Di dlm Firman-Nya ada kepastian. Roh Kudus akan memimpin kita berjln di atas ketidakpastian. Ia hanya butuh kita percaya & taat Kisah 10:19-20

Jumat, 30 November 2012

BERHENTI SEJENAK

Ayat bacaan: Mazmur 46:11
=======================
"Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!"

Apabila anda mengendarai mobil lalu terus dan terus memacunya tanpa berhenti sedikitpun, apa yang akan terjadi? Pada suatu ketika mesin mobil itu akan meledak. Mobil yang hanya dipakai tapi tidak dirawat pun tentu akan lebih cepat rusak ketimbang mobil yang teratur diperiksa dan mengalami perawatan. Tubuh kita pun demikian. Cobalah terus bekerja tanpa henti, tanpa tidur, tanpa rehat, anda akan jatuh sakit atau bisa mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Orang yang kurang istirahat akan cenderung lebih cepat terpancing emosi, labil moodnya dan sulit konsentrasi ketimbang orang yang sudah melakukan istirahat yang cukup. Kita memang harus berbuat sebaik-baiknya dalam bekerja, belajar atau dalam melakukan berbagai kegiatan positif dalam hidup, tapi ada kalanya kita harus mengambil jeda. Eventually we have to press the pause button to reshape, refreshen or rejuvenate ourselves before continuing our tasks.

RAHMAT YANG BARU SETIAP PAGI

Ayat bacaan: Ratapan 3:21-23
====================
"Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!"

Adakah diantara teman-teman yang hari ini merasakan kelelahan dan penat luar biasa akibat aktivitas yang anda lakukan? Apakah itu dalam pekerjaan, pelayanan atau bagi yang masih belajar mungkin lelah ditimbun setumpuk tugas yang tampaknya tidak ada habisnya. Saya mengalami hal tersebut akhir-akhir ini, dan betapa saya ingin bisa bangun dengan segar, dengan kekuatan dan semangat baru jika saya tidur dalam keadaan lelah malam hari. A brand new day with a brand new freshness, brand new strength, and of course brand new blessings. Bukankah itu yang kita butuhkan disaat kita merasa begitu capai? Sekarang pertanyaannya, is there any such thing in this life? Jawabannya, yes there is! Tuhan sudah menjanjikan langsung hal seperti itu, dan karenanya itu bukanlah sebuah utopia atau harapan yang tak kunjung ada. Semua itu mungkin, semua itu Dia sediakan bagi kita. Praise the Lord for that!

Kamis, 29 November 2012

INDIKATOR

Ayat bacaan: 1 Korintus 13:4-7
========================
"Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu."

Saya pernah membaca sebuah tulisan mengenai tumbuhan indikator. Tumbuhan memiliki sifat dan karakteristik tertentu dan akan sangat dipengaruhi oleh lingkungan dalam pertumbuhannya. Tanaman yang ada di sebuah komunitas atau wilayah tertentu bisa dipergunakan sebagai indikator di lingkungan tersebut, baik untuk melihat ciri atau sifat tanah setempat agar kita dapat menentukan jenis tanaman seperti apa yang bisa diusahakan disana, kandungan jenis logam apa yang ada di area tersebut atau bahkan tanaman bisa pula dipakai sebagai indikator dalam pencemaran lingkungan. Ini semua bisa dipergunakan sebagai bioindikator karena tanaman sudah sangat erat berhubungan dengan habitatnya, apalagi yang sudah lama tumbuh disana. Dalam bekerja kita juga seringkali butuh indikator untuk mengetahui sejauh mana pencapaian kita selama ini. Indikator merupakan sebuah petunjuk atau acuan yang bisa kita jadikan tolok ukur untuk melihat apakah kita sudah berada pada jalur proses yang benar atau tidak.

Minggu, 25 November 2012

BERGAUL KARIB DENGAN TUHAN

Ayat bacaan: Imamat 10:3
========================
"..Inilah yang difirmankan TUHAN: Kepada orang yang karib kepada-Ku Kunyatakan kekudusan-Ku, dan di muka seluruh bangsa itu akan Kuperlihatkan kemuliaan-Ku..."

