang bisa dilatih untuk mengerti beberapa dari bahasa kita, tapi itu tidak akan bisa sepenuhnya. Lantas bagaimana caranya menjembatani komunikasi untuk bisa saling mengerti? Apa yang menjadi dasar atau awalnya? Tentu hubungan personal antara kita dan hewan peliharaan harus dibina terlebih dahulu. Jika tidak, maka mustahil mereka mau menuruti apa yang kita perintahkan. Membina hubungan memerlukan sebuah awal pula, dan awal yang terbaik untuk itu menurut pengalaman saya adalah kasih. Itu yang kami terapkan di rumah, dan kini keempat anjing ini sangat mengerti apa yang benar dan salah. All started with love. Mereka tahu bahwa mereka dikasihi, dan mulai belajar segalanya bermula dari kasih. Jika kepada hewan saja kasih mampu menciptakan sebuah ikatan dengan tujuan kebaikan, apalagi kepada sesama manusia. Singkatnya, saya percaya satu hal yang juga ditekankan oleh alkitab, dan rasanya ini tepat untuk diangkat di hari kasih sayang tahun ini, yaitu bahwa sebuah Kasih tidak akan pernah gagal.

MENYENANGKAN HATI TUHAN

Ayat bacaan: Hosea 6:6
===================
"Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran."

Seorang musisi senior baru saja dengan bangga bercerita tentang anaknya yang berprestasi dalam pendidikan musiknya di luar sana. Ia belajar disana dengan beasiswa dan biaya hidupnya ditanggung oleh sebuah departemen di Indonesia. Si anak ternyata tidak menyia-nyiakan kesempatan berharga ini. Dalam waktu singkat ia pun segera menuai banyak prestasi disana. Tapi meski bangga, sang ayah bercerita bahwa ia merindukan kehadiran anaknya didekatnya. Untunglah teknologi jaman sekarang memungkinkan orang untuk bisa berhubungan dengan lebih mudah, murah dan cepat. Surat elektronik pun menjadi alternatif bagi mereka untuk bisa melepas rindu. Komunikasipun tidak lagi menjadi masalah dengan adanya internet. "Itu sangat bisa mengobati kerinduan saya. Lelah sehabis mengajar pun tidak lagi terasa ketika saya mendapat email dari dia." kata sang ayah. Ternyata kehadiran, kepedulian atau setidaknya kontak rutin dari seorang anak mampu membuat orang tua bersukacita. Itu membuat mereka gembira dan kembali segar meski kesibukan sehari-hari mungkin menguras energi mereka.

Jumat, 15 Februari 2013

MENYATAKAN KASIH SECARA NYATA

Ayat bacaan: 1 Yohanes 4:7
===========================
"Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah."

"Apa yang saya suka di hari Valentine adalah mal, restoran dan tempat-tempat lainnya didesain bernuansa pink, penuh lambang cinta dan lagu-lagu romantis." kata teman saya. Benar, itu menjadi pemandangan dimana-mana menjelang perayaan Valentine setiap tahunnya. Di sisi lain, ada pula teman yang berseberangan dan menganggap Valentine hanyalah produk pasar semata. "Kalau mau sayang, ya nggak usah pakai hari khusus..setiap hari juga bisa. Itu bisa-bisanya pebisnis saja." katanya enteng. Saya tidak ingin memperdebatkan hal ini. Idealnya tentu saja kalau kita bisa menyatakan kasih kepada orang-orang terdekat kita dan juga menyentuh orang lain secara luas setiap hari. Tapi terkadang 24 jam sehari itu tidak cukup untuk bisa merealisasikan hal itu. Jika anda tinggal di kota yang berbeda dengan orang tua atau saudara, anda tentu akan tahu bahwa itu sulit dilakukan. Dengan adanya sebuah hari yang diberi label hari kasih sayang, setidaknya sehari dalam seminggu kita bisa memiliki sebuah hari yang khusus didekasikan untuk orang yang kita cintai atau kasihi. Bentuknya bisa bermacam-macam. Bisa lewat kartu yang dikirim lewat pos, e-card, ucapan lewat berbagai social networking, sepucuk surat cinta, sms, telepon atau yang lebih menyenangkan lagi tentu merayakannya secara langsung. Terutama yang punya kekasih, banyak yang punya tradisi untuk mengajak orang yang dicintai ke restoran menikmati candle light dinner, menyatakan lewat seikat bunga mawar, bertukar kado dan sebagainya. Ada banyak restoran menawarkan paket Valentine lengkap dengan sekuntum bunga dan paket-paket acara spesial lainnya, toko-toko dan mal pun biasanya membuat dekorasi khusus Valentine.