Ada tidaknya sahabat karib atau akrab akan membuat banyak perbedaan dalam hidup kita. Jika ada, setidaknya anda akan tahu bahwa seorang sahabat karib akan selalu berada disamping anda baik dalam suka maupun duka. Salah seorang sahabat karib saya dipanggil Tuhan dalam usia yang masih sangat muda akibat sakit sekitar 3 tahun yang lalu. Saya merasa kehilangan dan itu masih terasa hingga hari ini. Biasanya saya akan bercerita kepadanya mengenai segala sesuatu tanpa ditutupi dan ia pun demikian. Kita sama-sama saling mengenal dengan baik satu sama lain dan akan selalu saling bantu sejauh yang sanggup dilakukan. Rasa kehilangan itu pun terus membekas sampai sekarang. Terkadang kedekatan kepada sahabat karib ini bisa jauh melebihi kedekatan dengan saudara kandung sendiri. Mereka tahu semua kelemahan kita, dan kita tidak ragu untuk berterus-terang karena kita percaya sepenuhnya kepada mereka. Sahabat karib adalah tempat dimana kita bisa berteduh dalam duka, dan akan menjadi orang pertama yang ikut bahagia ketika kita berada dalam suka. Kepercayaan, pengertian, itu tentu menjadi sebuah harapan besar dari seorang sahabat karib.

Jumat, 23 November 2012

INGIN BERHASIL DAN BERUNTUNG?

Ayat bacaan: Yosua 1:8
===============
"Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung."

Sebuah kejadian menarik baru saja saya alami. Berapa sering anda mendapati pemilik rumah makan membagi berkat kepada pengunjungnya lewat Firman Tuhan? Itulah yang dilakukan oleh seorang ibu pemilik sebuah rumah makan ketika saya makan siang buat kali pertama disana. Ketika memberi bon, disana ternyata ia menulis sebuah ayat yang saya jadikan ayat bacaan hari ini, yaitu Yosua 1:8. Ketika hendak pulang ia mengatakan: "Terima kasih, Tuhan memberkati." Ayat yang ia berikan tentu bukan ayat yang asing lagi bagi kita. Ayat ini berbicara mengenai janji berkat Tuhan, tapi tidak berhenti disitu saja melainkan disertai dengan tips atau cara untuk mendapatkannya. Disaat saya sedang sibuk-sibuknya seperti akhir-akhir ini, apa yang ia ingatkan lewat ayat tersebut terasa sangat pas dan memberkati saya.

Rabu, 21 November 2012

SIKAP MEMBERONTAK


Ayat bacaan: Yesaya 1:20

=======================
"Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang." Sungguh, TUHAN yang mengucapkannya."
Agaknya sudah menjadi kebiasaan bagi kita untuk memberontak ketika sesuatu tidak berjalan sesuai keinginan kita. Ditegur sedikit kita gampang sakit hati, gampang tersinggung dan lain-lain, lantas dengan mudahnya kita pun memberontak. Mulai dari demonstrasi yang damai hingga anarkis, atau jika masalahnya di tempat kerja mulai dari uring-uringan dalam bekerja, sengaja menurunkan keseriusan kerja, bahkan ada juga yang melakukan sesuatu yang buruk sebagai upaya balas dendam sampai menghasut rekan-rekan untuk memberontak. Itu dilakukan oleh banyak orang yang merasa bahwa apa yang terjadi tidaklah sesuai dengan kemauan mereka. Pemain bola yang merasa tersinggung ditegur pelatihnya langsung memberontak tidak mau dilatih lagi oleh yang bersangkutan, atau memilih mengundurkan diri. Atau melawan ketika orang tua melarang sesuatu atau mengingatkan.

Senin, 19 November 2012

DOSA MENGINTIP


Ayat bacaan: Kejadian 4:7

====================
"Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
Meneruskan renungan kemarin mengenai panggilan kepada setiap orang percaya untuk tampil menjadi teladan yang melakukan perintah-perintah Tuhan secara nyata, hari ini mari kita lihat apa jadinya jika kita terus saja tidak menganggap penting hal ini. Seringkali kita tidak menganggap penting peringatan untuk menjadi teladan yang bisa menyatakan hati Tuhan secara nyata. Kita mengira bahwa itu cukup menjadi keharusan bagi pendeta, hamba Tuhan, guru atau tokoh-tokoh panutan lainnya dan bukan kita. Kita lupa bahwa pada saat kita tidak menjadi teladan, kita akan cenderung untuk melakukan banyak hal buruk. Dan disaat kita tidak berbuat baik, maka Tuhan sudah mengingatkan sejak semula bahwa dosa sudah mengintip di depan pintu, menunggu untuk masuk dan menerkam kita sampai binasa. 

Minggu, 18 November 2012

ORANG TUA TELADAN


Ayat bacaan: Titus 2:7

==================
"dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu"

Ijinkan saya untuk melanjutkan renungan kemarin yang menyoroti premanisme dan kesesatan di kalangan anak-anak muda atau remaja, kali ini dari sisi orang tua. Kemarin kita sudah melihat bahwa Tuhan meminta kita para orang tua untuk memperkenalkan dan mengajarkan Firman Tuhan kepada anak-anak secara berulang-ulang(Ulangan 6:7). Ini penting untuk dilakukan hingga si anak menjadi paham akan pentingnya hal tersebut dan hingga Firman itu tertanam dengan baik dalam diri mereka. Kita juga diingatkan Tuhan bahwa dengan mendidik anak dengan baik, mereka pun akan memiliki jalan kehidupan yang lurus sebagai bekal penting untuk menuju kehidupan berkemenangan hingga akhir. (Amsal 22:6). Masalahnya, bagaimana kita sebagai orang tua (atau calon orang tua) bisa melakukan itu apabila kita sendiri tidak menjadi contoh nyata dari apa yang kita ajarkan?

Sabtu, 17 November 2012

MEMBEKALI ANAK DENGAN FIRMAN TUHAN


Ayat bacaan: Amsal 1:10

=====================
"Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut"
Kelompok-kelompok berandalan sepertinya tidak bisa dihapuskan dari negeri ini. Bayangkan, mereka bisa seenaknya konvoi di jalan dan menyabet orang yang tidak tahu apa-apa dengan clurit atau bahkan samurai seperti di film-film yakuza Jepang, menendang orang yang sedang mengendarai motor lalu merebut motornya, merampas tas pengendara lainnya tanpa peduli keselamatan jiwa korban dengan seenaknya. Polisi sepertinya kura-kura dalam perahu saja. Ada yang ditangkap, tapi hanya 'dibina' dan dikembalikan kepada orang tuanya. Besok si anak bisa beroperasi lagi. Apakah ada orang besar dibelakang mereka sehingga polisi segan untuk turun tangan? Atau alasan-alasan lainnya yang jauh lebih tinggi ketimbang melindungi dan mengayomi warganegara seperti tugas yang seharusnya? 

PENGGELEMBUNGAN DANA


Ayat bacaan: Lukas 3:13

===================
"Jawabnya: "Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu."
Penggelembungan dana proyek atau dana apapun sudah menjadi sebuah kebiasaan begitu banyak orang hari ini, mulai dari yang relatif kecil seperti supir yang meminta petugas pom bensin menulis bon lebih dari jumlah liter yang diisi sampai proyek-proyek besar berjumlah milyaran atau trilyunan. Semua itu sepertinya wajar saja bagi kita. "Wajar dong saya menaikkan harganya, siapa sih hari ini yang tidak melakukan itu? Cuma orang bodoh dan sok jujur yang seperti itu..rugi sendiri." kata seseorang yang saya kenal sambil tertawa ketika ia melakukan penggelembungan dana secara terang-terangan di depan beberapa orang, termasuk saya. Bahasa yang dipakai pun macam-macam. Ada yang menyebutnya uang kopi, uang rokok, atau yang agak lebih 'keren' dalam kasus suap wisma atlit yang sempat heboh disebut sebagai 'apel washington' untuk mata uang dollar dan 'apel malang' dalam satuan rupiah. Istilah-istilah itu dijadikan sebuah pembenaran agar penggelembungan harga beli dari kenyataan atau bentuk-bentuk suap menyuap menjadi berhak mereka peroleh bahkan dianggap sesuatu yang wajar hari-hari ini.

Jumat, 16 November 2012

SISI POSITIF DARI SAKIT


Ayat bacaan: Markus 1:12

=====================
"Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun."