Kamis, 14 Februari 2013

KOMPOR KECIL PORTABLE

Ayat bacaan: Matius 24:12
=====================
"Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin."

Jika anda masuk ke restoran-restoran yang menyediakan makanan Jepang, anda tentu akan bertemu dengan kompor kecil/kompor portabel yang juga disebut dengan portable gas stove yang biasanya dipakai untuk menu set shabu-shabu. Kompor kecil ini mampu membuat air tetap panas sehingga urusan rebus merebus ini bisa dilakukan sambil terus bersantap bersama teman dan keluarga di meja masing-masing. Bayangkan seandainya pengusaha restoran hanya menyediakan air mendidih tanpa adanya kompor kecil ini. Air akan segera menjadi dingin dan kemudian mustahil kita bisa merebus berbagai jenis hidangan pilihan kita.

Rabu, 13 Februari 2013

IRI HATI

Ayat bacaan: Yakobus 3:16
======================
"Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat."

Apa yang anda lakukan jika rumah anda kemasukan ular? Seorang teman yang tinggal di Australia baru saja bercerita bahwa ia kaget ketika melihat ular jenis tiger snake. Ular ini dikenal memiliki bisa mematikan yang bisa merusak sistem syaraf dan membunuh dalam waktu sekejap. Ular itu berada di dapurnya, dan ia hampir diserang ketika hendak memanggang roti. Tidak seorangpun dari kita yang ingin rumah kita kemasukan hewan berbahaya yang jelas-jelas tidak diundang seperti itu. Tapi ada kalanya kita lengah sehingga hewan itu bisa masuk dan mengancam keselamatan di rumah kita sendiri.Kita tentu merasa takut jika ada benda atau mahluk hidup yang punya potensi membahayakan masuk ke dalam rumah, yang artinya masuk ke dalam kehidupan kita. Masalahnya, banyak yang lupa bahwa ada pula dosa yang mungkin tidak terlihat nyata sebagai sebuah dosa, tapi bisa diam-diam menyelinap ke dalam hidup dan kemudian bisa menyerang dan akibatnya mematikan. Salah satunya jelas disebutkan di dalam Alkitab, yaitu dosa iri hati.

Senin, 11 Februari 2013

SEPERTI UNTUK TUHAN

Ayat bacaan: Kolose 3:23
================
"Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."

Ada sebuah kutipan dari perkataan Martin Luther King, Jr yang bagi saya sangatlah penting untuk kita renungkan. "If a man is called to be a street sweeper, he should sweep streets even as Michelangelo painted, or Beethoven composed music, or Shakespeare wrote poetry. He should sweep streets so well that all the hosts of heaven and earth will pause to say, here lived a great street sweeper who did his job well." Ini adalah sebuah himbauan agar kita tidak menilai besar kecilnya pekerjaan terlalu sempit, lalu bisa menghargai pekerjaan itu seberapapun kecilnya menurut pandangan kita. Ada banyak orang yang menganggap tingkat keseriusan bekerja itu berbanding lurus dengan upah yang mereka dapatkan. Mereka cukup bekerja ala kadarnya atau bahkan asal-asalan apabila pekerjaan itu dinilai terlalu ringan atau mungkin juga karena upahnya dianggap terlalu kecil bagi mereka. Saya mengerti jika orang akan lebih termotivasi jika mereka mendapatkan upah yang memadai, apalagi jika disertai insentif. Itu akan membuat orang lebih bersemangat untuk memberi yang terbaik bukan? Bisa jadi ya. Saya juga mengerti, ada banyak pimpinan yang memanfaatkan karyawannya secara keterlaluan, menyuruh mereka melakukan lebih dari apa yang menjadi job description mereka. Itu terjadi di dunia terlebih akhir-akhir ini, dan karenanya saya tidak ingin pula serta merta menyalahkan orang yang mengukur tingkat keseriusannya sesuai apa yang mereka dapatkan. Apa yang ingin saya bagikan hanyalah untuk mengingatkan bagaimana kita harus bekerja menurut firman Tuhan.