Sakit itu tidak enak. Tapi terkadang kita perlu merasakan sakit agar bisa menghargai pentingnya menjaga kesehatan secara baik. Kita bisa terlena dan tidak peduli terhadap kesehatan apabila kita terus berada dalam keadaan baik. Tidur larut malam, memasukkan berbagai zat buruk ke dalam tubuh, tidak mau berolahraga, makan tidak teratur dan mengkonsumsi jenis-jenis makanan yang tidak baik bagi kesehatan, semua itu kerap dilakukan banyak orang dan mereka merasa tidak apa-apa jika tubuh baik-baik saja. Tetapi ketika sakit, kita pun akan jera dan akan segera mulai memperhatikan pola hidup dan sebagainya agar tidak sakit lagi. Mengapa? Karena kita sudah merasakan tidak enaknya sakit itu. Beberapa pengusaha sukses dan juga musisi hebat yang pernah saya temui pun mengatakan hal yang mirip. Mereka bisa menghargai kesuksesan karena pernah jatuh atau gagal. Jika kita minum sirup setiap hari, sirup akan terasa biasa saja. Tapi bayangkan seandainya ketika sedang kehausan berat, segelas sirup bisa terasa begitu istimewa. Dengan kata lain, kita akan tahu bagaimana nikmatnya "seteguk air di oase" ketika kita sudah merasakan "perihnya sengatan matahari di padang gurun".Seperti itulah yang saya katakan sebagai sisi positif dari rasa sakit, penderitaan dan sejenisnya. 

Kamis, 15 November 2012

EKSISTENSI

Ayat bacaan: Ester 4:14
====================
"Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu."
Mengapa kita lahir di jaman ini, bukan jaman dulu dan bukan pula nanti? Mengapa kita saat ini memiliki profesi masing-masing, bekerja di tempat kerja saat ini, atau mengambil jurusan tertentu bagi yang masih kuliah? Mengapa kita tinggal di tempat tinggal kita sekarang dan bukan di kota atau negara lain? Ini pertanyaan-pertanyaan yang menjadi misteri bagi banyak orang, terlebih bagi yang tidak tahu kemana arah dan tujuan hidupnya mengarah. Adakah itu semua hanya kebetulan belaka? Kita bisa mendapat gambaran dari kisah hidup Ester.

BERSIMPATI TERHADAP KEMALANGAN ORANG LAIN

Ayat bacaan: Roma 12:15
=====================
"Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!"

Anda tentu ingat gempa bumi berkekuatan besar yang menimpa sekitar bulan Maret tahun lalu. Pada saat itu ada seorang musisi dari Amerika yang tengah tour disana dan hampir saja turut menjadi korban. Ia sempat melihat bahwa paving block di pompa bensin menjadi bergelombang karena gempa itu. Ia pun bertahan di dalam van nya selama guncangan berlangsung. Ia sempat tertahan di Jepang untuk beberapa waktu lamanya, tapi ia akhirnya selamat. Setelah kejadian itu ia sempat bercerita kepada saya mengenai pengalaman mengerikan itu. Uniknya, dia tidak mau mengatakan bahwa ia senang bisa selamat dari kejadian itu. Mengapa? Karena ada banyak korban jiwa akibat bencana alam dahsyat tersebut, dan dia berbelasungkawa atas tragedi itu. "I'm thankful to be saved, but I don't want to be happy for it..my heart goes to the victims.." katanya.

Rabu, 14 November 2012

MEREMEHKAN ORANG LAIN

Ayat bacaan: Matius 13:55
====================
"Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?"

Pernahkah anda melihat pramuniaga yang bersikap berbeda dalam melayani konsumen? Saya pernah beberapa kali melihatnya. Mereka akan terlihat sangat ramah dan menyapa kepada orang yang mereka anggap potensial untuk membeli, dan bersikap dingin bahkan terus mengintip dan mengikuti orang yang dianggap tidak sanggup membeli di dalam tokonya. Di jaman dahulu di kota kelahiran saya ketika mal dengan eskalator baru mulai muncul, pengunjungnya bahkan sempat tidak diperbolehkan masuk jika memakai sendal jepit. Cobalah masuk ke perumahan mewah, maka banyak satpam yang melakukan sikap yang sama. Saya bahkan sempat mendapati satpam yang menahan KTP tamu yang hendak berkunjung beberapa tahun yang lalu. Apakah Tuhan mengajarkan kita untuk mengukur seseorang lantas merasa berhak untuk meremehkan orang-orang tertentu? 

Sabtu, 10 November 2012

LEBAH DALAM SECANGKIR KOPI

Ayat bacaan: Mazmur 23:4
======================
"Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku."