Minggu, 10 Februari 2013

LAHIRNYA KEHIDUPAN BARU

Ayat bacaan: Bilangan 17:8
===================
"Ketika Musa keesokan harinya masuk ke dalam kemah hukum itu, maka tampaklah tongkat Harun dari keturunan Lewi telah bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam."

Memindahkan pohon yang sudah terlanjur berakar di sebuah tempat ke lokasi yang baru bisa jadi riskan. Beberapa diantaranya bisa mengalami stres, dan jika itu yang terjadi maka pohon itu bisa berbulan-bulan tidak berdaun seolah mati, meski ia masih bisa bertahan hidup. Saya pernah mengalami hal itu ketika memindahkan sebuah pohon ke tempat lain. Pohon tersebut sempat tidak bereaksi apa-apa selama berbulan-bulan. Tidak ada apapun yang tumbuh, hanya batang yang botak tanpa memperlihatkan adanya gejala kehidupan sama sekali. Saya mulanya ragu apakah pohon itu masih hidup atau tidak, apakah pohon itu sudah saatnya saya cabut dan buang atau masih bisa selamat dan berdaun/berbunga lebat kembali. Saya pun memutuskan untuk membiarkan dahulu untuk sementara waktu sambil terus diberi pupuk dan disiram secara teratur. Untunglah saya tidak memutuskan untuk membuangnya, karena setelah beberapa bulan kemudian dari pohon itu mulai muncul tunas dan daun. Sejak saat itu pohon itu seperti terlahir kembali dan dengan cepat bercabang-cabang dengan daun yang segar. Bahkan bunganya pun kemudian tumbuh dengan suburnya. Hari ini pohon tersebut terlihat sangat indah dengan rangkaian bunga putih yang wangi. Apa yang terjadi pada pohon ini mengingatkan saya akan sebuah gambaran kehidupan baru yang lahir dari sesuatu yang sudah mati.

Sabtu, 09 Februari 2013

YOSUA DAN KEMULIAAN TUHAN

Ayat bacaan: Keluaran 33:11
===========================
"Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu."

Mengalami kemuliaan Tuhan dan merasakan hadiratNya tentu merupakan kerinduan setiap orang percaya. Masalahnya, berbagai kesibukan yang menyita waktu membuat kita menomor duakan menjalin hubungan dengan Tuhan, melewatkan saat-saat teduh, lupa berdoa, dan akhirnya tidak lagi menempatkan Tuhan sebagai prioritas tertinggi dalam hidup. Maka kita pun semakin sulit saja mengalami kemuliaan Tuhan dalam hidup kita. Belum lagi berbagai dosa dan godaan dunia, dan keinginan daging pun dapat menyebabkan orang kehilangan kemuliaan Tuhan dalam hidupnya. Dalam renungan kali ini saya ingin mengajak teman-teman untuk melihat kisah Yosua yang menyaksikan langsung kemuliaan Tuhan ketika tengah menjadi abdi Musa.

SAMGAR VS 600 ORANG

Ayat bacaan: Hakim Hakim 3:31
=============================
"Sesudah dia, bangkitlah Samgar bin Anat; ia menewaskan orang Filistin dengan tongkat penghalau lembu, enam ratus orang banyaknya. Demikianlah ia juga menyelamatkan orang Israel."

Film action di tahun 80an seringkali mengisahkan cerita heroik yang rasa-rasanya tidak masuk akal apabila kita cerna dengan akal sehat. Para jagoan ini seperti penuh keberuntungan karena ratusan peluru tidak pernah satupun mengenai mereka, sementara jika mereka yang menembak maka hampir pasti akan mengena pada sasaran. Itulah yang membuat saya tersenyum ketika melihat film Rambo diputar di sebuah toko dvd di salah satu mal belum lama ini. Iseng-iseng saya membuka data statistik tentang musuh yang berhasil dibunuh oleh Rambo, dan jumlahnya ternyata meningkat mulai dari Rambo pertama (First Blood) sampai ke 4 yang mencapai jumlah 236 orang. Tentu saja ini film fiksi semata. Tapi tahukah anda bahwa alkitab pernah mencatat kisah yang lebih mencengangkan? Jika Rambo menggunakan senapan, panah dan alat-alat perang lainnya, ada tokoh yang bernama Samgar di dalam kitab Hakim Hakim yang mampu menewaskan banyak orang Filistin hanya dengan tongkat penghalau lembu. Berapa total musuh yang ia taklukkan? Jumlahnya hampir 3 kali lipat, yaitu 600 orang. "Sesudah dia, bangkitlah Samgar bin Anat; ia menewaskan orang Filistin dengan tongkat penghalau lembu, enam ratus orang banyaknya. Demikianlah ia juga menyelamatkan orang Israel." (Hakim Hakim 3:31).

Jumat, 08 Februari 2013

COFFEE CUPPER

Ayat bacaan: Efesus 5:10
==================
"dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan."

Pernahkah anda mendengar profesi "coffee cupper" atau "coffee taster"? Mereka adalah para ahli kopi yang sangat peka pada cita rasa dan aroma dari secangkir kopi. Mereka dapat menjelaskan secara terperinci tentang kopi yang mereka minum atau dari aroma yang mereka hirup, meski dengan mata tertutup. Sekalipun anda tidak berprofesi sebagai coffee cupper tetapi anda telah berhubungan bertahun-tahun dengan yang namanya kopi, anda akan memiliki kepekaan tersendiri akan kualitas kopi. Saya sering berbincang-bincang dengan seorang penjual kopi generasi ke tiga. Sejak kecil ia sudah terbiasa dengan segala sesuatu tentang kopi, maka ia tumbuh menjadi orang yang peka dan ahli di bidangnya. Ia selalu bersemangat dalam menerangkan jenis-jenis kopi, rasa yang akan di dapat atau tajam/tidaknya aroma dari masing-masing jenis kopi. Itu di dunia kopi.  Di dunia anggur (wine) pun kita mengenal istilah "wine taster", orang yang ahli membedakan jenis-jenis anggur lewat penciuman dan lidah perasa yang peka.

Rabu, 06 Februari 2013

PERNIKAHAN=PETERNAKAN?

Ayat bacaan: Kejadian 2:18
====================
"TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

Seorang teman datang kepada saya dan menangis, karena suaminya baru saja meminta persetujuannya untuk kawin lagi. Alasannya? "Karena setelah 3 tahun menikah saya belum juga bisa memberinya anak.." katanya sambil terus menangis. Ini adalah potret buram di negara kita seperti halnya di beberapa negara lainnya. Ironis sekali karena ketika saya tanya apakah mereka sudah pernah ke dokter untuk mengetahui letak permasalahannya, ia berkata belum. "Suamiku tidak mau diperiksa" katanya. Sangatlah tidak adil bagi teman saya itu, karena bisa jadi permasalahan bukan terletak pada dirinya tapi mungkin saja sang suami yang punya masalah dengan kesuburannya. Betapa sempitnya jika kesuksesan sebuah pernikahan hanyalah diukur dari ada tidaknya anak. Itu terlalu sempit. Benar, kita tentu mendambakan buah hati sebagai penerus keturunan, tetapi itu bukanlah hal yang terpenting dari sebuah ikatan dari dua menjadi satu dimana Tuhan sendirilah yang bertindak sebagai saksi atas ikrar yang kita ucapkan dalam sebuah pernikahan (Maleakhi 2:14).  Wajar jika kita berharap akan lahirnya anak-anak dari pernikahan kita. Namun yang ingin saya sampaikan adalah, tujuan utama sebuah pernikahan bukanlah untuk mempunyai anak. Pernikahan bukanlah peternakan.