Sebuah email yang menguatkan pernah dikirim ke saya, menerangkan sebuah fakta menarik tentang seekor lebah yang jatuh ke dalam secangkir kopi. Sebenarnya mudah bagi lebah itu untuk terbang kembali ke atas, meski sudah sempat basah. Tapi kenyataannya tidaklah demikian. Lebah itu katanya hanya akan sibuk berputar ke sekeliling gelas dengan panik sampai mati. Begitu lebarnya cangkir untuk ukuran seekor lebah, tetapi dalam situasi menakutkan ternyata lebah tidak bisa melihat jalan keluar yang terbuka lebar di atasnya. Dia hanya terfokus mencari jalan keluar lewat pinggiran gelas. Jalan keluar tidak ada di sana, semua jalan tertutup, dan dengan ketidaksadaran lebah untuk melihat jalan keluar di atasnya, lebah itu pun akan menemui ajalnya.

Kamis, 08 November 2012

DIPILIH TUHAN

Ayat bacaan: Matius 4:19
======================
"Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."

Setelah lulus SMA, para siswa biasanya akan berusaha untuk masuk ke Perguruan Tinggi favorit mereka, mengambil jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Mereka akan mengikuti ujian masuk, dan setelah itu tinggal berharap-harap cemas atau ada juga yang terus berdoa agar mereka bisa diterima masuk. Bagi yang tidak, mereka pun kemudian akan mencari Perguruan Tinggi lainnya untuk bisa melanjutkan pendidikan agar kelak tampil menjadi sarjana-sarjana yang berhasil dan mampu memberi sumbangsih nyata bagi bangsa dan negara.

Rabu, 07 November 2012

PERBEDAAN JEMAAT SMIRNA DAN LAODIKIA

Ayat bacaan: Wahyu 2:9
==================
"Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu--namun engkau kaya--dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis."
"Saya mau ikut Yesus supaya usaha saya yang hampir bangkrut bisa kembali pulih." kata seorang yang sepertinya berprofesi sebagai pengusaha pada suatu kali sambil mesem-mesem kepada temannya. Lantas temannya menjawab, "ya, saya juga mau coba, supaya sakit saya sembuh.." Saya kebetulan berada tidak jauh dari mereka di sebuah cafe sehingga mendengarnya. Ikut Yesus kok coba-coba? Tapi banyak orang memang berpikir seperti itu. Mereka hanya ingin berkat, pertolongan dan kesembuhan saja secara sempit untuk di dunia ini. Mereka tidak berpikir soal keselamatan, apalagi berpikir untuk mengasihi Yesus secara tulus. Benar, Tuhan bisa melakukan itu semua. It's no big deal to Him. Tapi apakah hanya itu yang membuat kita menerimaNya sebagai Tuhan? Ibaratnya orang berpacaran, bagaimana perasaan anda jika pasangan anda hanya ingin coba-coba dan hanya ingin harta saja? Tentu sakit sekali rasanya bukan?

Senin, 05 November 2012

PELAKU ATAU PENONTON


Ayat bacaan: 1 Petrus 2:9
==================
"Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib"

Setiap akhir pekan kita dimanjakan oleh pertandingan sepakbola dari liga-liga terkemuka di Eropa. Tim-tim favorit kita dari Inggris, Spanyol atau Italia akan membuat kita bersorak atau geregetan tergantung dari permainan mereka. Dalam setiap pertandingan sepak bola akan ada dua sisi disana. Di satu sisi ada pemain-pemain yang berjuang di lapangan. Mereka berusaha mati-matian mengeluarkan segenap kemampuan yang ada untuk menang, jatuh bangun, bahkan tidak jarang dalam keadaan cedera sekalipun mereka akan tetap memaksakan diri untuk bertanding dan memberi yang terbaik dari mereka. Di sisi lain kita melihat pula ribuan supporter atau penonton yang akan bersorak mensupport tim favorit, termasuk di dalamnya kita yang menonton dari layar televisi. Layaknya penonton yang tidak terlibat langsung dalam permainan, kita akan puas hanya dengan menikmati pertandingan. Kita bersorak ketika tim kita membobol gawang lawan, berteriak memprotes keputusan wasit, juga dengan mudah mencela ketika sebuah tim tampil buruk. Komentar-komentar pedas, menghujat pelatih atau pemain pun akan sangat mudah kita keluarkan. Kita bahkan sering menjadi komentator-komentator yang seolah lebih hebat dari pelatih.

Minggu, 04 November 2012

TUHAN MENGASIHI ORANG BERDOSA

Ayat bacaan: Matius 9:12
=====================
"Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit."

"Saya rasa Tuhan sangat membenci saya.. saya melakukan begitu banyak kesalahan yang sangat bodoh.." kata seorang teman pada suatu kali sambil menangis. Ia memang banyak melakukan hal buruk di masa lalu. Lahir dari keluarga broken home, dia tidak merasakan seperti apa rasanya dikasihi oleh orang tuanya. Ia bercerita betapa iri rasanya melihat anak yang dipeluk dan punya hubungan yang akrab dengan orang tua. Ia pun kemudian terjerumus ke dalam banyak bentuk dosa sebagai pelarian untuk mengatasi luka-luka batinnya. Pada suatu ketika ia merasa bahwa semua itu tidak pernah memberi rasa lega malah membuat perasaannya semakin berat. Tidak saja ia merasa bahwa dunia membencinya, tapi ia pun mengira bahwa Tuhan pun demikian karena dosa-dosa yang ia lakukan menurutnya sudah sedemikian banyak. Apakah benar Tuhan membenci dia, atau orang-orang yang pernah berbuat dosa? 

Sabtu, 03 November 2012

POHON BADAM

Ayat bacaan: Yeremia 1:11
=====================
"Sesudah itu firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: "Apakah yang kaulihat, hai Yeremia?" Jawabku: "Aku melihat sebatang dahan pohon badam."

Ada banyak orang yang merasa masih terlalu muda untuk hidup berjaga-jaga. Mereka menganggap bahwa belum saatnya untuk hidup kudus, karena berpikir bahwa mereka masih punya banyak waktu untuk itu. Selagi masih muda, waktu yang ada sebaiknya dipakai untuk bersenang-senang sepuasnya. Urusan hidup kudus adalah urusan orang dewasa atau tua saja. Mereka lupa bahwa sesungguhnya tidak ada yang tahu kapan waktu kita tiba. Syukur kalau bisa puluhan tahun lagi. Bagaimana jika tinggal setahun lagi atau malah sebentar lagi?  

Jumat, 02 November 2012

WHAT DO YOU SEE?

Ayat bacaan: Yeremia 1:11a
=====================
"Sesudah itu firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: "Apakah yang kaulihat, hai Yeremia?"

Mata akan melihat lurus ke arah mana kita menoleh. Kalau kita mengarahkan mata ke depan, maka apa yang didepan kitalah yang kita lihat. Demikian juga kalau melihat ke samping, belakang, ke bawah atau ke atas. Mata kita didesain seperti itu, bukan seperti ikan yang letaknya disamping. Seperti itu pula mata rohani kita. Kita sering diliputi kebimbangan dalam hidup. Kita terbiasa mengandalkan kekuatan diri sendiri untuk melakukan sesuatu, dan mengandalkan logika kita yang padahal terbatas ini untuk menilai segala sesuatu ketimbang bertanya kepada Tuhan dan mengaktifkan kepekaan terhadap suaraNya. 

Kamis, 01 November 2012

KERAS HATI

Ayat bacaan: Markus 3:4
=====================
"Kemudian kata-Nya kepada mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja."

Kalau kita mau jujur, betapa seringnya kekerasan hati menghambat kita untuk maju, baik dalam kehidupan maupun dalam iman. Ambil satu contoh sederhana saja, ketika kita merasa terlalu gengsi untuk berbaikan dengan sahabat atau anggota keluarga sendiri. Kita ingin mereka yang memulai lebih dahulu, meski dalam hati kita sudah digerakkan untuk itu. Bukankah itu sering sekali terjadi pada kita? Jika untuk masalah sepele saja sudah sulit, apalagi ketika kita jelas-jelas salah dan harus meminta maaf. Wah, beratnya bukan main. Rasa gengsi membuat kita lebih suka mengeraskan hati membiarkan perselisihan berlarut-larut ketimbang segera menyelesaikannya. Tuhan kerap berbicara lewat hati nurani kita dan mengingatkan kita akan banyak hal, tetapi kekerasan hati seringkali menjadi penghambat bagi kita untuk melakukan segera tepat seperti apa yang dikehendaki Tuhan. Kita berlaku bagai orang paling benar, paling tahu segalanya dan tidak pernah salah. Sikap buruk seperti ini sudah dilakukan oleh orang-orang Farisi pada masa Yesus turun ke bumi dahulu kala.





« »
« »
« »
Get this widget