Selasa, 05 Februari 2013

DARI AIR MENJADI ANGGUR

Ayat bacaan: Yohanes 2:9
=====================
"Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya"

Hari ini ketika berjalan-jalan di supermarket, saya melihat sederetan botol-botol minuman dengan berbagai merek, kemasan dan rasa. Semuanya tentu mengandung air, tetapi harganya beragam. Sesama air mineral saja bisa berbeda harga. Ada yang karena mereknya, ada pula yang ditambahi oksigen sehingga dikatakan akan lebih sehat dan segar untuk diminum dibandingkan air biasa. Cukup lama saya mengamat-amati berbagai jenis minuman ini, sehingga saya pun berpikir, jika air mineral saja sudah lebih mahal dibanding air putih biasa, bagaimana jika dibandingkan dengan anggur? Tentu harganya akan jauh lebih tinggi. Sama-sama air, sama-sama minuman, tapi jauh berbeda nilainya. Saya pun teringat ketika Yesus mengadakan mukjizat merubah air menjadi anggur di sebuah pesta perkawinan yang tercatat dalam Alkitab.

Senin, 04 Februari 2013

ORANG BENAR : SEPERTI POHON KORMA DAN POHON ARAS

Ayat bacaan: Mazmur 92:13
======================
"Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon"

Ada dua jenis pohon yang disebutkan berbarengan di dalam Alkitab untuk menunjukkan seperti apa seharusnya orang benar itu berperan di lingkungannya masing-masing, atau bahkan di dunia. Kedua pohon yang menggambarkan peran dari orang benar ini tertulis di dalam kitab Mazmur. Dalam Mazmur 92:13 yang saya ambil sebagai ayat bacaan hari ini, Pemazmur mengatakan "Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon" (Mazmur 92:13). Adalah menarik melihat bahwa orang benar dikatakan akan:
1. Bertunas seperti pohon korma, dan
2. Tumbuh subur seperti pohon aras.
Mengapa dikatakan bertunas seperti pohon korma, dan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon? Bagaimana sebenarnya karakteristik kedua pohon ini dan bagaimana hubungannya dengan sebuah kehidupan orang benar di dunia?

Sabtu, 02 Februari 2013

MENGATASI KELEMAHAN

Ayat bacaan: Ibrani 12:12-13
========================
"Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh."

Sebuah acara tentang singa di televisi menunjukkan adegan ketika mereka memburu sekumpulan kerbau liar untuk dimangsa. Sergapan mendadak di tengah kegelapan malam membuat kerbau-kerbau itu panik dan berlarian kocar-kacir. Ada satu kerbau yang akhirnya berakhir menjadi santapan sang singa betina, dan naratornya mengatakan bahwa kerbau malang itu adalah kerbau yang terlemah. Di adegan memang jelas terlihat bahwa si korban kebingungan mau lari kemana, mungkin termakan oleh rasa paniknya sendiri. Narator film dokumenter itu pun kemudian meneruskan bahwa dalam melakukan sergapan, singa mampu dengan cepat melihat mangsa yang terlemah diantara kumpulan itu sehingga mereka tidak akan kehilangan mangsanya.

Jumat, 01 Februari 2013

ORANG GERASA DAN PENTINGNYA KESAKSIAN

Ayat bacaan: Markus 5:19
=====================
"Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!"

Ada seorang malang yang tengah dirasuk roh jahat ketika ia keluar dari area pekuburan. Roh jahat yang masuk ke dalam orang itu begitu banyaknya hingga disebutkan sebagai sebuah legiun. Tidak ada satupun orang yang sanggup melepaskannya, bahkan rantai sekalipun tidak mampu menahannya. Kisah ini tertulis dalam perikop berjudul "Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa" dalam Markus 5:1-20. Adalah Yesus yang pada akhirnya sanggup melepaskan orang malang dari Gerasa ini. Begitu bersukacitanya si orang malang setelah dilepaskan, maka untuk mengungkapkan rasa syukurnya ia pun kemudian meminta agar ia diperkenankan mengikuti Yesus kemanapun Dia pergi. Tapi lihatlah reaksi menarik Yesus terhadap permintaannya itu. "Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!" (Markus 5:19). Mengapa Yesus tidak mengijinkan orang ini untuk mengikutinya, seperti halnya para murid? Lantas apa yang diminta Yesus untuk ia lakukan? Ayat di atas dengan sangat jelas memberikan alasannya.




« »
« »
« »
Get this widget